Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam

praktek praktis sehari-hari. Di Indonesia diperkirakan 30% kasus pada praktek

umum dan 60% pada praktek spesialis merupakan kasus dispepsia. Istilah

dispepsia berkaitan dengan makanan dan menggambarkan keluhan atau

kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium,

mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa, regurgitasi

dan rasa panas yang menjalar di dada. Sindrom atau keluhan ini dapat

disebabkan atau didasari berbagai macam penyakit (Djojoningrat,2006).

Sindroma dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa minggu atau

bulan, yang sifatnya hilang timbul atau terus menerus. Karena banyaknya

penyebab yang menimbulkan kumpulan dari gejala tersebut, maka sindroma

dispepsia dibagi menjadi dispepsia organik maupun dispepsia fungsional

(Hadi, 2002).

Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebab

terjadinya masalah pencernaan. Dispepsia merupakan salah satu masalah

pencernaan yang paling sering ditemukan. Kondisi ini dilaporkan meliputi

sekitar 25% sampai 40% populasi di dunia setiap tahun (Bazaldua, 1999).

1
2

Pola dan kebiasaan makan yang tidak lazim merupakan salah satu sebab

timbulnya masalah kesehatan dan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat

(Soekirman, 2000).

Prevalensi dispepsia sangat bervariasi karena adanya kelompok/populasi.

Menurut penelitian “nyeri perut bagian atas”, prevalensi dispepsia bervariasi

antara 7%-34,2%, dengan prevalensi terendah sebesar 7-8% dilihat di

Singapura (Mahadeva, 2006).

Menurut data depkes tahun 2003, dispepsia berada pada peringkat ke 10

dengan proporsi 1,5% untuk kategori 10 jenis penyakit terbesar pada pasien

rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian

hubungan antara pola makan dengan dispepsia pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran.Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara perubahan pola makan yang tidak teratur dengan

dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang Angkatan 2008?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mencari hubungan antara perubahan pola makan yang tidak teratur

dengan dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang Angkatan 2008


3

1.3.2 Tujuan Khusus:

- Membuktikan hubungan perubahan pola makan dengan dispepsia pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

- Menentukan angka kejadian dispepsia pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang hubungan

pola makan dengan dispepsia dan sebagai data untuk mengetahui tentang

dispepsia

- Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat tentang gambaran

hubungan antara pola makan yang tidak teratur dengan dispepsia pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Angkatan 2008

- Menambah pengetahuan peneliti tentang gambaran hubungan antara pola

makan dengan dispepsia sehingga dapat diterapkan dalam praktek ilmu

kedokteran di masa yang akan datang

- Sebagai dasar pertimbangan dan masukan untuk pengembangan penelitian

lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain pola makan yang dapat

menimbulkan dispepsia.

Anda mungkin juga menyukai