Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PENELITIAN KELAS KELAS


ANALISIS KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh:
Nama: Moh. Anwar

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP BUDI UTOMO MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESI
2021
Abstract

The purpose of this study was to obtain information about the effectiveness of the
online learning process in the Covid-19 pandemic. The study uses explorative
qualitative methods with an inductive approach. In this study, the respondents involved
were 5 people from SD Banyuajuh 6 Kamal, consisting of 2 teachers, 2 student
guardians, and 1 student. To maintain the confidentiality of respondents' identities,
researchers gave the names of respondents P1, P2, P3, P4, and P5. The interviews
were conducted in a structured manner with questions compiled and linked and
developed with related literature. The results of this study are less effective online
learning because of the lack of facilities and infrastructure as well as the
unpreparedness of technological education.

Keywords: online learning, learning effectiveness, Covid-19 pandemic


Abstrak :

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang keefktifitasan proses pembelajaran
online dimasa pandemic Covid-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan
pendekatan induktif.Dalam penelitian ini, responden yang berkaitan sebanyak 5 orang dari SD
Banyuajuh 6 Kamal, terdiri dari 2 guru, 2 wali murid, dan 1 murid. Untuk menjaga kerahasiaan
identitas responden, peneliti memberi nama responden P1, P2, P3, P4, dan P5. Wawancara
dilakukan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun dan dikaitkan serta dikembangkan dengan
literatur terkait.Hasil dari penelitian ini adalah kurang efektif nya pembelajaran online karena
faktor kurangnya sarana dan prasarana serta ketidaksiapan edukasi teknologi.

Kata kunci : pembelajaran online, efektifitas belajar, pandemi Covid-19

Pendahuluan Kasus Covid-19 diIndonesia


Tahun 2020 menjadi tahun yang terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika
berat bagi kita semua, hingga saat ini dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang
Indonesia masih dilanda pandemic Covid- warga negara jepang. Hingga saat ini, 15
19.COVID-19 merupakan penyakit menular Juni 2020, Indonesia telah melaporkan
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan 39.294 kasus positif, sehingga menempati
akut coronavirus 2 (serever acute peringkat kedua terbanyak di Asia Tenggara
resipiratory syndrome coronavirus 2 atau setelah Singapura dan sebelum Filipina
SARSCoV -2). Virus ini merupakakan (Bangkok Post,2020). Covid-19 banyak
keluarga Coronavirus yang dapat menyerang membawa dampak baik maupun buruk bagi
hewan. Ketika menyerang manusia, semua mahkluk hidup dan alam
Coronavirus biasanya menyebabkan semesta.Segala daya dan upaya sudah
penyakit infeksi saluran pernapasan, seperti dilakukan pemerintah guna memperkecil
flu, MERS (Middle East Respiratory kasus penularan Covid-19.Tak terpungkiri
Syndrome), dan SARS (Serever Acute salah satu nya adalah kebijakan belajar
Resipiratory Syndrome). COVID-19 sendiri online, atau dalam jaringan (daring) untuk
merupakan coronavirus jenis baru yang seluruh siswa/i hingga mahasiswa/i karena
ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada adanya pembatasan sosial.
tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2020). Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pemaduan penggunaan sumber
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam belajar tradisional (offline) dan online adalah
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus suatu keputusan demokratis untuk
Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses menjembatani derasnya arus penyebaan
belajar dari rumah dilaksanakan dengan sumber belajar elektronik (e-learning) dan
ketentuan sebagai berikut : kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan

a. Belajar dari rumah melalui sumber-sumber belajar yang digunakan

pembelajaran daring/jarak jauh dalam ruang kelas. Artinya, e-learning

dilaksanakan untuk memberikan bagaimanapun canggihnya teknologi yang

pengalaman belajar yang bermakna digunakan belum mampu menggantikan

bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan pelaksanaan pembelajaran tatap muka

menuntaskan seluruh capaian karena metode interaksi tatap muka

kurikulum untuk kenaikan kelas konvensional masih jauh lebihefektif

maupun kelulusan; dibandingkan pembelajaran online atau e-

b. Belajar dari rumah dapat difokuskan learning.Selain itu, keterbatasan dalam

pada pendidikan kecakapan hidup aksesibilitas Internet, perangkat keras

antara lain mengenai pandemic (hardware) dan perangkat lunak (software),

Covid-19; serta pembiayaan sering menjadi habatan

c. Aktivitas dan tugas pembeljaran dalam memaksimalkan sumber-sumber

belajar dari rumah dapat bervariasi belajar online (Yaumi, 2018).

