Anda di halaman 1dari 9

LITERATURE REVIEW

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Riset Keperawatan


Dosen Pengampu : Denni Fransiska Helena M, S.Kp.,M.Kep
Disusun Oleh:
A.R.Dally Patty 211FK05001
Susi Sepiani 211FK05003
Maulinda Dewi 211FK05008
Uyan Supian 211FK05010

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG


PROGRAM S1 KEPERAWATAN EKTENSI
TAHUN 2022
FORMAT LITERATURE REVIEW

Review Literatur Pertama [1]

Judul Artikel Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian dispepsia


pada pasien diwilayah kerja puskesmas bangkinang kota

Penulis Rinda Fithryana

Judul Literature article


Jurnal/Proceeding

Tahun Penerbitan 2018

Masalah Utama yang Kejadian dispepsia pada pasien


diangkat

Kontribusi Penulis

Ikhtisar Artikel Dispepsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri
atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau ulu
hati(Irianto,2015). makan yang tidak teratur memicu timbulnya
berbagai penyakit karena terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh.
ketidak teraturan ini berhubungan dengan waktu makan.
biasanya, ia berada dalam kondisi terlalu lapar namun kadang
kadang terlalu kenyang. sehingga kondisi lambung dan
pencernaan nya menjadi terganggu. faktor yang memicu produksi
asam lambung yang berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia,
seperti alkohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka.
makanan dan minuman yang bersifat asam, makanan yang pedas
serta bumbu yang merangsang, semua faktor pemicu tersebut
dapat mengakibatkan dispepsia( Waryanto,2011).

Hasil Penelitian, b. Hasil Penelitian:hasil penelitian diketahui bahwa dari 133


Kesimpulan dan Saran orang pasien yang berkunjung dipoli dewasa puskesmas
bangkinang kota sebagian besar (42,9%) memiliki usia
lebih dari 36 tahunsebagian besar (55,6%) berjenis kelamin
laki laki sebagian besar (36.8%) berpendidikan SD.
Hasil penelitian juga diketahui bahwa dari 64 orang pasien
yang mengkonsumsi obat yang mengandung AINs yang
sudah lama terdapat 51 orang (79.7%) mengalami dispepsia
dan terdapat 13 orang tidak mengalami dispepsia .
sedangkan 69 pasien yang baru mengkonsumsi obat yang
mengandung AINs terdapat 39 orang tidak mengalami
dispepsia dan 30 orang mengalami dispepsia. Berdasarkan
hasil uji statistik diperoleh nilai Value = 0.000 < 0.05 yang
artinya ada hubungan antara pasien yang mengkonsumsi
obat OAINs sudah lama dengan kejadian dispepsia.
Kemudian dari hasil analisis diperoleh POR = 5.100 artinya
pasien yang mengkonsumsi obat OAINs mempunyai resiko
5x lebih banyak akan mengalami dispepsia.
c. Kesimpulan : Ada hubungan pola makan dengan kejadian
dispepsia diwilayah Kerja Puskesmas Bangkinang

d. Saran : -

Persamaan dan a. Persamaan : pendekatan cross sectional


Perbedaan dengan
b. Perbedaan:. purposive sampling, populasinya seluruh
Penelitian
pasien rawat inap

Komentar Literatur memberikan gambaran mengenai tingkat pola makan


kebiasaan mengkonsumsi makanan atauy minuman seperti pedas
asam minum teh kopi dapat meningkatkan resiko muncuknya
gejala dispepsia

Review literature (2)


Judul artikel Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stress dengan kejadian
dispepsia di rumah sakit umum sundari medan tahun 2019
Penulis Muflih Najamudin

Judul Indonesian Trust Health Journal


Jurnal/Proceeding
Tahun penerbitan 2020
Masalah utama yang Tingkat Stres dengan kejadian dispepsia
diangkat
Kontribusi penulis
Ikhtisar artikel Prevalensi dispepsia secara global didunia antara 7-45%.
prevelensi dispepsia diamerika serikat 23-25.8%, india 30,4%,
hongkong 18,4%, Australia 24,4-38,2%,dan cina sebesar 23,3%.
( Purnama sari , 2017). prevelensi dispepsia diasia pasifik
sekitar 10-20% juga merupakan keluhan yang banyak dijumpai (
Jaji,2016). data profil kesehatan indonesa , dispepsia menempati
peringkat ke 10 untuk kategori penyakit terbanyak pasien ranap
di rumah sakit dengan jumlah pasien 34.029 atau sekitar 1,59%.
syndroma dispepsia dapat di klarifikasi berdasarkan
penyebabnya yaitu sindroma dispepsia akibat kelainan organik
dan sindroma dispepsia fungsional ( non organik) ( Putri, 2015).
Berdasarkan hasil survei awal di rumah sakit umum sundari
medan tahun 2019 yang menderita penyakit dispepsia ,
penderita dispepsia terhitung dari bulan julin – desember tahun
2018 berjumlah 224 orang. penderita dispepsia pada lakilaki
mulai dari umur 15-70 th terdapat 138 terkena penyakit
dispepsia dan jumlah perempuan terdapat 86 orang yang terkena
penyakit dispepsia. pada tahun 2019 terhitung dari bulan
februari sampai dengan april terdapat 23 orang jumlah laki laki
dan 31 perempuan yang terkena peny,akit dispepsia.
Hasil a. Hasil penelitian : Dapat dilihat tabulasi silang antara
penelitian,kesimpulan tingkat stress dengan kejadian dispepsia tahun 2019
dan saran berjumlah 41 responden (100%) . diantaranya tingkat
stres yang berat berjumlah 16 responden (39%) ,
kejadian dispepsia yang kronis berjumlah 7 responden
( 17,1/5) dan kejafian dispepsia yang akut berjumlah 9%
responden ( 22%). sedangkan tingkat stres yang sedang
berjumlah 21 responden (51,2%) kejadian dispepsia
yang kronis berjumlah 14 responden (34,2%) dan
kejadian dispepsia yang akut berjumlah 7 responden
(17,1%) dan tingkat stres yang ringan berjumlah 4
responden (9.8%), kejadian dispepsia tidak ada
responden dan kejadian dispepsia yang akut berjumlah 4
responden (9,8%). berdasarkan hasil statistic uji chi
square pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai a =
0,05 diperoleh nilap p = 0,038 < dari a = 0,05. maka
diperoleh ada hubungan tingkat stress dengan kejadian
dispepsia

b. Kesimpulan : berdasarkan data dan penelitian %).


berdasarkan hasil statistic uji chi square pada tingkat
kepercayaan 95% dengan nilai a = 0,05 diperoleh nilap p
= 0,038 < dari a = 0,05. maka diperoleh ada hubungan
tingkat stress dengan kejadian dispepsia

c. Saran : -
Persamaan dan a. Persamaan : dengan pendekatan cross sectional
perbedaan penelitian b. Perbedaan : accidental sampling populasi semua laki
laki dan wanita yang mengalami dispepsia
Komentar
Perubahan pola makan yang tidak teratur obat obatan yang tidak
jelas, zat sperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi
kejiwaan stres, pemasukan makanan yang menjadi kurang
sehingga lambung akan menjadi kosong
FORMAT LITERATURE REVIEW

Review LiteraturPertama [3]

JudulArtikel Faktor Risiko Kejadian Dispepsia di Wilayah Kerja


Puskesmas Amahai
Penulis Wiwi Rumaolat, Sunik Cahyawati

JudulJurnal/Proceeding Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes


----------------------------------- Volume 12 Nomor 2, April 2021
p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

TahunPenerbitan 2021

MasalahUtama yang faktor perilaku (pengetahuan dan sikap) serta pola makan
diangkat merupakan
pencetus terjadinya dispepsia. Pengetahuan yang kurang dan
sikap yang negatif serta pola makan yang tidak
teratur akibat aktivitas yang padat menyebabkan prevalensi
dispepsia cukup tinggi.

Kontribusi Penulis dilakukan agar dapat menekan angka kejadian dyspepsia.

Ikhtisar Artikel Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian


retrospektif, efek penyakit diidentifikasikan
saat ini, kemudian faktor risikonya dipelajari secara
retrospektif

Hasil Penelitian, a. HasilPenelitian: .


Kesimpulan dan Saran
Tabel 2 menunjukkan bahwa risiko pengetahuan kurang pada
kelompok kasus sebanyak 66,2% dan pada kelompok kontrol
dengan pengetahuan baik adalah sebanyak 70,6%.
Sedangkan di Tabel 4 menunjukkan bahwa responden dengan
risiko pola makan pada kelompok kasus dengan pola makan
buruk sebanyak 69,1% dan pada kelompok kontrol dengan
pola makan baik
Adalah 75%.

e. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil temuan diatas maka peneliti berkesimpulan
bahwa risiko pengetahuan yang ditimbulkan sebesar 4,696
kali, namun sikap bukan merupakan faktor risiko, sedangkan
pola makan merupakan faktor pencetus terjadinya dispepsia
dengan risiko yang ditimbulkan sebesar 6,164 kali.

f. Saran : -

Persamaandan c. Persamaan :
PerbedaandenganPenelitian
d. Perbedaan:.
Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian
retrospektif
Komentar Literatur memberikan gambaran mengenai adanya hubungan
antara perilaku, pengetahuan dan sikap, serta pola makan
merupakan pencetus terjadinya dispepsia.

Review LiteraturPertama [4]

JudulArtikel
Hubungan tingkat kecemasan dengan dispepsia penelitian pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya yang akan menghadapi ujian proposal skripsi

Penulis Andreas Eric

JudulJurnal/Proceeding Literalur Articel

TahunPenerbitan 2017

MasalahUtama yang Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Penyakit Dyspepsia


diangkat

Kontribusi Penulis dilakukan agar dapat menekan angka kejadian dyspepsia.

Ikhtisar Artikel Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian


retrospektif, efek penyakit diidentifikasikan
saat ini, kemudian faktor risikonya dipelajari secara retrospektif

Hasil Penelitian, b. HasilPenelitian: .


Kesimpulan dan Saran
Hasilnya menunjukan ada hubungan positif lemah (r= 0,365)
dan bermakna (p= 0,000). Hasil ini menunjukan bahwa semakin
tinggi tingkat kecemasan yang dialami maka semakin tinggi
pula tingkat dispepsia yang dialami

g. Kesimpulan :
Penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Dispepsia Penelitian Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Yang akan
Menghadapi Ujian Porposal Skripsi” ini dilakukan pada tanggal
8 Mei 2017 sampai tanggal 8 Juni 2017 dengan total 89
responden mahasiswa semester 7 (angkatan 2014) Fakultas
Kedokteran UKWMS.
h. Saran : -

Persamaandan e. Persamaan :
PerbedaandenganPeneliti
f. Perbedaan:.
an
Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian
retrospektif

Komentar Literatur memberikan gambaran mengenai adanya hubungan


antara perilaku, pengetahuan dan sikap, serta pola makan
merupakan pencetus terjadinya dispepsia.

FORMAT LITERATURE REVIEW

Review Literatur Pertama [5]

Judul Artikel hubungan antara pola makan dengan kejadian dispepsia di


wilayah kerja Puskesmas Biak Muli Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2019.

Penulis Sumarni, Dina Andriani

Judul Literatur Article


Jurnal/Proceeding

Tahun Penerbitan 2019

Masalah Utama yang Hubungan pola makan dengan kejadian dispesia


diangkat

Kontribusi Penulis Dilakukan agar dapat menekan angka kejadian dispensia

Ikhtisar Artikel Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan


menggunakan pendekatan cross sectional. . dalam penentuan
sampel penulis menggunakan teknik accidental sampling yaitu
mengambil sampel yang kebetulan datang ketika peneliti
melakukan pengumpulan data.

Hasil Penelitian, c. Hasil Penelitian:


Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari 31
responden terdapat 4 orang (12,9 %) dengan pola makan
teratur mengalami kejadian dispepsia sedangkan sebanyak
27 orang (87,1 %). Kemudian, jika dilihat dari hasil analisis
data dengan menggunakan uji chi-square (x²) pada kemaknaan
95 % (α 0,05) dengan bantuan SPSS, maka diperoleh nilai
Pearson Chi-Square adalah sebesar 0,008. Berdasarkan hasil
Pengujian dapat dilihat bahwa nilai p (0,008) yang diperoleh
lebih kecil dari α (0,05). Dari hasil penelitian ini maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
kejadian dispepsia.

i. Kesimpulan
Hasil analisis hasil analisis data dengan menggunakan uji
chi-square (x²) pada kemaknaan 95% (α 0,05) dengan bantuan
SPSS, maka diperoleh nilai Pearson Chi-Square adalah
sebesar
0.008. Berdasarkan hasil Pengujian dapat dilihat bahwa nilai p
(0,008) yang diperoleh lebih kecil dari α (0,05). maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
kejadian dispepsia

j. Saran :
Karena kejadian dispepsia merupakan salah satu penyakit yang
sangat berisiko dan lazim ditemukan dilingkungan masyarakat,
maka responden harus memperhatikan pola makannya artinya
harus mengatur jadwal makan sehari- hari. Disamping itu, bagi
pelayanan kesehatan agar memprioritaskan program penyuluhan
kesehatan bagi masyarakat pedesaan dengan materi tentang pola
makan dan kejadian dispepsia

Persamaan dan g. Persamaan :


Perbedaan dengan
Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive
Penelitian
sampling
h. Perbedaan:
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional.

Komentar Literatur memberikan gambaran mengenai adanya hubungan pola


makan dengan kejadian dispepsia

Anda mungkin juga menyukai