Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wiro Patabi

NIM : (82022050160)

Kelas - Prodi : 1B- S1 Farmasi

Mata Kuliah : Farmakoterapi

Dosen : Apt. Kharisma Aprilita R, M.Pharm.Sc

Tugas Video Review :Bagaimana Menerapkan Evidence Based Medicine Pada Pasien
(Pengambilan Keputusan Bersama)

Judul Asli : How to Apply Evidence to a Patient (Shared Decision Making)

Sumber : Channel Youtube “Strong Medicine”

A. Langkah Dalam Menentukan Apakah Suatu Hasil Penelitian Dapat Diterapkan pada
Pasien
1. Apakah terapi biologis memberikan efek yang sama pada pasien dibandingan dengan
pada kelompok penelitian. Mungkin saja usia dan jenis kelamin akan dapat
mempengaruhi efek dari pemberian terapi. Sebagai contoh pada evaluasi pemberian
ACE Inhibitor pada pasien gagal jantung akut dan pada pasien dengan gagal jantung
yang tersembunyi
2. Apakah pasien merupakan kelompok yang sama dengan kelompok penelitian yang
dilakukan. sama Ketika suatu terapi diberikan pada pasien dibandingkan pada
kelompok penelitian. Hal ini dapat dicontohkan pada tingkat keparahan penyakit
pasien, semisal pada randomzied control trial (RCT) pada terapi pencegahan
kekambuhan (eksaserbasi) penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dengan hanya
menyertakan kelompok PPOK tahap akhir (end-stage) akan sangat tidak bermakna
jika diberikan pada pasien PPOK Akut dengan serangan dan tingkat kekambuhan
minimal
3. Apakah pasien memiliki kesamaan dengan kelompok penelitian yang dilakukan?
(sebagai contoh apakah pasien memiliki kontraindikasi relatif dari terapi yang
diberikan). Karena seringkali yang didapati pada pasien lebih sedikiti dibandingkan
dengan populasi kelompok penelitian.
4. Apakah institusi (RS, Klinik, dsb) di tempat Anda bekerja dapat memberikan
pelayanan tersebut dengan aman dan sesuai dengan kode etik yanag berlaku? Sebagai
contoh pada pasien dengan tindakan pembedahan, apakah sesuai dan dapat dilakukan
oleh para ahli pada tempat Anda bekerja

B. Pengambilan Keputusan Bersama (Shared Decision Making)

“Pengambilan Keputusan Bersama adalah proses dimana para klinisi dan pasien secara Bersama menentukan
pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan, terapi yang akan diberikan, rencana penatalaksanaan berdasarkan
pada bukti studi klinis yang kemudian dapat mensinkronkan dengan risiko serta kesembuhan yang diharapkan
dengan preferensi serta nilai pada pasien“ (National Learning Consortium)

C. Tahapan Pengambilan Keputusan Bersama (Shared Decision Making)


1. Memastikan bahwa pasien akan ikut turut serta dalam pengambilan keputusan
2. Mendiskusikan manfaat dan kerugian dari berbagai pilihan terapi, berdasarkan pada
bukti yang telah ada. Sebagai contoh dalam keputusan akan dilakukan tidaknya
tindakan lumbar laminectomy pada pasien dengan nyeri pinggang bawah (low back
pain) kronis yang nantinya akan menunjukkan perbaikan berupa berkurangnya nyeri
dan meningkatnya kualitas hidup pasien
3. Tentukan juga kondisi lain dari pasien (seperti faktor ekonomi, sosial, kualitas hidup
pasien, dsb)
4. Melibatkan pasien tentang apa yang dia ketahui tentang penyakitnya, serta sejauh
mana harapan kesembuhannya. Dan kemudian mencocokkan dengan studi ilmiah
terbaru yang ada.
5. Pasien sebagai penentu utama apa yang akan dilakukan kepada dirinya (tes, terapi,
dst)

D. Cates Plots

Jumlah Pasien yang Perlu Diterapi (Number Needed To Treat [NNT])

Adalah jumlah seluruh tindakan yang diberikan pada pasien, sebelum menentukan apakah 1
pasien tersebut layak untuk dilakukan suatu tindakan/terapi atau tidak. Dimana dapat
dirumuskan dengan :

NNT = 1/ penurunan risiko absolut


Jumlah Pasien yang Membahayakan (Number Needed To Harm [NNH])

Adalah jumlah pasien yang menerima suatu tindakan/terapi, sebelum 1 orang berada pada
kondisi membahayakan jika dilakukan suatu tindakan atau diberikan suatu terapi.

Sebagai contoh dari penggunaan NNT dan NNH adalah pemberian terapi antibiotik pada
kasus sinusitis. Kita dapat menjelaskan pada pasien bahwa pada penelitian terbaru angka
kesembuhan pasien sinusitis dengan pemberian antibiotik adalah sebanyak 18 pasien,
sementara angka kejadian diare karena efek samping obat hanya 8 pasien, dan hal ini akan
sangat membingungkan pasien. Sehingga dalam penggunaannya NNT dan NNH adalah
dengan penggunaan Cates Plots yaitu suatu tools yang ditemukan oleh dr.Cates dan
digunakan untuk pengambilan keputusan (decision aid) yang ditunjukkan pada gambar
dibawah.

Gambar. Contoh Kasus Cates Plots

Sebagai contoh pada pasien sinusitis dengan terapi antibiotik. Warna Hijau dengan emot
tersenyum menunjukkan nilai NNT , sementara warna merah dengan emot sedih
menunjukkan nilai NNH. Sementara yang tidak bewarna adalah netral. Dengan Cates Plots
ini, akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh pasien.

E. Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Bersama (Shared Decision Making)


1. Pasien enggan terlibat dalam pengambilan keputusan
2. Dokter kesulitan untuk menyampaikan manfaat dan bahaya yang akan terjadi secara
akurat dan mudah dimengerti oleh pasien
3. Dokter kurang memahami bahwa keputusan penuh atas segala hal yang dilakukan
adalah dari pasien
4. Pasien seringkali kesulitan untuk mendapat informasi apa saja kemungkinan yang
akan terjadi pada tindakan serta terapi yang akan diberikan
5. Kebanyakan pasien kurang memahami probabilitas dan nilai statistik

Anda mungkin juga menyukai