Nama : Ny. SA
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 56 Tahun
Tanggal lahir : 24-09-1964
Suku bangsa : Betawi
Bahasa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan: Menikah
Alamat : Palmerah, Jakarta Pusat.
II. Riwayat Psikiatri
Keluhan utama :
RPS- autoanamnesis
masa depan, dapat mengobati orang-orang dengan air doa serta hidupnya penuh
dengan keberuntungan.
- Single parent
- Pasien mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja selalu senang.
Masa kanak-
Masa remaja
kanak
Masa
Masa remaja
dewasa
Riw. Sosial
Riw.
&
pekerjaan
perkawinan
Keterangan : Ayah
Pasien
Anak
Riwayat Keluarga
Pasien tinggal dirumah bersama
seorang adik, anak dan pembantu.
Pasien merasa lebih nyaman jika
berada di rumah dibandingkan diluar
rumah. Pasien mengalami kesulitan
untuk bangun dari tempat tidur serta
melakukan aktifitas sehari-hari.
Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 56 tahun bertubuh gemuk, terbaring
lemas di bed, terpasang alat medis. Penampilan lebih tua dari usia. Kontak
visual pasien tidak baik buram, verbal baik. Pasien tampak tenang. Penampilan
pasien kurang terawat kuku pasien panjang dan terdapat kotoran didalam
kuku.
Kesadaran
Kesadaran sensorium / neurologik : Compos mentis
Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif, mau diajak bekerja sama u/menjawab
pertanyaan
• Pembicaraan
• Cara berbicara : logore, artikulasi jelas, volume cukup, reaksi terhadap
pertanyaan baik
• Gangguan berbicara : tidak ada
ALAM PERASAAN (EMOSI)
Tingkat
• Taraf pendidikan : Tamat SMA
• Jangka panjang : baik
• Pengetahuan umum : baik
• Jangka pendek : baik
• Kecerdasan : baik
• Segera : baik
• Konsentrasi : baik
Gangguan : tidak ada
• Orientasi
• Pikiran abstraktif : baik
• Waktu : Tidak dilakukan
• Visuospatial : baik
• Tempat : baik
• Bakat kreatif : tidak ada
• Orang : baik
•Kemampuan menolong diri sendiri: Baik, karena
• Situasi : baik pasien mau mengikuti terapi yang diberikan oleh
Isi pikir
• Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
• Waham : Waham kebesaran, waham bizarre.
• Obsesi : tidak ada
• Fobia : tidak ada
• Gagasan rujukan : tidak ada
• Gagasan pengaruh : tidak ada
• Idea of suicide : tidak ada
• DAYA NILAI
• TILIKAN :
Derajat 2 (pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun disaat
yang sama juga menyangkal).
• RELIABILITAS : baik
STATUS INTERNUS STATUS NEUROLOGIK
• Keadaan umum : tampak sakit berat Saraf cranial (I-XII) : tidak dilakukan
• Kesadaran : compos mentis Tanda rangsang meningeal: tidak dilakukan
• Tekanan darah : 120/83 mmHg Mata : tidak dilakukam
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Pasien seorang perempuan berusia 56 tahun. Pasien diantar oleh keluarganya. Pasien
gemuk, warna kulit putih, rambut pendek hitam tidak tersisir rapi, kuku pasien panjang dan
terdapat kotoran didalam kuku. Penampilan tampak lebih tua dibandingkan dengan usia.
Kontak visual buram dan verbal baik. Pasien tampak tenang. Ketika sedang menerima
perawatan medis dari RSUD Tarakan, pasien mencoba untuk tidur pasien mendengar suara
suster agak jauh, namun tiba-tiba ada bayangan yang mendekat ke dirinya seperti ingin
mencelakuai dirinya, sehingga membuat pasien terbangun membuka mata. Pasien pernah
memeriksakan keluhannya ke poli jiwa RSUD Tarakan, namun tidak diberi obat oleh dokter.
• Pasien memiliki riwayat susah tidur sejak kecil
• Pasien mudah senang, marah dan sedih dalam 1 hari. Pasien sering menangis tiba-tiba
merasa kesepian sejak 10 tahun yang lalu.
• Pasien mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja selalu senang.
• Pasien menganggap dirinya memiliki kelebihan-kelebihan indera ke 6 seperti melihat masa
depan, dapat mengobati orang-orang dengan air doa serta hidupnya penuh dengan
keberuntungan
• Tilikan pasien derajat 2
DIAGNOSTIK MULTIAKSIAL
Aksis II Optimistik
Psikologi
Pasien merasa mudah Biologi
Sosial marah dan sedih dalam
senang,
1 hari.
Sosialisasi Pasienlingkungan
dengan
Suspek sering menangis
mastitis tiba-tiba
sekitar pasien
karsimatosa merasa
sangat buruk,
sering bertengkar dengan kesepian
anak, adik, pembatu dirumah dan
temannya
PROGNOSIS
PENATALAKSANAAN
• Psikofarmaka
R/ Risperidon 2 x 2 mg
R/ Trihexyphenidyl 2x2 mg
• Non-Psikofarmaka
Rencana pemberian mood stabilizer
Menunggu evaluasi psikotik lebih lanjut.
DISKUSI
Skizoafektif
Gangguan skizoafektif merupakan gangguan mental episodik dimana
terdapat gejala-gejala gangguan afektif dan skizofrenia dalam satu
episode penyakit yang sama, umumnya secara bersamaan atau
setidaknya dengan jeda dalam hitungan hari.
• Onset yang tiba-tiba pada masa remaja, terdapat stresor yang jelas
serta riwayat keluarga berpeluang untuk menderita gangguan
skizoafektif
Gambaran utama gangguan skizoafektif adalah adanya episode depresi mayor,
manik atau campuran yang terdapat bersamaan dengan gejala-gejala
skizofrenia (memenuhi kriteria A skizofrenia).
Etiologi
• Faktor genetik diperkirakan memberikan kontribusi pada gangguan
skizoafektif yang ditunjukkan adanya peningkatan risiko menderita
gangguan skizoafektif pada keluarga pasien skizofrenia, gangguan
bipolar atau gangguan skizoafektif
Kriteria diagnostik skizoafektif
Kriteria skizoafektif berdasarkan
berdasarkan PPDGJ DSM-IV-TR
III
• Non farmakologi
Psiko-edukasi pada penderita dan keluarga
Psikoterapi individual
Kesimpulan