Anda di halaman 1dari 12

Evidence Based Medicine

(Diagnosis)

T H E C O M PA R AT I V E A C C U R A C Y O F
U LT R A S O U N D A N D M A M M O G R A P H Y I N
THE DETECTION OF BREAST CANCER

Oleh :
Siti Solikha
(1102013277)
SKENARIO

 Seorang perempuan 46 tahun, sudah menikah, karyawan sebuah perusahaan,


memiliki 2 orang anak usia 10 dan 5 tahun, dan paien tidak pernah
menggunakan KB. Terdapat benjolan pada payudara kiri sebesar telur puyuh
sejak 3 bulan yang lalu sudah pernah dilakukan pemeriksaan screening dan
dibiopsi. pada pemeriksaan fisik teraba benjolan berukuran 2x1x1 cm,
konsistensi padat, batas tidak tegas, permukaan tidak rata terfiksir, dan tidak ada
perbesaran KGB. Ibu pasien meninggal karena kanker payudara. Dokter
mencurigai pasien menderita Ca mammae. Kemudian akan dilakukan
pemeriksaan lanjutan USG payudara dan mammografi.
 Foreground question :
Apakah pemeriksaan ultrasonografi lebih tepat dibandingkan
pemeriksaan mamografi dilihat dari sensitivitas dan spefisitas
untuk diagnosis benjolan payudara pada pasien ini?
 PICO
P : Pasien perempuan 46 tahun dengan benjolan pada
payudara
I : Pemeriksaan ultrasonografi
C : Pemeriksaan mammografi
O : Pemeriksaan ultrasonografi lebih tepat dibandingkan
pemeriksaan mamografi dilihat dari sensitivitas dan spesifisitas.
 Pencarian bukti ilmiah
Alamat website : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
Kata kunci : Breast cancer AND mammography AND
USG AND sensitivity AND specificity
Limitasi : 5 tahun, free full text
Hasil :3
 Dipilih Artikel
The Comparative Accuracy of Ultrasound and Mammography in
The Detection of Breast Cancer
Critical Appraisal

1.Validity
1.Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara
independent dan blind terhadap suatu standar rujukan ( gold standard)
Jawab :
Penelitian dilakukan tidak independent dan blind, karena kedua
pemeriksaan (mamografi dan USG) yang dilakukan kepada pasien
dilakukan oleh pemeriksa yang sama dan hasil dari pemeriksaan
dibandingan dengan pemeriksaan histologi sebagai gold standard
2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan
spektrum penderita pada setting praktik klinik saat uji diagnostik
tersebut akan diaplikasikan
Jawab : Ya, terdapat kesesuaian yaitu pasien yang pernah
dilakukan pemeriksaan screening dan dibiopsi
sebelumnya.
3. Menentukan ada tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa
melihat hasil uji diagnostik
Jawab : Tidak ada, kerena penelitian ini tidak berdasarkan
pemeriksaan pencitraan langsung akan tetapi diambil dari
fasilitas pemeriksaan dibidang radiologi bukan dari
program pemeriksaan pencitraan payudara. Dan juga tidak
dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, sehingga
tidak diketahui bergejejala atau tidak bergejala.
2. Importance
4. Menentukan sensitivity, specificity, LR
Jawab : Sensitivity dan specificity ditampilkan pada tabel IV
3.Applicability
5. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien ( available,
affordable, accurate, precise)

Jawab :
Available: Metode pemeriksaan yang dilakukan pada penelitian ini
bisa dilakukan dirumah sakit, namun untuk MMG tidak
semua rumah sakit memilikinya, sedangkan USG ada.
Affordable: Tidak dicantumkan dalam jurnal
Accurate: Keakuratan dari USG 84% dan MMG 81%. Tercantum
pada table IV
Precise: presisi tinggi, karena pemeriksaan USG tidak sakit,
dapat melihat struktur-struktur nodul yang overlap, dan
USG merupakan kompetensi dasar semua dokter bisa
melakukannya. Berdasarkan alasan tersebut USG dapat
digunakan berkali-kali.
6. Menentukan perhitungan pre-test probability pasien.
Jawab:
Merupakan suatu prevalensi, terdapat 326 lesi yang dibiopsi dan dari
326 terdapat 74 lesi kanker payudara dan 252 yang masih jinak.
Sehingga, prevalensi
- Jumlah sakit/ total populasi x 100%
- 74/326 x 100% = 22,7 %
Dari populasi yang disebutkan, terdapat 22,7% nodul yang merupakan
lesi kanker payudara.

7.Menentukan ada atau tidaknya perubahan tatalaksana dari hasil


penelitian
Jawab: Tidak merubah tatalaksana.
-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai