Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Dikalangan remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra berbentuk prosa terutama
novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk cerita). Kata novel
berasal dari bahasa Italia “novella” yang berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Selain dari bahasa
Italia novel juga berasal dari bahasa Latin yaitu “novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang berarti
baru (Tarigan, 1984 : 164).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh problematika
kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel menceritakan suatu kejadan luar biasa dari
kehidupan tokoh. Dikatakan luar biasa karena dari kejadian itu, lahir suatu konflik yang menimbulkan
pergolakan jiwa para tokohnya sehingga mengubah jalan hidupnya.

Kita sering mendengar atau membaca berbagai informasi. Informasi berkembang dengan pesat seiring
dengan perkembangan teknologi. Berbagai jenis media bermunculan seperti jamur di musim hujan mulai
dari media cetak sampai media elektronik.

Banyak informasi yang berkembang menyebabkan kita harus mampu memilah informasi dengan baik.
Oleh karena itu, keterampilan kita dalam membaca atau mendengar harus baik. Salah satu keterampilan
dalam membaca adalah mampu membedakan teks berisi fakta dan opini. Hal ini mendorong kita agar
lebih kritis dalam memahami sebuah informasi.

Informasi dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Informasi lisan diantaranya adalah siaran radio/televisi
atau laporan secara lisan. Informasi tulisan dapat kita temukan dalam koran, majalah, tabloid, dan lain-
lain.

Dalam sebuah informasi, fakta merupakan kejadian yang nyata, sungguh-sungguh terjadi, dan diketahui
oleh semua orang. Adapun opini merupakan gagasan atau pendapat yang dikemukakan dan bersifat
subjektif. Namun, dalam sebuah informasi, fakta dan opini tidak dapat dipisahkan karena keduanya
saling melengkapi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Laporan buku merupakan suatu bentuk penyajian pengamatan sebuah buku baik fiksi maupun nonfiksi
(ilmiah). Laporan buku yang kami susun adalah laporan buku fiksi berupa novel yang berjudul
“Menganalisis sebuah novel, mencari fakta&opini disebuah koran dan artikel”. Laporan buku ini
dikerjakan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
BAB II

URAIAN PELAKSANAAN MENGANALISIS NOVEL

2.1 GAMBAR NOVEL " DANCING IN THE RAIN "

2.2 IDENTIFIKASI NOVEL

Judul : Dancing In The Rain

Pengarang : Sukhdev Singh dan Tisa Ts

Penerbit : Wawan I. Wibowo

Cetakan : -

Tahun Terbit : 2015

Tempat terbit : Jakarta

Tebal Buku : 161 Halaman


2.3 SINOPSIS

Banyu (Dimas Anggara adalah sosok yang gigih dalam hidupnya. Ia dilahrikan berbeda sejak kecil.
Banyu merupakan seorang akan berkubutuhan khusus yang hidup di tengah masyarakat yang sedang
antipati dan masih belum peduli dengan sosok seperti Banyu. Namun, tetap saja ada orang-orang yang
sayang di dekatnya. Salah satunya adalah Eyang Uti (Christine Hakim). Apalagi, sejak kecil, Banyu
sudah ditelantarkan begitu saja oleh orang tuanya. Namun, dengan semangat dan percaya diri, Eyang
Uti menyimpan sebuah asa kecil hingga Banyu dewasa saatnya nanti. Eyang Uti sangat setia dan
memberikan sebuah optimisme hidup pada Banyu sedari kecil.

Pelan-pelan Eyang Uti menyadari ada yang berbeda dengan sosok Banyu. Pria yang tengah tumbuh
menjadi remaja ini mengalami kesulitan berinteraksi dengan lingkungannya. Satu hal yang tidak biasa,
namun membuat Banyu terasa istimewa. Dibalik perbedaan yang dimiliki Banyu, ia ternyata adalah
sosok yang jujusr dan penuh kasih sayang, persis seperti apa yang pernah diajakaran oleh Eyang Uti.
Tidak hanya Eyang Uti yang menyayangi Banyu. Sosok bernama Radin dan Kinara, merasakan ada hal
yang istimewa pada sosok Banyu. Ketiganya kemudian bersahabat hingga mereka dewasa. Selayaknya
manusia yang sedang tumbuh dewasa. Radin dan Kinara mengalami masa-masa tentang jatuh cinta.

Sebuah perasaan yang tidak akan bisa diabaikan. Namun, bagaimana dengan Banyu? Apakah
pershabatan antara Radin dan Kinara berubah setelah mereka jatuh cinta? Persahabatan yang sudah
terjalin sejak mereka kecil, penuh dengan canda dan tawa, ketulusan kasih sayang bisa bubar hanya
karena hal-hal ditengah proses pendewasaan yang terjadi pada diri mereka? Buat kamu yang
merindukan kembali penampilan Dimas Anggara, film Dancing in the Rain adalah pilihan yang tepat
untuk ditonton di bioskop minggu ini.

