Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

BAHASA INDONESIA IBU SARI NOOR AZIZAH M.PD

MAKALAH
SAJAK DAN CERPEN

OLEH :

RIZA MUHAIMIN (220101010209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2022

1
DFTAR ISI i
1. PEMBAHASAN........................................................................3
2. PENGERTIAN
CERPEN.........................................................3
3. UNSUR-UNSUR
CERPEN.......................................................4
4. CONTOH
CERPEN..................................................................6

2
A. PENGERTIAN CERPEN

Kata cerpen berasal dari dua kata yang di singkat yaitu “cer” dan “pen’ ,
cer kependekan dari kata cerita dan pen kependekan dari kata pendek, jadi
cerpen kepanjangannya adalah cerita pendek. Cerpen adalah karya yang mengisah
kan cerita fiksi atau nyata . cerpen beda dengan novel, cerpen biasanya kurang
lebih dari 10.000 kata yang ceritanya hanya satu arah dengan tema tidak rumit
seperti novel. Pada kurikulum 2013 pembelajaran membuat cerpen di bagi
menjadi dua bagian yaitu pengetahuan dan keterampilan. Rahmanto (1988:16-24)
mengutamakan kepada para pendidik untuk membantu para peserta didik dalam
menulis cerpen kepada empat aspek yaitu, meningkatkan cipta dan rasa ,
mengembangkan keterampilan dalam berbahasa, meningkatkan pengetahuan
budaya, membantu mengembangkan pembentukan watak dan karakter.

Membuat sebuah cerpen adalah sebuah kebisaan dalam berbahasa dan


bersastra yang memiliki manfaat, dengan cerpen kita bisa mengungkapkan sebuah
rasa, tempat menilai sebuah peristiwa, dan sebagai tempat mengungkapkan
ekspresi. Menulis cerpen adalah salah satu sarana untuk melatih kreativitas
bersastra dan berbahasa, karna melibatkan tahapan-tahapan yang melatih proses
kreatif dalam mencari ide dan mengolahnya menjadi sebuah cerpen .

Cerpen secara epistemologi adalah karya fiksi atau “ sesuatu yang di


kontruksikan , dua temukan ,dibuat ,atau di buat-buat”. pernyataan tersebut berarti
bahwa cerpen tidak jauh dari sebuah fakta. Ke fiksian sebuah cerpen dapat di lihat
pada unsur fiksinya, dan ke realitasan sebuah cerita dalam cerpen bisa kita lihat
dalam temanya. Cerpen dapat di buat berdasarkan pengalaman nyata yang pernah
di lalui atau di rasakan ,bisa juga secara spontan dengan keadaan yang sedang
berlangsung di hadapan kita. Biasanya cerpen di tulis sebanyak selembar polio
atau setengah lembar kertas polio, namun ada juga cerpen yang di tulis sampai
lebih dari dua puluh kertas polio. Dapat di pahami bahwa cerpen ada yang di buat
smemang betul-betul pendek dan ada pula yang di tulis panjang.

3
Cerpen di bagi menjadi dua golongan yaitu ;pertama quality stories atau
crita yang terdapat nilai dan bobot dalam kesastraan,dan yang kedua commercial
(craft) stories. Yang cerpen tersebut tidak mempunyai nilai dalam kesastraan,
biasanya hanya mengutamakan pemasaran dan keuntungan saja. Cerpen yang
seperti ini kerap kita jumpai di majalah-majalah hiburan pada umumnya masuk
dalam golongan tersebut.

Cerpen dalam unsur fiksi juga memiliki bagian ,yaitu cerpen watak, ,
cerpen plot, cerpen tematis, cerpen suasana, dan cerpen setting,

Cerpen watak adalah cerpen yang mengutama kan watak para tokohnya.
Contoh cerpen jenis ini adalah “Asran” oleh Trisno Sumarjo, yang menceritakan
sikap tidak peduliannya seorang pelukis. Cerpen plot ialah cerpen yang menekankan
urutan terjadinya peristiwa atau plotnya. Contoh cerpen jenis ini amat banyak dalam
sastra Indonesia, seperti cerpen-cerpen Trisno Yuwono dalam bukunya Laki-laki dan
mesin. Cerpen tematis ialah cerpen yang menekankan pada unsur tema atau
permasalahan. Contohnya adalah cerpen “Icih” karya Ali Audah. Cerpen suasana ialah
cerpen yang menekankan atau mengutamakan suasana yang terjadi di dalamnya.
Contohnya adalah cerpen “Seribu kunang-kunang di Manhattan” karya Umar Kayam.
Cerpen setting ialah cerpen yang menekankan atau mengutamakan setting atau tempat
atau terjadinya peristiwa. Contohnya adalah cerpen “Terang Bulan Terang di Kali”
karangan SM Ardan yang melukiskan wilayah pinggiran Jakarta, cerpen “Berpeluh”
karangan Bur Rasuanto yang melukiskan daerah wilayah buruh (Sumardjo1984: 70-71).

B. UNSUR-UNSUR CERPEN .
1. Tema dan amanat
Tema adalah sebuah ide central dalam sebuah cerita . tema bisa juga
dikatakan sebagai dasar sebuah cerita ,konsep ,ide dan gagasan yang menjadi
pondasi diciptakannya cerpen.
Amanat adalah pesan yang terkandumg dalam cerita tersebut ,amanat ada
yang di tulis secara langsung ada juga yang tidak melainkan di sampaikan melalui

4
unsur-unsur cerpen. Pencerita mengharapkan para pembacanya agar mengerti
makna crita tersebut atau manat yang terkandung di crita tersebut.

2. Tokoh dan penokohan


Tokoh adalah pelaku dalam cerita yang menjalan cerita tersebut, atau
pelaku penderita beragai peristiwa yang akan di ceritakan. Biasanya tooh-tokoh
dalam cerpen ada yang di hadirkan sebagai pelaku yang berjati diri yang tidak
semata-semata berhubungan dengan fisik, melainkan berwuud nonfisik yang
berkualitas. Tokoh dalam cerita yaitu tokoh utama dan tokoh pendamping, tokoh
protagonis dan antagonis, tokoh sederhana dan tokoh bulat, di setiap tokoh
memiliki peranan masing-masing.
3. Alur
Alur adalah jalan cerita tersebut, alur cerita biasanya berupa sebuah
peristiwa, konflik, dan klimaks yaitu intensits sebuah rasa yang dirasakan saat
konflik terjadi.
4. Latar
latar adalah tempat terjadinya sebuah cerita daklam waktu tertentu, latar
terbagi menjadi beberapa bagian yaitu latar fisik dan latar spriritual, latar fisik
biasanya berupa lingkungan sedangkan latar spiritual adalah alam sekitar, latar
sosial atau tata krama, adat istiadat, dan pandangan hidup dan masih banyak lagi
latar-latar yang lainnya.
5. Pusat pengisahan atau sudut pandang
Pusat pengisahan adalah dara mana cerita tersebut di kisahkan, pencerita
biasanya mempunyai gaya tersendiri atau cirikhas dalam menuliskan cerita,
semakin matang atau banyak karya tulisnya maka semakin nampak gayanya. Gaya
tersebut tidak bisa di ajarkan karna gaya itu tumbuh dengan sendirinya. Gaya
tersebut lah yang membuat alur cerita menjadi semakin mendebarkan.

5
1. Berikut adalah contoh cerpen:

DETI KURNIATI
PERISTIRAHATAN TERAKHIR
Peristirahatan Terakhir Dimasa Pandemi Tak ada yang menyangka
berita duka bisa datang dari siapa saja. Bagai disambar petir rasanya, pagi
yang awalnya cerah tiba-tiba berubah menjadi kelabu dengan suasana yang
mencekam. Suara yang terdengar dibalik telepon itu sungguh
mengguncang seisi rumah “ Mohon ijin, kabar duka Sertu Edi Sugiono
telah meninggal dunia di RSPAD, semoga amal ibadahnya diterima Alloh
SWT.” Ibu yang tak kuasa menahan duka, langsung tertelungkup lemas
tak berdaya. Aku berlari seketika untuk menghampiri. “Ada apa bu?”
tanyaku penasaran. “Om Edi, yuk! Om Edi meninggal dunia!” jawabnya
lirih. “Innalillahi wa’innaiaihi rojiun,om Edi...” akupun tercengang
mendengarnya. Om Edi adalah adik kandung ayah, juga satu-satunya
keluarga yang kami miliki di…
“langsung tinjau medan latihan, Ed ?” tanya ayah memutus tawa
kami. “iya mas!” jawabnya singkat. “hati-hati yaa?” pesan ayah terlihat
lebih khawatir dari biasanya. Benar saja, ternyata sore itu adalah
pertemuan kami yang terakhir dengan om Edi. “Yuk,ayo kita bergegas!”
ibu segera bangkit dan bergegas mempersiapkan diri. Sesekali hp di
tangannya berdering terhubung dengan beberapa sanak keluarga di Jawa.
“Ayah sebentar lagi datang menjemput, kita ke RS langsung pulang ke
Jawa” jelas ibu padaku. Dengan kondisi dimasa pandemi ini, tentunya
menjadi hal yang tak biasa bagi kami. Selama di RS protokoler kesehatan
dilaksanakan. Meski om Edi meninggal bukan karena terpapar virus
corona, akan tetapi semua pihak yang terlibat berusaha mengikuti anjuran
pemerintah dengan baik, diantaranya dengan menggunakan masker,
menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, dan banyak hal lainnya.
Pemberangkatan jenazahpun mendapat pengawalan khusus, sehingga kami
tiba lebih cepat di kampung halaman. Beberapa petugas keamanan sudah

6
ada di pintu gerbang, sanak keluarga dan tetangga yang datang sekedar
untuk melayat dibatasi, dan dihimbau menjaga jarak serta menghindari
kerumunan berlebih. Sebelum masuk mereka di pastikan cek suhu
tubuhnya dan menggunakan masker, di siapkan pula tempat untuk
mencuci tangan sebelum masuk kedalam rumah. Ibu langsung
menghampiri Mbah uty, orang yang telah melahirkan om Edy. Dengan
berurai air mat, mereka saling memeluk menangis tersedu. Tak lama mbah
uty jatuh pingsan tak sadarkan diri dalam pelukan ibuku. Tentu saja kami
semua sangat terpukul, kesedihan yang mendalam sanagt kami rasakan.
Belum genap satu tahun dari kepergian mbah kung, kini anak ragilnya
harus menyusul pergi untuk selamanya. Disudut lain, Ayah sedang
berbincang dengan keluarga terdekat. Ayah memang terlihat
lebih tegar diantara kami, bukan karena ayah tak berduka, akan tetapi aku
tahu benar ayah sedang berusaha menguatkan dirinya untuk kami, agar kami bisa
belajar ikhlas melepas kepergian om Edi. Sebagai seorang kakak satu- satunya,
juga sebagai sesama anggota, ayah tau betul resiko dan tanggung jawab yang
harus dilaksanakan saat bertugas menjaga keutuhan NKRI. Tak lama seseorang
menghampiri, terdengar jelas suaranya “semua sudah siap!”ucapnya pada ayah.
Kepala ayah hanya mengangguk tanda mengerti. Ayah menyambung komunikasi
pada beberapa orang di dekatnya, lalu semua beranjak mempersiapkan diri
mengantarkan jenazah untuk di kebumikan. Kami berjalan ke tanah pemakaman
yang letaknya tak begitu jauh dari rumah mbah uty. Hari semakin sore, namun
langit masih begitu terang menyinari. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan
lancar, mbah utyberusaha menguatkan diri sehingga dapat ikut mengantar
ketempat peristirahatan terakhir om Edi. Ibu yang masih setia memapah mbah uty
perlahan menapaki jalan untuk pulang. Suasana rumah masih penuh duka, kami
semua hanya saling diam tak banyak kata. Ayah masih menemui beberapa tamu
terdekat yang datang melayat,dan beberapa diantara kami, mempersiapkan
ruangan untuk pengajian selepas adzan magrib nanti. “ibu istirahat dulu disini yaa,
Wiwik akan buatkan minum dulu untuk ibu.” Ucap ibu pada mbah uty sambil
memapahnya duduk di sopa. Mbah uty hanya mengangguk, sambil melepas

