OLEH
NI WAYAN AGUSTINI
1008515011
• Mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat yang dapat membahayakan
pasien
(Bahaudin, tt)
b. Tepat penderita
Tidak ada kontra indikasi dan kemungkinan efek yang tidak diinginkan (WHO,
1993). Beberapa faktor penderita yang perlu mendapat perhatian di antaranya usia
lanjut, obesitas, diabetes mellitus, malnutrisi, terapi kortikosteroid, inflamasi
kronis, dan fungsi faal ginja
Contoh :
- Pemberian sodium dokusat 500 mg (golongan fecal softener) yang aman
dan sesuai untuk mengatasi konstipasi pada ibu hamil.
c. Tepat obat
Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan, yakni:
• Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan
imbang dengan manfaat yang akan diperoleh. Perlu dipertimbangkan antara
resiko dan manfaat jika pasien diobati atau tidak diobati (terutama pada
kehamilan dan menyusui).
• Pertimbangkan dasar pemikiran pada pemberian pengobatan yang
bersamaan ataupun tambahan pengobatan, yang dapat mengarah pada
duplikasi pengobatan (termasuk obat yang berbeda tetapi memiliki
mekanisme aksi sama) atau pengobatan yang diberikan untuk mengatasi
efek samping yang diakibat obat (termasuk ruam, mual, muntah)
• Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan
keamanan yang sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)
Contoh :
- Pemberian antibiotik Cefadroxil yang aman bagi ibu hamil untuk mengatasi
infeksi bakteri.
- Pemberian sediaan suppositoria untuk orang tua yang mengalami konstipasi
untuk memberikan efek yang lebih cepat.
d. Tepat dosis
Pemberian obat memperhitungkan umur, berat badan dan kronologis penyakit
Besarnya dosis untuk terapi antibiotika umumnya dihitung berdasarkan berat
badan (WHO, 1993). Penyesuaian dosis harus dilakukan berdasarkan umur pasien,
berat badan, dan status klinis yang meliputi fungsi ginjal, hati, dan jantung
(Hasibuan, 2008). Perhitungan dosis pada anak-anak berbeda dengan orang
dewasa. Cara perhitungan dosis obat pada anak dapat menggunakan rumus Young,
Dilling, Cowlling, Clark, crawford- Terry Rouke dan lain-lain.
Contoh :
- Pemberian Diagit ® (mengndung attapugit 600 mg dan pectin 50 mg) untuk
pengobatan simpomatis pada diare non spesifik dosis untuk dewasa dan
anak > 12 tahun, awal 2 tablet setelah diare pertama, 2 tablet diare
berikutnya. Maksimal 12 tablet per hari. Anak 6-12 tahun, 1 tablet setelah
diare pertama, 1 tablet diare berikutnya. Maksimal 6 tablet per hari (MIMS,
2008)
Aini, S. R., T. Dyah C, I. Hunaifi, A. Sari, A. Supriyanto, Nurhidayati dan E. Amalia. tt.
Bahan Belajar Keterampilan Medik Farmasi Kedokteran. Mataram : Laboratorium
Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.