Y D E N G A N D I A G N O S A
P E N YA K I T S I N D R O M D I S P E P S I A D I R U A N G R AWA T I N A P 4 B
RUMAH SAKIT KARTIKA CIBADAK
SITI MARWAH
LATAR BELAKANG
Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk suatu sindrom (kumpulan gejala atau keluhan) yang terdiri
dari nyeri atau rasa tidak nyaman dari ulu hati (daerah lambung), kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat
kenyang dan perut terasa penuh. Keluhan ini tidak selalu ada pada setiap penderita. Angka kejadian dispepsia
secara global, prevalensinya mencapai 7 - 41%, tetapi hanya 10 – 20% yang menggunakan pertolongan medis.
Di negara Amerika seorang yang berusia <45 tahun sebanyak 26% beresiko terkena dispepsia, dengan prevalensi
kejadian 23 – 25,8% (Rahmika, 2014).
Prevalensi dispepsia di Indonesia mencapai 40 – 50%. Pada usia 40 tahun diperkirakan terjadi sekitar 10
juta jiwa atau 6,5% dari total populasi penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan angka kejadian dispepsia terjadi
peningkatan 10 juta jiwa menjadi 28 juta jiwa setara dengan 11,3% dari keseluruhan penduduk di Indonesia
(Syafriani, 2015). Menurut Profil Kesehatan tahun 2010 dispepsia menempati urutan 5 dari 10 besar penyakit
pada pasien rawat inap dan urutan ke 6 pada pasien rawat jalan. Tingginya angka kunjungan ini disebabkan oleh
perbedaan persepsi tentang definisi dispepsia (Rani, 2011).
Di Rumah Sakit Kartika Cibadak klien yang di rawat inap dengan diagnosa sindrom dispepsia bulan
Febuari 2021 ada 568 pasien, Pada bulan Maret 2021 ada 70 pasien. (Rekam Medis RS Kartika, 2021).
ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
• Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk suatu sindrom (kumpulan gejala atau keluhan)
yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman pada ulu hati (daerah lambung), kembung, mual,
muntah, sendawa, rasa cepat kenyang dan perut terasa penuh. Keluhan ini tidak selalu ada pada
setiap penderita. Bahkan pada seorang penderita, keluhan tersebut dapat berganti dan
bervariasi, baik dari segi jenis keluhan maupun kualitas keluhan. Dispepsia bukanlah suatu
penyakit, melainkan merupakan kumpulan gejala ataupun keluhan yang harus dicari
penyebabnya (Sofro dan Anugoro, 2013).
GEJALA KLINIS