antarsiswa, sesuai minat dan kondisi Namun dari kebijakan yang


masing-masng, termasuk dikeluarkan tentunya tidak dapat
mempertimbangkan kesenjangan memastikan semuanya akan berjalan
akses/fasilitas belajar dirumah; sebagaimana mestinya disemua kalangan,
d. Bukti atau prosuk aktivitas belajar khusus nya sekolah didesa-desa yang
dari rumah diberi umpan balik yang kekurangan fasilitas berupa teknologi
bersifat kualitatif fan berguna dari terpadu guna menunjang proses
guru, tanpa diharuskan memberi pembelajaran belajar online.Kurangnya
skor/nilai kuantitatif. biaya dan fasilitas yang memadai antara
guru dengan siswa/i nya membuat proses
pembelajaran online tidaklah seefektif yang
diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah data, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan
untuk mendapatkan informasi mengenai (pemecahan masalah).
keefktifan dari sistem pembelajaran online
Dalam penelitian ini, responden yang
dimasa pandemic Covid-19 di SD Negeri
berkaitan sebanyak 5 orang dari SD
Banyuajuh 6, Kamal, Madura, Jawa Timur.
Banyuajuh 6 Kamal, terdiri dari 2 guru, 2
Metode Penelitian wali murid, dan 1 murid. Untuk menjaga

Penelitian ini menggunakan metode kerahasiaan identitas responden, peneliti

kualitatif eksploratif dengan pendekatan memberi nama responden P1, P2, P3, P4,

induktif. Arikunto (2006:7) menjelaskan dan P5. Wawancara dilakukan terstruktur

bahwa ”penelitian eskploratif merupakan dengan pertanyaan yang disusun dan

penelitian yang bertujuan untuk menggali dikaitkan serta dikembangkan dengan

secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal literatur terkait.

yang mempengaruhi terjadinya sesuatu”. Tabel 1. Responden


Metode ini digunakan untuk mendapatkan
Initia Jenis Kelamin Usia Status Pendidika
informasi keefektifan sistem pembelajaran l n Terakhir

online di SD Banyuajuh 6 selama masa P1 Perempuan 27 Lajang S1


tahun
pandemic Covid-19.dalam penelitian
P2 Perempuan 26 Menika S1
kualitatif tidak menggunakan istilah tahun H
P3 Perempuan 37 Menika SMA
populasi tetapi oleh spradley dalam tahun H
P4 Laki-Laki 39 Menika SMA
Sugiyono (2007:49) dinamakan social tahun H
situation atau situasi soaial yang terdiri dari P5 Perempua 10 Pelajar SD
n tahu
tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan n
aktifitas. Pada situasi sosial atau obyek
penelitian ini penelitian dapat mengamati Penelitian melibatkan 5 responden

secara mendalam aktivitas orang-orang yang yang memiliki keterkaitan dengan SD

ada pada tempat tertentu. Serta pendekatan Banyuajuh 6 Kamal.Sampel dipilih dengan

induktif, menurut Tim Dosen Upi menggunakan metode purposive

(2015:151) adalah pendekatan yang sampling.Fuad Zainul, dkk (2019:82)

menekankan poses berpikir yang mengatakan bahwa metode ini merupakan

mengutamakan suatu masalah, pengumpulan metode pengambilan sampel yang banyak


digunakan pada penelitian yang kondisi
status suatu wilayah, kondisi geografis, direkam dengan voice note dan ditranskip
keanekaragaman hayati pada suatu wilayah secara verbal.
apabila kondisinya cenderung sangat
Utarini (2020:287) menyatakan
heterogen. Kondisi tersebut menyebabkan
secara garis besar, pendekatan dalam
peneliti mengalami kesulitan untuk
analisis data kualitatif dapat menggunakan
mendapatkan sampel jika tidak ada unsur
analisis tematik.Clarke dan Braun (Utarini,
kesengajaan dalam pemilihan sampel
2020:287) menjelaskan tujuan analisis
tersebut.Sugiono (2011:84) menjelaskan
tematik adalah mengidentifikasi tema, yaitu
bahwa purposive sampling adalah teknik
pola yang penting atau menarik dari data
untuk menentukan sampel dengan
dan menggunakan tema-tema tersebut untuk
pertimbangan khusus.
membahas atau menjawab suatu
Penelitian eksploratis mencoba masalah.Untuk mendapatkan temuan
menyediakan jawaban dari pertanyaan yang melalui analisis, peneliti menyusun beberapa
telah dirumuskan dalam masalah yang akan pertanyaan untuk diajukan sebagai bahan
dijadikan prioritas dalam penelitian menggali dan mendapatkan informasi dari
selanjutnya (Yusuf, 2017:61). Oleh karena responden. Berikut pertanyaan-pertanyaan
itu, penelitian eksploratif merupakan yang peneliti ajukan:
penelitian pendahuluan. Melalui penelitian
1. Berapa jumlah murid dan guru di SD
eksplortif akan dihubungkan di antara
Banyuajuh 6 Kamal?
gejala/fenomena sosial dan bagaimana
2. Jelaskan bagaimana dampak Covid-
bentuk hubungan itu. Oleh karena itu
19 terhadap proses belajar murid?
diperlukan rancangan penelitian yang baik
3. Bagaimana tanggapan mengenai
dan benar sesuai dengan tujuan. Peneliti
proses belajar yang dijalani saat ini?
menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan
4. Sejak kapan metode belajar yang
dalam wawancara bersama responden, dan
dijalani saat ini (e-learning)
wawancara akan dilakukan ditempat
diterapkan?
ternyaman responden yang bersangkutan.
5. Apakah proses belajar yang dijalani
Semua informasi yang peneliti dapatkan dari
saat ini, efektif dalam mencapai
hasil wawancara sudah disertai dengan izin
harapan dari kegiatan belajar murid?
peneliti, dan persetujuan responden, serta
Hasil Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan mengakses tugas yang guru berikan
informasi tentang keefktifitasan proses kepada anak saya (siswa), terlebih
pembelajaran online dimasa pandemic lagi banyak orangtua murid yang
Covid-19.Hasil penelitian berupa pernyataan tidak memiliki handphone canggih,
yang dilontarkan oleh Responden saat sehingga yang menjadi korban
wawacara.Pernyataan ini merupakan bukti adalah anaknya yang terhambat
lapangan yang dirasakan oleh Responden untuk mengikuti belajar online”
terkait dengan tema penelitian. Berikut P4 menjawab :
kutipan pernyataan dari masing-masing “Menurut saya, pembelajaran online
Responden: membutuhkan banyak biaya, seperti

1. Berapa jumlah murid dan guru di SD harus membeli kuota, terlebih kami

Banyuajuh 6 Kamal? didesa sehingga harus membeli kartu

P1 dan P2 menjawab : yang paling bagus sinyalnya, dan itu

“Guru di SD Banyuajuh 6 Kamal ada mahal.”

12.” P5 menjawab :

“Siswa laki laki ada 81, siswi “Tidak semangat belajar, tidak

perempuan ada 71.” nyaman belajar online, tidak bisa

2. Jelaskan bagaimana dampak Covid- bertemu teman-teman”

19 terhadap proses belajar murid? 3. Bagaimana tanggapan mengenai

P1 menjawab : proses belajar yang dijalani saat ini?

“Kurangnya fasilitas membuat P1 menjawab :

proses belajar tidak berjalan lancar” “Sebenarnya kurang nyaman, karna

P2 menjawab : mungkin kami didesa jarang

“Budaya belajar online masih baru menggunakan teknologi canggih,

sehingga membuat anak-anak karna minimnya biaya”

mengeluh tidak seasick belajar tatap P2 menjawab :

muka langsung” “Saya kurang suka ya belajar online

P3 menjawab : seperti ini, saya merasa pengajaran

“Karna kami tidak terbiasa saya tidak sepenuhnya bisa

menggunakan handphone, jadi kami tersampaikan kepada siswa saya.”

merasa kesulitan saat harus P3 menjawab :


