Anda di halaman 1dari 1

Lotus Office, Solo

THE LOTUS PAPER www.lotuspaper.com

INCLUSION EDUCATION

AKU YANG LALAI ATAU


MEMANG TAKDIR?
Pada masa kehamilan. ibu ARS merasa bahwa kehamilan
yang ia alami normal seperti kehamilan ibu pada umumnya.
Selama kehamilan ibu ARS menjaga kehamilannya dengan
rutin mengontrol kandungannya ke salah satu klinik yang
dipercaya olehnya. Namun pada usia kehamilan 30 minggu
ibu ARS terjatuh sehingga terjadi flek yang membuat ibu ARS
merasa harus mengkonsumsi obat, sayangnya ia
mengkonsumsi obat tersebut tanpa sepengetahuan bidan.

Bidan klinik tersebut ternyata sudah mengetahui bahwa ARS


mengalami down syndrome namun informasi penting itu
disembunyikan dari orang tua ARS. Saat Ibu ARS tepat di
usia 39 minggu kehamilan, Ibu ARS mengalami kontraksi dan
dilarikan ke klinik untuk melahirkan, namun dari klinik
tersebut merujuk ibu ARS untuk melakukan persalinan ke RS.
Ir.Soekarno karena klinik tersebut tidak memiliki fasilitas
yang memadai.

ARS 15 tahun, lahir pada 17 Desember 2006 seorang Pada saat ARS lahir, ibu ARS mengalami shock karena
penyandang down syndrome yang diketahui sedang mengetahui fakta ARS mengidap down syndrom. Kenyataan
menjalankan terapi untuk mempertahankan kondisi itu ditolak oleh ibu ARS dengan beberapa faktor seperti ibu
tubuhnya. Keluarga ARS tidak memiliki riwayat down ARS yang menjaga kandungannya dengan baik, ARS tidak
syndrom. ARS merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, memiliki riwayat keluarga sebagai penyandang down syndrom
dan ibu ARS seorang lulusan PAUD yang memiliki wawasan
kakak ARS tidak mengalami kondisi seperti ARS.
seperti deteksi dini saat masa kehamilan.

ARS memiliki ciri fisik bentuk tubuh dan leher yang


Ibu ARS mengalami shock selama dua bulan pasca
pendek, mata yang sipit, tulang hidung rata, telinga kecil,
melahirkan, selama dua bulan setelah melahirkan ibu ARS
mulut kecil dengan lidah yang terjulur keluar, jari-jarinya selalu menangis dan menyalahkan dirinya sendiri dengan
pendek, dan ada celah antara jari kaki pertama dengan jari merasa dirinya telah lalai dalam menjaga janin yang ada
kaki kedua. ARS mengalami gangguan kognitif yang dalam kandungannya. Namun suami dari ibu ARS selalu
menyebabkan ARS sulit berkonsentrasi, memusatkan memberikan dukungan penuh terhadap istrinya yang membuat
perhatian, dan memecahkan masalah. Selain itu ARS ibu ARS menyadari bahwa hal tersebut berada diluar kendali
mengalami gangguan fisik motorik berupa kesulitan mereka. Sehingga mereka sepakat dan meyakini bahwa ARS
keseimbangan dan melompat, gangguan emosional kesulitan bukan aib yang harus ditutupi melainkan anugerah dari Tuhan.
mengendalikan emosi dan sering memukul temannya
Hal yang dialami oleh ARS setelah dilahirkan yaitu ARS
belum mampu mengangkat kepalanya sendiri, selalu tertidur
dan tidak menangis pada 3 bulan pertama pasca kelahiran.
Harapan orang tua setelah mengikuti terapi dari klinik ini
yaitu ARS dapat melewati perkembangan sesuai dengan
usianya dengan baik, ARS bisa mandiri dan bisa
berkomunikasi dengan orang lain.

By : Anugrah, Berliana, Danella, Galuh, Hanifah, Ika, Lina

Anda mungkin juga menyukai