Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Artikel asli
Studi Banding untuk Mengevaluasi
Khasiat dan Keamanan Asiklovir dan
Famsiklovir dalam Penatalaksanaan
Herpes Zoster
MG GOPAL1, SHANNOMA3, SARATH KUMAR BC3, RAMES M.4, NANDINI AS5, NAMRATA C. MANJUNATH6
ABSTRACT
Latar belakang: Selama bertahun-tahun, asiklovir telah menjadi agen
antivirus oral yang disetujui untuk pengobatan pasien dengan herpes
zoster akut, Efektivitasnya dalam mengurangi tanda dan gejala akut
herpes zoster telah ditetapkan tetapi efeknya pada neuralgia
pascaherpes kurang jelas. Famciclovir adalah anggota baru dari keluarga
obat nukleosida guanin. Ini adalah bentuk penciclovir oral yang diserap
dengan baik dengan waktu paruh yang lebih lama. Ini adalah studi acak
komparatif terbuka yang dilakukan untuk membandingkan keamanan
dan kemanjuran famsiklovir yang diberikan 250mg tiga kali sehari
dengan asiklovir 800mg lima kali sehari untuk pengobatan herpes zoster
akut tanpa komplikasi pada individu imunokompeten berusia di atas 40
tahun.
TUJUAN: Untuk menilai profil klinis Herpes zoster, membandingkan
efikasi dan keamanan asiklovir dan famsiklovir dalam pengobatan
herpes zoster dan untuk menggambarkan efektivitas asiklovir dan
famsiklovir mencegah neuralgia pasca herpetik.
Metode: Sebanyak 100 zoster baru diacak dalam 1:1
Kata kunci: Asiklovir, Famsiklovir, Neuralgia herpetik primer
Pengantar
Herpes zoster (herpes zoster) adalah gangguan yang umum ditemui
dalam praktek umum, dengan kejadian waktu hidup kumulatif
10-20% [1]. Seperlima dari populasi, terutama orang tua akan datang
dengan infeksi neurokutan ini selama hidup mereka.
Nyeri zoster yang khas sering disertai dengan nyeri hebat, disastesia,
dan hipersensitivitas kulit. Tantangan yang belum terpenuhi dalam
pengelolaan pasien dengan zoster akut adalah pengentasan nyeri
kronis. Pada banyak pasien, nyeri hilang setelah area kulit yang
terkena kembali normal. Namun beberapa pasien terus mengalami
rasa sakit lama setelah lesi sembuh. Rasa sakit ini biasa disebut
sebagai neuralgia postherpetik, yang sejauh ini merupakan
komplikasi paling umum dari herpes zoster dan merupakan salah
satu gangguan nyeri yang paling sulit diatasi [2,3].
Insiden PHN meningkat tajam dengan bertambahnya usia. Ini juga lebih parah
dan bertahan lebih lama pada pasien yang lebih tua daripada pasien yang
lebih muda. Gangguan ini jelas merupakan komponen yang paling
menyusahkan dari proses penyakit baik bagi pasien maupun dokter. Meskipun
selama bertahun-tahun, asiklovir telah menjadi agen antivirus oral yang
disetujui untuk pengobatan pasien dengan herpes zoster akut, efeknya pada
neuralgia pascaherpetik masih kontroversial [4,5].
Famciclovir, agen antivirus baru telah disetujui untuk pemasaran oleh
FDA pada bulan Juni 1994 untuk pengelolaan herpes zoster akut. Ini
adalah bentuk oral penciclovir yang diserap dengan baik (77% bio
tersedia), dengan aktivitas melawan VZV. Secara selektif diaktifkan dalam
sel yang terinfeksi virus melalui fosforilasi menjadi senyawa antivirus
famciclovir triphosphate.
2904
DOI: 10.7860/JCDR/2013/7884.3670
Bagian Dermatologi
rasio menjadi kelompok asiklovir dan famsiklovir setelah kriteria inklusi
terpenuhi. Pengobatan dimulai dalam waktu 72 jam dari timbulnya gejala
dan dilanjutkan selama 7 hari dan dievaluasi pada akhir setiap minggu
hingga periode enam minggu untuk pengerasan penuh lesi,
penyembuhan lengkap dari lesi dan hilangnya nyeri akut.
Hasil: Diamati bahwa famsiklovir sama efektifnya dengan asiklovir tanpa
perbedaan yang signifikan dalam waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan
kulit penuh, penyembuhan lengkap lesi atau hilangnya nyeri akut. Famsiklovir
ditoleransi dengan baik dengan profil keamanan yang lebih baik dibandingkan
dengan asiklovir. Konstipasi, sakit kepala, mual dan muntah adalah efek
samping yang paling sering dilaporkan, tetapi konstipasi dianggap memiliki
hubungan yang mungkin dengan pengobatan.
Kesimpulan: Kesimpulannya, famsiklovir oral yang diberikan
tiga kali sehari selama 7 hari selama infeksi zoster akut sama
efektifnya dengan asiklovir yang diberikan 800mg lima kali
sehari. resolusi lesi dan pengurangan durasi PHN.
Fitur karakteristik yang berpotensi penting secara klinis dari famsiklovir trifosfat
adalah bahwa ia bertahan dalam sel inang yang terinfeksi virus lebih lama daripada
asiklovir trifosfat. Bioavailabilitas oral yang konsisten, terkait dengan paruh
intraseluler yang menguntungkan dari penciclovir triphosphate dalam sel yang
terinfeksi VZV menunjukkan bahwa famciclovir dapat menawarkan keuntungan
penting secara klinis dalam pengelolaan herpes zoster dibandingkan
terapi yang tersedia saat ini [6].
Bahan dan metode
Itu adalah studi klinis acak komparatif yang dilakukan pada pasien,
menghadiri departemen rawat jalan Departemen Kulit dan PMS, di
Institut Kempegowda Rumah Sakit Ilmu Kedokteran, Bengaluru,
India, selama periode Oktober 2005 hingga April 2007.
Anamnesis yang komprehensif dicatat pada setiap pasien
dengan mengacu pada usia, jenis kelamin, gejala prodromal,
riwayat cacar air, riwayat keluarga, riwayat diabetes, terapi
steroid sistemik, radioterapi dan keganasan sebelumnya.
Gambaran klinis pada saat diagnosis, distribusi dermatom dan
luasnya penyakit dicatat.
Pemeriksaan fisik umum dan sistemik rinci dilakukan untuk menemukan
tanda-tanda penyakit utama. Pemeriksaan rutin darah dan urin dilakukan
pada semua pasien. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan Tzanck
smear.
Apusan dibuat dari dasar vesikel segar dan diwarnai dengan pewarnaan
Leishman untuk mendeteksi sel raksasa berinti banyak. Biopsi dilakukan
pada beberapa pasien untuk mempelajari perubahan histopatologi.
Jurnal Penelitian Klinis dan Diagnostik. 2013 Des, Vol-7(12): 2904-2907
 www.jcdr.net MG Gopal et al., Sebuah Studi Perbandingan untuk Mengevaluasi Khasiat dan Keamanan Asiklovir dan Famisiklovir dalam Penatalaksanaan Herpes Zoster
Kriteria inklusi
Pasien imunokompeten di atas usia 40 tahun dengan herpes
zoster tanpa komplikasi, ditandai dengan lesi kulit lokal (papula
atau vesikel) yang muncul dalam 72 jam
dari timbulnya ruam.
Kriteria pengecualian
1. Pasien dengan komplikasi herpes zoster, termasuk keterlibatan
okular, infeksi diseminata yang parah, neuropati motorik,
ensefalitis atau komplikasi serebrovaskular.
2. Wanita hamil atau menyusui
3. Keganasan bersamaan yang menerima kemoterapi
4. Penyakit autoimun di bawah terapi imunosupresif
5. HIV sero-positif.
Pasien yang memenuhi kriteria inklusi selama hari kunjungan
skrining terdaftar dalam penelitian dan diacak dengan rasio 1:1
untuk menerima 800mg asiklovir 5 kali sehari atau famsiklovir.
250mg tiga kali sehari selama 7 hari.
Penilaian kemanjuran
Pasien dievaluasi untuk nyeri dan penyembuhan lesi kulit pada hari ke 7
setelah memulai terapi dan setiap minggu setelahnya, untuk jangka waktu
enam minggu. Variabel utama yang dievaluasi pada setiap kunjungan adalah:
waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan krusta penuh pada lesi, lesi
didefinisikan sebagai krusta penuh ketika semua papula dan vesikel pada
dermatom yang terkena telah sembuh dan krusta telah muncul [7], waktu
yang dibutuhkan untuk penyembuhan lengkap lesi, penyembuhan
didefinisikan sebagai pertama kali pasien tidak memiliki papula, vesikel atau
krusta dan setelah itu tidak berkembang pada kunjungan berikutnya [1].
Waktu yang dibutuhkan untuk hilangnya nyeri akut dinilai dengan skala
analog visual; skor analog visual 8 dihitung sebagai berikut:
Tidak ada rasa sakit: skor 0
Rasa sakit terburuk yang pernah dirasakan:
skor 10 Nyeri ringan: skor 1, 2, 3
Nyeri sedang: skor 4, 5, 6
Nyeri berat: skor 7, 8, 9
Parameter sekunder meliputi: menilai variabel utama pada pasien
berusia di atas 60 tahun dengan masing-masing obat dan kemanjuran
relatif masing-masing obat pada dermatom yang berbeda (kranial,
serviks, toraks, dan lumbar) pada pasien berusia di atas 60 tahun.
Penilaian keamanan
Jumlah dan persentase pasien yang melaporkan setidaknya satu efek
samping selama protokol pengobatan dinilai. Efek samping terkait
obat didefinisikan sebagai efek samping yang terkait atau mungkin
terkait dengan terapi studi atau sebagai kausalitas yang tidak
diketahui. Kejadian yang sering dilaporkan adalah mual, sakit kepala,
muntah dan konstipasi. Hitung sel darah lengkap, analisis urin, dan
tes biokimia serum pada awal dan saat
akhir pengobatan disebutkan.
Etika
Biaya penyidikan (bila ada) ditanggung sepenuhnya oleh
penyidik. Detail pribadi subjek akan dirahasiakan
Statistik
Variabel kontinu digambarkan dengan mean, median, standar
deviasi dan range. Data kategori diringkas dengan hitungan dan
persentase.
Metode statistik berikut digunakan: Tab silang, Uji t sampel
independen, uji GLM Univariat dan uji Median. Semua prosedur
dilakukan melalui SPSS untuk Windows (versi
Jurnal Penelitian Klinis dan Diagnostik. 2013 Des, Vol-7(12): 2904-2907
versi 14.0-evaluasi) SPSS Inc New York, 2004.
tab silang
Prosedur tab silang membentuk tabel dua arah dan banyak arah
dan menyediakan berbagai tes dan ukuran asosiasi untuk tabel
dua arah. Struktur tabel dan apakah kategori diurutkan
menentukan tes atau ukuran apa yang akan digunakan. Statistik
tabulasi silang dan ukuran asosiasi dihitung hanya untuk tabel
dua arah.
Uji-t Sampel Independen
Prosedur uji-t sampel-independen membandingkan rata-rata untuk dua
kelompok kasus. Idealnya, untuk tes ini, subjek harus ditempatkan secara acak
ke dalam dua kelompok, untuk mengetahui apakah respons disebabkan oleh
pengobatan (atau kurangnya pengobatan) dan bukan karena faktor lain.
faktor.
Tes univariat GLM
Prosedur GLM Univariat menyediakan analisis regresi dan
analisis varians untuk satu variabel dependen oleh satu atau
lebih faktor dan/atau variabel. Variabel faktor membagi populasi
ke dalam kelompok.
Tes median
Prosedur pengujian beberapa sampel independen membandingkan dua
atau lebih kelompok kasus pada satu variabel.
HASIL
Total 100 pasien terdaftar dalam penelitian dan diacak menjadi kelompok
asiklovir dan famsiklovir dalam rasio 1:1. Usia rata-rata keseluruhan dalam
kelompok asiklovir adalah 52,5 tahun dan kelompok famsiklovir adalah 49,64
tahun, menunjukkan bahwa kedua kelompok sebanding dalam hal usia
mereka seperti yang terlihat pada [Tabel/Gambar-1]. Mayoritas pasien (59%)
rata-rata dari kedua kelompok, berada pada kelompok usia 40-50 tahun dan
hanya 4% pada kelompok usia di atas 70 tahun seperti yang terlihat pada
[Tabel/Gambar-2].
Rasio laki-laki: perempuan dalam kelompok asiklovir dan kelompok famsiklovir adalah
0,851: 1,083, dengan jumlah perempuan yang sedikit lebih banyak dalam kelompok
asiklovir seperti yang ditunjukkan pada [Tabel/Gambar-3].
Untuk sebagian besar pasien di kedua kelompok, durasi ruam
pada awal pengobatan adalah antara 48 dan 72 jam.
Tak satu pun dari pasien di kedua kelompok memiliki keterlibatan bilateral dari
daerah yang terkena primer.
Variabel utama yang dipertimbangkan adalah, waktu yang dibutuhkan untuk
pembentukan krusta penuh pada lesi, penyembuhan total dan hilangnya nyeri
akut. Lesi didefinisikan sebagai krusta penuh, ketika semua papula dan vesikel
pada dermatom yang terkena telah sembuh dan krusta telah muncul. Lesi
didefinisikan benar-benar sembuh, ketika semua kerak telah jatuh dengan
tidak adanya papula dan vesikel.
Semua pasien pada kedua kelompok perlakuan mengalami nyeri pada
saat skrining dan distribusi intensitas nyeri sebanding pada kedua
kelompok. Sebagian besar pasien mengalami nyeri sedang pada saat
skrining.
Rata-rata jumlah hari yang digunakan untuk pengerasan kulit penuh, penyembuhan
lengkap lesi dan hilangnya nyeri akut pada kelompok famsiklovir adalah masing-
masing 9,1 hari, 20,4 hari dan 22,6 hari; dalam kelompok asiklovir adalah 10 hari, 21
hari dan 23 hari dan nilai-p dihitung seperti yang terlihat pada [Tabel/Gambar-4].
Waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan kulit penuh, penyembuhan lengkap dan
hilangnya nyeri akut pada kedua kelompok kurang lebih sama dan perbedaannya
tidak signifikan secara statistik.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan kulit penuh pada kedua kelompok pada
pasien di atas 60 tahun adalah 9 hari pada famsiklovir dan 11 hari pada asiklovir.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan total, adalah 28 hari pada famsiklovir
dan 21 hari pada asiklovir, untuk hilangnya nyeri akut pada kedua kelompok adalah
28 hari dan dan nilai p terlihat pada [Tabel/Gambar-5].
2905
 MG Gopal et al., Sebuah Studi Perbandingan untuk Mengevaluasi Khasiat dan Keamanan Asiklovir dan Famisiklovir dalam Penatalaksanaan Herpes Zoster www.jcdr.net

Tidak ada perbedaan klinis yang signifikan yang ditemukan pada

hasil urinalisis, hematologi dan biokimia serum pada awal antara
kelompok perlakuan.
Efek samping yang paling umum dilaporkan pada kedua kelompok
adalah mual, sakit kepala, sembelit dan dispepsia.
Delapan puluh dua persen pasien famsiklovir tidak memiliki efek
samping, dan obat tersebut dapat ditoleransi dengan baik kecuali untuk
4 pasien yang mengalami sakit kepala dan 5 pasien yang mengeluh mual.
Efek samping sedikit lebih tinggi pada kelompok asiklovir dengan 10
pasien mengalami dispepsia, 7 pasien mengeluh konstipasi, 4 pasien
sakit kepala dan 3 pasien mual, seperti yang terlihat pada [Tabel/Gambar-6].

diskusi
[Tabel/Gbr-6]: Efek samping pada kedua kelompok
Obat Usia rata-rata SD Minimum Maksimum

F 49.64 8.30 40 75
SEBUAH 52.50 10.38 40 80
Total 9.46 40 80
[Tabel/Gbr-1]: Usia rata-rata di kedua kelompok

Kelompok usia Obat Total

F SEBUAH

40-50 Frekuensi 35 24 59
% 70,0% 48,0% 59,0%

51-60 Frekuensi 10 15 25
% 20,0% 30,0% 25,0%

61-70 Frekuensi 2 10 12
% 4.0% 20,0% 12,0%

71-80 Frekuensi 3 1 4
% 6.0% 2.0% 4.0% [Tabel/Gbr-7]: Herpes zoster yang melibatkan dermatom T5 kanan
Total Frekuensi 50 50 100

% 100,0% 100,0% 100,0%

[Tabel/Gbr-2]: Distribusi kelompok umur pada kedua kelompok

Jenis kelamin Obat Total

F SEBUAH

Pria Frekuensi 26 23 49
% 52,0% 46,0% 49,0%

Perempuan Frekuensi 24 27 51
% 48,0% 54,0% 51,0%

Total Frekuensi 50 50 100

100,0% 100,0% 100,0%

[Tabel/Gbr-3]: Distribusi gender pada kedua kelompok

Obat Berarti SD T P
Kerak penuh F 9.1000 1.3439 - 3.912 . 000
[Tabel/Gbr-8]: Herpes zoster melibatkan dermatom V1 kiri
SEBUAH 10.0200 . 9792

Penyembuhan F 20.4600 3.5812 - 1,071 . 287

SEBUAH 21.1200 2.4796

Kehilangan rasa sakit F 22.6800 4,5957 - 1.179 . 241

23.8000 4.8990

[Tabel/Gbr-4]: Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan kulit penuh, penyembuhan dan hilangnya nyeri

akut pada kedua kelompok

median Kerak penuh Penyembuhan Kehilangan rasa sakit

F SEBUAH F SEBUAH F SEBUAH

Di bawah 1 6 4 5 5 11
Di atas 4 5 0 0 2 3
Nilai tengah 10 28 28
p< . 308 1
[Tabel/Gbr-5]: Pasien >60 tahun- di atas dan di bawah median untuk waktu yang dibutuhkan
untuk pengerasan kulit penuh, penyembuhan lengkap dan hilangnya nyeri akut pada kedua
kelompok
[Tabel/Gbr-9]: Herpes zoster yang melibatkan dermatom T1 dan T2 kiri

2906 Jurnal Penelitian Klinis dan Diagnostik. 2013 Des, Vol-7(12): 2904-2907
www.jcdr.net MG Gopal et al., Sebuah Studi Perbandingan untuk Mengevaluasi Khasiat dan Keamanan Asiklovir dan Famisiklovir dalam Penatalaksanaan Herpes Zoster

