Penyusun:
Mengetahui,
KEPALA SMA NEGERI 3 BANJAR
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah menyusun,
sehingga kami dapat menyeleaikan makalah ilmiah ini.
Makalah ini telah penyusun susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ilmiah ini. Untuk itu
penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ilmiah ini.
Penyusun jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
keritik dan saran yang membangun senan tiasa kami harapkan semoga makalah ilmiah ini
berguna bagi penyusun pada khusus nya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
ABSTRAK
Penelitian ini mengfokuskan pada agrowisata apel di Malang dengan tujuan
menganalisis praktik pertanian, kondisi tanaman apel, dan faktor lingkungan yang
memengaruhi kualitas tanah dan produktivitas. Melalui observasi lapangan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa praktik pertanian, seperti penggunaan pupuk dan pestisida, berdampak
pada kualitas tanah.
Tanaman apel cenderung tumbuh lebih baik pada tanah dengan tekstur yang baik dan
nutrisi yang optimal. Faktor lingkungan, seperti tingkat insolasi dan drainase, juga berperan
dalam menentukan produktivitas. Pengelolaan lingkungan yang baik diperlukan untuk
mengatasi dampak negatif aktivitas manusia.
Kesimpulan menggarisbawahi kompleksitas interaksi antara praktik pertanian,
kondisi tanaman, dan lingkungan dalam konteks agrowisata apel. Rekomendasi meliputi
penerapan praktik pertanian berkelanjutan, pengelolaan pupuk dan pestisida yang bijaksana,
serta monitoring kualitas tanah secara berkala. Langkah-langkah ini diharapkan dapat
mendukung keberlanjutan agrowisata apel di Malang dengan menjaga keseimbangan
ekologi dan kualitas lingkungan.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
ABSTRAK ............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah ..............................................................................................1
1.3Maksud Dan Tujuan...........................................................................................2
1.4Manfaat Penelitian .............................................................................................2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................9
5.2 Saran Dan Rekomendasi ..............................................................................10
iv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11
LAMPIRAN ...............................................................................................................12
DAFTAR RIWAYAT PENULIS ......................................................................................13
v
BAB I
PENDAHULUAN
Agrowisata apel di Malang merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi
ekonomi dan pariwisata yang signifikan. Pertumbuhan sektor ini memberikan kontribusi
positif terhadap pendapatan petani dan memperkaya pengalaman wisatawan. Namun,
dalam mengoptimalkan potensinya, perlu diperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi
kualitas tanah dan produktivitas tanaman apel.
Latar belakang penelitian ini bermula dari kesadaran akan pentingnya menjaga
keseimbangan antara praktik pertanian, kondisi tanaman, dan lingkungan dalam konteks
agrowisata. Agrowisata tidak hanya melibatkan aspek pertanian, tetapi juga
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan pemahaman yang lebih mendalam
tentang kompleksitas interaksi antara praktik pertanian, kondisi tanaman, dan lingkungan.
Hal ini akan menjadi dasar untuk merancang strategi pengembangan agrowisata yang
berkelanjutan, mempertahankan kelestarian alam, dan memberikan manfaat maksimal bagi
petani dan pengunjung.
a. Apa saja faktor-faktor kualitas tanah yang dapat mempengaruhi produktivitas agrowisata
apel di daerah Malang?
b. Bagaimana hubungan antara kualitas tanah dengan pertumbuhan dan hasil tanaman apel
di lokasi agrowisata tersebut?
1
1.3 Maksud Dan Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai hubungan antara kualitas
tanah dan produktivitas agrowisata apel di Malang. Dalam konteks ini, tujuan utama
penelitian mencakup analisis mendalam terhadap berbagai aspek kualitas tanah, seperti
tekstur, kandungan nutrisi, dan tingkat keasaman. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk meneliti dampak langsung kualitas tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
apel di lokasi agrowisata. Dengan pemahaman yang diperoleh dari penelitian ini,
diharapkan dapat diberikan rekomendasi yang relevan untuk pengelolaan tanah yang lebih
efektif, mendukung peningkatan produktivitas agrowisata apel, dan sekaligus berkontribusi
pada pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan Malang.
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif dalam beberapa aspek. Pertama,
hasil analisis kualitas tanah dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang
kondisi tanah di lokasi agrowisata apel Malang. Informasi ini dapat digunakan oleh para
pengelola untuk meningkatkan praktek pertanian, seperti pemilihan jenis tanaman atau
pengaturan nutrisi tanah.
Kedua, penelitian ini diharapkan dapat menyediakan data yang relevan untuk memahami
hubungan antara kualitas tanah dengan produktivitas apel. Hal ini akan membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan pengembangan agrowisata,
termasuk potensi peningkatan hasil panen dan daya tarik wisata.
Selain itu, rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi panduan bagi
instansi terkait dalam mengembangkan strategi pengelolaan tanah yang berkelanjutan,
mendukung pertumbuhan sektor agrowisata, dan menciptakan dampak positif pada
ekonomi lokal. Dengan demikian, manfaat penelitian ini melibatkan perbaikan praktik
pertanian, pengembangan pariwisata, dan kontribusi terhadap pembangunan
berkelanjutan di daerah Malang.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Sejumlah penelitian sebelumnya telah menyelidiki hubungan antara kualitas tanah dan hasil
pertanian di berbagai konteks geografis. Penelitian terdahulu yang relevan melibatkan
analisis tanah dalam bidang pertanian dan hortikultura, khususnya terkait dengan budidaya
apel atau tanaman sejenis. Selain itu, penemuan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi
kualitas tanah, seperti penggunaan pupuk, irigasi, atau praktik pertanian berkelanjutan.
Penelitian oleh Smith et al. (2018) mengungkapkan bahwa tekstur tanah yang optimal, kaya
akan unsur hara, dan tingkat keasaman yang seimbang dapat secara positif memengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman buah, termasuk apel. Hasil serupa juga ditemukan dalam
penelitian Jones dan Brown (2016) yang menyoroti peran penting mikroorganisme tanah
dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman buah.
Sementara itu, penelitian oleh Agricultural Research Council (2019) menunjukkan bahwa
penerapan praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman dan pemupukan organik,
dapat meningkatkan kualitas tanah serta memperbaiki hasil pertanian.
Bagian ini menjelaskan kerangka teoritis yang melandasi penelitian tentang hubungan
antara kualitas tanah dan produktivitas agrowisata apel di Malang.
Menurut Justus Von Liebig sifat fisik dan kimia tanah seperti tekstur, kandungan nutrisi,
dan tingkat keasaman, dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Landasan teoritis ini mendukung ide bahwa kualitas tanah yang baik mendukung
produktivitas tanaman apel.
3
pengelolaan air yang bijaksana merupakan bagian dari konsep ini, yang dapat berkontribusi
pada peningkatan kualitas tanah dan hasil pertanian.
Dengan merangkai teori-teori ini, diharapkan dapat memberikan pandangan holistik dalam
menganalisis dan memahami hubungan antara kualitas tanah dan produktivitas agrowisata
apel di Malang.
4
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian di Jalan Raya Junggi No.33, Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa
Timur. Waktu penelitan di lakukan mulai jam 14.30 hingga 16.00 pada tanggal 16 bulan
Oktober tahun 2023
Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, jenis penelitian yang di lakukan adalah
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data deskriptif
berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati. Pendekatan
kualitatif ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena individu atau
kelompok, peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi. Oleh karena itu,
proses penelitian pendekatan kualitatif dimulai dengan pengembangan asumsi-asumsi
dasar. Kemudian dikaitkan dengan kaidah-kaidah pemikiran yang digunakan dalam
penelitian. Data yang dikumpulkan dalam survei kemudian diinterpretasikan.
Tenik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode observasi. Metode
observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu
pengamatan yang disertai dengan adanya berbagai pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Metode observasi juga dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas
terhadap suatu proses atau objek yang dimaksud dengan merasakan dan memahami
pengetahuan dari fenomena. Berikut merupakan beberapa aspek yang dicakup dalam
observasi lapangan
1. Praktik Pertanian:
5
a. Mengamati teknik bercocok tanam, pemupukan, dan penggunaan pestisida.
b. Memeriksa sistem irigasi yang digunakan dalam perawatan tanaman.
2. Kondisi Tanaman
a. Mengevaluasi pertumbuhan dan kesehatan tanaman apel.
b. Mengamati adanya tanda-tanda penyakit atau gangguan lainnya.
3. Faktor Lingkungan
a. Memeriksa tingkat insolasi dan drainase di area kebun apel
b. Mengevaluasi dampak aktivitas manusia dan perubahan lingkungan pada tanah
6
BAB IV
Mayoritas petani mengadopsi teknik tanam berbaris dengan jarak tertentu antara tanaman
apel. Beberapa kebun juga menerapkan rotasi tanaman sebagai bagian dari praktik
pertanian berkelanjutan. Pemupukan umumnya dilakukan menggunakan pupuk kimia,
namun sebagian petani juga menggunakan pupuk organik. Keterlibatan dalam pengelolaan
limbah organik untuk pembuatan pupuk organik terlihat di beberapa lokasi. Sebagian besar
petani menggunakan pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit, meskipun ada
kecenderungan penggunaan alternatif seperti insektisida nabati.
Sebagian besar tanaman apel menunjukkan pertumbuhan yang baik dan tanda-tanda
kesehatan yang memadai. Namun, beberapa lokasi menunjukkan tanda-tanda kekurangan
nutrisi, terutama terkait dengan kurangnya pemupukan. Kondisi tanah di beberapa area
terkait erat dengan pola pertumbuhan tanaman apel. Tanaman di area dengan tekstur tanah
yang lebih baik cenderung menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik.
Hasil observasi menunjukkan mayoritas petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida
untuk meningkatkan hasil pertanian. Meski efektif, perlu diperhatikan dosis
penggunaannya agar tidak berdampak negatif pada struktur tanah dan keberlanjutan
lingkungan. Beberapa petani yang menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dengan
menggunakan pupuk organik dan mengelola limbah organik. Hal ini dapat meningkatkan
struktur tanah dan memperbaiki kesuburan, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta
memberikan manfaat jangka panjang.
7
4.3 Hubungan Kondisi Tanaman dengan Kualitas Tanah
Hasil observasi lapangan menunjukan bahwa lokasi dengan tekstur tanah yang lebih baik
cenderung mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih optimal. Faktor ini dapat
dikaitkan dengan ketersediaan nutrisi dan retensi air yang lebih baik. Hasil analisis pola
pertumbuhan tanaman apel mengindikasikan bahwa kualitas tanah memainkan peran
penting dalam mendukung pertumbuhan yang sehat. Pemahaman lebih lanjut tentang
hubungan ini dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang faktor-faktor
yang memengaruhi hasil pertanian.
Variabilitas tingkat insolasi dan sistem drainase memengaruhi ketersediaan sinar matahari
dan pengelolaan air di lokasi penelitian. Lokasi dengan tingkat insolasi yang baik dan
drainase yang efektif cenderung menciptakan kondisi lebih optimal bagi pertumbuhan
tanaman, maka dari itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam pengelolaan lingkungan untuk
meminimalkan dampak negatif pada produktivitas. Perubahan kontur lahan dan
penumpukan sampah perlu diatasi agar tidak mengganggu kondisi tanah dan pertumbuhan
tanaman.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa petani yang menerapkan rotasi tanaman cenderung
mengalami dampak positif pada keseimbangan nutrisi tanah. Hal ini bisa menjadi model
untuk diterapkan lebih luas dalam rangka meningkatkan keberlanjutan pertanian. Petani
yang menggunakan pemupukan organik menunjukkan peningkatan kadar bahan organik
dalam tanah. Strategi ini dapat menjadi solusi untuk memperbaiki struktur tanah dan
meningkatkan kualitas tanah secara berkelanjutan.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada agrowisata apel di Malang, dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan pupuk kimia dan pestisida memiliki dampak
positif terhadap hasil pertanian, namun perlu dikelola dengan bijaksana untuk
menghindari dampak negatif pada kualitas tanah. Praktik pertanian berkelanjutan,
seperti penggunaan pupuk organik, dapat menjadi alternatif yang berpotensi
meningkatkan keseimbangan ekologi tanah.
Tanaman apel cenderung tumbuh lebih baik pada tanah dengan tekstur yang baik dan
ketersediaan nutrisi yang optimal. Pola pertumbuhan tanaman memberikan indikasi
kuat bahwa kualitas tanah berkontribusi signifikan pada kesehatan dan hasil pertanian.
Faktor lingkungan, seperti tingkat insolasi dan drainase, memiliki peran penting dalam
menentukan produktivitas apel. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat menciptakan
kondisi yang mendukung pertumbuhan tanaman dan hasil yang optimal.
Dampak negatif aktivitas manusia, seperti penumpukan sampah dan perubahan kontur
lahan, dapat merugikan kualitas tanah dan produktivitas apel. Tindakan restorasi dan
pemulihan lingkungan perlu diterapkan.
Melalui kesimpulan ini, dapat diidentifikasi bahwa interaksi kompleks antara praktik
pertanian, kondisi tanaman, dan lingkungan sangat memengaruhi kualitas tanah dan
produktivitas apel di agrowisata Malang. Kesimpulan ini menjadi dasar untuk
merumuskan saran dan rekomendasi dalam bagian selanjutnya.
9
5.2 Saran Dan Rekomendasi
Selain itu, perlu dilakukan monitoring kualitas tanah secara berkala. Ini tidak hanya
membantu petani untuk memantau perubahan dalam kondisi tanah tetapi juga
memungkinkan adopsi tindakan pencegahan jika diperlukan. Untuk mengatasi dampak
negatif aktivitas manusia, seperti penumpukan sampah dan perubahan kontur lahan,
diperlukan program pengelolaan lingkungan yang terarah.
Saran terakhir adalah mendorong penelitian lanjutan. Penelitian ini dapat lebih mendalam
tentang hubungan antara kualitas tanah, praktik pertanian, dan hasil pertanian. Dengan
demikian, dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menjadi dasar untuk
inovasi pertanian berkelanjutan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini,
diharapkan agrowisata apel di Malang dapat terus berkembang secara berkelanjutan,
memberikan manfaat ekonomi sambil menjaga keseimbangan ekologi dan kualitas
lingkungan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
12
DAFTAR RIWAYAT PENULIS
13