Anda di halaman 1dari 6

“PERAHU KERTAS”

Nama Anggota Kelompok :

1. Indo Asse
2. Maulis Tiawati
3. Nurul Fazriah
4. Ratih Nur Asih
5. Tiara Waihidiayah
TAHUN TERBIT : 2010

PENGARANG : DEWI LESTARI “DEE”

PENERBIT : BENTANG PUSTAKA DAN TRUEDEE PUSTAKA SEJATI

KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya serta karunianya sehimgga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Perahu
Kertas” ini dengan baik tanpa halangan.

Laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menghibur sang pembaca. Oleh karena itu kami
mengharap segala kritik dan saran, kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun
kekurangan dalam menyusun laporan ini.

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................................. ii

A. Identitas Buku .................................................................................................... 1

B. Sekilas Tentang Penulis ..................................................................................... 1

C. Sinopsis Novel ................................................................................................... 2

D. Unsur Intrinsik ................................................................................................... 3

E. Kelebihan dan Kekurangan Novel ..................................................................... 4

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 4


A. Identitas Buku

Judul buku : Perahu Kertas

Penulis : Dewi Lestari “Dee”

ISBN : 978-979-1227-78-0

Penerbit : Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati

Editor : Hermawan Aksan

Cetakan : I, Agustus 2009

Tebal : XII + 444 halaman; 20 cm

Tahun Terbit : 2010

Jumlah Halaman : 444 halaman

Harga : Rp 69.000,-

Cover :-

B. Sekilas Tentang Penulis

Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976)
adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai
anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan
Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Sejak menerbitkan novel Supernova yang
populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis.

Salah satu novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas. Perahu Kertas merupakan novel
keenam Dee. Setelah sukses memikat hati para pembaca dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee
meluncurkan sebuah novel berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun
karena dilupakan. Namun, akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat
kegigihan dan kenekatan seorang Dee.
C. Sinopsis Novel

Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus SMA, yang selama enam
tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan
terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan
sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis
dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan dia
tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.

Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak kejutan di dalam
kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan.

Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru
dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya
taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang
juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak
umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan
pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko
merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih
kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta,
tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak
memungkinkan. Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena
diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang
kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang
sejak adanya Wanda.

Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru
relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya
yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan
cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul:
Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah
buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.

Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga
dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang
mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur,
Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan
tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.

Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup
disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh
dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai
bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy,
Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para korektor.

Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia
cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywritter. Di
sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan
cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu
karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.

Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-
idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia
jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih
Remi.

Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk,
memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak
mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat
sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi
yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini
pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya
kemana aliran cinta membawanya.

D. Unsur Intrinsik

a. Tema

Tema yang diangkat tentang persahabatan, cinta, dan kekeluargaan.

b. Alur

Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.

c. Sudut Pandang

Dalam Novel Perahu Kertas ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.

d. Penokohan

Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan jelas. Terdapat tokoh yang memegang peran
dominan dalam novel ini yaitu protagonis dan titragonis

e. Gaya Bahasa

Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan denganperkembangan
masyarakat modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga memiliki makna dan berisi.
E. Kelebihan dan Kekurangan Novel

a. Kelebihan

Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee” ini menurut saya sangat menarik.
Dimana novel ini mengulas tema persahabatan yang serat akan konflik yang menghanyutkan untuk
para pembacanya. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi
masyarakat sekarang menjaikan novel ini dapat mudah dimengerti dan diniikmati oleh pembaca
pada berbagai lapisan usia.

Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai dari bagaimana
kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita. Selain itu, novel ini juga penuh akan
nilai-nilai positif serta makna kehidupan yang tidak hanya bercerita tentang remaja pada umumnya,
tetapi bercerita tentang dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan
lingkungan internal. Dengan pelukisan latar waktu dan tempat yang sangat mendetail tetapi tidak
berlebihan, menambah daya tarik dari novel in dan membuat seolah pembaca ikut terlibat di
dalamnya.

Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja karena bertemakan tentang cinta.
Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam
novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi,
persahabatan, dan kekeluargaan.

Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para pembaca novel
Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia imajinasinya dan membayangkan
secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.

b. Kekurangan

Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak menggunakan setting tempat sehingga sangat dapat
beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam memahami latar tempat cerita tersebut. Oleh
karena itu dibutuhkan pemahaman dan konsentrasi tinggi untuk para pembacanya.

Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang monoton sehingga timbul kesan kurang menarik
dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari,Dewi.2009.Perahu Kertas.Jakarta: Bentang Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai