Apendisitis akut adalah penyebab inflamasi perut akut yang paling umum.
Insiden apendisitis akut bervariasi dari 250.000 hingga 280.000 kasus per tahun
di Amerika Serikat, yang menyumbang lebih dari 1 juta hari di rumah sakit per
tahun dan biaya lebih dari 3 miliar dolar. Selama lebih dari satu abad,
appendicitis akut telah dirawat dengan operasi yaitu dengan tingkat kematian
serendah 0,07 hingga 0,7%. Namun demikian, intervensi bedah dikaitkan dengan
rasa sakit, perkembangan hernia yang lebih besar, ileus, peristiwa tromboemboli
vena, komplikasi kardiopulmonal dan peningkatan biaya.
Selama tahun 1950-an, pendekatan non-operatif awal untuk apendisitis akut
dicoba, tetapi pada umumnya tidak diterima pada saat itu. Apendisitis dengan
komplikasi abses apendikular / phlegmon dapat diatasi dengan antibiotik dan
strategi non-operatif dengan pengurangan tingkat komplikasi dibandingkan
dengan operasi, seperti inflamasi usus akut, diverticulitis dan enterocolitis.
Dalam pengertian ini, terapi antibiotik mungkin terkait dengan pengurangan
biaya pengobatan, menghindari operasi dan konsekuensi komplikasinya. Namun,
penggunaan antibiotik saja sebagai terapi dasar untuk apendisitis akut tanpa
komplikasi masih sedang diuji, dan penelitian telah menunjukkan hasil yang
bertentangan sejauh ini.
Bahan & Metode
1. Seleksi Studi
Penelitian dilakukan dengan metode retrospektif atau prospektif penelitian
observasional dan / atau eksperimental dan dibandingkan secara klinis (antibiotik
saja) dengan pengobatan bedah (terbuka atau laparoskopi apendiktomi) yang
dicurigai pada appendicitis akut tanpa komplikasi pada orang dewasa (> 18 tahun).
Apendisitis akut tanpa komplikasi didefinisikan sebagai peradangan akut usus buntu
dengan tidak adanya suatu abses, phlegmon, tanpa perforasi atau peritonitis.
Pengecualian meta-analisis ini yaitu pada pasien dengan kompikasi appendicitis,
tanpa kualitas evaluasi pada studi individu, dan anak-anak.
2. Strategi Pencarian
Kami melakukan pencarian pada MEDLINE, Embase, dan The Cochrane Library
database hingga Juni 2015 untuk meta-analisis pada orang dewasa tanpa batasan
bahasa. Dengan ketentuan The MeSH berikut (Medical Subject Headings) istilah yang
digunakan adalah : "appendicitis", "Meta-analisis", "usus buntu", dan "anti-bakteri
agent" dengan istilah Boolean. Fungsi "artikel terkait" dan referensi artikel dicari
untuk menambahkan lainnya yang memenuhi syarat meta-analisis. Para ahli di
lapangan juga diajak berkonsultasi dengan meminta saran untuk studi lebih lanjut.
3. Ekstraksi Data
L.L.R. dan F.M.B.R. secara mandiri melakukan pencarian dan mengambil meta-analisis yang
memenuhi syarat berdasarkaan inklusi dan pengecualian yang ditetapkan pada kriteria
sebelumnya. Dalam kasus tidak ada dua konsensus penulis, yang ketiga (M.S.) dihubungi.
Data diambil dari masing-masing studi termasuk: penulis pertama, tahun publikasi, geografis
wilayah, jumlah dan desain studi yang disertakan, kriteria inklusi dan eksklusi, mempelajari
karakteristik populasi, analisis statistik (misalnya data tentang efek pengobatan, model acak
dan/ atau tetap; heterogenitas), hasil primer dan sekunder dan batasan studi.
4. Analisis Statistik
Statistik deskriptif meringkas penelitian yang disertakan dan menghitungnya.
Mean ± standar deviasi digunakan untuk variabel kontinyu terdistribusi normal. Median dan
rata-rata interkuartil digunakan untuk variabel kontinyu terdistribusi non-normal.
Odds ratio dan 95% interval keyakinan dihitung untuk hasil spesifik dari data yang tersedia
dalam studi individu setiap kali tidak langsung dihitung oleh penulis meta-analisisnya. Hasil
meta-analisis dikumpulkan, termasuk ukuran tendensi sentral dan efek ukuran pengobatan
ditambah interval kepercayaan 95% terkait (CI) dan p-value saat tersedia, diekstrak dan
dirangkum. Rasio dihitung antara apendektomi dan kelompok antibiotik sendiri berlaku kapan
saja.
Hasil