Anda di halaman 1dari 15

PRESENTASI KASUS

GANGGUAN BIPOLAR EPISODE KINI MANIK


DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Penyusun:
Yahya Iryianto Butarbutar
112015154

Pembimbing
dr. Suzy Yusna Dewi, Sp. KJ

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
PERIODE 13 Maret 15 April 2017

1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
STATUS PSIKIATRI

Nama : Yahya Iryianto Butarbutar FK UKRIDA NIM : 11 2015 154


Dr Pembimbing: dr. Suzy Yusna Dewi, Sp. KJ Tanda Tangan

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : An. H
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Januari 2004
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Bangsa/ Suku : Indonesia/ Betawi
Agama : Islam
Alamat : Semper, Cilincing, Jakarta Utara
Tanggal Masuk RSJSH : 21 Maret 2017
Ruang Perawatan : Ruang Anak
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Diantar Keluarga

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Riwayat Perawatan:
Pasien pernah dirawat di RS Islam 1x dan di RSJSH sebanyak 2x
o Os awal dirawat dengan masalah kejiwaan di RS Islam pada tahun 2015
karena terdapat halusinasi dan sering bicara sendiri
o Kemudian karena inisiatif orangtua membawa anak ke RSJSH dan dirawat
selama 10 hari
o Terakhir pasien dirawat di RSJSH pada pertengahan tahun 2016 dan dirawat
selama 7 hari karena keluhan sering berteriak halusinasi

Autoanamnesis
21 Maret 2017, pukul 16.00 WIB di Ruang Anak

2
22 Maret 2017, pukul 16.00 WIB di Ruang Anak
23 Maret 2017, pukul 11.00 WIB di Ruang Anak

Alloanamnesis
22 Maret 2017, pukul 18.00 WIB via telepon

A. Keluhan Utama
Pasien datang dibawa keluarga ke RSJSH karena anak makin murung, sering
marah-marah, berteriak ayat-ayat Alquran dan pergi dari rumah berkeliaran di sekitar
kompleks rumah sejak 3 hari SMRS.

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien datang ke RSJSH diantar oleh keluarganya karena anak makin murung,
sering marah-marah, berteriak ayat-ayat Alquran dan pergi dari rumah berkeliaran di
sekitar kompleks rumah sejak 3 hari SMRS. Keluarga pasien mengatakan sebenarnya
anak sudah kelihatan menjadi lebih pendiam kurang lebih seminggu sebelumnya.
Kemudian menjadi makin murung pada 3 hari SMRS. Pasien mengaku makin murung
dan merasa seperti marah karena di sekolah pasien sering diledekin oleh teman-
temannya karena taat beragama dan saat disuruh meneriakkan Takbir sehingga pasien
disebut gila. Sejak saat itu pasien menjadi makin murung dan untuk mengurangi
kemurungannya pasien sering mengatakan ayat-ayat Alquran. Pasien juga mengaku
kakaknya pernah marah kepadanya dan memukul pasien karena memainkan
handphone milik kakaknya. Menurut orangtua alasan kakaknya memukul pasien
karena berisik dan memainkan handphone kakaknya sampai habis batere. Pasien
mengatakan pada hari Jumat setelah Shalat Jumat, jin-jin yang merupakan muridnya
itu dikurung oleh iblis, sehingga untuk melepaskannya pasien harus menyebarkan
agama Islam sehingga pasien berkeliling lingkungan rumah sambil meneriakkan ayat-
ayat Alquran agar semua orang bertobat dan mengikuti Allah. Selain itu dia harus
mengulang ayat-ayat Alquran sesuai urutan. Pasien juga menceritakan bahwa dia
merasa mempunyai kekuatan seperti para nabi. Salah satunya dia bisa berbicara
dengan hewan disekitarnya. Pasien menyangkal adanya suara-suara yang menyuruh di
untuk melakukan tindakan ini. Karena pasien berkeliaran di luar rumah dalam waktu

