Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING DETAK JANTUNG DAN


SUHU TUBUH BERBASIS IOT

DESIGN AND BUILT A MONITORING OF HEART RATE AND BODY


TEMPERATURE EQUIPMENT IN IOT-BASED

Muhammad Ihsan. S

1825042015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3

D. Manfaat Penelitian........................................................................................3

E. Spesifikasi Produk yang dirancang...............................................................4

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................5

A. Kajian Teori..................................................................................................5

B. Kajian Penelitian yang Relevan..................................................................15

C. Kerangka pikir.............................................................................................17

D. Model Perancangan.....................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................20

A. Jenis Penelitian............................................................................................20

B. Desain Perancangan....................................................................................21

ii
C. Gambar Desain Produk...............................................................................22

D. Alat dan Bahan yang digunakan.................................................................24

E. Prosedur Rancang Bangun atau Langkah Kerja.........................................25

F. Uji Coba Produk..........................................................................................26

G. Teknik Analisis data....................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi jantung manusia...............................................................6

Gambar 2.2 ESP32.............................................................................................8

Gambar 2.3 GY-906 MLX90614.....................................................................19

Gambar 2.4 Sensor AD8232.............................................................................10

Gambar 2.5 LCD 16x2.....................................................................................11

Gambar 2.6 Oled Display.................................................................................12

Gambar 2.7 Baterai...........................................................................................13

Gambar 2.8 Tampilan awal Software Arduino IDE.........................................14

Gambar 2.9 Tampilan awal halaman designer MIT APP Inventor..................15

Gambar 2.10 Kerangka pikir penelitian............................................................18

Gambar 3.1 Desain alur perancangan alat.........................................................22

Gambar 3.2 Flowchart alur alat.........................................................................23

Gambar 3.3 Desain Produk................................................................................24

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lama Penelitian.................................................................................21

Tabel 3.2 Daftar alat yang dibutuhkan..............................................................24

Tabel 3.3 Daftar bahan yang digunakan............................................................25

Tabel 3.4 Pengecekan tegangan........................................................................26

Tabel 3.5 Pengamatan hasil uji coba.................................................................27

Tabel 3.6 Pengamatan Detak jantung dan Suhu Tubuh....................................27

Tabel 3.7 Instrumen pengujian Fungsionality...................................................28

Tabel 3.8 Konversi skala likert..........................................................................29

Tabel 3.9 Konversi kualitatif dari persentase kelayakan...................................31

Tabel 3.10 Instrumen pengujian Usability........................................................32

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia.

Kesehatan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang sejahtera secara

utuh, dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan/ disabilitas

(Fertman, & Allensworth, 2010). Penentuan kesehatan dapat dilakukan

dengan pemeriksaan TTV (Tanda Tanda Vital). Pemeriksaan tanda vital

merupakan pengukuran fungsi tubuh yang paling dasar untuk mengetahui

tanda klinis, dan berguna untuk memperkuat diagnosis suatu penyakit dan

berfungsi dalam perencanaan medis yang sesuai.

Detak jantung adalah jumlah ketukan jantung per menit yang diukur

pada arteri karotis dan perifer (World Health Organization, 2011). Sedangkan

Suhu tubuh adalah suhu internal tubuh manusia yang bervariasi dalam

rentang yang sempit dan dipengaruhi oleh faktor faktor seperti waktu hari,

aktivitas fisik dan lingkungan (Centers For Disease Control and Prevention,

2011). Detak jantung dan suhu tubuh manusia normal dapat bervariasi

tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi kesehatan

secara umum. Namun rentang umum detak jantung manusia yang dianggap

normal adalah 60 – 100 detak per menit dan suhu tubuh manusia yang

dianggap normal yaitu 36,5°C – 37,5°C.

Perkembangan teknologi di bidang kesehatan telah mengalami

perkembangan pesat baik pada proses pengobatan pasiennya maupun

1
2

teknologi untuk pengembangan ilmu kesehatan itu sendiri. Berbagai macam

proses pengoperasian rumah sakit sudah banyak yang mengalami

perkembangan dengan menggantikan kinerja manusia menjadi sistem-sistem

otomatis. Salah satu bentuk penerapan sistem otomatis tersebut adalah pada

bagian monitoring detak jantung dan suhu tubuh manusia.

Proposal penelitian ini bertujuan untuk merancang dan

mengembangkan sebuah alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh

berbasis Internet Of Things (IoT). Alat ini dirancang unuk membantu

memonitoring kondisi kesehatan seseorang secara Real Time dan memberikan

notifikasi jika ada perubahan yang mencurigakan. Dalam era digital dan

perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak inovasi baru yang

bermunculan. Salah satu hal yang semakin berkembang adalah teknologi

Internet Of Things (IoT).

Dalam dunia kesehatan, IoT dapat dimanfaatkan untuk memantau

kondisi kesehatan seseorang secara Real Time dan Membantu dalam

mendeteksi dini adanya penyakit atau kondisi kesehatan yang mencurigakan.

Oleh karena itu alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh berbasis

Internet Of Things (IoT) ini diharap dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka. Terutama pada kesehatan

jantung dan suhu tubuh.


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, berikut rumusan masalah yang diteliti:

1. Bagaimana tahapan merancang alat monitoring Detak Jantung dan Suhu

Tubuh berbasis Internet Of Things ?

2. Bagaimana unjuk kerja alat monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh

dengan menggunakan prinsip Internet Of Things ?

3. Bagaimana pengujian kelayakan alat monitoring detak jantung dan suhu

tubuh berbasis Internet Of Things.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut tujuan dari penelitian ini:

1. Untuk merancang alat monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh

berbasis Internet Of Things.

2. Untuk menguji coba alat monitoring Detak jantung dan suhu tubuh

berbasis Internet Of Things.

3. Untuk Mengetaui kelayakan alat monitoring Detak Jantung dan Suhu

Tubuh dengan menggunakan prinsip Internet Of Things.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat yang diharapkan dari alat ini adalah dapat memberikan

pengetahuan pada perkembangan ilmu ilmu pendidikan dan teknologi,

terutama pada perkembangan teknologi dibidang elektronika medik.

b. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan atau

referensi penelitian untuk membuat inovasi yang lebih baik.


4

2. Manfaat Praktis

a. Alat monitoring ini dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol

kesehatan terutama kesehatan jantung dan suhu tubuh.

b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan

khusunya dibidang teknologi.

E. Spesifikasi Produk yang dirancang

Adapun spesifikasi produk yang dirancang sebagai berikut:

1. Produk yang akan dibuat berupa alat monitoring detak jantung dan suhu

berbasis Internet Of Things dengan menggunakan ESP32 sebagai

Mikrokontroller untuk mengontrol semua komponen, dan juga sebaai

penghubung antara alat dan aplikasi.

2. LCD 16x2 i2C sebagai output untuk menampilkan hasil pengukuran suhu

tubuh.

3. Oled Display 0,96 Inch sebagai output untuk menampilkan data detak

jantung.

4. Sensor AD8232 sebagai komponen untuk mendeteksi detak jantung

manusia.

5. Sensor suhu tubuh Gy-906 MLX90614 sebagai pendeteksi suhu tubuh.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Rancang Bangun

Kata “rancang” merupakan kata sifat dari “perancangan” adalah

merupakan serangkaian prosedur buat menerjemahkan hasil analisis dari

suatu sistem ke dalam bahasa pemrograman buat mendeskripsikan dengan

perinci bagaimana komponen- komponen sistem diimplementasikan

(Pressman, 2005). Kata “bangun” merupakan kata sifat dari

“pembangunan” merupakan aktivitas menghasilkan sistem baru ataupun

mengubah ataupun membetulkan sistem yang sudah terdapat baik secara

totalitas ataupun sebagian (Pressman, 2005). Dengan demikian penafsiran

rancang bangun ialah aktivitas menerjemahkan hasil analisa kedalam

wujud paket fitur lunak setelah itu menghasilkan sistem tersebut maupun

membetulkan sistem yang telah terdapat. Banyak langkah yang butuh

dicoba dalam perancangan fitur lunak. Langkah- langkah tersebut

menggambarkan struktur informasi, struktur program, ciri antarmuka

serta perinci prosedur yang ialah sintesa dari keperluan - keperluan data

(Pressman, 2005).

Menurut (Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. dalam

Girsang, 2018) berpendapat bahwa, “Rancang bangun adalah

menciptakan dan membuat suatu aplikasi ataupun sistem yang belum ada

pada suatu instansi atau objek tersebut”

5
6

Jadi dapat disimpulkaan bahwa Rancang Bangun adalah

penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan

berfungsi. Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan

kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat

lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem

yang sudah ada.

2. Jantung

Jantung adalah salah satu organ yang dimiliki oleh manusia. Fungsi

utama dari jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh melalui

sistem peredaran darah. Jantung manusia kira-kira seukuraan kepalan

tangan yang besar dan beratnya antara 9 dan 12 ons (250 dan 350 gram).

Jantung memiliki empat ruangan yaitu dua ruangan atas (atrium) dan dua

yang lebih rendah (ventrikel). Atrium kanan dan ventrikel kanan

membentuk jantung kiri yang dipisahkan oleh sebuah otot dinding yang

disebut septum.

Gambar 2.1
Anatomi Jantung manusia
(Sumber: https://whitecoathunter.com/anatomi-sistem-kardiovaskular/)
7

Denyut jantung manusia normal berkisar antara 60-100 denyut per

menit. Detak jantung beats per menit(bpm) ini merupakan parameter

untuk menunjukkan kondisi jantung, dan salah satu cara untuk

mengetahui kondisi jantung seseorang adalah dengan cara mengetahui

frekuensi detak jantung.

3. Suhu tubuh

Suhu adalah pengukuran panas tubuh. Suhu tersebut adalah

keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dikeluarkan.

Suhu tubuh bersifat hampir konstan. Suhu tubuh terendah terdapat di pagi

hari dan meningkat pada waktu sore atau malam. Suhu tubuh pada orang

yang sama mempunyai perbedaan jika diukur dari area yang berbeda.

Suhu tubuh dipengaruhi oleh berbagai keadaan, seperti : penyakit, suhu

lingkungan, obat-obatan, infeksi, jumlah waktu dalam sehari, latihan,

emosi, kehamilan, aktifitas menangis, dan hidrasi. Suhu tubuh yang

berlebihan menimbulkan stres pada organ-organ yang penting.

