Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit jantung merupakan masalah yang perlu penanganan serius dan kian
berkembang seiring dengan perkembangan pola hidup dan pola makan seseorang.
Survey Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) tahun 2013 tentang penyakit
jantung menerangkan bahwa 10 tahun terakhir angka kematian di Indonesia akibat
penyakit jantung cenderung mengalami peningkatan, oleh sebab itu pencegahan dini
diperlukan guna mengurangi resiko terkena penyakit tersebut.
Pakar kesehatan jantung Dr. Christian Barnard dalam buku “Kiat Jantung Sehat”
menyebutkan bahwa monitoring denyut jantung dapat dilakukan secara tidak
langsung (indirect), yaitu dengan melakukan sadapan pada aliran darah termasuk
pada tangan manusia, yang mana frekuensi atau irama aliran darah yang mengalir
merupakan representasi dari frekuensi detak jantung itu sendiri, dengan catatan
bahwa jantung tersebut tidak dalam kondisi kritis. Monitoring detak jantung secara
indirect dapat dilakukan dengan sistem arduino uno sebagai basisnya

Arduino Uno merupakan salah satu mikrokontroler yang mempunyai beberapa


kelebihan di dalamnya. Menurut (Kahimpong, dkk 2016) arduino adalah salah satu
produk berlabel arduino yang sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang
mengandung mikrokontroler Atmega328 (sebuah keping yang secara fungsional
bertindak seperti sebuah komputer). Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks

Puskesmas Mungkajang kota Palopo, dalam menganalisa detak jantung pasien,


perawat masih menggunakan cara konvensional untuk menghitung berapa denyut
jantung permenitnya pada pasien. Dimana perawat menggunakan tensi digital terlebih
dahulu kemudian jari perawat diletakkan pada tangan pasien dan menghitung berapa kali
nadi berdenyut. Kemudian hasil dari denyut jantung pasien dikalikan dengan angka 4.
Jumlah dari perkalian angka tersebut menjadi hasil akhir, cara ini membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk mendapatkan hasil denyut jantung setiap pasien.
Alat yang dirancang merupakan sebuah alat ukur detak jantung pada tangan
menggunakan sensor heart rate (pulse), prinsip kerja alat ini adalah mendeteksi aliran
darah yang melewati tangan. Dengan memanfaatkan tekanan yang peletakannya
mendukung tingkat akurasi pengukuran. Untuk mengetahui nilai presentase dari aliran

Darah yang dideteksi maka akan ditampilkan pada LCD alat ukur dan Smartphone
perawat.berdasarkan latar belakang diatas,maka diadakan penelitian yang berjudul

“Rancang Bangun Monitoring Detak Jantung Menggunakan NodeMCU”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu:

1 .Bagaimana merancang alat ukur monitoring detak jantung pada tangan berbasis Node
Mcu secara indirect melalui tangan?
2. Bagaimana mengimplementasikan alat ukur detak jantung pada tangan berbasis Node
Mcu secara indirect melalui tangan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan alat ukur detak jantung pada
tangan sebagai alat pendeteksi detak jantung adalah sebagai berikut :

1.Merancang alat ukur jantung pada tangan berbasis Node Mcu secara indirect pada tangan.
2. .Mengimplementasikan alat ukur detak jantung pada tangan berbasis Node Mcu secara
indirect melalui tangan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari perancangan alat ukur detak jantung pada tangan berbasis Node Mcu

Antara lain:

1. Bagi Mahasiswa
Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Strata 1 (Sarjana)
Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo. Menambah pengetahuan
penulis tentang teknologi informasi, khususnya yang berkaitan dengan Rancang Bangun
Monitoring Detak Jantung Menggunakan NodeMCU.
2. Bagi Instansi
Untuk memudahkan tenaga medis dalam memonitoring detak jantung setiap pasien
pada Rumah Sakit dan Puskesmas. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja dan kualitas
dari instansi itu sendiri dengan pemanfaatan teknologi yang ada.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Bab ini berisikan topik-topik yang akan dibahas dalam penelitian ini, seperti yang akan
dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengertian Rancang Bangun


Menurut (Fajriyah dkk., 2017) Rancang bangun adalah istilah umum untuk
membuat atau mendesain suatu benda dari awal pembuatan hingga akhir pembuatan.
Menurut (Ariansyah dkk.,2017) Rancang bangun adalah suatu istilah untuk membuat
atau mendesain suatu objek dari awal pembuatan sampai akhir pembuatan. Rancang
bangun berawal dari kata desain yang artinya perancangan, rancang, desain, bangun.
Sedangkan merancang artinya mengatur, mengerjakan atau melakukan sesuatu dan
perancangan artinya proses, cara, perbuatan merancang.

Menurut Pressman (2002) Perancangan atau rancang merupakan rangkaian


prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dan suatu sistem ke dalam bahasa
pemrograman untuk mendeskripsikan secara rinci sistem ke dalam bahasa pemrograman
untuk menggambarkan secara rinci komponen sistem yang diimplementasikan.

Dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah spesifikasi umum dan terinci
dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.

2. Monitoring
Menurut Choirudah (2017), Monitoring (pengawasan) adalah proses pelaksanaan
pekerjaan apa yang telah dilakukan, evaluasi, dan bila perlu diperbaiki dengan maksud
agar pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana semula.

Menurut Mustofa L (2012) Monitoring adalah proses mengumpulkan dan


menyajikan informasi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan spesifik secara
sistematis.

Menurut Nasir, dkk (2013) Monitoring adalah koleksi rutin yang akan membantu
pekerjaan tetap berjalan dan dapat mengingatkan Anda jika terjadi kesalahan.
Dapat disimpulkan bahwa Monitoring adalah proses pemantauan untuk menyajikan
informasi guna mencapai tujuan secara sistematis.
3. Detak Jantung
Menurut Wahyu dan Subari (2012) Denyut nadi adalah pemeriksaan pada
pembuluh nadi atau arteri. Pengukuran kecepatan diukur pada beberapa titik nadi
misalnya pulsasi arteri radial di pergelangan tangan, arteri brakialis di lengan atas, arteri
karotis di leher, arteri poplitea di belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis
posterior di tungkai.

Menurut Fachrul Rozie dkk (2016) Denyut nadi (jantung) jantung adalah organ
vital dan merupakan pertahanan terakhir kehidupan selain otak. Denyut jantung ini tidak
bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu
yang dibutuhkan detak jantung per unit waktu. Secara umum ditampilkan sebagai denyut
per menit (BPM) karena standar waktu yang dapat digunakan untuk mengukur denyut
jantung manusia didasarkan pada menit, tepatnya 1 menit. Denyut jantung orang dewasa
rata-rata adalah: 60-100 BPM. Jika detak jantung di bawah atau di atas standar, maka ada
kemungkinan jantung mengalami masalah.

Dapat disimpulkan bahwa detak jantung merupakan organ vital pertahanan


terakhir untuk hidup selain otak dengan ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik
denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada
lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri popliteal pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki.

4. Denyut Jantung Normal


Menurut Arif Muttaqin (2009) detak jantung normal sekitar 70 x / menit. Denyut
jantung ini dikendalikan oleh jantung itu sendiri melalui mekanisme pengaturan simpul
SA, simpul AV, dan sistem purkinje. Dalam keadaan normal pengaturan detak jantung
dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis melalui saraf otonom. Mekanisme yang
terjadi adalah rangsangan pada saraf simpatis akan meningkatkan denyut jantung
sedangkan stimulasi saraf parasimpatis akan menghambat peningkatan denyut jantung
melalui saraf vagus. Empat refleks utama yang berperan sebagai media sistem saraf
otonom dalam mengatur detak jantung adalah refleks baroreseptor, refleks kemoreseptor,
refleks bainbrige, dan refleks pernapasan.
5. Pengukuran Denyut Nadi
Menurut Hermawan, L, dkk (2012) untuk mengetahui kecepatan denyut nadi
seseorang dapat dilakukan dengan pulse rate yaitu dengan cara menghitung perubahan
tiba-tiba dari tekanan yang dirambatkan sebagai gelombang pada dinding darah
sedangkan pengukuran dapat dilakukan pada : Arteri karotis (daerah leher), Terletak
dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri carotid berjalan diantara trakea
dan otot sternokleidomastoideus sering digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrets dan
untuk memantau sirkulasi darah ke otak, frekuensi denyut jantung manusia bervariasi,
tergantung dari banyak factor mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal. Arteri
radialis (pergelangan tangan), terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba
diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara
rutin. Arteri femolaaaris (lipat paha), Arteri pulpotea, Arteri dorsalis pedis (daerah
dorsum peedis), Arteri temporalis (ventral daun telinga).

5. Blynk

Gambar 1. Blynk
Menurut Yuliza dan Hasan (2016) Blynk adalah IoT Cloud platform untuk aplikasi
Ios dan Android yang berguna untuk mengontrol Arduino, Raspberry Pi, dan board-
board sejenisnya melalui internet. Blynk adalah dashboard digital dimana anda dapat
membangun sebuah antarmuka grafis untuk alat yang telah dibuat hanya dengan menarik
untuk alat yang telah dibuat hanya dengan menarik dan menjatuhkan sebuah widget.
Blynk sangat mudah dan sederhana untuk mengatur semuanya dan hanya dalam waktu
kurang dari 5 menit.
6.NODE MCU

Gambar 2. NodeMCU
Menurut Dewi, dkk (2011) NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang
berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga
koneksi internet (WiFi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan
menjadi sebuah aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek IOT. NodeMCU
ESP8266 dapat deprogram dengan compiler-nya Arduino, menggunakan Arduino IDE.
Bentuk fisik dari NodeMCU ESP8266, terdapat port USB (mini USB) sehingga akan
memudahkan dalam pemrogramannya.

7. LCD (Liquid Crystal Display)

Gambar 3. LCD (Liquid Crystal Display)


Menurut Sinaulan, dkk (2015) LCD (Liquid Crystal Display) salah satu
komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf
ataupun grafik. Dipasaran tamplan LCD tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan
LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dan sebagainya.

LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengantur kontras tampilan

8. Sensor Heart Rate (Pulse)


Gambar 4. Sensor Heart Rate (Pulse)
Menurut Fachrul Rozie, dkk (2016) Sensor pulsa bekerja dengan memanfaatkan
cahaya. Saat sensor diletakkan di permukaan kulit, sebagian besar cahaya diserap atau
dipantulkan oleh organ dan jaringan (kulit, tulang, otot, darah), tetapi sebagian cahaya
melewati jaringan tubuh yang cukup tipis. Ketika jantung memompa darah ke seluruh
tubuh, dengan setiap detak, gelombang nadi (seperti gelombang kejut) terjadi yang
berjalan di sepanjang arteri dan berjalan ke jaringan kapiler tempat sensor denyut
terpasang.

9. Perangkat Pendukung

a. Kabel Jumper

Gambar 8. Kabel Jumper


Menurut Kadir (2016) mengemukakan bahwa kabel jumper digunakan untuk
menghubungkan satu lubang ke lubang lain di breadbord yang tidak terhubung secara
internal atau ke komponen. Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin di
setiap ujungnya. Connector untuk menusuk disebut male connector, dan konektor untuk
ditusuk disebut female connector. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kabel jumper
merupakan penghubung antara satu komponen dengan komponen lainnya yang berfungsi
sebagai penghantar listrik.

b. Arduino IDE (Integrated Development Environment)


Menurut McRoberts (2010), Arduino IDE (Integrated Development Environment), adalah
perangkat lunak gratis yang digunakan menulis kode dalam bahasa program yang dimengerti
oleh arduino (bahasa yang disebut C). IDE biasa digunakan untuk menulis program
komputer yang merupakan serangkaian instruksi langkah demi Power Supply
langkah yang kemudian diupload ke Arduino.

2.2 Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat
listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika
lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik
yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat
elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan
istilah Electric Power Converter.
Berdasarkan rancangannya, power supply dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Power Supply/Catu Daya Internal : yaitu power supply yang dibuat terintegrasi
dengan motherboard atau papan rangkaian induk. Contohnya; ampilifier, televisi, DVD
Player, power supply-nya menyatu dengan motherboard di dalam chasing perangkat tersebut.

2. Power Supply/Catu Daya Eksternal : yaitu power supply yang dibuat terpisah dari
motherboard perangkat elektroniknya. Contohnya charger Laptop dan charger HP.

 Cara Kerja Power Supply

Ketika pengguna menyalakan power pada komputer, maka power supply akan
melakukan pemeriksaan dan tes sebelum menjalakan sistem komputer. Jika tes berjalan
dengan baik maka power supply akan mengirim sinyal (power good) ke mainboard sebagai
pertanda bahwa sistem komputer telah siap untuk beroperasi. Selanjutnya, power supply atau
catu daya akan membagi daya sesuai dengan kapasitas yang diperlukan masing-masing
komponen komputer. Selain menyalurkan daya listrik ke komponen komputer, power supply
juga menjaga stabilitas arus listrik pada berbagai komponen tersebut. Dari penjelasan
pengertian power supply dan fungsinya di atas, maka komponen ini sama pentingnya seperti
CPU pada komputer yang seringkali dianggap sebagai otak komputer. Jika terjadi gangguan
pada power supply, maka akan menyebabkan gangguan aliran daya pada komponen-
komponen komputer.  Komponen Power Supply

Mengacu pada pengertian power supply, perangkat keras ini berfungsi mengubah arus AC
menjadi arus DC dan menyalurkannya ke berbagai komponen komputer di dalam chasing.
Untuk membentuk tegangan maka dibutuhkan beberapa komponen, adapun komponen
power supply adalah sebagai berikut:

Transformator
Ini merupakan komponen di dalam pada Power Supply yang digunakan untuk
memindahkan tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik.
1. Dioda
Adalah gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat dari dioda yaitu
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik.
2. Kapasitor
Kapasitor berfungsi sebagai penyempurna penyerahan dari tegangan arus AC ke
tegangan arus DC.
3. Resistor
Resistor adalah perangkat yang membantu Power Supply dalam menurunkan tegangan,
membagi tegangan, dan membatasi arus listrik yang masuk, sehingga akan dapat mengontrol
perangkat-perangkat keras yang ada pada motherboard.
4. IC regulator
IC Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan pada rangkaian elektronika selalu tetap
stabil.
5. LED
LED pada Power Supply adalah komponen sejenis diode semikonduktor yang memiliki
keistimewaan.

2.3 Adaptor 12 Volt


Adaptor adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah tegangan AC
(arus bolak-balik) yang tinggi menjadi tegangan DC (arus searah) yang lebih rendah. Seperti
yang kita tahu bahwa arus listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dll, adalah arus listrik
dari PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) yang didistribusikan dalam bentuk arus bolak-balik
atau AC. Seperti yang di tunjukkan pada Gambar 2.10 Akan tetapi, peralatan elektronika
yang kita gunakan hampir sebagian besar membutuhkan arus DC dengan tegangan yang
lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat atau rangkaian
elektronika yang bisa merubah arus dari AC menjadi DC serta menyediakan tegangan
dengan besar tertentu sesuai yang dibutuhkan. Rangkaian yang berfungi untuk merubah arus
AC menjadi DC tersebut disebut dengan istilah DC Power suply atau adaptor.Rangkaian
adaptor ini ada yang dipasang atau dirakit langsung pada peralatan elektornikanya dan ada
juga yang dirakit secara terpisah. Untuk adaptor yang dirakit secara terpisah biasanya
merupakan adaptor yang bersipat universal yang mempunyai tegangan output yang bisa
diatur sesuai kebutuhan, misalnya 3 Volt, 4,5 Volt, 6 Volt, 9 Volt,12 Volt dan seterusnya.
Namun selain itu ada juga adaptor yang hanya menyediakan besar tegangan tertentu dan
dipetuntukan untuk rangkaian elektronika tertentu misalnya adaptor laptop dan adaptor
monitor.
Dalam prinsip kerjanya kedua sistem adaptor tersebut berbeda, adaptor step-down
menggunakan teknik induksi medan magnet, komponen utamanya adalah kawat email yang
di lilit pada teras besi, terdapat 2 lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder, ketika listrik
masuk kelilitan primer maka akan terjadi induksi pada kawat email sehingga akan teerjadi
gaya medan magnet pada teras besi kemudian akan menginduksi lilitan skunder. Sedangkan
sistem switching menggunakan teknik transistor maupun IC switching, adaptor ini lebih baik
dari pada adaptor teknik induksi, tegangan yang di keluarkan lebih stabil dan komponennya
suhunya tidak terlalu panas sehingga mengurangi tingkat resiko kerusakan karena suhu
berlebih, biasanya regulator ini di gunkan pada peralatan elektronik digital.

Gambar 2.10. Adaptor 12 Volt

Bagian-bagian pada sebuah adaptor terdapat beberapa bagian atau blok yaitu trafo
(transformator), rectifier (penyearah) dan filter
1. Trafo (Transformator) adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau
menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah
trafo jenis step down atau trafo penurun tegangan.

Gambar 2.11. Simbol Trafo


Gambar 2.11 Trafo tediri dari 2 bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder, pada
masing-masing bagian terdapat lilitan kawat email yang jumlahnya berbeda. Untuk trafo
step-down, jumlah lilitan primer akan lebih banyak dari jumlah sekunder. Lilitan Primer
merupakan input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada lilitan
sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, output dari Transformator masih berbentuk
arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya. 2. Rectifier (Penyearah)
Gambar 2.12. Simbol Rectifier (penyearah)
Gambar 2.12 dalam rangkaian adaptor atau catu daya, tegangan yang sudah di turunkan
oleh trafo, arusnya masih berupa arus bolak-balik atau AC. Karena arus yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika adalah arus DC, sehingga harus disearahkan terlebih dahulu.
Bagian yang berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor disebut
dengan istilah rectifier ( penyearah gelombang ).
Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda.
3. Filter (Penyaring)
Adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring atau meratakan sinyal arus yang keluar
dari bagian rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang
berjenis Elektrolit atau ELCO ( Electrolyte Capacitor ). Simbol Filter (penyaring) dapat
dlihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. Simbol Filter (penyaring)

Sebenarnya dengan adanya bagian trafo, rectifier dan filter syarat dari sebuah adaptor
sudah terpenuhi, namun terkadang tegangan yang dihasilkan biasanya tidak stabil sehingga
diperlukan bagian lain yaitu yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan dan mendapatkan
tegangan yang akurat. Bagian tersebut adalah bagian regulator atau pengatur tegangan.
2.4 Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu
daya agar efek darinaik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu
daya sehingga menjadi stabil. Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple -
nya kecil, tetapi ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan
outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar
ternyata tegangan dc keluarannya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan
tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi
tegangan keluaran ini menjadi stabil.
2.5.1 Regulator IC (itegrated Circuit)
Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp, transistor dan komponen
lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas karena rangkaian semacam
ini sudah dikemas menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Seperti yang terlihat pada
Gambar 2.14. Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan
tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan
komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus ( current limiter ) dan juga
pembatas suhu ( thermal shutdown ). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah
beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan
baik. Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator
tegangan 12 volt dan seterusnya, sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang
berturut-turut adalah regulator tegangan negatif 5 dan 12 volt.

Gambar 2.14 Ic Regulator LM7805

BAB III
METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Perancangan yang dilakukan dalam project ini meliputi perancangan perangkat keras dan
perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras dimulai dengan merancang diagram blok
dan prinsip kerja sistem.

3.1 Metodologi Perancangan


Proses penelitian dimulai dari studi pustaka, yaitu mengumpulkan teori-teori pendukung
tugas akhir. Langkah selanjutnya adalah merancang sistem berdasarkan teori-teori yang
didapat. Analisa kebutuhan meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat. Setelah semua komponen telah tersedia maka akan
dilakukan proses integrasi perancangan sistem perangkat lunak dan perangkat keras secara
terpisah. Setelah sistem perangkat lunak dan perangkat keras telah berhasil dibuat,
selanjutnya akan dilakukan proses pengujian sistem, jika pengujian berhasil maka tugas akhir
akan selesai, maka akan dilakukan proses penerapan, yaitu penggabungan sistem perangkat
lunak dan perangkat keras menjadi satu sistem yang saling berhubungan.

3.1.1 Tahap Persiapan


Pada perancangan ini akan digunakan beberapa komponen yaitu :
1. Power supply berfungsi sebagai catu daya ke semua bagian dalam rangkaian dengan
masukan di NodeMCU ESP8266

2. Pulse Sensor merupakan sensor denyut jantung.

3. NodeMCU ESP8266 berfungsi untuk pengendali sensor dan keluaran data.

4. LCD berfungsi untuk menampilkan data denyut jantung

5. Wifi berfungsi sebagai media komunikasi antara sistem dan smartphone android.

6. Smartphone berfungsi untuk menampilkan data denyut jantung

3.1.2 TAHAP PEMBUATAN SISTEM

3.1.2.1 Perancangan Dan Pembuatan PCB


Perancangan PCB (Printed Circuit Board) dilakukan bersama dengan perancangan tata letak
komponen. Proses ini sangat erat kaitannya dengan pola PCB. Dalam merancang tata letak
komponen dan pembuatan jalur, perlu diperhatikan hal hal berikut ini:
a. Letakkan komponen yang rapi dan simetris.

b. Menghindari sudut atau belokan yang tajam agar jalur tidak mudah mengelupas.

Dalam merancang PCB pada tugas akhir ini digunakan Eagle 7.1.0. software ini
digunakan untuk memberikan kemudahan dalam merancang rangkaian dan layout PCB.
Langkah pertama untuk membuat PCB adalah menggambar rangkaian.Untuk menggambar
rangkaian dibutuhkan ketelitian dalam menghubungkan kaki kaki dari komponen.
3.1.2.2 Pemeriksaan dan Perbaikan PCB

Tahapan tahapan dalam pemeriksaan dan perbaikan jalur PCB adalah sebagai berikut:
a. Menghubungkan jalur PCB yang putus dengan menggunakan kabel
atau melapisinya dengan timah.

b. Memotong dan memisahkan jalur PCB yang mengalami hubungan singkat sdengan
jalur lain dengan menggunakan cutter.

3.1.2.3 Penyolderan Komponen

Menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis
menggunakan logam tertentu (timah) dengan menggabungkannya dengan alat khusus
(solder). Alat ini berfungsi untuk memanaskan sambungan pada suhu tertentu. Solder
memiliki sebuah elemen pemanas yang menghasilkan panas. Hal hal yang perlu diperhatikan
dalam penyolderan komponen adalah sebagai berikut:
1. Waktu dan suhu penyolderan jangan sampai merusak komponen yang akan disolder.

2. Kematangan timah pada titik sambung diusahakan sebaik mungkin sehingga tidak
mempengaruhi kerja rangkaian.

3.2 PERANCANGAN SISTEM


3.2.1 Diagram Blok

Diagram blok Monitoring Denyut Jantung Menggunakan NodeMCU ESP8266 Secara


Realtime Berbasis Internet dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok Monitoring Denyut Jantung Secara Realtime Berbasis
Internet.
Pada Gambar 3.1. Alat ini dirancang untuk memonitoring denyut jantung secara realtime
dengan menggunakan sensor pulse yang berfungsi sebagai sensor pembaca denyut jantung.
Cara kerja sensor pulse ini memancarkan cahaya pada anggota tubuh tertentu seperti ujung
jari tangan yang kemudian di pantulkan kembali pada pendeteksi cahaya. Data dari sensor
akan dikirimkan ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Setelah diproses dengan baik maka
data akan diproses melalui wifi dan akan di tampilkan ke Smartphone sehingga bisa dilihat
jumlah data denyut jantung secara realtime.

