Kontribusi Penulis
Ikhtisar Artikel Dispepsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri
atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau ulu
hati(Irianto,2015). makan yang tidak teratur memicu timbulnya
berbagai penyakit karena terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh.
ketidak teraturan ini berhubungan dengan waktu makan.
biasanya, ia berada dalam kondisi terlalu lapar namun kadang
kadang terlalu kenyang. sehingga kondisi lambung dan
pencernaan nya menjadi terganggu. faktor yang memicu produksi
asam lambung yang berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia,
seperti alkohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka.
makanan dan minuman yang bersifat asam, makanan yang pedas
serta bumbu yang merangsang, semua faktor pemicu tersebut
dapat mengakibatkan dispepsia( Waryanto,2011).
d. Saran : -
c. Saran : -
Persamaan dan a. Persamaan : dengan pendekatan cross sectional
perbedaan penelitian b. Perbedaan : accidental sampling populasi semua laki
laki dan wanita yang mengalami dispepsia
Komentar
Perubahan pola makan yang tidak teratur obat obatan yang tidak
jelas, zat sperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi
kejiwaan stres, pemasukan makanan yang menjadi kurang
sehingga lambung akan menjadi kosong
FORMAT LITERATURE REVIEW
TahunPenerbitan 2021
MasalahUtama yang faktor perilaku (pengetahuan dan sikap) serta pola makan
diangkat merupakan
pencetus terjadinya dispepsia. Pengetahuan yang kurang dan
sikap yang negatif serta pola makan yang tidak
teratur akibat aktivitas yang padat menyebabkan prevalensi
dispepsia cukup tinggi.
e. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil temuan diatas maka peneliti berkesimpulan
bahwa risiko pengetahuan yang ditimbulkan sebesar 4,696
kali, namun sikap bukan merupakan faktor risiko, sedangkan
pola makan merupakan faktor pencetus terjadinya dispepsia
dengan risiko yang ditimbulkan sebesar 6,164 kali.
f. Saran : -
Persamaandan c. Persamaan :
PerbedaandenganPenelitian
d. Perbedaan:.
Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian
retrospektif
Komentar Literatur memberikan gambaran mengenai adanya hubungan
antara perilaku, pengetahuan dan sikap, serta pola makan
merupakan pencetus terjadinya dispepsia.
JudulArtikel
Hubungan tingkat kecemasan dengan dispepsia penelitian pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya yang akan menghadapi ujian proposal skripsi
TahunPenerbitan 2017
g. Kesimpulan :
Penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Dispepsia Penelitian Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Yang akan
Menghadapi Ujian Porposal Skripsi” ini dilakukan pada tanggal
8 Mei 2017 sampai tanggal 8 Juni 2017 dengan total 89
responden mahasiswa semester 7 (angkatan 2014) Fakultas
Kedokteran UKWMS.
h. Saran : -
Persamaandan e. Persamaan :
PerbedaandenganPeneliti
f. Perbedaan:.
an
Jenis penelitian ini adalah case-control, suatu penelitian
retrospektif
i. Kesimpulan
Hasil analisis hasil analisis data dengan menggunakan uji
chi-square (x²) pada kemaknaan 95% (α 0,05) dengan bantuan
SPSS, maka diperoleh nilai Pearson Chi-Square adalah
sebesar
0.008. Berdasarkan hasil Pengujian dapat dilihat bahwa nilai p
(0,008) yang diperoleh lebih kecil dari α (0,05). maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan
kejadian dispepsia
j. Saran :
Karena kejadian dispepsia merupakan salah satu penyakit yang
sangat berisiko dan lazim ditemukan dilingkungan masyarakat,
maka responden harus memperhatikan pola makannya artinya
harus mengatur jadwal makan sehari- hari. Disamping itu, bagi
pelayanan kesehatan agar memprioritaskan program penyuluhan
kesehatan bagi masyarakat pedesaan dengan materi tentang pola
makan dan kejadian dispepsia