7
perlahan genggamannya di tangan ibu. Dengan segera ibu melangkah menuju
dapur dan membuatkan segelas teh hangat dengan diberi sedikit gula. Tak lama
ibu kembali, dengan segelas air di tangannya. Ibu memang sangat dekat dengan
mbah uty, seperti anak perempuannya sendiri. Kalau bukan karena tugas ayah
yang mengharuskannya tinggal di perantauan, mungkin kami bisa tinggal bersama
di Jawa. Seperti cita-cita mbah akung untuk menghabiskan masa tua dirumah
kesayangannya.Kringggg....kringgg..... sebuah nada dering dari handphone
genggamku berbunyi. Kulihat dilayar hp ada panggilan masuk dari Sulis, teman
semasa sekolahku dulu. “Assalamualaikum?” tanyaku. “Wa’alaikum salam,
Ayuk...aku baru dengar informasi dari temen-temen kalau om Edi meninggal, aku
dan keluarga turut berduka sedalam-dalamnya ya yukk! Semoga almarhumah
diterima amal ibadahnya disisi Alloh SWT, serta keluarga yang ditinggalkan
diberi kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi semua ini. Mohon maaf kami
ndak bisa hadir dalam pemakaman. Ditempatku sedang lock down, daerah kami
masuk zona merah. Jadinya aku dan keluarga tidak bisa beranjak pergi keluar
daerah.” jawab Sulis menjelaskan kondisinya dibalik telepon. “iya gak apa- apa
Sulis, Amiin...terima kasih atas doanya. Aku atas nama om Edi mohon maaf
sebesar- besarnya jika semasa hidup beliau ada salah atau khilap sama keluarga
sulis.” Balasku kembali. “Om Edi orang yang sangat baik Yuk, insyaalloh beliau
akan mendapat tempat terinda di Surga’nya.Amiin...” Sulis menenangkanku.
“aamiin, makasih Sulis...” jawabku kembali. Percakapanpun berlalu, waktu sudah
memasuki adzan maghrib, berat rasanya melangkah pergi walau sekedar untuk
mengambil air wudhu. Padahal sebentar lagi acara pengajian akan segera dimulia,
Ku tarik napasku dalam – dalam dan ku hempaskan, berharap ini hanya mimpi.
Ayah sudah bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib, dibawanya beberapa
sajadah untuk kami berjamaah. Usai sholat, Ayah membimbing kami doa bersama
di khususkan untuk alhamrhumah om Edi yang dilanjutkan dengan acara
pengajian dari keluarga terdekat. Malam semakin larut, sodara terdekat masih
berkumpul untuk sekedar berbincang, dan aku sudah terbaring dikamar,menatap
setiap sudut ruangan ini, kamar yang biasa om Edi tempati jika pulang kerumah
mbah uty. Rumah ini memang tak memiliki banyak kamar, mengingat anak mbah

8
hanya ayah dan om Edi. Dalam kamarpun tak menyimpan banyak barang, hanya
sebuah lemari tua dari kayu Jati dan meja kecil penuh ukiran, dinding kamarpun
berkesan sangat polos karena hanyaterdapat satu pajangan saja bertuliskan lapadz
alquran dengan pigura ukiran kayu membentuk persegi panjang. Mataku mulai
terpejam namun pikirku masih melayang. Kepergian om Edi menjadi pelajaran
bermakna dalam hidupku, sungguh kita tak pernah tahu kapan dan dimana kita
akan dipanggil-Nya. Semoga Tenang Kau Disana Tempat yang dipastikan Tempat
peristirahatan yang terakhir Tempat terindah disurga-Nya Perjuanganmu begitu
tangguh Kami sangat bangga padamu Kami ikhlas melepasmu Kami selalu
berdo’a untukmu.

Cimahi.

9
i

Anda mungkin juga menyukai