Oleh :
Mira Soraya
I1A010043
Penguji
dr. Sherly Limantara, Sp. KJ
1. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SD (kelas 4)
Pekerjaan : Pengangguran
Agama : Islam
1. RIWAYAT PSIKIATRI
Ismail) pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2014, pukul 22.55 WITA di IGD RSJD
A. KELUHAN UTAMA :
Mengamuk
B. KELUHAN TAMBAHAN :
1
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Alloanamnesis:
ini paman dan nenek pasien ikut tinggal di rumah tetangga (tepat
satunya memecah semua piring dan gelas kaca. Para tetangga os sudah
tahu akan gangguan jiwa yang diderita oleh pasien, sehingga apabila
Menurut paman os, selama 1 minggu ini os berada di dalam rumah saja,
2
menyanyi-nyanyi dan cekikikan sendiri tanpa sebab. Os juga jarang tidur
serabutan sebagai tukang cuci sepeda motor. Pasien tidak pernah berurusan
dengan polisi. Pasien masih bisa makan dan minum sendiri, BAB dan
BAK tidak pada tempatnya (di dalam rumah namun tidak di dalam kamar
Autoanamnesis:
yang mengantarkannya. Pasien juga tidak tahu umur dan tanggal lahirnya
seperti ada lawan bicara yang lain padahal tidak ada siapa-siapa. Os juga
sebagai seorang pasien. Ketika ditanya apakah pasien bisa tidur, pasien
menjawab ngelantur. Ketika ditanya lebih jauh, pasien tidak menjawab dan
cekikikan sendiri.
orang normal di sekitarnya. Pasien juga mengaku tidak mau minum obat
3
karena dirinya tidak sakit. Pasien menyebutkan bahwa ia bersekolah
berusaha untuk melukai orang lain. Ketika ditanya apakah pasien pernah
diam di satu tempat sambil cekikikan tidak jelas. Pasien juga mengaku
diri.
atau buah gila pada tahun 2005, pasien mengonsumsi kecubung selama
ditambai. Pasien saat itu sering berprilaku aneh seperti berbicara sendiri,
mengamuk dan tidak mengenali dirinya sendiri. Karena keluhan pasien tak
pada tanggal 11 agustus tahun 2009. Kemudian membaik dan keluar pada
diagnosa Skizofrenia tak terinci (F20.3). Setelah itu os rawat jalan dan
4
karena os tidak mau lagi minum obat dan merasa dirinya sembuh.
terapi terakhir saat keluar yaitu, CPZ 3x100 mg, THP 3x4 mg, Haloperidol
3x10 mg, Amitriptylinee 3x25 mg, TFP 3x5 mg. Kemudian os rawat jalan
dan seperti hal sebelumnya os tidak mau lagi minum ob 3x5 mg.
(clozapin) 3x25 mg, Amitriptyline 3x25 mg, THP 3x2 mg, Alprazolam
1x1 mg. Kemudian os membaik dan seperti sebelumnya os rawat jalan dan
tak mau minum obat kembali. Akhirnya dimasukkan lagi pada tanggal 21
Mei 2014. Saat os tenang dan tidak kumat biasanya os diupah untuk
mencuci motor dan mobil. Tidak ada riwayat kejang, demam tinggi,
1. Riwayat prenatal
kesehatan yang serius. Ibu os juga rajin mengonsumsi sayur. Tidak ada
5
Os hanya mendapatkan ASI sampai umur 2 bulan karena ibu os tidak
Doubt
berdiri dan jalan sendiri. Pada usia ini OS diberi kebebasan dalam
bermain, tapi masih dalam pengawasan orang tua. Namun saat usia
yang dia suka. Saat itu, pasien lebih dekat kepada kakaknya.
6
5. Riwayat School Age (6 – 12 tahun) Industry Vs Inferiority
pasien biasa-biasa saja dan tidak pernah tinggal kelas, namun pasien
teman.
8. Riwayat Pendidikan
9. Riwayat Pekerjaan
7
10. Riwayat Perkawinan
C. RIWAYAT KELUARGA
anggota keluarga yang lain cukup baik. Tidak ada riwayat penyakit yang
Genogram:
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Penderita :
Meninggal :
8
saat mau mengantar pasien ke RSJD Sambang Lihum. Hingga kini, pasien
berada di RSJD Sambang Lihum seorang diri tanpa ditemani oleh keluarga.
Pasien merasa dirinya normal-normal saja dan tidak merasa dirinya sakit
jiwa.
2. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
dan celana panjang. Pasien tampak kurus dan kukunya hitam nampak
presiden saat ini, pasien tidak dapat menjawab dengan benar. Namun,
selalu salah menjawab. Ketika ditanya dimana saat ini pasien berada,
pasien menjawab tidak tahu. Ketika ditanya hari apa ini, pasien
9
dia makan tadi pagi, pasien menjawab dengan ngelantur dan tidak
bermakna.
2. Kesadaran
Baik
Hiperaktif
3. Pembicaraan
Tidak relevan
Kooperatif.
6. Kontak psikis
Afek : Tumpul
Keserasian : Inappropriate
C. Fungsi Kognitif
10
Konsentrasi : Terganggu
Tempat : Terganggu
Orang : Baik
D. Gangguan Persepsi
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
2. Isi Pikir :
a. Preokupasi : (-)
G. Daya Nilai
11
Uji daya nilai : Terganggu
H. Persepsi
gangguan jiwa.
I. Tilikan
Status Internus :
Nadi : 88 X/menit
Respirasi : 20 X/menit
Suhu : 36,5 oC
12
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Pulmo : sonor
Status Neurologis :
Anamnesis:
suka mengamuk.
