Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala ISSN: 1412-1026

Volume 22, Number 1, Maret 2022 E-ISSN: 25500112


Pages: 129-137 DOI: https://doi.org/10.24815/jks.v22i1.20819

Mekanisme resistensi antibiotik pada pengobatan gonore


Miranda Ashar, Qaira Anum

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang


Email: miranda.ashar02@gmail.com

Abstrak. Gonore merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual disebabkan oleh kuman Neisseria
gonorrhoeae. Penyakit dapat menimbulkan komplikasi berupa pelvic inflammatory disease pada perempuan atau
epididimitis pada laki–laki yang dapat menyebabkan infertilitas. Gonore dapat disembuhkan dengan
menggunakan antibiotik. Namun, saat ini terdapat prevalensi tinggi dari strain Neisseria gonorrhoeae yang
resistensi terhadap sebagian besar antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, makrolida, dan fluorokuinolon. Oleh
karena itu, mekanisme resistensi antibiotik pada pengobatan gonore dan data resistensi lokal harus diketahui,
sehingga pengobatan yang diberikan kepada pasien dapat efektif dan mencegah terjadinya komplikasi.

Kata kunci: gonore, resistensi antibiotik, pengobatan gonore

Abstract. Gonorrhea is an infectious disease caused by Neisseria gonorrhoeae (gonococci). Gonorrhea can
cause complications in the form of pelvic inflammatory disease in women or epididymitis in men which can
cause infertility. This disease can be cured using antibiotics. However, there is currently a high prevalence of
strains of Neisseria gonorrhoeae that are resistance to most antibiotics such as penicillins, cephalosporins,
macrolides and fluoroquinolones. Therefore, antibiotic resistance mechanisms in the treatment of gonorrhea and
local resistance data must be known, so that the treatment given to patients can be effective and prevent
complications.

Keywords: gonorrhea, antibiotic resistance, treatment of gonorrhea

Pendahuluan terutama di Asia, Amerika Utara, Eropa, Amerika


Latin, Karibia, Afrika dan Australia. Pada tahun
Gonore merupakan salah satu penyakit infeksi 2016, sebanyak 60 negara melaporkan data
menular seksual disebabkan oleh kuman Neisseria resistensi Neisseria Gonorrhoeae terhadap satu
gonorrhoeae (gonokokus). Kuman ini hanya atau lebih antibiotik. Berdasarkan data tersebut,
menginfeksi manusia, dapat menyebabkan salah resistensi untuk extended-spectrum cephalosporins
satunya uretritis pada pria atau servisitis pada (ESC) yaitu seftriakson dan sefiksim sebesar 30 %,
wanita. Pada tahun 2012, sekitar 78 juta kasus azitromisin sebesar 49%, siprofloksasin 95%,
gonore di seluruh dunia terjadi pada remaja dan penisilin dan tetrasiklin 39,6%.3,4 Di Indonesia,
dewasa dengan rentang usia 15-49 tahun. Sebagian telah dilakukan penelitian mengenai resistensi
kecil laki-laki (≤ 10%), namun sebagian besar antibiotik terhadap Neisseria gonorrhoeae.
perempuan (≥ 50%) dapat mengalami infeksi Berdasarkan data GASP tahun 2017, resistensi ESC
urogenital asimtomatik. Apabila tidak diobati dan azitromisin di Indonesia sebesar 0,1% - 5% dan
segera, infeksi gonore dapat menimbulkan 6% - 30%. Penelitian Hananta dkk tahun 2016 di
komplikasi antara lain berupa pelvic inflammatory Jakarta, Yogyakarta dan Denpasar terhadap 79
disease pada perempuan atau epididimitis pada pasien, didapatkan hasil kultur semua pasien
laki–laki yang dapat menyebabkan infertilitas.1,2 resistensi terhadap seftriakson dan sefiksim,
sebanyak 98,7% resistensi terhadap azitromisin dan
Penyakit gonore ini dapat disembuhkan dengan doksisiklin, serta 97,4% resistensi terhadap
pemberian antibiotik yang telah digunakan sejak 70 siprofloksasin.5 Penelitian Wresti dkk di Jakarta
hingga 80 tahun terakhir. Namun, saat ini terdapat tahun 2018, pada 35 pasien didapatkan hasil kultur
prevalensi tinggi dari strain Neisseria gonorrhoeae 97,1% resistensi terhadap penisilin dan 34,3%
yang resistensi terhadap sebagian besar antibiotik resistensi terhadap levofloksasin.6 Berdasarkan
seperti penisilin, sefalosporin, makrolida, dan penelitian Rizal Y tahun 2011 di RSUP Dr. M.
fluorokuinolon.1 The WHO Gonococcal Djamil Padang pada 26 pasien uretritis gonore,
Antimicrobial Surveillance Programme (GASP) resistensi levofloksasin sebesar 73,1%, ofloksasin
menyatakan bahwa resistensi antibiotik menyebar 61,5%, kanamisin 23,1%, sefiksim 73,1%,