Nilai suhu tubuh digambarkan oleh dua skala, yaitu ; skala

Fahrenheit, yang digambarkan dengan 0F (derajat Fahrenheit) dan skala

Celcius, ditunjukkan dengan 0C (derajat Celcius). Rentang suhu rata-rata

adalah 36 0C-38 0C. Suhu rata-rata adalah 37 0C. Suhu tubuh pada anak-

anak cenderung lebih tinggi dari orang dewasa. Hal ini dapat

mengakibatkan resiko kejang lebih besar pada anak-anak (Hegner, 2003).


8

4. ESP32

ESP32 adalah mikrokontroller yang diperkenalkan oleh Espressif

System dan merupakan penerus dari mikrokontroller ESP8266. Salah satu

kelebihan yang dimiliki oleh ESP32 yaitu sudah terdapat wifi dan

bluetooth didalamnya, sehingga akan sangat memudahkan ketika kita

belajar membuat sistem IoT yang memerlukan wireless. Kita tidak perlu

membeli modul wireless eksternal lagi yang biasanya harganya cukup

mahal.

ESP32 ini dirancang untuk dapat digunakan pada aplikasi seluler,

perangkat elektronik dan Internet of Thing (IoT). Mikrokontroler ini dapat

digunakan pada daya yang rendah dan mengunakan low-duty cycleyang

dapat meminimalkan energi yang dikeluarkan oleh chip. ESP32

adalah mikrokontroler yang terintegrasi sehingga dapat digunakan

pada Wi-Fi dan Bluetooth IoT disertai oleh 20 komponen eksternal.

Bentuk fisik dari ESP32 dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.2
ESP32
(Sumber: https://www.google.com/iotkece.com)
9

5. GY-906 MLX90614

Sensor Suhu Non Contact MLX90614 GY-906 adalah sebuah

sensor suhu infrared non-contact yang mampu digunakan untuk mengukur

suhu objek antara -70 derajat Celcius sampai dengan 382,2 derajat

celcius. Modul ini di bangun berdasarkan sensor suhu MELEXIS

MLX90614ESF-BAA 000-TU-ND. MLX90614 dibangun dari 2 chip

yang dikembangkan dan diproduksi oleh Melexis, yaitu Infrared

Thermophile Detector MLX81101 dan Pengkondisi sinyal ASSP

MLX90302 yang secara khusus di desain untuk memproses keluaran dari

sensor infrared. Akurasi yang tinggi dan dari sensor MLX90614 ini dapat

dicapai karena memiliki low noise amplifier, ADC 17 bit dan unit DSP

MLX90302 yang sangat bagus.

MLX90614 sudah dikalibrasi dari pabrik dengan pengukuran

pengukuran rentang suhu -40 derajat celcius sampai dengan 125 derajat

Celcius untuk suhu lingkungan dan -70 derajat celcius sampai dengan

382,2 derajat Celcius untuk suhu objek yang akan diukur.

Gambar 2.3
GY-906 MLX 90614
(Sumber: https://www.google.com/edukasielektronika.com)
10

6. Sensor AD8232

Sensor AD8232 merupakan sebuah blok pengkondisian sinyal yang

mampu mengekstrak, menyaring dan memperkuat sinyal biopotensial

tubuh yang sangat bising. Sensor ini mendapatkan input sinyal

biopotensial ini melalui elektroda-elektroda yang ditempatkan pada

bagian tubuh tertentu berdasarkan teori sadapan bipolar segitiga

Einthoven.

Sensor ini didasarkan teknik EKG 3 lead, yaitu menggunakan

elektroda kuning dengan kutub positif, elektroda berwarna merah dengan

kutub negatif dan elektroda berwarna hijau sebagai ground dengan luaran

pembacaan sinyal analog. Elektoda mendapatkan sinyal-sinyal biolistrik

berdasarkan prinsip kontak antara ion metal dengan metal yang

bersesuian menghasilkan potensial listrik yang disebut potensial

elektroda. Potensial elektroda dihasilkan karena adanya perbedaan laju

perpindahan ion masuk dan keluar metal.

Gambar 2.4
Sensor AD8232
(Sumber: https://www.google.com/edukasielektronika.com)
11

7. LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan komponen elektronika

yang berfungsi untuk menampilkan suatu data dapat berupa karakter,

huruf, symbol maupun grafik. Karena ukurannya yang kecil maka LCD

banyak dipasangkan dengan Mikrokontroller. LCD tersedia dalam bentuk

modul yang mempunyai pin data, control catu daya, dan pengatur kontras.

LCD 16×2 adalah salah satu penampil yang sangat populer digunakan

sebagai interface antara mikrokontroler dengan user nya. Dengan

penampil LCD 16×2 ini user dapat melihat/memantau keadaan sensor

ataupun keadaan jalanya program. Penampil LCD 16×2 ini bisa di

hubungkan dengan mikrokontroler apa saja. Salah satunya dari keluarga

AVR ATMega baik ATMega32,ATMega16 ataupun ATMega8535 dan

ATMega 8

Gambar 2.5
LCD 16x2
(Sumber: https://www.google.com/arduino.web.id)

8. Oled Display

OLED adalah singkatan dari Organic Light-Emitting Diode atau

organic LED. Teknologi ini digunakan untuk menghasilkan cahaya atau

gambar yang baik dan berkualitas tinggi. Dalam hal ini. layar OLED

harus menggerakkan arus listrik melalui bahan electroluminescent


12

organik. Dengan begitu, OLED dapat menghasilkan gambar yang jelas

tanpa memerlukan lampu latar, atau dengan kata lain dapat memancarkan

cahaya sendiri.

Teknologi ini berbeda dengan layar lain seperti LCD, yang masih

memerlukan cahaya terpisah di bagian belakang untuk menampilkan

gambar. Meskipun tidak semua penerapan OLED sama, tetapi teknologi

yang menggunakan fitur OLED mempunyai konsep dasar yang sama,

yaitu menggunakan bahan non-sintetis untuk menghasilkan cahaya.

Gambar 2.6
Oled Display
(Sumber: https://www.google.com/nettigo.eu)

9. Baterai

(Nusyirwan, Arintong dan perdana, 2019) Baterai adalah alat

penyimpan energi, yang dapat merubah energi kimia menjadi energi

listrik, sehingga dapat dipergunakan oleh perangkat elektronik.

Sedangkan menurut (putra, rusdinar dan kurniawan, 2015) baterai adalah

sel listrik yang didalamnya berlangsung elektrokimia reversible (dapat

berbalik) dengan efisiensi tinggi. Pada hakekatnya baterai terdiri dari dua

atau lebih sel yang dihubungkan secara paralel. Satu sel terdiri dari suatu
13

elektroda negatif, elektrolit untuk mengantarkan ion, suatu pemisah juga

suatu ion penghantar dan elektroda positif.

Setiap baterai terdiri dari terminal positif (Katoda) dan terminal

negatif (Anoda) serta elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output

dari baterai adalah arus searah atau disebut juga arus DC (Direct

Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari dua jenis utama yakni

baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (Single Use Battery) dan

baterai sekunder yang dapat diisi ulang (Rechargeable Battery).

Gambar 2.7
Baterai
(Sumber: https://www.tokopedia.com)

10. Software Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Enviroenment) adalah

software yang digunakan untuk membuat Sketch pemrograman atau

dengan kata lain arduino IDE sebagai media untuk pemrograman pada

board yang ingin diprogram. Arduino IDE ini berguna untuk mengedit,

membuat, meng-upload ke board yang ditentukan. Arduino IDE dibuat

dari bahasa pemrograman JAVA, yang dilengkapi dengan library C/C++

(Wiring), yang membuat operasi Input/Output lebih mudah.


14

Gambar 2.8
Tampilan awal Software Arduino IDE
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

11. MIT App Inventor

MIT App Inventor merupakan platform untuk memudahkan proses

pembuatan aplikasi sederhana tanpa harus mempelajari atau

menggunakan bahasa pemrograman yang terlalu banyak. Kita dapat

mendesain aplikasi android sesuai keinginan dengan menggunakan

berbagai macam layout dan komponen yang tersedia.

Pada MIT App inventor terdapat dua halaman utama, yaitu halaman

designer dan halaman blocks. Halaman designer digunakan untuk

mendesain tampilan aplikasi dengan berbagai komponen dan layoutyang

disediakan sesuai dengan keinginan. Sedangkan halaman blocks

digunakan untuk memprogram jalannya aplikasi android sesuai dengan

tujuan.
15

Gambar 2.9
Tampilan halaman designer MIT App Inventor
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

B. Kajian Penelitian yang Relevan


Berdasarkan judul penelitian yang diangkat, maka penulis menemukan

beberapa hasil penelitian yang relevan untuk mendukung penelitian tersebut

antara lain seperti dibawah ini:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rindi Wulandari (2020) dari Universitas

Swadaya Gunung Jati dalam jurnal yang berjudul “Rancang bangun

pengukur suhu tubuh berbasis Arduino sebagai alat deteksi awal Covid-19.

Penelitiannya bertujuan untuk membuat alat pengukur suhu tubuh otomatis

berbasis arduino yang berfungsi sebagai thermometer tembak, disertai

alarm peringatan saat terdeteksi hasil yang abnormal dan petugas yang

mengecek dapat memantau dari jarak jauh sekitar 5 meter dari lokasi

pengukuran agar tetap mematuhu protokol, dan data pengukuran diakses

petugas melalui bluetooth pada smartphone atau laptop.


16

2. Penelitian yang dilakukan oleh Galuh wahyu Wohingati, Arkhan Subari

dari Universitas Diponegoro dalam jurnal yang berjudul “Alat pengukur

detak jantung menggunakan Pulse Sensor berbasis Arduino Uno R3 yang

diintegrasikan dengan Bluetooth”. Penelitian ini merancang dan membuat

suatu alat yang dapat digunakan dengan mudah untuk membantu

mengukur atau memantau denyut jantung dengan bantuan sensor. Hasil

dari pengukuran Pulse Sensor akan dikontrol melalui melalui sebuah

Mikrokontroler Arduino Uno R3, kemudian akan dikirimkan melalui

koneksi Bluetooth dan ditampilkan di Smartphone dengan sistem operasi

Android.

3. Penelitian Pada penelitian yang dilakukan oleh Pandu Igeng Jatmiko, Arif

Johar Taufiq, dan Wakhyu Dwiono (2019) dari Universitas

Muhammadiyah Purwokerto dalam jurnal yang berjudul "Alat pengukur

suhu badan dan detak jantung portable". Dalam penelitiannya merancang

sebuah alat pengukur suhu tubuh dan detak jantung secara bersamaan. Alat

ukur suhu badan dan detak jantung dirancang berbasis mikrokontroler AT-

Mega328 menggunakan sensor DS18B20 sebagai pengukur suhu dan pulse

sensor untuk mendeteksi detak jantung. Data detak jantung dan suhu tubuh

ditampilkan pada LCD 16x2 dan data pengukuran disimpan pada memori

mikro SD. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengetahui

suhu badan dan frekuensi detak jantung per menit. Selisih rata-rata antara

DS18B20 dengan termometer digital adalah sebesar 0,71%. Pengukuran


17

detak jantung menggunakan pulse sensor dan beat per minute tensimeter

selisihnya sebesar 2,64%.

Pada penelitian sebelumnya alat pendeteksi denyut jantung dan suhu

tubuh yang dibuat tidak dapat dimonitoring dari jarak jauh oleh keluarga

maupun pihak rumah sakit karena hanya terkoneksi dengan bluetooth.

Maka dari itu, pada penelitian ini alat dirancang agar dapat dimonitoring

dari jarak jauh secara oleh keluarga dan rumah sakit secara realtime dari

komputer ataupun smartphone menggunakan prinsip kerja IoT. Pada

penelitian ini mengusulkan perancangan sistem alat monitoring aktivitas

detak jantung yang berbiaya lebih murah menggunakan sensor AD8232

dengan menggunakan modul NodeMCU ESP32 yang mendukung sistem

(IoT). Monitoring dilakukan dalam mengetahui nilai BPM yang

merupakan parameter untuk mengetahui kondisi jantung. Hasil perekaman

dapat diketahui langsung yang kemudian juga disimpan pada sebuah

aplikasi yang dikirimkan melalui media internet yang dikenal dengan

berbasiskan Internet Of Things (IoT).

C. Kerangka pikir

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat dengan metode yang

digunakan, maka dalam tahap kerangka pemikiran berguna untuk

memperjelas kerangka tentang apa saja yang menjadi sasaran penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah alat yang berfungsi

untuk memonitoring detak jantung dan suhu tubuh manusia dengan

memanfaatkan prinsip kerja Internet Of Things. Dengan menggunakan


18

ESP32 sebagai mikroprosessor yang mengirim data detak jantung dan

suhu tubuh dari sensor AD8232 dan sensor GY-906 MLX 90614 dan

kemudian ditampilkan pada LCD dan Aplikasi Smartphone. Berikut

Flowchart sistem monitoring detak jantung dan suhu tubuh berbasis

Internet Of Things dapat dilihat pada gambar 2.10

Rancang bangun alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh


berbasis Internet Of Things (IoT)

1. Belum adanya alat yang dapat


mendeteksi detak jantung dan suhu
Identifikasi Masalah tubuh secara realtime
2. Masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mengecek
kesehatan jantung secara rutin

Hardware:
Perancangan Alat 1. ESP32
2. Sensor GY-906 MLX90614
3. Sensor AD8232
4. LCD 16x2
5. Oled Display
6. Baterai
Metode Software:
Internet Of Things (IoT) 1. Arduino IDE
2. MIT APP Inventor

Hasil
Penggunaan alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh ini dapat
membantu masyarakat ataupun pihak rumah sakit dalam memantau
kesehatan, terutama pada kesehatan jantung dan suhu tubuh manusia.

Gambar 2.10
Kerangka pikir Penelitian.
19

D. Model Perancangan
Dalam proses pembuatannya alat monitoring denyut jantung dan suhu

tubuh ini dibuat semenarik mungkin, namun tetap sederhana untuk

meringankan budget yang harus dikeluarkan dalam perancangan. Penelitian

ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk memonitoring denyut

jantung dan suhu tubuh sebagai deteksi awal suatu penyakit. Data dari alat

tersebut diolah dan ditampilkan pada LCD dan Smartphone android melalui

koneksi Internet.

Dimana alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh berbasis

Internet Of Things ini dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Model sistem alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh ini berbentuk

mini dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 7 cm dan tinggi 7cm.

2. Menggunakan Mikrokontroller ESP32 sebagai pemroses data dari sensor

dan sebagai penghubung alat dengan aplikasi Smarthpone.

3. Menggunakan sensor AD8232 sebagai pendeteksi detak jantung.

4. Menggunakan sensor GY-906 MLX90614 sebagai pendeteksi suhu tubuh.

5. Alat monitoring ini menggunakan LCD 16x2 dan oled display untuk

menampilkan data detak jantung dan suhu tubuh.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian rancang bangun dan

desain yang bersifat menghasilkan suatu produk alat monitoring denyut

jantung dan suhu tubuh manusia yang berbasis Internet of Things (IoT) yang

dapat diterapkan dalam pengembangan dan pengetahuan khususnya pada

bidang teknologi tepat guna. Produk dari penelitian ini dirancang agar dapat

memonitoring denyut jantung dan suhu tubuh manusia melalui smarthphone

dengan memanfaatkan Internet of Things.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan beberapa

uraian kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan. Mulai dari tahap observasi,

analisis kebutuhan, mendesain alat pada software 3D, seminar proposal,

pembuatan alat, uji coba alat, hingga sampai pada proses penyelesaian skripsi

yang menjadi tujuan akhir dari penelitian ini dilaksanakan. Penelitian yang

dilaksanakan ini bertempat pada Ruang Workshop dan Laboratorium Jurusan

Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

dengan memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia. Adapun rincian uraian

kegiatan penelitian termuat pada tabel 3.1.

20
21

Tabel 3.1
Lama Penelitian

No Bulan Ke
Uraian Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6

1. Observasi

2. Analisis Kebutuhan

3. Membuat Desain Alat

4. Seminar Proposal

5. Perancangan Alat

6. Uji Coba Alat


Melengkapi Lampiran
7.
Skripsi
8. Perbaikan Skripsi

B. Desain Perancangan
Produk ini menggunakan metode penelitian rancang bangun, yaitu

perancangan menggunakan Sensor AD8232 dan sensor GY-906 MLX 90614

sebagai input untuk mendeteksi denyut jantung dan suhu tubuh pada

manusia. Produk ini menggunakan ESP32 sebagai mikrokontroler dan output

yang dikeluarkan berupa informasi yang ditampilkan pada layar LCD dan

pada aplikasi android.

Penelitian ini dimulai dengan perancangan desain rangkaian

elektronik dengan menggunakan aplikasi Sketch up. Aplikasi ini merupakan

salah satu aplikasi yang sering digunakan untuk membuat rancangan atau

desain rancangan elektronik yang berupa gambar 3 dimensi. Alat ini


22

dirancang agar dapat mendeteksi denyut jantung dan suhu tubuh pada

manusia sebagai deteksi awal kesehatan pada manusia.

Gambar 3.1
Desain alur perancangan alat
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

C. Gambar Desain Produk


Tahapan desain menggambarkan rancangan tampilan, interaksi,

maupun proses yang terjadi pada produk yang dirancang. Desain tersebut

didapatkan sesuai dengan analisis kebutuhan pengguna yang telah didapatkan

sebelumnya. Adapun desain dari alat monitoring denyut jantung dan suhu

tubuh adalah sebagai berikut:

1. Perancangan alat

Perancangan alat juga merupakan bagian yang penting dalam perancangan

sistem alat ini. Alat ini menggunakan Pulse sensor dan sensor GY-906

MLX 90614 sebagai input, arduino nano sebagai mikrokontroller, LCD


23

16x2 dan oled display sebagai output, dan ESP32 sebagai komponen

penghubung antara alat dan aplikasi.

2. Desain produk

Tahap ini merupakan tahap kedua setelah semua komponen eektronik

dikerjakan. Hal yang dilakukan dalam perancangan konstruksi mekanik ini

adalah merancang tempat meletakkan alat. Hal pertama yang dilakukan

adalah membuat desain tempat rangkaian sesuai dengan ukuran.

Gambar 3.2
Flowchart Alur alat
24

Gambar 3.3
Desain Produk
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

D. Alat dan Bahan yang digunakan


Dalam perancangan alat monitoring denyut jantung dan suhu tubuh ini

diperlukan beberapa alat dan komponen yang nantinya akan digunakan

berdasarkan spesifikasi, jenis dan jumlah kebutuhan yang digunakan.

Tabel 3.2
Daftar alat yang dibutuhkan

No. Alat yang dibutuhkan Spesifikasi Jumlah


1. Obeng
2. Solder
3. Timah
4. Pisau Cutter
5. Atraktor
25

6. Gunting
7. Bor
8. Mata Bor
9. Multimeter
10. Laptop

Tabel 3.3
Daftar bahan yang digunakan

No. Jenis komponen/ Bahan Spesifikasi Jumlah


1. ESP32
2. Sensor GY-906 MLX 90614
3. Pulse Sensor
4. LCD 16x2
5. Oled Display
6. Baterai
7. Kabel Jumper

E. Prosedur Rancang Bangun atau Langkah Kerja


Dalam perancangan alat monitoring ini, ada beberapa prosedur atau

langkah kerja yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Menyediakan dan melengkapi semua semua komponen yang dibutuhkan,

baik itu Hardware maupun Software.

2. Membuat aplikasi android di MIT App Inventor yang akan digunakan

nantinya untuk mengaktifkan dan mematikan alat.

3. Merakit semua komponen perangkat keras (Hardware) sesuai dengan

rancangan yang sibuat sebelumnya. komponen Hardware tersebut antara


26

lain, ESP 32, Sensor GY-906 MLX90614, Sensor AD8232, LCD 16x2,

Oled Display, baterai, dan kabel jumper.

4. Menulis Script program di Software Arduino IDE sesuai fungsi yang

diinginkan.

5. Mengupload Script program ke perangkat keras Arduino Nano.

6. Membuat prototype alat dan tempat komponen – komponen tersebut di

tempatkan.

7. Menempatkan komponen yang telah dirakit kedalam Casing dan

merapikan posisi komponen – komponen tersebut.

F. Uji Coba Produk


Prosedur yang akan dilakukan terhadap alat monitoring denyut

jantung dan suhu tubuh adalah dengan mengamati hasil kerja alat dengan

beberapa pengukuran, pengamatan serta keefektifannya. Uji coba produk ini

melalui validasi dan evaluasi. Produk akan dikonsultasikan ke dosen

pembimbing dan pengguna. Tahapan validasi dan evaluasinya sebagai

berikut:

Tabel 3.4
Pengecekan Tegangan
No
Jenis Pengujian Kriteria Pengujian Hasil Pengujian
.
1. Tegangan power utama 12 V
2. Tegangan Sensor AD8232 5V
Tegangan Sensor GY-906
3. 5V
MLX90614
4. Tegangan LCD 16x2 5V
5. Tegangan Oled Display 5V
27

Tabel 3.5
Pengamatan Hasil Uji Coba
No Indikator Hasil Uji Coba
. keberhasilan Produk Ya Tidak
1. Sensor Ad8232 dapat mendeteksi detak jantung
Sensor GY-906 MLX 90614 dapat mendeteksi
2.
suhu tubuh
3. ESP32 dapat mengirim data ke LCD
4. LCD dapat Menampilkan informasi
5. Alat terhubung ke apk android
6. Aplikasi menampilkan Informasi

Tabel 3.6
Pengamatan Detak jantung dan suhu tubuh
Keterangan
No. Usia Detak Jantung Suhu Tubuh Tidak
Normal
Normal
Anak
1
1 – 10 Thn
Remaja
2
11 – 18 Thn
Dewasa
3
19 – 60 Thn
Lansia
4
>60 Thn

1. Validasi pakar

Pada tahap akhir/pakar akan melakukan validasi terkait produk telah

dibuat untuk memastikan alat yang sudah dibuat dapat berjalan sesuai

dengan fungsionalitas yang diharapkan.


28

2. Functionality

Pengujian untuk karakteristik functionality data dicoba oleh dua orang ahli

sistem dengan mengisi angket yang telah disediakan. Selain itu akan

dilakukan dengan menggunakan pendekatan black box testing yang

merupakan pengujian yang berfokus pada fungsional sistem berdasarkan

prosedur yang telah dibuat.

Tabel 3.7
Instrumen penelitian Functionality

Requirement yang Hasil


No Butir Uji
diuji Ya Tidak

Apakah ESP32 Berfungsi


1. ESP32 dengan baik untuk
mengirim data?

Apakah sensor AD8232


Sensor Detak
2. dapat mendeteksi detak
Jantung AD8232
jantung?

Sensor Suhu Apakah sensor GY-906


3. Tubuh GY-906 MLX90614 dapat
MLX90614 mendeteksi suhu tubuh?

Apakah LCD dapat


4. LCD 16x2 menampilkan Informasi
suhu tubuh?

Apakah Oled Display


5. Oled Display dapat menampilkan
informasi Detak jantung?

Apakah aplikasi
Aplikasi Smarthpone dapat
6.
Smarthpone menampilkan data detak
jantung dan suhu tubuh?
29

3. Usability

Pengujian untuk karakteristik usability dilakukan dengan menggunakan

kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa. Pada kuisioner tersebut

jawaban setiap item pertanyaan menggunakan skala likert untuk mengukur

opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidak

setujuan.

Tabel 3.8
Instrumen Pengujian Usability

No Pernyataan SB B C K SK

Usefulness (Kegunaan)
Saya merasa alat ini cukup efektif
1.
digunakan.
2. Alat ini bermanfaat.
Sistem ini sesuai dengan kebutuhan
3.
saya.
Sistem ini bekerja sesuai apa yang
4.
saya harapkan.
Ease Of Use (Mudah digunakan)

1. Alat ini mudah digunakan.

2. Alat ini praktis untuk digunakan.


Alat ini mudah dipahami oleh
3.
pengguna.
Saya tidak kesulitan menggunakan
4.
alat ini.
Saya dapat menggunakannya tanpa
5.
instruksi tertulis.
Satisfaction (Kepuasan)

1. Saya puas dengan alat ini.


Alat ini bekerja seperti yang saya
2.
inginkan.
30

3. alat ini sangat bagus.


Saya merasa harus
4.
memiliki/menggunakan alat ini.
5. Alat ini nyaman untuk digunakan.

G. Teknik Analisis data


Teknik analisis data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan

dalam sebuah penelitian. Teknik analisis data merupakan salah satu langkah

penting dalam rangka memperoleh temuan – temuan dalam penelitian. Hal ini

disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila di analisis

dengan teknik – teknik yang tepat. Pada sistem ini digunakan pengujian

functionallity dan Pengujian usability. Untuk melakukan uji kelayakan pada

alat monitoring detak jantung dan suhu tubuh berbasis IoT ini, dilakukan uji

coba monitoring detak jantung dan suhu tubuh pada 5 sampai 10 orang

mahasiswa di jurusan Pendidikan Teknik Elektronika.