“Belajar tidak kondusiff” P4 menjawab :
P4 menjawab : “Kurang efektif, tapi mau tidak mau
“Tugas menjadi bertambah banyak” sebagai orang tua harus siap menjadi
P5 menjawab : penyalur materi dari guru dan harus
“Bosan dirumah.” belajar memahami juga agar saya
4. Sejak kapan metode belajar yang bisa ajarkan kepada anak saya.”
dijalani saat ini (e-learning) P5 menjawab :
diterapkan? “Lebih paham belajar disekolah
P1 dan P2 menjawab : sama teman-teman.”
“Sejak sekolah diliburkan yaitu pada
akhir maret 2020 hingga saat ini.” Pembahasan
5. Apakah proses belajar yang dijalani
saat ini, efektif dalam mencapai E-Learning
harapan dari kegiatan belajar murid? E-Learning merupakan sebuah
P1 menjawab : metode pembelajaran berbasis internet atau
“Menurut saya tidak efektif, karena belajar online yang harus dijalani semua
metode tatap muka langsung saja siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa di
tidak semua siswa bisa memahami Indonesia bahkan seluruh wilayah didunia
materi yang disampaikan, apalagi yang terpapar pandemic Covid-19 guna
metode online dengan banyak menyambung proses belajar tatap muka
kendala.” yang terkendala karena social distancing
P2 menjawab : atau tidak berkerumun untuk membantu
“Tidak efektif mba, saya sebagai mencegah penyebaran Covid-19.Di
guru merasa metode ini tidak efektif, Indonesia, sistem e-learning bukan lagi
namun harus tetap diterapkan karna sesuatu yang asing, hanya saja tidak semua
mematuhi kebijakan kan ya, jadi sekolah pernah menerapkan sistem ini,
semua terjadi tiba-tiba dan kami siap terutama sekolah-sekolah yang berada
tidak siap harus siap, jadi ya tidak didaerah terpencil atau didesa-desa.
optimal saja hasilnya.”
Pada dasarnya, e-learning memiliki
P3 menjawab :
dua tipe yaitu synchronous dan
“Tidak efektif, anak saya malah jadi
asynchronous. Synchronous berarti pada
gak semangat dan males-malesan”
waktu yang sama. Proses pembelajaran
terjadi pada saat yang sama antara pendidik berbasis e-learning.Namun, tidak semua
dan peserta didik. Hal ini memungkinkan keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana
interaksi langsung antara pendidik dan dan prasana tersebut mengingat status
peserta didik secara online. Dalam perekonomian yang tidak merata. Sehingga
pelaksanaan, synchronous training proses pemberlajaran berbasis e-learning
mengharuskan pendidik dan peserta didik tidak tersampaikan dengan sempurna.
mengakses internet secara bersamaan. Seperti yang dialami oleh sebagian orang tua
Pendidik memberikan materi pembelajaran murid di SD Banyuajuh 6 Kamal, kurangnya
dalam bentuk makalah atau slide presentasi fasilitas membuat anak mereka tidak bisa
dan peserta didik dapat mendengarkan mengikuti pembelajaran dengan
presentasi secara langsung melalui internet. sebagaimana mestinya.
Peserta didik juga dapat mengajukan
Pemaduan penggunaan sumber
pertanyaan atau komentar secara langsung
belajar tradisional (offline) dan online adalah
ataupun melalui chat window. Synchronous
suatu keputusan demokratis untuk
training merupakan gambaran dari kelas
menjembatani derasnya arus penyebaan
nyata, namun bersifat maya (virtual) dan
sumber belajar elektronik (e-learning) dan
semua peserta didik terhubung
kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan
melaluiinternet. Synchronous training sering
sumber-sumber belajar yang digunakan
juga disebut sebagai virtual classroom
dalam ruang kelas. Artinya, e-learning
(Hartanto, 2016).
bagaimanapun canggihnya teknologi yang
Proses belajar berbasis e-learning digunakan belum mampu menggantikan
siswa-siswi membutuhkan sarana dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka
prasarana yang mendukung agar karena metode interaksi tatap muka
pembelajaran dapat berlangsung dan konvensional masih jauh lebihefektif
memiliki kualitas pembelajaran yang lebih dibandingkan pembelajaran online atau e-
baik (Rustiani,dkk., 2019). Sarana dan learning.Selain itu, keterbatasan dalam
prasarana tersebut diantaranya adalah aksesibilitas Internet, perangkat keras
smartphone (handphone pintar), (hardware) dan perangkat lunak (software),
komputer/laptop, aplikasi, serta jaringan serta pembiayaan sering menjadi hambatan
internet yang digunakan sebagai media dalam memaksimalkan sumber-sumber
dalam berlangsungnya pembelajaran belajar online (Yaumi, 2018).
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat
Keefektifan Pembelajaran Online Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-

Salma, dkk (2013 :105) menjelaskan 19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat

persiapan sebelum memberikan layanan yang mengenyam pendidikan di Indonesia.

belajar merupakan salah satu faktor penentu Disamping keharusan belajar dalam jaringan

dalam keberhasilan belajar, terutama pada yang menjadi kendala lainnya

online learning di mana adanya jarak antara adalahkurangnya fasilitas penunjang

pebelajar dan pemelajar. Pada pemberlajaran pembelajaran online seperti yang dialami

ini pemelajar harus mengetahui prinsip- oleh beberapa murid di SD Banyuajuh 6

prinsip belajar dan bagaimana pebelajar kamal memang dapat dikatakan sebagai

belajar. Rovai (Mahardika:2002) sebuah kendala dalam proses

menyatakan bahwa alat penyampaian berlangsungnya pembelajaran, namun usaha

bukanlah faktor penentu kualitas belajar, tetap harus dilakukan semaksimal mungkin,

melainkan disain mata pelajarn menentukan mengingat, sebagai orang tua wajib

keefektifan belajar. Salah satu alasan memberikan yang terbaik untuk anak-

memilih strategi pembelajaran adalah untuk anaknya termasuk harta berupa pendidikan.

mengangkat pembelajaran Disisi lain, tingkat semangat belajar murid

bermakna.Sehingga efektif atau tidaknya juga memicu akan efektif atau tidaknya

pembelajaran dapat diidentifikasi melalui pembelajaran online ini mengingat budaya

perilaku-perilaku antara pemelajar dan belajar tatap muka yang masih melekat

pembelajar. Bagaimana respon pebelajar dalam diri sehingga, selama kegiatan belajar

terhadap apa yang disampaikan oleh online ini tidak jarang banyak murid yang

pemelajar. merasa jenuh atau bosan, sehingga membuat


hasil belajar yang diharapkan tidaklah
Keefektifan dalam KBBI adalah
efektif
keadaan berpengaruh, hal berkesan,
keberhasilan tentang usaha atau tindakan, Kesimpulan
hal mulai berlakunya tentang undang-udang Pembelajaran e-learning akan terus
atau peraturan.Menteri Pendidikan dan harus dilakukan mengingat belum tuntas nya
Kebudayaan Republik Indonesia
wabah Covid-19 di Indonesia dan membantu amid fearsnation is ill-prepared for an
pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga outbreak". The Guardian (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2 Maret 2020.
sampai saat ini masih belum ditentukan
kapan akan masuk sekolah kembali untuk Rustiani, R., Djafar, S., Rusnim, R., Nadar,
N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019,
pembelajaran tatap muka. Kurang nya October). Measuring Usable Knowledge:
sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh Teacher’s Analyses of Mathematics for
Teaching Quality and Student Learning.
faktor ekonomi dan ketidaksiapan teknologi In International Conference on Natural and
juga menjadi suatu hambatan dalam Social Sciences (ICONSS) Proceeding
Series (pp. 239-245).
berlangsungnya kegiatan belajar
online.Sehingga hasil belajar yang diberikan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
oleh pemelajar tidak 100% lancar atau Alfabeta.
efektif.
Utarini, Adi. 2020. Tak Kenal Maka Tak
Sayang: Penelitian Kualitatif Dalam
pelayanan Kesehatan.Yigyakarta : Gadjah
Mada University Press.

Yaumi, Muhammad. 2018. MEDIA DAN


Daftar Pustaka
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN. Jakarta :
PRENADAMEDIA GROUP.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian
Cipta.
Kuantitatif, Kualitatif dam Penelitian
Gabungan. Jakarta: KENCANA.
Fuad, Zainul, dkk. 2019. Metode Penelitian
Aisyah Amelia, Uswatun Hasanah, Abdy
Kelautan dan Perikanan.Malang : UB Press.
Mahesha Putra, Hidayatur Rahman
Briliannur Dwi.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-
Learning sebagai Media Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18.
"Indonesia confirms first cases of
coronavirus". Bangkok Post (dalam bahasa
Inggris). Reuters. 2 Maret 2020.Diakses
tanggal 2 Maret 2020.

Prawiradilaga, Salma, dkk. 2016. MOZAIK


TEKNOLOGI PENDIDIKAN : E-
LEARNING.Jakarta : PRENADAMEDIA
GROUP.

Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). "First


coronavirus cases confirmed in Indonesia

Anda mungkin juga menyukai