3
yang lama, keluarga psien khawatir anak akan membahayakan dirinya sendiri oleh
sebab itu keluarga membawa pasien ke RSJSH.
Keluarga pasien juga mengatakan bahwa dia juga pernah dirawat di RSJSH
sebelumnya sebanyak 2x pada sekitar akhir tahun 2015 dan pertengahan tahun 2016.
Pada tahun 2015 pasien dibawa ke RSJSH dengan keluhan ketakutan dengan
halusinasi yang timbul. Pasien dikatakan dapat melihat banyak roh halus sehingga
pasien merasa ketakutan. Sebelumnya sempat dirawat di RS Islam namun keluarga
merasa tidak ada perbaikan sehingga pasien dibawa ke RSJSH. Setelah dirawat pasien
sudah merasa tidak melihat roh halus lagi dan dapat melakukan aktivitasnya seperti
biasa. Kemudian pada pertengahan tahun 2016 pasien kembali dirawat dengan
keluhan serupa yaitu terdapat halusinasi dapat melihat roh halus seperti jin dan pasien
terlihat seperti berbicara seorang diri. Pasien juga menjadi tidak bisa tidur dan
terdengar selalu mengucapkan ayat-ayat Alquran. Setelah dilakukan perawatan,
keluarga mengatakan anak dapat melakukan aktivitas seperti biasa baik di lingkungan
tempat tinggal dan juga di sekolah. Keluarga mengatakan anak rutin minum
pengobatan yang diberikan dan dibantu dengan bimbingan secara rohani. Pasien juga
mengaku rutin untuk minum obat agar dapat sembuh.
Orangtua pasien menyangkal adanya riwayat sakit sebelum terkena penyakit
ini, begitu juga dengan riwayat trauma kepala disangkal. Orangtua mengatakan anak
merupakan pribadi yang ceria dan mudah bergaul dengan orang disekitarnya. Tetapi
saat terserang penyakit pasien menjadi lebih memliih untuk sendiri dan sering
mengucapkan ayat-ayat Alquran.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien mulai menunjukkan adanya perubahan perilaku sejak pasien berada di
kelas 5 SD. Keluarga mengatakan bahwa anak merupakan anak yang berprestasi
selalu mendapatkan ranking pertama dari kelas 1 SD sampai kelas 4 SD, namun
pada saat anak di kelas 5 SD prestasi pasien turun menjadi posisi ketiga, sehingga
pasien terlihat sedih. Kemudian timbul keluhan-keluhan seperti melihat roh halus
sehingga pasien menjadi ketakutan dan tidak bisa tidur. Pasien dibawa oleh
keluarga untuk berobat di RS Islam kemudian dirawat. Karena keluarga merasa
tidak ada perbaikan selama dirawat, kemudian keluarga membawa anak ke
RSJSH. . Setelah dirawat pasien sudah merasa tidak melihat roh halus lagi dan
dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kemudian pada pertengahan tahun

4
2016 pasien kembali dirawat dengan keluhan serupa yaitu terdapat halusinasi
dapat melihat roh halus seperti jin dan pasien terlihat seperti berbicara seorang
diri. Pasien juga menjadi tidak bisa tidur dan terdengar selalu mengucapkan ayat-
ayat Alquran. Setelah dilakukan perawatan, keluarga mengatakan anak dapat
melakukan aktivitas seperti biasa baik di lingkungan tempat tinggal dan juga di
sekolah.
2. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau gangguan medis lainnya
yang dapat memicu kehilangan kesadaran pasien.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Pasien tidak pernah memakai narkoba, merokok dan minum beralkohol.

4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

2015: 2016 :
Keluhan Pasien
ketakutan dapat
hingga tidak melihat roh
bisa tidur halus dan
karena melihat jin,
roh halus meneriakka
n ayat-ayat
Alquran

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dan merupakan anak
yang direncanakan dan diinginkan oleh orang tuanya. Pasien lahir spontan ditolong
oleh bidan. Pasien lahir dalam keadaan sehat dan langsung menangis. Pada saat

5
mengandung, ibu pasien tidak pernah mengalami sakit dan tidak terdapat riwayat
mengkonsumsi obat-obatan pada masa kehamilan.