13
Menurut paman os sekitar 2 hari terakhir os semakin menjadi-jadi karena
satunya memecah semua piring dan gelas kaca.Pasien tidak mau minum
obat. Pasien menganggap dirinya tidak gila dan sudah sembuh sehingga
tidak memerlukan obat. Pasien juga sering berperilaku aneh. Pasien sering
berbicara aneh mengenai nyai yang sering membisikinya juga BAB dan
teler.
Pasien telah mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2006. Saat itu, pasien
kunjung membaik.
Pada tahun 2009, pasien dirawat di RSJD Sambang Lihum selama 2 bulan
dan diperbolehkan pulang setelahnya dengan terapi CPZ 3x50 mg, HLP
bulan dan membaik setelahnya dengan terapi CPZ 3x100 mg, THP 3x4
mg, Haloperidol 3x10 mg, Amitriptylinee 3x25 mg, TFP 3x5 mg.
Pada tahun 2014, pasien kembali dirawat akibat keluhan yang sama.
14
Clorillex 3x25 mg, Amitriptyline 3x25 mg, THP 3x2 mg, Alprazolam 1x1
mg.
Pemeriksaan Psikiatri:
- Afek : Tumpul
- Keserasian : Inappropriate
- Orientasi : Terganggu
- Tilikan : Derajat 1
5. EVALUASI MULTIAKSIAL
6. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
15
2. Psikologik
3. Sosial/Keluarga
7. PROGNOSIS
Pendidikan : Buruk
Ekonomi : Buruk
Organobiologi : Baik
16
8. RENCANA TERAPI
Psikofarmaka :
Po. Clozapine 3 x 25 mg
Haloperidol 3x5 mg
Tryhexilpenidil 3x2 mg
Amitriptylin 2x25 mg
pengajian
X. DISKUSI
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau deteriorating) yang luas serta sejumlah akibat yang tergantung dari
dan persepsi serta afek yang tidak wajar(inappropriate) atau tumpul (blunted).
kemudian (1).
17
Dalam diagnosa skizofrenia, harus ada sedikitnya satu gejala yang
perception
Halusinasi auditorik
Perilaku katatonik
Gejala-gejala “negatif”.
Adanya gejala tersebut berlangsung lebih dari 1 bulan, dan harus ada
usia remaja atau dewasa muda(onset biasanya mulai 15-25 tahun), usia pada
Sejak kurang lebih 1 minggu ini penderita mulai menunjukkan perilaku yang
aneh seperti dulu senyum sendiri, berbicara sendiri dan tertawa sendiri
18
cekikikan. Pada pasien juga terlihat mekanisme regresi, dimana pasien
menjadi tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Pasien suka BAB sembarangan.
Pasien memiliki riwayat 3 kali di rawat di rumah sakit jiwa yaitu tahun
2009, 2012 dan tahun 2014. Pada pasien ini dijumpai beberapa gejala negatif
seperti afek yang tumpul dan inappropriate, pasien kadang dijumpai sering
tertawa sendiri disela wawancara. Kontak mata pasien juga kurang, kadang
memiliki gangguan pada kemampuan daya ingat jangka panjang, pendek dan
diberikan pemeriksa.
yang kurang terawat dan kurang rapi. Perilaku dan aktifitas psikomotor
negatif skizofrenia
4. Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat)
19
5. Tidak menyebabkan kantuk
kuat, akan tetapi menunjukkan aktivitas yang tinggi pada reseptor D4.
daripada reseptor dopamine didaerah striatal, oleh sebab itu clozapine bebas
bentuk tablet 10 dan 25 mg, dan dalam bentuk larutan suntik 100mg/10mL.
hambatan CPZ. Haloperidol tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg dan 1,5 mg.
Selain itu juga tersedia dalam bentuk sirup 5mg/ 100 mL dan ampul 5 mg/mL.
20
Triheksilpenidil bekerja dengan cara mengurangi aktivitas kolinergik
yang berlebihan di ganglia basal. Obat ini merupakan antikolinergik yang bisa
mengatasi parkinsonisme.
apabila os masih tidak mau minum obat walaupun sudah dipaksa atau dibujuk.
dengan keluhan tidak mau minum obat. Dosis dimulai dai ½ cc setiap 2
dilarutkan dalam minyak). Dosisnya 1 ampul (50 mg) setiap 3-6 minggu (4).
Apabila pasien sudah bisa minum obat maka penggunaan dapat dialihkan pada
antipsikotik oral.
menghentikan obat anti psikosis atau bila obat anti psikosis masih diperlukan
diberikan trihexilphenidyl 3x2 mg per oral setiap hari atau sulfas atrofin 0,5-
Obat anti psikotik juga dikenal sebagai neuroleptik dan juga sebagai
21
secara hati-hati. Pasien dapat kembali apabila prosedur pemutusan obatnya
antara lain kurang pengertian diri, gangguan orientasi, daya ingat, afek dan
keinginan untuk melukai diri. Adapun efek samping dari pemberian obat anti
kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, dan mata kabur).
3. Gangguan endokrin
5. Hepatotoksik
22
pemberian antipsikosis yang mempunyai efek samping terhadap fungsi hati
dan ginjal karena hati merupakan organ utama untuk metabolisme obat-obat
psikotik (4).
diberikan pada pasien ini. Perlu pemeriksaan psikologi terlebih dahulu untuk
memilih metode yang cocok dengan minat dan bakat pasien.Semua terapi
nefrotoksik (5).
23
DAFTAR PUSTAKA
24