Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL READING

Five-Year Follow-up of Antibiotic Therapy for Uncomplicated Acute Appendicitis


in the APPAC Randomized Clinical Trial

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti


Program Pendidikan Klinik Bagian Bedah
Di RSUD dr. Soeroto Ngawi

Disusun Oleh :

Indra Ayu Mugihariyani 13711054

Pembimbing:
dr. Robert Cornelis Wooley Rieuwpassa, Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
JOURNAL CRITICAL APPRAISAL
Identitas Jurnal
Judul Artikel : Five-Year Follow-up of Antibiotic Therapy for Uncomplicated
Acute Appendicitis in the APPAC Randomized Clinical Trial
Penulis : Paulina Salminen, MD, PhD, Risto Tuominen, MPH, PhD, Hannu
Paajanen, MD, PhD, Tero Rautio, MD, PhD, Pia Nordström, MD, PhD, Markku
Aarnio, MD, PhD, Tuomo Rantanen, MD, PhD, Saija Hurme, MSc, Jukka-Pekka
Mecklin, MD, PhD, Juhani Sand, MD, PhD, Johanna Virtanen, MD, PhD, Airi Jartti,
MD, PhD, and Juha M. Grönroos, MD, PhD
Nama Jurnal : JAMA Network
Tahun Terbit : 2018
Tempat Terbit : Finlandia

Analisis PICO
ITEM JAWABAN
Patien / Problem Pasien dengan Apendisitis Akut Tanpa Komplikasi
Intervention Terapi Antibiotik
Comparison Apendektomi
Outcome Hasil jangka pendek yang mendukung antibiotik sebagai alternatif
pembedahan untuk mengobati apendisitis akut tanpa komplikasi

Checklist Critical Appraisal

NO. PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN


1 Apakah penelitian tersebut Ya Penelitian ini membandingkan
membahas persoalan yang penatalaksanaan apendisitis akut
jelas? tanpa komplikasi dengan antibiotik
dan apendektomi di follow upselama
5 tahun untuk melihat rekurensi dan
komplikasi.
2 Apakah perlakuan pasien Ya Penelitian ini menggunakan desain
terhadap terapi randomized clinical trial
dirandomisasi?
3 Apakah semua pasien yang Ya Semua pasien yang ikut dalam
ikut dalam penelitian penelitian dipertimbangkan sesuai
dihitung dalam kesimpulan? kelompoknya.
4 Apakah pasien, tenaga Tidak Penelitian ini tidak menggunaan
medis, dan peneliti buta metode single-blind maupun double-
terhadap perlakuan? blind.
5 Apakah jumlah kelompok Tidak Masing-masing kelompok ada 1
sama pada saat awal peserta yang keluar karena
penelitian? meninggal.
6 Selain intervensi dari Tidak Penelitian ini memberikan keluasaan
penelitian, apakah pasien keputusan intervensi dan tindakan
diberi perlakuan yang sama? kepada dokter yang bertanggung
jawab di Rumah Sakit yang bertugas.
7 Seberapa besar efek terapi? - Insiden kumulatif rekurensi
apendisitis adalah 34,0% (95% CI,
28,2% -40,1%; 87/256) pada 2 tahun,
35,2% (95% CI, 29,3% -41,4%;
90/256) pada 3 tahun, 37,1 % (95%
CI, 31,2% -43,3%; 95/256) pada 4
tahun, dan 39,1% (95% CI, 33,1%
-45,3%; 100/256) pada 5 tahun. Dari
85 pasien dalam kelompok antibiotik
yang kemudian menjalani
apendektomi untuk apendisitis
rekuren, 76 memiliki apendisitis
tanpa komplikasit, 2 memiliki radang
usus buntu dengan komplikasi, dan 7
tidak memiliki apendisitis. Pada 5
tahun, tingkat komplikasi keseluruhan
(infeksi situs bedah, hernia insisional,
nyeri perut, dan gejala obstruktif)
adalah 24,4% (95% CI, 19,2%
-30,3%) (n = 60/246) pada kelompok
operasi usus buntu dan 6,5. % (95%
CI, 3,8% -10,4%) (n = 16/246) pada
kelompok antibiotik (P <0,001), yang
menghitung hingga 17,9 poin
persentase (95% CI, 11,7-24,1) lebih
tinggi setelah operasi. Tidak ada
perbedaan antara kelompok untuk
lama tinggal di rumah sakit, tetapi ada
perbedaan yang signifikan dalam cuti
sakit (11 hari lebih banyak untuk
kelompok operasi usus buntu).
8 Seberapa tepat efek terapi? - Insiden kumulatif rekurensi
apendisitis adalah 34,0% (95% CI,
28,2% -40,1%; 87/256) pada 2 tahun,
35,2% (95% CI, 29,3% -41,4%;
90/256) pada 3 tahun, 37,1 % (95%
CI, 31,2% -43,3%; 95/256) pada 4
tahun, dan 39,1% (95% CI, 33,1%
-45,3%; 100/256) pada 5 tahun. Dari
85 pasien dalam kelompok antibiotik
yang kemudian menjalani
apendektomi untuk apendisitis
rekuren, 76 memiliki apendisitis
tanpa komplikasit, 2 memiliki radang
usus buntu dengan komplikasi, dan 7
tidak memiliki apendisitis. Pada 5
tahun, tingkat komplikasi keseluruhan
(infeksi situs bedah, hernia insisional,
nyeri perut, dan gejala obstruktif)
adalah 24,4% (95% CI, 19,2%
-30,3%) (n = 60/246) pada kelompok
operasi usus buntu dan 6,5. % (95%
CI, 3,8% -10,4%) (n = 16/246) pada
kelompok antibiotik (P <0,001), yang
menghitung hingga 17,9 poin
persentase (95% CI, 11,7-24,1) lebih
tinggi setelah operasi. Tidak ada
perbedaan antara kelompok untuk
lama tinggal di rumah sakit, tetapi ada
perbedaan yang signifikan dalam cuti
sakit (11 hari lebih banyak untuk
kelompok operasi usus buntu).
9 Dapatkah hasil penelitian Ya Hasil penelitian ini dapat di
diaplikasikan? aplikasikan,namun karena antibiotik
yang digunakan pada penelitian ini
masih jarang digunakan di Indonesia
hal tersebut dapat menjadi
keterbatasan.
10 Apakah semua hasil klinis Ya Setiap temuan klinis pada penelitian
yang penting ini dijelaskan dan dipertimbangkan.
dipertimbangkan?
11 Apakah keuntungannya Ya Penelitian ini dapat menjadi
sesuai dengan keamanan pertimbangan untuk tidak segera
dan harganya? melakukan apendektomi pada pasien
apendisitis akut, karena dengan
petanalaksanaan menggunakan
antibiotik dapat mempersingkat
waktu tinggal di rumah sakit sehingga
cost yang dikeluarkan juga dapat
berkurang.
Namun, harga antibiotik pada
penelitian ini cukup mahal,
jikadibandingkan dengan mencegah
terjadi rekurensi masih sebanding
untuk pasien dengan keadaan
ekonomi menengah keatas.

Anda mungkin juga menyukai