1. Analisis Functionality

Menurut (pressman, 2015) dalam melakukan pengujian fungsionalitas

suatu perangkat, dapat dilakukan dengan menggunakan metode black box

testing atau behavior testing. Fokus pengujian metode black box yaitu

pada pengujian fungsionalitas dan output yang dihasilkan. Implementasi

metode black box testing dilakukan dengan menggunakan test case

(Pressman 2010). Test case merupakan sekumpulan input yang akan diuji,

kondisi yang harus dieksekusi dan hasil yang diharapkan. Test case

bertujuan untuk memeriksa pemenuhan kebutuhan sistem dalam hal ini


31

kebutuhan fungsionalitas sistem. Berkaitan dengan analisis aspek sub

karakteristik suitability, pada ISO 9126 yang digunakan mengukur

pengujian seberapa memadai setiap fungsi yang terdapat pada suatu

produk. Rumus perhitungan antara lain:

A
X=1-
B

Keterangan:

A : Jumlah fungsi yang tidak dapat berjalan pada saat dilakukan evaluasi

B : jumlah fungsi yang di evaluasi

Interpretasi nilai yang diukur pada rumus yaitu 0 <= X <= 1. Suatu produk

dapat dikatakan baik dari aspek fungsionalitasnya apabila hasil

perhitungan nilai X yang didapat dari rumus mendekati angka 1.

2. Analisis Usability

Analisis kualitas untuk karakteristik usability dilakukan dengan

menganalisis respon pengguna. Respon pengguna dilihat berdasarkan

kuesioner yang menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban

dan memiliki tingkatan skor dan memiliki tingkatan skor yang berbeda.

Berikut alternatif jawaban dan masing – masing skornya.

Tabel 3.9
Konversi skala likert
Alternatif jawaban Skor
Sangat kurang (SK) 1
Kurang (K) 2
Cukup (C) 3
Baik (B) 4
Sangat Baik (SB) 5
32

Pengujian karakteristik usability menggunakan teknik analisis deskriptif

statistik dimana analisis ini diperlukan agar dapat menjelaskan suatu data

dengan mendeskripsikannya, sehingga di dapatlah kesimpulan dari

sekelompok data tersebut. Dalam analisis kelayakan alat ini, digunakan

perhitungan sebagai berikut:

skor yang diperoleh


Persentase Usability = × 100%
Skor maksimal

Hasil persentase diatas kemudian dibandingkan dengan skala likert, yaitu

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu kejadian (Guritno, 2011)

pengelompokan tingkat persentase sesuai skala likert dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.10
Konversi kualitatif dari persentase kelayakan
Persentase kelayakan Skor
81% - 100% Sangat layak
61% - 80% Layak
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang layak
<20% Tidak layak

Setelah penyajian dalam bentuk persentase maka dapat diketahui tingkat

kelayakannya. Produk dikatakan layak jika rata – rata penilaian ≥61%

sesuai dengan kriteria skor yang tertera pada tabel 3.7 yang diperoleh

berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.


33
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes, 2018. Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital.
Sidoarjo: Badan penerbit Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.
Anugrah D, Budi Pantjawati A, Somantri Y. Rancang Bangun Pengukur Laju
Detak Jantung Berbasis PLC Mikro. Elinvo (Electronics, Informatics, Vocat
Educ. 2017;1(3):163–70.
Arduino, 2014. Arduino Board Nano. (Online) Available at:
http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardNano/ (Diakses 3 Agustus
2022).
D. A. Muhlisin, "Detak Jantung Normal," 2017. (Online). Available:
https://mediskus.com/dasar/detak-jantungnormal. (Accessed 2 Agustus
2022).
Iqfadhilah, 2014. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Signs). (Online)
Available at: http://www.idmedis.com/2014/12/peme riksaan-tanda-tanda-
vitalvitalsigns.html (Diakses 3 Agustus 2022).
llc World Famous Electronics, 2011. Pulse Sensor. (Online) Available at:
https://pulsesensor.com/ (Diakses 3 Februari 2016).
M. A. Saputro, E. R. Widasari and H. Fitriyah, 2017 "Implementasi Sistem
Monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh Manusia Secara Wireless,"
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vols. 1,
No. 2, : 148-156
M. B. Ulum and M. Tarigan, “Perancangan Sistem Monitoring Detak Jantung
Bagi Penderita Kardiovaskular Berbasis Internet of Things,” J. Komputasi,
vol. 8, no. 1, pp. 15–20, 2020, doi: 10.23960/komputasi.v8i1.2419.
Prayogo I, Alfita R, Wibisono KA. Sistem Monitoring Denyut Jantung Dan Suhu
Tubuh Sebagai Indikator Level Kesehatan Pasien Berbasis Iot (Internet Of
Thing) Dengan Metode Fuzzy Logic Menggunakan Android. J Tek Elektro
dan Komput TRIAC. 2017;4(2).
Sutisna, 2012. Pengukuran Suhu Tubuh. (Online) Available at:
https://sutisnadoank.wordpress.com/2012/12/26/pengukuran-suhu-tubuh
(Diakses 2 Agustus 2022).
Tan Suryani S., Alamsyah., Muhammad bachtiar., Ardi Amir., Benyamin B.
(2018). Sistem Monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh Menggunakan
Arduino. Techno.COM, Vol. 17, No. 3, Agustus 2018 : 323-332.
Yofi A., Rahman Arifuddin., Yusuf N. 2019. Rancang Bangun Alat Pendeteksi
Detak Jantung, Suhu Tubuh, dan Tensimeter Berbasis Arduino Uno serta

34
35

Smartphone Android. Seminar Nasional Fortei7-1 (Forum Pendidikan


Tinggi Teknik Elektro Indonesia Regional VII), ISSN (online): 2621-555

Anda mungkin juga menyukai