Herpes zoster (herpes zoster) adalah gangguan yang umum ditemui
dalam praktek umum, dengan kejadian kumulatif seumur hidup 10-20%
[1]. Seperlima dari populasi, terutama orang tua akan datang dengan
infeksi neurokutan ini selama hidup mereka. Selama bertahun-tahun,
asiklovir telah menjadi agen antivirus oral yang disetujui untuk
pengobatan pasien dengan herpes zoster akut. Efektivitasnya dalam
mengurangi tanda dan gejala akut herpes zoster telah ditetapkan tetapi
efeknya pada neuralgia postherpetik kurang jelas. Banyak uji coba
terkontrol plasebo terhadap asiklovir gagal menarik kesimpulan tentang
efek asiklovir pada PHN. Famciclovir adalah anggota baru dari keluarga
obat nukleosida guanin. Ini adalah bentuk penciclovir oral yang diserap
dengan baik dengan waktu paruh yang lebih lama, yang baru-baru ini
disetujui untuk pengobatan herpes zoster. Penelitian telah menunjukkan
bahwa famsiklovir, ketika diberikan tiga kali sehari, mempercepat tingkat
resolusi lesi dan secara signifikan mengurangi
durasi PHN.
Komplikasi
Bekas luka hiperpigmentasi atau hipopigmentasi depresi yang
jelas pada kulit di tempat erupsi adalah komplikasi yang paling
umum ditemukan pada 25% pasien. Neuralgia postherpetik
adalah komplikasi kedua yang paling umum ditemukan pada 5%
kasus.
Bandingkan kemanjuran dan keamanan asiklovir dan famsiklovir
dalam pengobatan herpes zoster
Kemanjuran dan tolerabilitas siklovir dalam pengobatan herpes zoster sudah
mapan. Namun, kebutuhan untuk menjalani terapi lima kali sehari tidak
nyaman bagi pasien dan berpotensi berdampak buruk pada kepatuhan.
Dengan diperkenalkannya famsiklovir, muncul kesempatan untuk memberikan
pengobatan lebih jarang (3 kali) tanpa mengurangi kemanjuran. Penelitian ini
bertujuan untuk menilai efikasi dan keamanan asiklovir dan famsiklovir dalam
pengobatan herpes zoster akut. Pada akhir setiap minggu pasien dievaluasi
untuk titik akhir primer, waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan penuh lesi,
penyembuhan lesi lengkap dan hilangnya nyeri akut. Parameter sekunder
meliputi: menilai variabel utama pada pasien berusia di atas 60 tahun dengan
masing-masing obat, dan efikasi relatif dari masing-masing obat pada
dermatom yang berbeda (kranial, serviks, toraks, lumbar) pada pasien berusia
di atas 60 tahun juga dipertimbangkan [Tabel/Gambar-7-9]. Waktu rata-rata
yang dibutuhkan untuk pengerasan penuh lesi pada kedua kelompok adalah
10 hari, 4 pasien pada famsiklovir dan 6 pasien pada kelompok asiklovir
membutuhkan waktu lebih dari 10 hari untuk pengerasan penuh pada lesi.
Shen et al., [7] menemukan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
pengerasan kulit penuh adalah 11 hari pada kelompok famsiklovir dan 10 hari
pada kelompok siklovir. Menurut Shafran et al., [8] waktu rata-rata untuk
pengerasan penuh adalah 7 hari pada kedua kelompok. Temuan kami sesuai
dengan Shen et al., Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penyembuhan
lengkap lesi pada kedua kelompok adalah 21 hari. 5 pasien dalam kelompok
famsiklovir dan 4 pasien dalam kelompok asiklovir membutuhkan waktu lebih
dari 21 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan total lesi pada
pasien di atas 60 tahun, yang termasuk dalam kelompok asiklovir jauh lebih
17 pasien dalam kelompok cyclovir sampai 3 minggu untuk kehilangan nyeri akut.
Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah dispepsia
(10%), sakit kepala (9%), mual (8%) dan sembelit (7%) dalam
urutan frekuensi yang menurun.
Kedua obat ditoleransi dengan baik tanpa efek samping yang serius.
Sejak neuralgia postherpetic meningkat dengan bertambahnya usia,
kami mempelajari efek obat ini pada pasien di atas 60 tahun kelompok
usia, sehubungan dengan dermatom yang terkena, pengerasan kulit
penuh, penyembuhan lengkap dan hilangnya nyeri akut. Diamati bahwa
pasien di atas usia 60 tahun membutuhkan waktu yang jauh lebih lama
untuk penyembuhan lengkap dari lesi dan hilangnya nyeri akut yaitu 28
hari. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk pengerasan penuh lesi tetap
sama dengan kelompok usia yang lebih rendah. Tidak ada perbedaan
yang signifikan antara efek obat pada dermatom yang berbeda pada
pasien ini.
Komplikasi yang paling umum adalah jaringan parut hipo dan
hiperpigmentasi pada 25% pasien, sebagian besar melibatkan
cabang V1 saraf trigeminal.
Menjelaskan efektivitas asiklovir dan famsiklovir dalam
mencegah PHN
Lima persen dari pasien penelitian kami memiliki PHN, 2 dari kelompok
famsiklovir dan 3 milik kelompok asiklovir. Semua 5 pasien berada di kelompok
usia 60-80 tahun, 3 pasien di atas 70 tahun dan 2 di kelompok usia 60-70
tahun. Karena penelitian kami tidak termasuk kontrol plasebo; tidak ada
kesimpulan yang dapat ditarik mengenai efek kedua obat tersebut pada PHN.
Oleh karena itu, kami tidak dapat membandingkan pengamatan kami
mengenai kemanjuran masing-masing obat dalam mengurangi
durasi PHN.
Kesimpulan
Dengan diperkenalkannya valsiklovir, yang juga memiliki dosis yang
nyaman. Studi perbandingan antara valsiklovir dan famsiklovir
disarankan.
Referensi
[1] Tyring S, Barbarash RA, Nahlik JE, dkk. Famciclovir untuk pengobatan herpes
zoster akut: Efek pada penyakit akut dan neuralgia pasca herpetik: Sebuah uji
coba acak buta ganda, terkontrol plasebo.Ann Intern Med. 1995; 123: 89-96.
[2] Portenoy RK, Duma C, Foley KM. Tinjauan klinis neuralgia herpetik dan
postherpetik akut dan manajemen saat ini.Ann Neurol. 1986; 20: 651-64.
[3] Loeser JD. Herpes zoster dan neuralgia postherpetik. Sakit 1986; 25: 149-64.
[4] Strommen GL, Pucino F, Ketat RR, Beck CL. Infeksi manusia dengan herpes
zoster: Etiologi, patofisiologi, diagnosis, perjalanan klinis dan pengobatan.
Farmakoterapi. 1988; 8: 52-68.
[5] Huff JC, dkk. Terapi herpes zoster dengan asiklovir oral.Apakah J Med. 1988; 85:
84-89.
[6] Pue M, Benet LZ. Farmakokinetik famsiklovir pada manusia.Kemoterapi anti virus. 1993;
4 (persediaan 1): 47-55.
[7] Shen, dkk. Uji coba kelompok paralel acak tersamar ganda, terkontrol asiklovir yang
membandingkan keamanan dan kemanjuran famsiklovir dan asiklovir pada pasien
dengan herpes zoster tanpa komplikasi.J Micro Immunol Infect. 2oo4; 37: 75-81.
[8] Syafran, dkk. Famsiklovir sekali, dua kali atau tiga kali sehari dibandingkan dengan asiklovir

