Anda di halaman 1dari 6

EVIDENCE BASED MEDICINE

CRITICAL APPRAISAL

“The Effect of Emotional Stress and Depression on the Prevalence of


Digestive Diseases”

Disusun oleh:
Muchammad alfiansyah ( 1102013177 )
Siti Solikha ( 1102013277 )

Dosen Pembimbing :
Dr. Miranti Pusparini, MPd (Ked)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
2016
1) SKENARIO:

Seorang laki-laki 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan mengalami gangguan


pencernaan dengan gejala nyeri pada ulu hati dan disertai dengan mual dan muntah. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan pasien mengalami dyspepsia. Pasien mengatakan bahwa akhir-
akhir ini sering mengalami stress dan depresi karena pekerjaan.

2) QUESTION:

Apakah pengaruh dari stress dan depresi terhadap penyakit gangguan


pencernaan?

3) PICO:

P : Laki-laki 25 tahun dengan dyspepsia

I : Stress dan depresi

C : Normal

O : Orang yang normal akan lebih jarang m uncul gejala dyspepsia

4) KEYWORD :

Stress AND ulcer AND Dyspepsia

5) SOURCE :

http://WWW.ncbi.nlm.nih.gov/

6) LIMITATION : Last 5 years


7) RESULT : 79
8) ARTICLE :
Sang Pyo Lee, In-Kyung Sung et al. The Effect of Emotional Stress
and Depression on the Prevalence of Digestive Diseases. J
Neurogastroenterol Motil, published online March 20, 2015 Pissn:
2093-0879 elSSN 2093-0887
A. VALIDITY
1. Apakah terdapat sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas
pada titik yang sama ( similiar point ) dalam perjalanan penyakit (course of the
disease )?
Jawab : Ya, subjek studi berdasarkan rekam medis pasien yang menjalani upper
dan lower endoskopi dari Januari 2010 sampai Maret 2014. Subjek yang tidak
menjawab kuisioner dan subjek yang memutuskan untuk menjalani biopsi
tidak diikutsertakan dalam studi

2. Apakah follow up cukup lama dan lengkap?


Jawab : Ya follow-up cukup lama dan lengkap yang dilakukan selama Januari 2010
hingga maret 2014 .

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang objektif dan tersamar/tidak bias ?


Jawab : analisis regresi logistik menunjukkan bahwa stres dan depresi
merupakan faktor risiko independen untuk FD
4. Bila ditemukan subgroup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan
adjustment untuk factor-factor prognostic yang penting?
Jawab : Ya, terdapat kelompok dengan prognosis yang berbeda. High stress
ditemukan lebih banyak usia muda pada laki-laki. Sedangkan depresi didominasi
oleh perempuan. Tetapi dari keduanya dilakukan penghitungan Adjusted OR.
B. IMPORTANCE

5. Bagaimana gambaran outcome dari waktu ke waktu ?


Dari hasil diagram, didapatkan insiden kelainan gastrointestinal fungsional
berdasarkan derajat keparahan stress dan depresi. Stress memengaruhi derajat
keparahan FD dan IBS. Semakin tinggi tingkatan stress, maka semakin tinggi juga
insiden FD dan IBS.

6. Seberapa tepat perkiraan prognosis?


Dalam jurnal dipaparkan dari analisis regresi logistik bahwa stress dan depresi adalah
faktor risiko independen untuk FD (Functional Dyspepsia) dengan confidence interval
95%.

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN ?

7. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita ?


Ya, sebab dalam penelitian ini membahas tentang hubungan orang normal yang
mengalami dispepsia dibandingkan orang stress dan depresi yang mengalami dispesia.

8. Apakah simpulan kita terhadap studi bermanfaat apabila disampaikan kepada pasien
dalam tatalaksana secara keseluruhan?
Ya, karena studi menjelaskan bahwa depresi adalah faktor risiko indepeneden untuk
adenoma gaster dan karsinoma. Sehingga dengan adanya informasi ini dapat
menghimbau kepada pasien agar mengetahui dampak dari stress dan depresi yang
berlanjut terhadap perkembangan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai