U P .U S
. health
INDONESIA
smart controlled
Filmawanudya Imaniah sudah menjadi Odapus selama 6 tahun sejak tahun 2011, yaitu sejak
ia masih menjalani pendidikan di IPDN. Filma mengalami berbagai dinamika Odapus: alopecia
(kerontokan rambut) dan keterlibatan organ dalam dan berjuang melawan Lupus tanpa
mengeluh. Filma berkenalan dengan Asep T. Firdaus setelah menyintas Lupus. Masa berpacaran
mereka berdua relatif singkat dan termasuk diantara berbagai kisah romantika mereka bersama:
ada kisah dimana Filma mengajak Asep ke RS Agung Manggarai, Jakarta menemui dr. Nanang
(DPL Filma). Itulah bentuk kejujuran Filma terhadap Lupus dan pasangannya. Juga ada pula kisah
bagaimana Asep menanggapi pertanyaan dari ayah Filma yang menjelaskan bahwa kondisi
“Satu-satunya hal yang harus kita insting untuk menghindar atau mengatasi
L takutkan adalah rasa takut itu
sendiri” (Franklin Delano
masalah tersebut. Demikian pula manusia:
secara otomatis akan mencari cara untuk
Roosevelt). mempertahankan diri dan bertahan hidup.
Konon para pahlawan, pendekar sakti, Ribuan tahun evolusi mengajarkan spesies
atau pangeran berkuda putih digambarkan manusia untuk menghindar atau mengatasi
sebagai sosok perkasa yang tak kenal rasa kepunahan; demikian pula terhadap suatu
takut. Tetapi sekarang bahkan kita tahu masalah atau beban yang dihadapi. Suatu
melalui gambaran film modern: bahkan masalah atau fobia berlebihan akan sangat
Avengers yang terdiri dari para super hero mengganggu kenyamanan dan
pun takut dengan kedatangan Thanos. menyulitkan kehidupan sehari-hari.
Selama berabad-abad, kita mengamini Seorang Odapus juga mengalami hal
ide bahwa rasa takut adalah suatu yang sama: takut dengan kabar rekan
kelemahan –-- bukanlah suatu yang wajar. Odapus yang meninggal, takut dengan
Namun nyatanya, rasa takut dan khawatir kondisi Lupus, dll. Jadi wajar saja bila
adalah emosi yang sangat manusiawi –-- seorang penyintas Lupus juga mengatakan:
bahkan juga hewani karena hewan yang sulit untuk move on. Tetapi apakah sesulit
takut akan kondisi tertentu juga memiliki itu? Jawabannya simple: tentu tidak. BISA!
Foto cover: https://independent.co.uk
2019-07 Lupus 02
Fokus Utama: Kisah
12 Februari 2017 pukul 23.30
Begitu berharganya sebuah Itu adalah malam terakhir aku masih bisa
kesederhanaan. Toh di dunia ini cuma mendengar suaranya meski ia tak
transit: dari rahim ke akhirat. mengenaliku. Yang ia tahu kue ulang
Orang-orang sibuk dengan diri sendiri, tahun ini untuk suami tercintanya. Entah
memoles sebaik mungkin.. padahal orang yang mana di ruangan itu.
akhirnya bakal ia tinggalkan.
Aku memang harus banyak belajar... Asep T. Firdaus
Keinginan, kebutuhan, kemampuan...
Saatnya pendekatan aspek emosional,
spiritual, intelektual...
Alm. Filmawanudya Imaniah.
2019-07 Lupus 03
Fokus Utama: Kisah
Rekan-rekan Odapus: hidup,
perjuangan, dan kematian adalah bagian
dari dinamika hidup. Kehilangan salah satu
rekan Odapus merupakan suatu hal yang
menyedihkan dan bahkan
menggoncangkan, namun pelajaran yang
dapat dipetik dari kisah Filma adalah
kemampuannya untuk tetap tabah dan
berjuang dengan kejujuran dan cinta.
Lupus bukan untuk diratapi, tetapi untuk
dihadapi.
2019-07 Lupus 04
Fokus Utama: Kisah
semacam struktur kecemasan terhadap kemampuan untuk memutuskan secara
kematian. benar dan mengikuti jalan bertindak
Ketakutan yang berlebihan terhadap terbaik, berdasarkan pada pengetahuan,
kematian seringkali menimbulkan pengalaman, pemahaman, dll. (the power of
gangguan fungsi-fungsi emosional normal judging rightly and following the soundest
m a n u s i a . Pe n e l i t i a n m e n u n j u k ka n course of action, based on knowledge,
keterkaitan positif antara ketakutan experience, understanding, etc).