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian


a. Masa kanak-kanak ( 0 10 tahun )
Proses tumbuh kembang sesuai dengan usianya. Tidak ada keterlambatan tumbuh
kembang pada pasien. Pasien sudah bisa tengkurap pada saat pasien berusia 4
bulan, dapat duduk pada saat berusia 9 bulan, berbicara pada usia 1 tahun, dan
berjalan tanpa dipegang pada saat berusia 15 bulan. Pasien merupakan anak yang
periang, ceria, berprestasi dan pasien pun mudah bergaul dengan teman-temannya
di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

b. Masa remaja ( 11 13 tahun )

Pasien mengalami gangguan perilaku dimana anak terlihat sedih dan mengatakan
ketakutan karena melihat roh halus sekitar umur 11 tahun sehingga dirawat,
setelah itu pasien bisa melanjutkan kegiataannya seperti biasa saat penyakit tidak
kambuh. Tetapi pada saat masuk SMP pasien mengaku diledekin oleh beberapa
temannya.

3. Riwayat Pendidikan

Pasien sekarang duduk di kelas 1 SMP. Anak merupakan anak yang berprestasi dari
kelas 1 sampai kelas 4 SD selalu mendapat ranking pertama di kelas. Pada kelas 5 SD
prestasi pasien turun ke ranking ketiga sehingga merupakan awal anak menjadi
murung dan menjadi gangguan perasaan sehingga dirawat. Setelah masuk SMP,
pasien berada di kelas 1H tetapi kemudian karena prestasi pasien dipindah di kelas
istimewa pada semester 2.

4. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum bekerja.

5. Kehidupan Beragama
Pasien dididik oleh keluarga yang taat beragama , bahkan anak sangat taat untuk
beribadah dan sudah bisa membaca Alquran sejak umur 6 tahun. Pada saat masuk
bulan Ramadhan anak biasa mengisi dakwah di Masjid dekat rumah.

6
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien belum menikah.

7. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah berhubungan dengan penegak hukum.

8. Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya sebelum timbul gejala baik, bahkan pasien
merupakan pribadi yang ceria, aktif dan suka bergaul. Dalam lingkungan di
tetanggapun pasien berhubungan baik dengan sekitarnya. Tetapi saat sakit ini pasien
lebih suka berbicara sendiri dan menjauhkan diri dari sekitar.

E. Riwayat Keluarga

: perempuan : pasien
: pria

F. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan saudara-saudaranya. Rumah yang
mereka huni adalah rumah milik sendiri. Rumah tersebut tidak terlalu luas atau terlalu
sempit. Kehidupan ekonomi keluarga pasien tergolong menengah ke atas.

7
G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyadari dirinya sakit jiwa dan mengetahui nama penyakitnya apa. Menurut
pasien, saat melihat halusinasi yang berasal dari pikiran, pasien berusaha melawan.
Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan obat untuk menghilangkan
gejalanya. Pasien selama dirawat juga merasa lebih enak dan tidak terlalu stres
memikirkan hidupnya.

III. STATUS MENTAL (Tanggal 21 Maret 2017, pukul 16:00 WIB)


A. Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis : Compos mentis
Kesadaran Psikiatri : Pada saat ini pasien ekspresi wajah sesuai dengan apa
yang diceritakan.
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/ menit
Suhu : 36,3oC
Pernafasan : 20x/ menit

1. Penampilan Umum
Pasien laki-laki sesuai usianya. Bertubuh sedang, warna kulit sawo matang, kuku
tampak rapi, memakai kaos dan celana seragam dari ruangannya, tampak rapi dan
terawat.

Perilaku dan Aktivitas Motorik


Sebelum Wawancara : Pasien tampak tenang dan berinteraksi dengan pasien
yang lain
Selama Wawancara : Pasien tampak tenang, terdapat beberapa kali kontak
mata antara pasien dengan pemeriksa. Pasien dalam
menjawab pertanyaan tidak membutuhkan waktu yang
cukup lama dan dijawab dengan intonasi yang kurang
jelas, tidak terdapat adanya gerakan stereotipik yang
dilakukan oleh pasien.
Sesudah Wawancara : Pasien dalam keadaan tenang kemudian bermain
dengan pasien lain.

8
2. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif .
3. Pembicaraan
Bicara pasien spontan, artikulasi kurang jelas, intonasi dan volume cukup. Tidak
terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. Alam Perasaan (Emosi)


1. Suasana Perasaan (mood) : Hipertim
2. Afek / Ekspresi Afektif : Datar
3. Keserasian Afek : Serasi
4. Stabilitas : Stabil
5. Pengendalian : Baik
6. Dramatisasi : Tidak ada

C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Pasien mengatakan masih ada halusinasi yang muncul
kadang-kadang
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada

Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : banyak ide
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Mempunyai murid-murid jin berjumlah 45, mempunyai
kekuatan nabi
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada

9
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan SMP kelas 1
2. Pengetahuan Umum Baik (pasien mengetahui Presiden Indonesia sekarang yaitu
Joko Widodo dan presiden sebelumnya, SBY)
3. Kecerdasan Cukup
4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik, Perhatian baik (pasien tidak mudah
Perhatian teralih perhatiannya terhadap kegiatan atau orang yang
lewat didepannya, mampu memusatkan perhatian terhadap
pertanyaan)
5. Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan siang dan malam dan
dengan benar mengingat sudah berapa hari pasien dirawat
di RS)
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol ruang UGD )

- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter


muda).
6. Daya Ingat
- Jangka Baik (pasien dapat menceritakan bagaimana masa
Panjang kecilnya).
- Jangka Baik (pasien mengingat kegiatan apa yang dilakukannya
Pendek selama di RS).
- Segera Baik (pasien dapat dengan segera mengulangi nama
pemeriksa).
7. Pikiran Abstrak Baik (dapat menyebutkan persamaan apel dan jeruk, juga
menyebutkan persamaan kedua buah tersebut, pasien
mampu mengartikan pribahasa
8. Visuospasial Baik (pasien dapat menggambar mengikuti gambar yang
telah digambar sebelumnya oleh pemeriksa).
9. Kemampuan Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri

E. Pengendalian Impuls : Baik

10
F. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : baik (pasien mengetahui bahwa berbohong itu berdosa)
Uji Daya Nilai : baik (pada saat pasien mendapatkan makanan dan temannya
disamping tidak mendapat makanan, pasien membagi makanannya dengan temannya
tersebut)
Daya Nilai Realita : Terganggu.

G. Tilikan
Derajat 6 (menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan pertolongan)

H. Reliabilitas : Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK (pemeriksaan dilakukan pada 21 Maret 2017)


A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/ menit
Suhu : 36,3oC
Pernafasan : 20 x/ menit
TB/BB : 150 cm / 40 kg
Kulit : Coklat sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,
kelembaban normal,.efloresensi primer/sekunder (-)
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tidak.langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
udem -/-.
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),
sekret -/-.
Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.
Mulut : Bibir kemerahan, agak kering, sianosis (-), trismus (-),
Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).

11
Gigi geligi : Baik
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .
membesar, trakea .letak normal
Thorax
Paru
a. Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, efloresensi primer/ sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-),
gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal ()
b. Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
c. Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi jantung I bunyi jantung II reguler, murmur -,
gallop -
Abdomen
a. Inspeks : Bentuk datar, efloresensi (-)
b. Auskultasi : Bising usus (+)
c. Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness,
Nyeri ketok CVA (-)
d. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
balotemen (-)
Ekstremitas
a. Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
b. Bawah : Normal, Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi

12
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Belum dapat dinilai
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), distonia (-)
tonus otot (-), resting tremor (-),
cogwheel phenomenon (-)

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Anak laki-laki usia 13 tahun datang diantar oleh keluarganya karena anak makin
murung, sering marah-marah, berteriak ayat-ayat Alquran dan pergi dari rumah berkeliaran di
sekitar kompleks rumah sejak 3 hari SMRS. Pasien mengaku di sekolah sering diledek oleh
teman-temannya. Sehingga pasien merasa untuk mengurangi perasaan sedih dan marahnya
pasien lebih sering membaca ayat-ayat Alquran. Kemudian pada 3 hari SMRS pasien
mengatakan bahwa jin yang berguru padanya dikurung oleh iblis sehingga untuk
membebaskan jinnya dia harus menyebarkan agama Islam. Oleh sebab itu pasien berkeliling
lingungan rumah sambil berteriak ayat-ayat Alquran. Pasien juga mengaku memiliki
kekuatan para nabi.
Pada pemeriksaan status mental pasien didapati kesadaran neurologis compos mentis,
prilaku dan aktivitas motorik tampak tenang, pembicaraan spontan, terdapat halusinasi visual
berupa jin yang menjadi muridnya.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
1. Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
Adanya gangguan manik dimana pasien menjadi sering marah-marah, ngomel
dan berteriak ayat-ayat Alquran
13
Adanya halusinasi visual: pasien melihat banyak jin dan merasa bahwa jin itu
berguru kepadanya dan pasien juga merasa memiliki kekuatan semua nabi
Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Pada pasien tidak terdapat gangguan kepribadian, pasien memiliki ciri kepribadian
yang periang dan mudah bergaul didalam lingkungannya, pasien bukan termasuk
orang yang penutup atau emosi meledak-ledak
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya gangguan pada
kondisi medis pasien.
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Dari anamnesa, pasien mengaku sering diledekin oleh beberapa temannya di sekolah
karena terlihat begitu taat beragama dan disebut gila.
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current : 80 -71
GAF HLPY : 90 - 81
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F31.5 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik
Akssis II : Tidak ada gangguan kepribadian
Aksis III : Tidak terdapat gangguan
Aksis IV : masalah disekolah (diledek oleh teman-teman)
Aksis V : GAF current : 80 -71
GAF HLPY : 90 - 81
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologi : Pasien tidak mengalami trauma kepala
B. Psikologik : marah-marah, iritabilitas tidak bisa tidur karena merasa
untuk selalu berdoa dan membaca ayat Alquran, halusinasi
visual, berbicara dan berteriak ayat-ayat Alquran.
C. Sosiobudaya : Pasien sering diledek oleh teman-temannya.

14
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad Bonam (dikarenakan tidak sampai melukai dirinya sendiri)
Quo ad functionam : Dubia Ad bonam (selama minum obat, gejala terkontrol sehingga
pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari)
Quo ad sanationam : Dubia Ad bonam (kepatuhan terhadap minum obat baik, karena
pasien sudah menyadari pasien membutuhkan pengobatan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor Yang Memperingan:
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita skizofrenia ataupun depresi
Pandangan beragama baik
Tilikan pasien baik, pasien dapat mengkonsumsi obat atas kemauan diri
sendiri
b. Faktor Yang Memperberat:
Keadaan di sekolah yang sering diledek teman
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi: Pasien mengamuk, dapat membahayakan keluarga dan diri sendiri
dan lingkungan. Saat ini kondisi pasien sudah stabil dan os kembali sehat sebelum
pasien dirawat
2. Psikofarmaka
Risperidon 2 mg 2 x 1
Asam Valproat 200 mg 3 x 1
3. Psikoterapi
Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien agar
pasien tidak lupa minum obatnya, bila ada isi hati yang mengganjal, maka pasien
harus mengungkapkan isi hatinya dan melatih emosinya.
Edukasi keluarga yang bertujuan agar keluarga pasien dapat membantu pasien
mendapatkan obatnya secara teratur.
4. Sosioterapi
Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan sosial di lingkungan
pasien

15

Anda mungkin juga menyukai