129
Miranda et al.- Mekanisme resistensi antibiotic

siprofloksasin 31,8%, seftriakson 53,8%, serta Pengobatan Gonore Ekstragenital


tiamfenikol 46,2%.8
Penyebaran infeksi dari tempat inokulasi primer ke
Luasnya resistensi antibiotik mengarah pada bagian tubuh lainnya melalui aliran darah
multidrug-resistant (MDR) atau extensively drug- menyebabkan infeksi gonokokus diseminata.
resistant (XDR). Multidrug-resistant menunjukkan Infeksi gonokokus diseminata sering ditemukan
resistensi terhadap pengobatan extended-spectrum gambaran klinis berupa petekie atau pustular pada
cephalosporins (ESC) atau spektinomisin (yaitu akral, poliartralgia asimetris, tenosinovitis, atau
antibiotik kategori I), ditambah dua dari kelas artritis septik oligoartikular. Infeksi juga dapat
antibiotik berikut: penisilin, fluorokuinolon, menyebabkan komplikasi yang jarang berupa
azitromisin, aminoglikosida, dan karbapenem endokarditis atau meningitis. Berdasarkan Guidline
(yaitu antibiotik kategori II). Extensively drug- Centers for Disease Control and Prevention tahun
resistant (XDR) adalah resistensi terhadap 2015, pengobatan pada artritis dapat diberikan
antibiotik kategori I dan tiga atau lebih antibiotik seftriakson 1 gram intravena (i.v) setiap 24 jam
kategori II. Identifikasi strain MDR dan XDR selama 7 hari ditambah azitromisin 1 gram per oral
menekankan kebutuhan kritis untuk terus dosis tunggal. Pada kasus meningitis dan
memantau pola kerentanan antibiotik Neisseria endokarditis, terapi dapat diberikan berupa
gonorrhoeae.9 seftriakson 1-2 gram i.v setiap 12-24 jam selama
Tinjauan Pustaka ini akan membahas 10-14 hari ditambah azitromisin 1 gram per oral
mengenai mekanisme resistensi antibiotik dosis tunggal.7
spektinomisin, levofloksasin, azitromisin,
seftriakson, dan sefiksim pada pengobatan gonore. Genetika Bakteri

Pengobatan Gonore Genom bakteri adalah unit herediter pada bakteri.


Genom bakteri biasanya disebut sebagai gen dan
Berdasarkan panduan pengobatan gonore dari terdapat di dalam molekul DNA rantai tunggal.
WHO, pilihan pengobatan gonore sebaiknya Materi genetik bakteri juga terdapat diluar
berdasarkan data resistensi lokal (baik untuk kromosom (ekstra kromosomal) yang disebut
monoterapi dan pengobatan kombinasi). Apabila plasmid. Kromosom bakteri terdiri atas DNA
data resistensi lokal tidak tersedia, World Health dengan berat molekul yang tinggi. Hal ini
Organization menyarankan pengobatan kombinasi disebabkan karena DNA terdiri dari
dibandingkan monoterapi untuk mengobati orang deoksiribonukleotida purin yaitu Adenin dan
dengan infeksi Neisseria gonorrhoeae.10 Guanin, dan deoksiribonukleotida pirimidin yaitu
Sitosisin dan Timin.14
Pengobatan Gonore Genital Struktur DNA terdiri atas dua rantai
poliribonukleotida yang dihubungkan satu sama
Pedoman Penanganan Infeksi Menular Seksual dari lain oleh ikatan hidrogen antara purin di satu rantai
Kementerian Kesehatan Indonesia, menyatakan dengan pirimidin di lantai lain, dikenal sebagai
gonore genital dapat diberikan monoterapi berupa stuktur double helix. Ikatan hidrogen ini hanya
sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal atau dapat menghubungkan Adenin dengan Timin dan
levofloksasin 500 mg per oral dosis tunggal. Guanin dengan Sitosin. Sistem berpasangan
Pilihan pengobatan lain dapat diberikan seftriakson menyebabkan setiap rantai DNA dapat dijadikan
250 mg i.m dosis tunggal. Namun, siprofloksasin cetakan untuk membangun rantai DNA yang
dan ofloksasin sudah menunjukkan angka resistensi komplementer. Waktu terjadinya proses replikasi
yang tinggi pada beberapa kota, sehingga DNA dalam pembelahan sel, molekul DNA dari sel
pemakaiannya tidak dianjurkan lagi. 11,12 anaknya terdiri dari satu rantai DNA induknya dan
satu rantai DNA komplementer yang baru. 14
Pengobatan infeksi gonore genital berdasarkan Mekanisme sekuens nukleotida di dalam gen
pedoman CDC tahun 2015, pilihan utama yang menentukan sekuens asam amino pada
seftriakson 250 mg i.m dosis tunggal ditambah pembentukan protein :14
azitromisin 1 gram per oral dosis tunggal. Pilihan
alternatif berupa sefiksim 400 mg per oral dosis 1. Suatu enzim amino sel bakteri yang disebut
tunggal ditambah azitromisin 1 gram per oral dosis enzim RNA polimerase akan membentuk
tunggal, atau sefiksim 400 mg oral dosis tunggal satu rantai poliribonukleotida (messenger
ditambah azitromisin 1 gram per oral dosis tunggal. RNA = mRNA) dari rantai DNA yang ada.
Guidline Development Group (GDG) sepakat Proses ini disebut transkripsi. Pada transkrip
bahwa pengobatan kombinasi harus disarankan DNA, satu rantai RNA yang komplementer
karena munculnya resistensi dan kurangnya data akan terbentuk dengan salah satu rantai
pengawasan.13 doublehelix dari DNA.

130
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 22 (1): -, Maret 2022

2. Secara enzimatik asam amino akan a. Transduksi


teraktivasi dan ditransfer kepada transfer DNA dari plasmid masuk ke dalam genom
RNA (tRNA). Transfer RNA mempunyai bakteriofaga dan ditransfer ke populasi
adaptor basa komplementer dengan basa bakteri lain disekitarnya. Transduksi ini
mRNA pada salah satu ujungnya dan asam terjadi biasanya pada bakteri Gram positif
amino spesifik di ujung lainnya. seperti Staphylococcus.
3. Messenger DNA dan transfer RNA b. Transformasi
bersama-sama menuju ke permukaan Fragmen DNA bebas dapat melewati
ribosom kuman, kemudian rantai dinding sel dan kemudian bersatu dalam
polipeptida akan terbentuk sampai seluruh genom sel tersebut sehingga mengubah
kodon dibaca menjadi suatu sekuens asam genotipnya.
amino yang membentuk protein tertentu. c. Konjugasi
Proses ini disebut translasi.Hasil penelitian Transfer unilateral materi genetik antara
dapat disajikan dalam bentuk tabel/grafik bakteri sejenis maupun dengan jenis lain
dan gambar yang disertai dengan penjelasan dapat terjadi melalui proses konjugasi. Hal
singkat. ini terjadi karena adanya faktor F yang
menentukan adanya sex pili. Bakteri yang
Resistensi Bakteri mempunyai sex pili disebut F+. Materi
genetik dari sel donor (F+) termasuk DNA
Resistensi bakteri terhadap obat dapat dibagi plasmidnya dapat berpindah ke dalam sel
menjadi 2, yaitu :15 resipien dengan menggunakan pili. Jadi
1. Non Genetik gen-gen tertentu yang membawa sifat
Hampir semua obat antibiotik bekerja resistensi pada obat dapat berpindah dari
pada masa pembelahan bakteri yang aktif. populasi bakteri yang resisten ke kuman
Bakteri yang tidak berada pada fase yang sensitif. Dengan menggunakan cara
pembelahan aktif dapat terjadi resistensi ini, sebagian besar dari sifat resistensi obat
obat, misalnya penisilin dan sefalosporin tersebar dalam populasi bakteri dan
tidak dapat membunuh kuman sferoplas menimbulkan multidrug resistance.
yang tidak memilki dinding sel. d. Transposisi
2. Genetik Transposisi adalah pemindahan rantai
Resistensi bakteri terhadap antibiotik DNA pendek antara satu plasmid ke
umumnya terjadi karena perubahan plasmid lain, atau dari kromosom ke
genetik. Perubahan genetik bisa terjadi plasmid dalam sel tersebut.
secara kromosomal maupun Mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik
ekstrakromosomal, dan dapat ditransfer terjadi melalui mekanisme produksi enzim yang
atau dipindahkan dari satu spesies kuman merusak daya kerja obat, perubahan permeabilitas
kepada spesies kuman lainnya. bakteri terhadap obat, perubahan tempat atau lokus
tertentu pada sel target obat, perubahan metabolic
Resistensi kromosomal dapat terjadi akibat mutasi pathway yang menjadi target obat, serta perubahan
spontan pada lokus DNA yang mengontrol enzimatik.15
susceptibility terhadap obat tertentu, misalnya
protein P12 pada ribosom bakteri subunit 30S, Resistensi Antibiotik
merupakan reseptor antibiotik streptomisin, mutasi
protein ini menyebabkan resistensi terhadap Sejak dimulainya era antibiotik tahun 1930-an,
streptomisin. kuman Neisseria gonorrhoeae telah menimbulkan
Resistensi ekstrakromosomal terjadi karena materi resistensi terhadap semua pengobatan antibiotik
genetik dan plasmid yang dapat dipindahkan atau (Gambar 1). Resistensi mulai menyebar di seluruh
berpindah melalui mekanisme : dunia setelah 1-2 dekade.16

131
Miranda et al.- Mekanisme resistensi antibiotic

Gambar 1 Sejarah antibiotik yang ditemukan dan direkomendasikan, serta evolusi resistensi Neisseria
gonorrhoeae, termasuk kemunculan penentu resistensi genetik, secara internasional. SUL,
sulfonamid; PEN, penisilin; SPT, spektinomisin; TET, tetrasiklin; CIP, siprofloksasin; OFX,
ofloksasin; CFM, sefiksim; CRO, seftriakson; AZM, azitromisin; DOX, doksisiklin.19

Mekanisme AMR pada gonokokus berupa kali dilaporkan tahun 1990-an. Siprofloksasin juga
inaktivasi obat, perubahan target antibiotik, mengalami resistensi lebih dari 5% pada banyak
peningkatan efflux dan penurunan influx. negara, serta lebih dari 90% resistensi di 10 negara,
Mekanisme tersebut dapat mengubah permeabilitas sehingga fluorokuinolon tidak direkomendasi CDC
sel gonokokal termasuk penisilin, sefalosporin, dan untuk pengobatan infeksi gonokokus pada tahun
makrolid. Mekanisme AMR timbul akibat mutasi 2006.17
kromosom spesifik, resistensi konjugasi plasmid
dan transfer gen eksternal. Neisseria gonorrhoeae Pada tahun 2016, 83% negara melaporkan satu
memiliki kemampuan pengambilan dan isolat Neisseria gonorrhoeae yang resistensi
rekombinasi DNA eksternal selama siklus terhadap azitromisin, 29 negara melaporkan
hidupnya, sehingga transfer gen resistensi bersifat resistensi azitromisin lebih besar dari 5%, 19/39
cepat dan luas.16,17 (49%) negara melaporkan satu isolat dengan
resistensi terhadap sefiksim, dan 13/58 (22%)
Secara umum, prevalensi Neisseria gonorrhoeae melaporkan satu isolat resistensi terhadap
resistensi terhadap hampir semua antibiotik sangat seftriakson. Resistensi ESC pertama kali
tinggi. Neisseria gonorrhoeae dapat mengubah dilaporkan di Jepang dan saat ini resistensi paling
DNA-nya dan mengembangkan resistensi terhadap umum di kawasan Pasifik Barat (Cina, Jepang,
berbagai antibiotik. Rekomendasi WHO bahwa Mongolia, Singapura, Republik Korea dan
data resistensi lokal akan menentukan pilihan Vietnam) yang masing-masing melaporkan
pengobatan (pengobatan kombinasi dan resistensi lebih besar dari 5%.18,12
monoterapi). Untuk itu pengawasan berkala sangat
penting untuk deteksi dini terjadinya resistensi Panduan pengobatan internasional yang
obat.12,13 direkomendasikan di Eropa dan Amerika, yaitu
Surveilans resistensi antibiotik menyarankan dengan kombinasi ESC ditambah azitromisin untuk
rejimen antibiotik empiris yang dapat digunakan. infeksi gonokokal tanpa komplikasi. Hal ini
Standar saat ini berupa antibiotik dengan prevalensi bertujuan untuk memaksimalkan keberhasilan
resistensi lebih dari 5% sebaiknya tidak digunakan pengobatan dan mengurangi risiko resistensi pada
untuk pengobatan empiris, misalnya isolat gonokokal (Tabel 1).19,20
fluorokuinolon. Resistensi fluorokuinolon pertama

132
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 22 (1): -, Maret 2022

Tabel 1. Rekomendasi Pengobatan Lini Pertama 19,20

Disease US (CDC) guidelines European guidelines WHO guidlines


Gonorrhoea (uncomplicated Ceftriaxone 250 mg IM x1 Ceftriaxone 500 mg IM Ceftriaxone 250 mg
genital and anorectal disease) PLUS Azithromycin 1 g x1 PLUS Azitromycin x1 PLUS
PO x1 2 g PO x1 Azithromycin 1 g
PO x1
Or
Cefixime 400 mg
PO x1 PLUS
Azithromycin 1 g
PO x1

*Monoterapi dengan seftriakson 250 mg IM 1x, sefiksim 400 mg PO 1x atau spektinomisin 2 g IM 1x dapat
diberikan jika ada data resistensi lokal terbaru.

Di Amerika Serikat tahun 2014, sebanyak 7,2% periode 2011-2015, tetapi angka ini relatif kecil
isolat yang diuji menunjukkan resistensi terhadap dan kurang dari 5%.7,21
tiga antibiotik, yaitu 0,5% menjadi 4% dan 0,1%
hingga 5% (resistensi terhadap azitromisin, Dokter harus waspada terhadap kegagalan
sefiksim, seftriakson, siprofloksasin, penisilin, pengobatan. Kegagalan pengobatan harus
spektinomisin dan tetrasiklin). Di Kanada, proporsi dibedakan dari infeksi berulang, pasien dengan
isolat MDR Neisseria gonorrhoeae meningkat gejala yang tidak sembuh dalam waktu 3–5 hari
secara signifikan dari 6,2% pada tahun 2012 setelah pengobatan yang tepat, atau pada pasien
menjadi 8,9% pada tahun 2016. Pada studi dengan 'uji penyembuhan' positif. Gonore
surveilans Eropa tahun 2016, resistensi azitromisin orofaringeal lebih sulit untuk diobati dan seringkali
cukup tinggi yaitu 7,5% dibandingkan tahun 2015, tidak menunjukkan gejala. Centers for Disease
tetapi proporsi isolat dengan penurunan kerentanan Control and Prevention merekomendasikan 'uji
terhadap seftriakson meningkat secara signifikan. penyembuhan' pada kasus gonore orofaring yang
diobati dengan rejimen selain seftriakson ditambah
Penelitian yang dilakukan pada beberapa kota di azitromisin, tetapi Centers for Disease Control and
Indonesia (Jakarta, Tangerang, dan Palembang) Prevention tidak merekomendasikan 'uji
pada tahun 2012 terdapat resistensi yang tinggi penyembuhan' untuk pasien dengan infeksi
terhadap antibiotik levofloksasin. Penelitian urogenital atau anorektal tanpa komplikasi yang
Yasuda dkk tahun 2015 melaporkan 27% isolat diobati dengan ESC ditambah azitromisin. Jika
Neisseria gonorrhoeae yang resistensi terhadap pengobatan diduga tidak berhasil, kultur dan uji
levofloksasin. Hananta dkk melakukan penelitian sensitivitas antibiotik harus dilakukan sebelum
di tiga kota (Jakarta, Yogyakarta dan Denpasar) pengobatan diulang.21,22
pada tahun 2016, menunjukkan 34 isolat Neisseria
gonorrhoeae resistensi terhadap sefiksim dan Pada pasien infeksi gonokokal yang gagal terapi,
seftriakson. Neisseria gonorrhoeae juga World Health Organization menyarankan pilihan
menunjukkan tingkat resistensi yang tinggi terapi berikut berdasarkan pedoman pengobatan
terhadap azitromisin dalam beberapa tahun gonore :13
terakhir. Kasus pertama terjadi di Argentina pada a. Jika dicurigai infeksi ulang, maka
tahun 2001. Sejak itu, deteksi resistensi azitromisin pengobatan diulangi dengan rejimen yang
menunjukkan angka yang tinggi di berbagai negara, direkomendasikan oleh WHO. Edukasi
seperti Skotlandia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, jangan melakukan hubungan seksual atau
dan Cina. Indriatmi dkk melakukan penelitian di gunakan kondom, serta berikan pengobatan
Jakarta pada tahun 2019, bahwa dari 35 sampel pada pasangan.
tidak terdapat resistensi Neisseria gonorrhoeae b. Jika kegagalan pengobatan terjadi setelah
terhadap sefiksim dan seftriakson, tetapi diperlukan pengobatan dengan rejimen yang tidak
penelitian lebih lanjut dan sampel yang lebih besar, direkomendasikan oleh WHO, maka terapi
sehingga didapatkan hasil yang lebih representatif. kembali dengan rejimen yang
Lee dkk pada tahun 2016 melakukan penelitian direkomendasikan oleh WHO.
resistensi spektinomisin terhadap Neisseria c. Jika kegagalan pengobatan terjadi dan data
gonorrhoeae, mendapatkan resistensi sebesar 1,5%. resistensi tersedia, pengobatan kembali
Centers for Disease Control and Prevention sesuai dengan data resistensi.
menyatakan sudah terdapat isolat yang d. Jika kegagalan pengobatan terjadi setelah
menunjukkan penurunan resistensi terhadap menggunakan monoterapi yang
sefiksim dan seftriakson di Amerika Serikat selama direkomendasikan WHO, maka pengobatan

133
Miranda et al.- Mekanisme resistensi antibiotic

kembali dengan menggunakan kombinasi berikatan dengan protein 2, menurunkan resistensi


yang direkomendasikan oleh WHO. terhadap beta-laktam.18
e. Jika kegagalan pengobatan terjadi setelah
pengobatan kombinasi yang Spektinomisin
direkomendasikan oleh WHO, obati ulang
dengan salah satu dari pengobatan Spektinomisin berikatan dengan subunit ribosom
kombinasi berikut: 30S dari bakteri dan menghambat translasi protein,
• Seftriakson 500 mg i.m dosis tunggal sehingga menghasilkan efek bakteriostatik. Secara
ditambah azitromisin 2 gram secara oral khusus, spektinomisin berinteraksi dengan 16S
dosis tunggal. ribosomal ribonucleic acid (rRNA) dan memblokir
• Sefiksim 800 mg per oral dosis tunggal translokasi peptidil-tRNA yang dikatalisis oleh EF-
ditambah azitromisin 2 gram per oral dosis G dari bagian A ke bagian P (Gambar 2).21
tunggal. Pada awalnya, resistensi spektinomisin (MIC 1.024
• Spektinomisin 2 gram i.m dosis tunggal g/ml) terbukti disebabkan oleh SNP C1192U di
(jika bukan infeksi orofaring) ditambah daerah pengikatan spektinomisin heliks 34 pada
azitromisin 2 gram secara oral dosis 16S rRNA, termasuk posisi ikatan silang 1063-
tunggal. 1066 dan 1190-1193. Baru-baru ini, eliminasi
perubahan Val25 dan K26E pada protein ribosom
Mekanisme Resistensi Antibiotik 30S S5 yang disandikan oleh gen rpsE, juga
diverifikasi menghasilkan resistensi spektinomisin
Neisseria gonorrhoeae dapat mengalami resistensi pada gonokokus. Mutasi T24P pada S5 juga
baik melalui point mutation maupun melalui menghasilkan resistensi spektinomisin (MIC 128
transfer gen horizontal dari organisme lain. g/ml). N terminus S5 membentuk lingkaran yang
Mekanisme resistensi yang dihasilkan termasuk dapat mengikat heliks 34 dari 16S rRNA dan
pergantian target pengikatan obat atau penurunan terlibat dalam pengikatan spektinomisin ke
aliran masuk, peningkatan ekstrusi atau inaktivasi ribosom. Perubahan protein ribosom S5 cenderung
antibiotik. Misalnya, perubahan gen penA, yang mengganggu ikatannya dengan 16S rRNA yang
mengkodekan protein dinding sel penisilin yang dapat menghasilkan resistensi spektinomisin.23

Gambar 2 Mutasi ribosom 30S pada bakteri mengakibatkan spektinomisin tidak dapat berikatan dan tidak
menghambat proses tranlasi, sehingga efek bakteriostatik tidak terjadi.15

Kuinolon pada reaksi hidrolisis adenosin triposfat (ATP).


Kuinolon bekerja dengan menghambat DNA girase
Bakteri DNA girase dan topoisomerase IV adalah dan topoisomerase IV yang akan menghasilkan
topoisomerase tipe II yang sangat penting untuk aktivitas bakterisidal.19
metabolisme DNA. Fungsi untuk memecah dan Bakteri mengakibatkan resistensi kuinolon melalui
bergabung kembali dengan DNA beruntai ganda mutasi yang mengubah pengenalan kuinolon

134
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 22 (1): -, Maret 2022

terhadap enzim target. DNA girase terdiri atas tunggal biasanya tidak berdampak signifikan
heterotetramer dua subunit GyrA dan dua subunit terhadap MIC. Namun, MIC dari 96 μg/mL atau >
GyrB. Pada gonokokus, mutasi awal terjadi pada 256 μg/mL menunjukkan mutasi C2599T atau
gen target primer GyrA yang berhubungan dengan A2143G pada masing-masing alel.25,26
resistensi. Mutasi gyrA mengurangi afinitas
pengikat kuinolon dan mengakibatkan bakteri Sefalosporin
resisten terhadap efek penghambatannya.
Topoisomerase IV adalah tetramer dari dua subunit Sefalosporin menghambat ikatan silang
ParC dan dua ParE, yang masing-masing peptidoglikan pada dinding sel bakteri dengan
dikodekan oleh gen parC dan parE. Aktivitas enzim mengikat cincin β-laktam ke penicillin binding
topoisomerase IV juga dapat dihambat oleh protein (PBP) yang menghasilkan aktivitas
kuinolon, meskipun konsentrasi yang lebih tinggi bakterisidal. Resistensi sefalosporin pada
dibutuhkan untuk menghambat DNA girase in gonokokus terutama disebabkan oleh mutasi yang
vitro, sehingga mutasi missense pada kodon 91 memodifikasi protein target (PBP), tetapi hal ini
dalam gyrA (S91F) dan ParC terbukti juga terjadi karena peningkatan effluks dan
mengakibatkan resistensi terhadap siprofloksasin penurunan influks sefalosporin (Gambar 3).19
dan levofloksasin.19,21 Langkah pertama resistensi terhadap Extended
Spectrum Cephalosporins / ESC (injeksi
Azitromisin seftriakson dan sefiksim oral) adalah perubahan
gen penA. Gen penA mengkode transpeptidase
Makrolid menghambat sintesis protein dengan PBP2 yang merupakan target letal untuk ESC dan
mengikat subunit ribosom 50S, mencegah antibiotik β-laktam lainnya. Alel-alel penA mosaik
translokasi peptidil-tRNA, menghalangi saluran telah berevolusi dengan pengambilan DNA dan
keluar peptida dalam subunit 50S dengan rekombinasi selanjutnya dari gen-gen penA parsial
berinteraksi dengan 23S rRNA, dan menyebabkan dari komensal Neisseria spp. yang berada di
ribosom melepaskan polipeptida yang tidak orofaring (misalnya Neisseria sicca, Neisseria
lengkap. Hal ini menghasilkan efek perflava, Neisseria cinerea, Neisseria
bakteriostatik.19 polysaccharea dan Neisseria flavescens) ke dalam
Azitromisin berinteraksi dengan bagian P subunit gen penA gonokokal. Gonore pada faring akan
ribosom 50S dan merusak perpanjangan rantai menjadi sarana untuk transfer horizontal
polipeptida peptidyl transferase. Mekanisme yang intragenerik in vivo. Peningkatan MIC relatif
berbeda dapat mempengaruhi aktivitas azitromisin terlihat lebih tinggi akibat akuisisi alel mosaik
pada Neisseria gonorrhoeae. Salah satunya adalah penA untuk sefiksim dibandingkan seftriakson. Hal
ekspresi yang berlebihan pompa efluks mtrCDE ini mungkin disebabkan oleh hubungan struktur
oleh mekanisme molekuler yang sama pada atau aktivitas yang terkait dengan rantai sisi yang
resistensi terhadap penisilin. Hal ini meningkatkan lebih panjang pada posisi C-3 dari kerangka
MIC azitromisin menjadi 0,5 μg/mL. Mekanisme seftriakson.27,28
resistensi lain pada azitromisin adalah terjadinya Perubahan asam amino tunggal posisi A501
mutasi pada protein ribosom L4. Protein ini berada (kebanyakan A501V, tetapi kadang-kadang
dalam peptidiltransferase pada domain V dari A501T) pada PBP2 dikaitkan dengan resistensi
rRNA 23S dan mutasi yang mengarah ke terhadap ESC khususnya seftriakson. Perubahan
perubahan asam amino seperti G70D secara tidak A501 dapat spesifik pada gonokokus karena belum
langsung dapat mempengaruhi rRNA. 23,24 ditemukan pada spesies Neisseria lain. Untuk
Mutasi pada domain 23S rRNA mengakibatkan mendukung hipotesis ini, isolasi mutasi A501V
resistensi terhadap azitromisin. Dua mekanisme spontan selama percobaan transformasi dengan alel
utama dapat menjelaskan hal ini. Metilasi adenin mosaik telah dilaporkan. Tomberg et al. meneliti
tunggal dari domain peptidil transferase V dapat efek mutasi A501V dalam alel penA mosaik dan
mencegah pengikatan target antibiotik dan mengubahnya menjadi strain gonokokus yang
meningkatkan MIC azitromisin menjadi 1-4 resistensi terhadap penisilin. Pengenalan mutasi
μg/mL.21 Selain itu, substitusi spesifik A2143G A501V meningkatkan MIC sefiksim dan
atau C2599 T pada satu hingga empat alel gen rrl seftriakson 2-3 kali lipat.27,29
yang mengkode RNA 23S menghasilkan MIC
azitromisin yang bervariasi. Mutasi pada satu alel

135
Miranda et al.- Mekanisme resistensi antibiotic

Gambar 4 Ilustrasi penentu resistensi yang diketahui bertanggung jawab atas penurunan kerentanan dan
resistensi terhadap sefalosporin spektrum luas pada Neisseria gonorrhoeae. penA mengkode
bentuk PBP2 yang diubah dan merupakan target mematikan untuk antimikroba β-laktam. Bola
ungu menunjukkan perubahan asam amino pada PBP2 mosaik. Ekspresi mtrR menghasilkan
ekspresi berlebih dari MtrC – MtrD – MtrE efflux pump dan aktivasi penB. penB mengkode
mutasi pada porin membran luar utama (PorB1b) yang menurunkan masuknya antibiotik. ponA,
yang menyandikan bentuk PBP1 yang diubah, telah terbukti terlibat pada resistensi penisilin,
tetapi tidak pada resistensi terhadap sefalosporin spektrum luas. Struktur PBP2 berasal dari
Neisseria gonorrhoeae.28

Kesimpulan of Asymptomatic Urogenital but No


Circulating Extended Spectrum
Mekanisme resistensi antibiotik pada pengobatan Cephalosporin-Resistant Neisseria
gonore menjadi pertimbangan dalam pemilihan gonorrhoeae Strains in Jakarta,
antibiotik. Hal ini diperlukan untuk menentukan Yogyakarta, and Denpasar, Indonesia.
strategi pengobatan yang efektif dan mencegah Sexually Transmited disease.2016
komplikasi yang dapat terjadi. Oct;43(10): 608-616.
6. Indriatmi W, Prayogo RL, Nilasari H,
Daftar Pustaka Suseno LS. Antimicrobial Resistence of
Neisseria gonorrhoeae in Jakarta,
1. World Health Organization. Global Indonesia: A Cross-Sectional Study.
Incidence and Prevalence of Selected Sexual Health Journal.2019 Dec 16:15-20.
Curable Sexually Transmitted Infections- 7. Centers for Disease Control and
2008.2012.15-20. Prevention. Sexually Transmitted Disease
2. Bignell C, Unemo M. European Guideline Surveillance 2015.2016.11-20.
on The Diagnosis and Treatment of 8. Rizal Y. Hubungan Perilaku Cara
Gonorrhoea in Adults-2012. International Mendapatkan Pengobatan Pada Penderita
Journal STD AIDS.2013 Feb;24:85-92. Uretritis Gonore Akuta Non Komplikata
3. World Health Organization. Report on Pria Terhadap Resistensi Obat. Padang:
Global Sexually Transmitted Infection Fakultas Kedokteran Universitas
Surveillance.2018.33-37. Andalas;2011.
4. Cole MJ, Spiteri G, Chisholm SA, 9. Tapsall JW, Ndowa F, Lewis DA, Unemo
Hoffmann S, Ison CA, et al. Emerging M. Meeting The Public Health Challenge
Cephalosporin and Multidrug-Resistant of Multidrug-and Extensively Drug-
Gonorrhoea in Europe. Europe's Journal Resistant Neisseria gonorrhoeae. Expert
on Infection Disease Surveillance, Review Anti. Infectious Theraphy. 2009
Epidemiology, Prevention and Sep;7(7):821–834.
Control.2014 Nov 13;19(45):45-55. 10. World Health Organization. WHO
5. Hananta IP, Dam AP, Bruisten SM, Loeff Guidelines for The Treatment of Neisseria
MF, Soebono H, Christiaan HJ. gonorrhoeae.2016.17-19.
Gonorrhea in Indonesia: High Prevalence

136
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 22 (1): -, Maret 2022

11. Kementerian Kesehatan Republik Norway. Antimicrobial Agents


Indonesia. Pedoman Nasional Penanganan Chemotherapy.2012 Nov 26;57(2):1057–
Infeksi Menular Seksual 2011. 2011.24- 1061.
25,39-40. 22. Yasuda M, Hatazaki K, Ito S, Kitanohara
12. Unemo M, Shafer WM. Antibiotic M, Yoh M, et al. Antimicrobial
Resistance in Neisseria gonorrhoeae: Susceptibility of Neisseria gonorrhoeae in
Origin, Evolution, and Lessons Learned Japan from 2000 to 2015. Sexually
for The Future. Annals of The New York Transmitted Diseases.2017;44:149-53.
Academy Science.2011 Aug;1230:19-28. 23. Vereshchagin VA, Ilina EN, Malakhova
13. Lindsay CS, Sean M, Rita OP. Gonorrhea, MV, Zubkov MM, Sidorenko SV, et al.
Mycoplasma and Vaginosis. In: Kang S, Fluoroquinolone-resistant Neisseria
Amagai M, Bruckner anna l, Erik AH, gonorrhoeae isolates from Russia:
David J margolis, Michael AJM, et al., Molecular Mechanisms Implicated.
editors. Fitzpatricks dermatology in Journal of Antimicrobial
general medicine. 9th ed. New York: Chemotherapy.2004;53:653-656.
McGraw-Hill;2019.3207- 3212. 24. Belkacem A, Jacquier H, Goubard A,
14. Munita JM, Arias CA. Mechanisms Mougari F, Ruche GL, et al. Molecular
Antibiotic Resistance. Microbial Epidemiology and Mechanisms of
Spectrum.2016 Apr;4(2). Resistance of Azithromycin-Resistant
15. Reygaert WC. An Overview of Neisseria gonorrhoeae Isolated in France
Antimicrobial Resistance Mechanisms of During 2013–2014. Journal Antimicrobial
Bacteria. Microbiology Journal. 2018 Chemotheraphy.2016 Sep;71(9):2471–
June;4(3):482-501. 2478.
16. Day MJ, Spiteri G, Jacobsson S, 25. Allen VG, Seah C, Martin I, Melano RG.
Woodfoord N, Gauci AJ, et al. Stably Azithromycin Resistance Is Coevolving
High Azithromycin Resistance and With Reduced Susceptibility to
Decreasing Ceftriaxone Susceptibility in Cephalosporins in Neisseria gonorrhoeae
Neisseria gonorrhoeae in 25 European in Ontario, Canada. Antimicrobial Agents
Countries, 2016. BMC Infectious Chemotherapy.2014;58(5):2528–2534.
Diseases.2018;18:609. 26. Stevens K, Zaia A, Tawil S, Bates J, Hicks
17. Unemo M, Lahra MM, Cole M, Galarza P, V, Whiley D, et al. Neisseria gonorrhoeae
Ndowa F, et al. World Health Isolates With High-Level Resistance to
Organization Global Gonococcal Azithromycin in Australia. Journal
Antimicrobial Surveillance Program Antimicrobial Chemotherapy.2015
(WHO GASP): Review of New Data and Apr;70(4):1267–1268.
Evidence to Inform International 27. Unemo M, Golparian D, Nicholas R,
Collaborative Actions and Research Ohnishi M. High-Level Cefixime- and
Efforts. Sex Health 2019 Sep;16(5):412- Ceftriaxone-Resistant N. gonorrhoeae in
425. France: Novel penA Mosaic Allele in A
18. Workowski KA, Bolan GA, U.S. Sexually Successful International Clone Causes
Transmitted Diseases Treatment Treatment Failure. Antimicrobial Agents
Guidelines, 2015. Centers for Disease Chemotherapy.2012;56:1273–1280.
Control and Prevention.2015; 64:1–137. 28. Tomberg J, Unemo M, Davies C, Nicholas
19. Ana PR, Kesia TB, Beatriz MM, Sergio RA. Molecular and Structural Analysis of
EL. Antimicrobial Resistance in Neisseria Mosaic Variants of Penicillin-Binding
gonorrhoeae: History, Molecular Protein 2 Conferring Decreased
Mechanism and Epidemiological Aspects Susceptibility to Expanded-Spectrum
of An Emerging Global Threat. Brazilian Cephalosporins in Neisseria gonorrhoeae:
Journal of Microbiology.2017 Jul 7;267:1- Role of Epistatic Mutations.
12. Biochemistry.2010;49:8062–8070.
20. Lewis DA. 2010. The Gonococcus Fights 29. Galimand M, Gerbaud G, Courvalin P.
Back: Is This Time A Knock Out?. Sexual Spectinomycin Resistance in Neisseria
Transmited Infection.2010 spp. Due to Mutations in 16S rRNA.
Nov;86(6):415– 421. Antimicrobial Agents
21. Unemo M, Golparian D, Skogen V, Olsen Chemotherapy.2010;44(5):1365–1366.
AO, Moi H, Syversen G, et al. Neisseria
gonorrhoeae Strain With High-Level
Resistance to Spectinomycin Due to A
Novel Resistance Mechanism (Mutated
Ribosomal Protein S5) Verified in

137

Anda mungkin juga menyukai