ABSTRAK
Persepsi keluarga tentang kesehatan sangat mempengaruhi akses pelayanan kesehatan yang
berdampak pada derajat kesehatan masyarakat sepenuhnya. Akses pelayanan kesehatan merupakan
salah satu indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat. Untuk itulah Pemerintah berupaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan melalui fasilitas pelayanan kesehatan terutama Puskesmas serta
penyediaan tenaga kesehatan agar dapat menjangkau lapisan masyarakat hingga daerah terpencil.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk
mempelajari secara mendalam persepsi keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
tersedia di wilayah puskesmas Uwen Pante, Kecamatan Taniwel Timur Kabupaten Seram Bagian
Barat. Jumlah partisipan dalam penelitian ini yaitu 6 orang sampai mencapai saturasi data. Data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis selektif dan focusing yang menghasilkan 3
tema yaitu: 1) makna sehat dan sakit, 2) alasan tidak menggunakan fasilitas kesehatan, dan 3) respon
dari keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak memadainya fasilitas, jarak yang terlalu jauh,
pantangan yang dipercaya dan pengalaman berobat sebelumnya menjadi faktor yang membuat
keluarga tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
ABSTRACT
Gadgets are now becoming sophisticated objects with various applications that provide news media,
social networking, hobbies, and even entertainment. The use of gadgets that are too long can affect the
concentration of children in learning which has an impact on achievement at school. The use of
gadgets also affects the behavior and lives of children in interacting with the environment. The
research aimed to determine the relationship between gadget use and adolescent social behavior. This
was a descriptive quantitative study with a cross-sectional research design. High school adolescent
respondents were 186 samples with proportional random sampling, instruments in the form of
checklists and questionnaires with data analysis using Chi-Square. 102 respondents used gadgets
(54.8%), while 104 respondents (55.9%) had bad social behavior. There is a significant relationship
between gadget use and social behavior among adolescents in SMA Negeri 1 Toroh (p 0.000 <0.05).
815
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
816
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
dorong oleh efek media yang berkembang mengganggu fungsi kerja otak manusia atau
serta konsekuensi sosial yang akan lemah otak yang berakibatkan pada nilai
ditanggung masyarakat sebagai akibat dari akademik siswa dan siswa akan jarang
perubahan yang didorong oleh media itu berkomunikasi dengan temannya karena
sendiri (Saputra 2019; Wahyudi n.d.). lebih asik dengan gadget miliknya
(Manumpil et al. 2015).
Hasil penelitian dari Putri Hana Pebriana
mengatakan bahwa pengaruh gadget Hasil studi pendahuluan di SMA N 1
terhadap interaksi sosial pada anak ternyata Toroh, hasil wawancara yang saya lakukan
memberikan dampak negatif, seringnya terhadap 13 siswa, hampir semuanya
anak berinteraksi dengan gadget dan juga memiliki gadget sendiri. 4 Siswa yang
dunia maya mempengaruhi daya pikir anak menyatakan bahwa mereka memiliki gadget
terhadap sesuatu diluar hal tersebut. Gadget karena ingin mengikuti kemajuan teknologi
juga ternyata secara efektif dapat dan dengan menggunakan Gadget dapat
mempengaruhi pergaulan sosial anak memperoleh banyak teman, ada juga siswa
terhadap lingkungan terdekatnya (Pebriana yang menghabiskan waktunya untuk
2017). bermain game online seperti mobile legend,
PUBG mobile, dan media sosial antara lain
Ketergantungan terhadap gadget instagram, fecebook, twitter, path. 7 dari 13
disebabkan lamanya durasi dalam siswa kurang berkosentrasi belajar ketika
penggunaan gadget bisa membuat anak dikelas karena sering mendapatkan
berkembang kearah pribadi yang antisosial notifikasi dari media sosialnya selain itu
dampak yang ditimbulkan sebenarnya dapat dalam berperilaku sosial yang lain siswa
membuat anak lebih bersikap individualis tersebut di kelas menjadi arogan, di rumah
karena lama kelamaan menyebabkan lupa jadi pribadi yang tertutup sering di dalam
berkomunikasi dan berinteraksi terhadap kamar tidak interaksi dengan orang tua serta
lingkungan sekitarnya (Simamora 2016). di masyarakat jarang bergaul seperti tidak
mengikuti perkumpulan karang taruna, Dari
Hasil penelitian tahun 2015 menunjukan fenomena diatas maka peneliti tertarik
dari 41 responden sebanyak 18 responden untuk mengetahui hubungan penggunaan
menggunakan gadget lebih dari 11 jam gadget terhadap perilaku sosial remaja di
perhari dan gadget digunakan untuk SMA N 1 Toroh.
browsing bahkan digunakan untuk bermain
game online dan mengakses berbagai media METODE
sosial yang ada (instagram, path, facebook, Metode Penelitian kuantitatif dengan
twitter) mereka cenderung mengikuti trend Desain cross sectional. Populasi 348 Siswa
yang ada saat ini. Didapatkan hasil dari SMA Negeri 1 Toroh dengan sampel 186
nilai rata-rata siswa yaitu 30 responden responden menggunakan proportional
memiliki nilai tinggi 11 responden memiliki random sampling. Alat pengumpul data
nilai rendah berarti terdapat hubungan berupa ceklist penggunaan gadget dan
antara penggunaan gadget dengan tingkat kuesioner perilaku sosial remaja, analisa
prestasi belajar siswa (Manumpil, Ismanto, data bivariat menggunakan uji Chi-Square.
and Onibala 2015). Penelitian ini lolos uji etik yang
diselenggarakan oleh Komite Etik STIKes
Penggunaan gadget terlalu lama dapat Karya Husada Semarang tertanggal 10
berpengaruh pada konsentrasi anak selama Januari 2020
jam pelajaran berlangsung dapat dilihat No.1967/UP3M/STIKes.KH/I/2020.
dampak dari prestasi anak disekolahan,
dalam Internasional Journal Of HASIL
Neuroscience bahwa gadget dapat
817
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1.
Penggunaan Gadget pada Remaja (n=186)
Penggunaan Gadget f %
Normal 102 54.8
Lama 84 45.2
Tabel 2.
Perilaku Sosial Remaja (n=186)
Perilaku Sosial f %
Baik 82 44.1
kurang baik 104 55.9
Tabel 3.
Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perilaku Sosial pada Remaja (n=186)
Perilaku Sosial
Penggunaan Jumlah p-value
Baik Kurang baik
Gadget
f % f % f %
Normal 74 72,5 28 27,5 102 100 0,000
Lama 8 9,5 76 90,5 84 100
818
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
perubahan-perubahan sosial yang terjadi di rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku
kalangan masyarakat (Marpaung 2018). sosial seseorang merupakan sifat relatif
untuk menanggapi orang lain dengan cara-
Pengaruh teknologi menjadikan orang- cara yang berbeda-beda dalam melakukan
orang begitu bergantung akan kerja sama, ada orang yang melakukannya
kehadirannya, terlebih setelah kemunculan dengan tekun, sabar dan selalu
internet dimana orang-orang dengan mementingkan kepentingan bersama diatas
mudah memperoleh beragam informasi. kepentingan pribadinya. Sementara di
Informasi-informasi dapat diakses dengan pihak lain, ada orang yang bermalas-
menggunakan fasilitas elektronik gadget malasan, tidak sabaran dan hanya ingin
seperti: smartphone, komputer, laptop, mencari untung sendiri (Chusna 2017;
tablet, dan ereader dengan fitur internet. Maunah 2007).
Fenomena yang ada di tengah masyarakat,
khususnya masyarakat perkotaan dan tak Hasil Penelitian sebelumnya menunjukkan
sedikit juga masyarakat pedesaan mulai bahwa (1) siswa SMP Muhammadiyah
mengubah cara pandang dalam Luwuk memiliki perilaku yang tidak
mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan nilai dan moral; (2) siswa
dan beralih mengikuti perkembangan SMP Muhammadiyah Luwuk bebas
zaman, masyarakat lebih menyukai hal-hal melakukan apapun yang diinginkan salah
praktis tanpa harus menghabiskan tenaga satunya dalam hal penggunaan ponsel; (3)
dan materi. Kemudahan yang ditawarkan dengan ponsel remaja mendapatkan
oleh gadget dengan segala aplikasi banyak informasi, mendapatkan banyak
unggulan misalnya media sosial yang teman serta menghilangkan kejenuhan; (4)
mampu memangkas jarak dan siswa SMP Muhammadiyah Luwuk lebih
menyebarkan informasi sehingga memilih teman yang mampu menjaga
menjadikan gadget sebagai bagian yang kepercayaan, mampu menjaga solidaritas
tidak dapat dipisahkan dari aktifitas dan kesetiakawanan, tetapi justru
kehidupan sehari-hari (Marpaung 2018). mengarah kepada hal-hal negative
(Hasanah and Kumalasari 2015).
Perilaku Sosial
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa Penggunaan Gadget dengan perilaku
Remaja di SMA Negeri 1 Toroh Kab. sosial
Grobogan sebagian besar mempunyai Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
Perilaku Sosial kurang baik sebanyak 104 pada 102 responden yang menggunakan
responden (55,9%). Perilaku sosial adalah gadget dengan normal sebagian besar
suasana saling ketergantungan yang mempunyai perilaku sosial baik sebanyak
merupakan keharusan untuk menjamin 74 responden (72,5%) dan 84 responden
keberadaan manusia tersebut. Sebagai yang menggunakan gadget lama sebagian
bukti bahwa manusia dalam memenuhi besar mempunyai perilaku sosial kurang
kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak baik sebanyak 76 responden (90,5%).
dapat melakukan sendiri melainkan
memerlukan bantuan dari orang lain. Hasil olah data dengan chi square
Perilaku sosial aktivitas fisik dan psikis didapatkan nilai p value sebesar 0,000 <
seseorang terhadap orang lain atau 0,05, maka ada Hubungan Penggunaan
sebaliknya dalam rangka memenuhi diri Gadget dengan Perilaku Sosial pada
atau orang lain yang sesuai dengan Remaja di SMA Negeri 1 Toroh Kab.
tentutan social (Maunah 2007). Grobogan. Perilaku sosial adalah suasana
saling ketergantungan yang merupakan
Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, keharusan untuk menjamin keberadaan
tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau manusia tersebut. Sebagai bukti bahwa
819
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
820
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
tingkat prestasi anak di sekolah, bahkan hanya dari faktor penggunaan gadget saja
dapat menganggu fungsi kerja otak akan tetapi yaitu dari faktor harga diri
manusia yaitu dengan melemahnya daya karena dalam beberapa studi yang
kerja otak atau lemah otak (Pratiwi and dilakukan oleh para ahli, telah ditemukan
Amini 2018). bahwa orang yang menilai baik terhadap
diri sendiri, juga cenderung menilai baik
Penelitian ini juga menemukan perilaku terhadap diri orang lain. Hal ini dapat
siswa yang masih baik meski disimpulkan bahwa orang yang menerima
menggunakan gadget dipengaruhi dirinya sendiri, juga menerima diri orang
beberapa faktor antara lain ketepatan lain, sebaliknya orang yang menolak
dalam penggunaan gadget, misalnya untuk dirinya sendiri cenderung menolak orang
belajar, dan berkomunikasi dengan aktif lain. Seseorang dapat berperilaku baik,
secara langsung walupun sudah bergaul secara efektif apabila ia memiliki
mempunyai gadget. Pada intinya gadget inteligensi tinggi. Kedua hal tersebut
dapat berpengaruh positif jika pengguna muncul dari internal diri sendiri.
memanfaatkan gadget dengan seharusnya, Sedangkan dari faktor eksternal yaitu
tetapi gadget juga dapat berpengaruh dukungan keluarga dan pihak sekolah yang
negatif jika pengguna menyalahkan menjalankan pandidikan yang bagus
gunakan gadget tersebut, tergantung pada semisal pendidikan karakter. Sekolah
individu tersebut (Chaidirman et al. 2019; merupakan lembaga pendidikan formal
Hasanah and Kumalasari 2015). yang secara sistematis melaksanakan
program bimbingan, pengajaran, dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa latihan dalam rangka membantu siswa agar
dengan penggunaan gadget normal tetapi mampu mandiri dan mampu
memiliki perilaku kurang baik, sebaliknya mengembangkan potensinya, baik yang
siswa dengan penggunaan gadget lama menyangkut aspek moral-spiritual,
memiliki perilaku baik. Hal ini intelektual, emosional, maupun sosial
mennunjukkan bahwa perilaku atau (Chaidirman et al. 2019; Chusna 2017;
karakter mengacu kepada serangkaian Marpaung 2018).
sikap (attitudes), perilaku (behaviors),
motivasi (motivations) dan keterampilan SIMPULAN
(skills). Perilaku atau karakter Penggunaan Gadget berhubungan secara
memfokuskan pada bagaimana signifikan dengan perilaku sosial pada
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam remaja di SMA Negeri 1 Toroh Kab.
bentuk tindakan atau tingkah laku. Gadget Grobogan (P-value 0.000).
tidak mengubah secara mutlak perilaku
seseorang, tetapi terkait dengan DAFTAR PUSTAKA
kedisiplinan siswa dan motivasi siswa Ameliola, Syifa, and Hanggara Dwiyudha
dalam belajar serta berkomunikasi dengan Nugraha. 2013. “Perkembangan
teman sebaya, sebaliknya yang Media Informasi Dan Teknologi
menggunakan HP lama tetapi untuk Terhadap Anak Dalam Era
membuka situs edukasi atau aplikasi yang Globalisasi.” in Prosiding In
mendukung pembelajaran serta kehidupan International Conference On
sosial dengan teman sebaya bisa Indonesian Studies" Ethnicity And
menimbulkan efek perilaku yang baik Globalization.
(Chaidirman et al. 2019).
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia. 2017. “Penetrasi & Profil
Peneliti menemukan beberapa perbedaan
Perilaku Pengguna Internet
dengan teori bahwa faktor yang
Indonesia.” Apjii 51.
mempengaruhi perilaku sosial remaja tidak
821
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 815 - 822, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
822