terhadap kematian dengan gangguan Secara mudah, hal ini dapat dijelaskan
emosional seperti neurotisme, depresi, sebagai: memastikan spiritualitas agama
gangguan psikosomatis (Feifel dan Nagy, penyintas penyakit kronis sebagai
1981). Pentingnya penelitian terhadap keyakinan dan kehidupan internal individu
ketakutan terhadap kematian dalam konteks agama sebagai tujuan hidup
menyandarkan pada premis bahwa setiap individu, dan menggunakan agama sebagai
manusia akan mati. Selain itu, dampak landasan moralitas untuk bersikap dan
negatif yang muncul dari ketakutan akan berperilaku (untuk menghadapi suatu
kematian ini banyak menimbulkan akibat kenyataan kematian). Landasan keyakinan
yang seharusnya tak perlu terjadi. spiritual bahwa semua orang pasti suatu
Strategi yang efektif untuk menghadapi akan menghadap Yang Mahakuasa dapat
ketakutan terhadap kematian banyak membantu individu untuk mengatasi rasa
dilakukan. Salah satunya adalah takut berlebihan terhadap kenyataan
mengembangkan kebijaksanaan dan kematian. Jangan takut untuk melihat
religiusitas individu. Secara umum, dalam berpulangnya rekan Odapus sebagai
Webster’s New World College Dictionary sesuatu yang positif. :)
(1997) kebijaksanaan diartikan sebagai
Sumber: Wicaksono, Wahyu dan Sito Meiyanto. 2003. Ketakutan terhadap Kematian Ditinjau dari
Kebijaksanaan dan Orientasi Religius pada Periode Remaja Akhir yang Berstatus Mahasiswa. Jurnal
Psikologi: 2003(1): 57-65.
Informasi dari Inneke dan Tyas.
htttp://www.facebook.com
Catatan Psikologi:
Penerimaan Diri
pada Odapus
Semenjak tahun 2012 sampai tahun orang meninggal karena PTM. (Kementrian
2017 di Indonesia mengalami kenaikan Kesehatan Indonesia, 2017). Penyakit
jumlah orang sakit yang sangat signifikan Autoimune menjadi salah satu bagian dari
(Kementrian Kesehatan Indonesia, 2017). Penyakit Tidak Menular. Penyakit
Mulai dari penyakit yang menular sampai Autoimune merupakan suatu penyakit
penyakit tidak menular juga berperan di ketika sistem kekebalan tubuh menyerang
dalamnya. Penyakit Tidak Menular (PTM) sel-sel sehat. Salah satu penyakit Autoimun
menjadi penyebab utama kematian tahun adalah Systemic Lupus Erythematosus atau
2012. Secara global, diperkirakan 56 juta yang biasa masyarakat awam kenal dengan
2019-07 Lupus 05
Sorot
Lupus (Kementrian Kesehatan Indonesia, perubahan fisik yang sangat jelas
2011). dikarenakan efek dari obat atau dari
Kondisi individu sesudah didiagnosa penyakit Lupus sendiri seperti moon face,
oleh dokter akan membuat shock, marah penambahan berat badan, kerontokan, dan
pada keadaan, tidak percaya, dan tidak ruam pada wajah serta tubuh (Waluyo,
dapat menerima dengan hasil diagnosa 2012). Perubahan fisik ini membuat
tersebut. Hal ini membuat individu Odapus merasa minder untuk tampil
mengalami tekanan psikologis karena menarik, takut dicela, tidak diterima dalam
menghadapi penyakit yang tentunya dapat pergaulan dan ditinggalkan orang-orang
mengubah jalan hidupnya setelah terdekat sering kali menghantui perasaan
didiagnosa oleh dokter. Akan terjadi Odapus.
banyak perubahan yang dialami oleh Lingkungan yang belum memahami
Odapus dimulai dengan perubahan fisik, tentang Lupus kurang bisa menerima,
perubahan emosional, perubahan mencemooh, menganggap Odapus lemah,
pandangan lingkungan sekitar mengenai keluarga kurang peduli. Bagi Odapus yang
penyakitnya. diperlakukan seperti itu akan membuat
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh mereka merasa dirinya tidak berharga,
Cahyaningtyas (2016) terhadap 6 odapus, kurang percaya diri, malu, merasa dirinya
memperoleh hasil diagnosa lupus 83% (5 diasingkan, dan bersikap tertutup serta
odapus) mengalami kondisi psikologis perasaan negatif lainnya (Eriany, 2015).
seperti drop, sedih, kecewa, perasaan takut Dibutuhkan adanya penerimaan diri
diisolasi oleh lingkungan, kaget, pasrah, pada individu yang mengalami Lupus atau
putus asa, takut, dan cangggung karena Odapus untuk meminimalisir dampak
menderita penyakit langka. Odapus juga psikologis yang dapat menjadi pemicu
mengalami kondisi tertekan seperti meningkatnya kekambuhan Lupus.