cepat daripada kelompok famsiklovir. Median waktu yang dibutuhkan untuk untuk pengobatan oral herpes zoster pada orang dewasa yang imunokompeten:
Sebuah uji klinis double-blind multicenter acak. J Clin Virol. 2004; 29: 248- 53.
menghilangkan nyeri akut pada kedua kelompok adalah 21 hari. 9 pasien
dalam kelompok famsiklovir dan

KHUSUS KONTRIBUTOR:
1. Profesor dan Kepala Departemen, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.
2. Mahasiswa Pascasarjana, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.
3. Profesor, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.
4. Associate Professor, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.
5. Asisten Profesor, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.
6. Mahasiswa Pascasarjana, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Karnataka, India.

NAMA, ALAMAT, ID E-MAIL PENULIS YANG SESUATU:

Dr Gopal MG, Tanggal Pengajuan: 13 Oktober 2013

Profesor dan HOD, Departemen Dermatologi, Institut Ilmu Kedokteran Kempegowda, Bangalore, Karnataka, India. Tanggal Tinjauan Sejawat: 28 Oktober 2013

Telepon: 09845010455, Email: gopalamg@yaho o.co.in Tanggal Penerimaan: 08 November 2013

Tanggal Online Menjelang Cetak: 18 November 2013
KEPENTINGAN KEUANGAN ATAU PERSAINGAN LAINNYA: Tidak ada.
Tanggal Penerbitan: 15 Desember 2013

Jurnal Penelitian Klinis dan Diagnostik. 2013 Des, Vol-7(12): 2904-2907 2907