2.4 UNSUR INSTRINSIK

 Tema : Kisah Anak Autis yang Penuh Pilu

 Tokoh : Dimas Anggara sebagai Banyu Anggoro Bin Sunaryo (Banyu)

Gilang Olivier sebagai Banyu kecil

Bunga Zainal sebagai Kinara

Greesella Adhalia sebagai Kinara kecil

Deva Mahenra sebagai Radin

Joshua Rundengan sebagai Radin kecil

Christine Hakim sebagai Eyang Uti

Niniek L. Karim sebagai Eyang Widya

Djenar Maesa Ayu sebagai Katrin


Dolly Martin sebagai Ayah Kinara

Keke Soeryo sebagai Ibu Kinara

Qory Sandioriva sebagai Ibu Guru Banyu

Ayu Dyah Pasha sebagai Psikolog

2.5 PENOKOHAN

 Banyu : Seorang anak kecil yang mengindap penyakit autis

2.6 Latar / Setting

 Tempat : Berada di daerah jakarta, dan Tinggallah mereka berdua dalam satu rumah dibantu
oleh simbok (asisten rumah tangga) yang sangat iba kepadanya.

 Waktu : Di pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari.

2.7 Alur/Plot

Maju, penceritaan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju.

 Tahapan Alur :

A). Pengenalan : Banyu Anggoro adalah penderita spektrun autis sejak lahir. Karena kekurangan
tersebut orang tuanya tidak mau mengakuinya, sehingga menitipkan pada sang eyang. Tinggallah
mereka berdua dalam satu rumah dibantu oleh simbok (asisten rumah tangga).

B). Pemunculan konflik : Setelah melakukan beberapa kali asessmen akhirnya psikolog
menyatakan bahwa Banyu menderita spektrum autis sejak lahir dimana hal tersebut dapat
terjadi karena trauma pada kandungan atau stress pada ibu. Hal ini pun di dukung dengan latar
belakang ibu kandung Banyu dimana sejak dalam kandungan Banyu memang tidak diinginkan.
Akan tetapi, Banyu memiliki IQ di atas rata-rata dan psikolog hanya bisa membantu agar Banyu
bisa hidup secara mandiri. Dan salah satu terapinya adalah terapi bersosial dengan lingkungan
sekitar untuk membantu Banyu agar dapat berkomunikasi dengan mudah.

C). Klimaks : Hingga suatu saat ia bertemu dengan Radin yang membantunya dari pemBully-an.
Ketika awal bertemu Banyu hanya tertunduk terus dan mengabaikan uluran perkenalan Radin.
Namun pada akhirnya mereka menjadi akrab. Bahkan pada suatu waktu Banyu membantu
seorang anak bernama Kinara yang sedang terkena Bully. Mereka bertiga pun saling berkenalan
dan menjadi sahabat hingga besar.

D).Penurunan konflik : Banyu besar menjadi orang yang sangat jenius. Ia sangat menyukai
bidang matematika. Hingga kerap menjuarai berbagai ajang olimpiade matematika. Banyu
juga menyukai segala buku bacaan dan ia menyukai rubik. Jiwa sosial atau persahabatannya
pun sangat besar dengan ditunjukkan pada cerita diakhir film, dimana Banyu memilih untuk
memberikan jantungnya pada Radin agar jantung Radin berfungsi secara normal.

E).Penyesalan : Radin, Banyu dan Kinara tetap bersahabat, benih cinta pun tumbuh antara
Radin dan Kinara. Mama Radin suatu ketika berhasil menghasut Banyu, seolah Banyu
mencelakakannya.

2.8 SUDUT PANDANG /POINT OF VIEW

Film ini diawali dengan masa kanak-kanak Banyu, Radin, dan Kinara. Mulai dari perkenalan
mereka hingga akhirnya mulai bersahabat. Akting Banyu kecil (Gilang Olivier), Radin kecil
(Joshua Rundengan), dan Kinara kecil (Greesella Adhalia) di film ini pun bisa dibilang sangat
natural.

2.9 Amanat

 Dalam menghadapi sebuah cobaan sebesar apapun itu,kita harus tetap berusaha untuk
bangkit dan tak menyerah.

 Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih mampu
untuk bernafas.

 Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang yang ada
disekeliling kita.

2.10 UNSUR EKSTRINSIK "DANCING IN THE RAIN"

 Latar Belakang Pengarang:

Tissa ts adalah seorang fenomenal dalam dunia sastra indonesia. Ian memuai kariernya
sebagai seorang penulis disebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang
mau belajar hingga melahirkan novel-novel yang berjudul : dancing in the rain, magic hours, london
love story dan lain-lain.

Dancing in the rain adalah kisah nyata yang kesekian kalinya dan sempat dipublikasikan ribuan
air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca atas permintaan pembacanya TISA TS pun menjadi kisah ini
menjadi novel dan pastinya kisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata yang siap berjatuhan
disetiap bait perjalanan bait perjalanan banyu.

2.11 NILAI YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL

 Nilai agama : Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami yang
mengajarkan kepada pembaca bahwa kita harus lebih banyak bersyukur dan tidak
menyombongkan diri.
 Nilai Moral : Terkandung nilai moral yang baik yaitu disaat teman banyu yang
mengejek dia,banyu tetap diam dan hanya diam dengan ejekan itu.

 Nilai Sosial : Saling membantu dan memberi dukungan kepada kawan dan siapapun
yang ada disekitar kita.

 Nilai Budaya : terdapat nilai-nilai yaitu budaya anak remaja di daerah jakarta.

2.12 Kritikan untuk novel

Anda mungkin juga menyukai