kehilangan nafsu makan dan tenaga, cepat Penerimaan diri berguna bagi odapus
marah, kehilangan motivasi dan untuk mengakui kelemahan yang terpaku
konsentrasi, otot tegang, kepala pusing, pada keterbatasan yang dimiliki, tetapi juga
dan perubahan pola tidur. Melihat dari untuk meningkatkan rasa berharga dan
kondisi psikologis pada Odapus saat kepercayaan diri sehingga dapat menjalani
didiagnosa Lupus dapat disimpulkan kehidupannya secara normal. Pandangan
bahwa kondisi Odapus mengalami individu yang merasa puas akan keadaan
gangguan emosional yang berat. dirinya membuat inidividu menerima
Adanya perubahan kemampuan fisik dirinya secara akurat dan realistis, tidak
misalnya seperti daya tahan tubuh yang akan memusuhi dirinya karena kondisinya
cepat sekali melemah, dan tidak dapat dan menganggap orang lain juga menerima
beraktivitas diluar secara normal karena dirinya (Hurlock, 2011). Penerimaan diri
harus selalu menghindar kepekaan sinar pada individu Odapus penting untuk
matahari, hal ini yang membuat Odapus mengurangi intensitas kekambuhan gejala
tidak bisa bergerak bebas seperti orang Lupus yang disebabkan oleh faktor
normal lainnya (Eriany, 2015). Selain psikologis dan juga peran dukungan sosial
kemampuan fisik yang berubah ada juga yang secara efektif mengurangi stres.
Sumber: Yustisia, Anggi. 2018. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Penerimaan Diri pada Odapus (Orang
dengan Lupus. Skripsi. Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
2019-05 Lupus 06
Gallery
Filmawanudya Imaniah
Odapus Jakarta
2019-07 Lupus 07
From RELI&Crew
RELI memiliki grup whatsapp RELI&Crew yang setiap minggunya
Snapshot
menawarkan diskusi tematis seputar isu kesehatan terutama Lupus.
Bagi rekan-rekan Odapus (orang dengan Lupus) dan penyintas Keikutsertaan
penyakit kronis serta rekan-rekan awam yang ingin bergabung silakan dalam Temu
request ke +62812-1573-2059 (whatsapp only) dengan menyebutkan Ilmiah
nama dan domisili. Berikut adalah salah satu diskusinya... Reumatologi
Q (N, Ngawi) : Kak, apakah penyakit Lupus itu tergolong penyakit 2019.
kronis sebangsa kanker, dll? RELI mengikuti
simposium yang
A : Kronis artinya berlangsung dalam jangka panjang,
diselenggarakan oleh
kak. Ya: Lupus itu penyakit kronis. Tetapi beda Perhimpunan
dengan kanker. Lupus dapat dikendalikan asalkan Reumatologi
tertib terapi dan tertib obat, jaga psikis, dan Indonesia (IRA) yang
terutama pintar-pintarnya kita mengantisipasi akan diadakan pada
faktor pencetusnya. tanggal 6-7 Juli 2019
Q (N, Jakarta) : Penyakit kronis semacam hipertensi, maag, di Jakarta dan turut
diabetes? Kalau tidak tertib: apakah Lupus akan serta membuka
bazaar karya
kambuh?
Odapus.
A : Ya, bila tidak tertib akan kambuh. Tetapi di Lupus
kan ada remisi dimana kondisi Lupus terkendali: Talkshow dalam
apakah full remission atau low disease activity. Pada Rangka World
diabetes tergantung tipenya. Bila maag lebih ke pola Lupus Day 2019
makannya dan bagaimana manajemen stressnya. RELI turut
Q (N, Jakarta) : Kalau tipe 1 yang depend pada insulin ya.. Apa ini berpartisipasi dalam
sebabnya juga karena tidak tertib? Sehingga butuh talkshow tentang
insulin? Atau tipe 2 yang harus tertib? Lupus yang
A : Penggunaan insulin injeksi itu bila kondisi sudah diselenggarakan oleh
tidak terkontrol atau obat oral atau melihat segi Perhimpunan
keamanan terhadap efek samping obat dimana Reumatologi
Indonesia (IRA)
insulin injeksi lebih aman daripada oral. Untuk Cabang Yogyakarta
kasus diabetes akibat drug induced atau efek dan RSUP Dr. Sardjito
samping obat: begitu obat yang menimbulkan efek yang akan diadakan
samping dihentikan maka kondisi diabetes akan pada tanggal 13 Juli
kembali normal sehingga obat untuk diabetes lalu 2019 di Lobby
dapat dihentikan. Tetapi apabila diabetes yang Instalasi Rawat Jalan
terjadi karena ketidakmampuan produksi insulin RSUP Sardjito dan
turut serta membuka
sendiri (diabetes tipe 1; diabetes autoimun) harus
bazaar karya.
tetap pengobatan rutin. Kondisi diabetes dapat
dibantu dengan tatalaksana perubahan pola hidup
sesuai dengan yang disarankan dokter.
2019-07 Lupus 08