3.2.2 PERANCANGAN RANGKAIAN


3.2.2.1 Rangkaian NodeMCU ESP8266
Rangkaian NodeMCU ESP8266 ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem
yang ada, seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Rangkaian NodeMCU ESP8266
NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware
berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk
pemorgaman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan
tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU menggunakan bahasa
pemorgamanan Lua yang merupakan package dari esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan
susunan pemorgaman yang sama dengan c hanya berbeda syntax. Jika menggunakan bahasa
Lua maka dapat menggunakan tool Lua loader maupun Lua uploder. Selain dengan bahasa
Lua NodeMCU juga support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit
perubahan board manager pada Arduino IDE. Sebelum digunakan Board ini harus di Flash
terlebih dahulu agar support terhadap tool yang akan digunakan. Jika menggunakan Arduino
IDE menggunakan firmware yang cocok yaitu firmware keluaran dari AiThinker yang
support AT Command. Untuk penggunaan tool loader Firmware yang di gunakan adalah
firmware NodeMCU.
Prinsip kerja NodeMCU ESP8266 Berdasarkan nilai yang berada pada register
Program Counter, NodeMCU ESP8266 mengambil data pada ROM dengan alamat
sebagaimana yang tertera pada register Program Counter. Selanjutnya isi dari register
Program Counter ditambah dengan satu (Increment) secara otomatis. Data yang
diambil pada ROM merupakan urutan instruksi program yang telah dibuat
Dan diisikan sebelumnya oleh pengguna.Instruksi yang diambil tersebut diolah dan
dijalankan oleh NodeMCU ESP8266. Proses pengerjaan bergantung pada jenis
instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi Port,atau
melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.Program Counter
telah berubah nilainya (baik karena penambahan otomatis pada langkah 1, atau
karena pengubahan-pengubahan pada langkah 2). Selanjutnya yang dilakukan oleh
NodeMCU ESP8266 adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1. Demikian
seterusnya hingga power dimatikan
3.2.2.2 Rangkaian Penstabil Tegangan (Regulator)

Pada Gambar 3.3. Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supplay tegangan dari
baterai keseluruh rangkaian yang ada. Keluaran rangkaian regulator ini yaitu 5 volt.

Gambar 3.3. Rangkaian Regulator


Pada Gambar 3.3. baterai 12 volt terhubung pada capasitor 100 nf, lalu dihubungkan pada
tegangan input ic regulator 7805 agar mendapat output 5 volt dc, output 5 volt dc inilah yang
akan berfungsi untuk memberi supply pada sistem NodeMCU ESP8266.
3.2.2.3 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda
transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada
kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik
yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.Pada alat ini,
display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak
ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada
LCD Hitachi – M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output
mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk
mengatur kontras karakter yang tampil.Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian
LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.
Gambar 3.4 Rangkaian LCD
Dari Gambar 3.4, rangkaian ini terhubung ke PD.0... PD7, yang merupakan pin I/O dua arah
dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Analog and Digital Converter. Nilai yang akan tampil
pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller NodeMCU ESP8266.
3.2.2.4 Perancangan Pulse Sensor

Pada Gambar 3.5. Pada rangkaian ini input sensor terhubung ke PORTB.A0 NodeMCU
ESP8266, yaitu sebagai data pembacaan sensor yang masuk ke mikrokontroler akan diproses
dan di kalibrasi.
Gambar 3.5. Rangkaian Pulse Sensor
Pulse sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur banyaknya denyut
jantung dengan satuan menit atau BPM (Beat Per Minute). Pada manusia denyut jantung
normal berkisar antara 60-100 menit sekali dengan catatan tidak sedang melakukan kegiatan
yang dapat memacu denyut jantung bekerja lebih cepat misalnya lari, marah, dan lain
sebagainya.Cara kerja sensor pulse ini memancarkan cahaya pada anggota tubuh tertentu
seperti ujung jari tangan yang kemudian di pantulkan kembali pada pendeteksi cahaya. Data
dari sensor akan dikirimkan ke mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Setelah diproses
dengan baik maka data akan di tampilkan ke LCD sehingga bisa dilihat jumlah data denyut
jantung secara realtime.
3.2.3 PERANCAGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM

3.2.3.1 Flowchart Alat

Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang


menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi)
dengan proses lainnya dalam suatu program. Dalam pembuatan sistem yang dilakukan
menghasilkan flowchart seperti yang terlihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Flowchart Sistem
Mekanisme kerja dari alat yang dirancang adalah pulse sensor menerima data, maka data
akan di kirimkan dan di proses melalui mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Setelah di
proses data akan ditampilkan ke LCD dan ke Smartphone melalui jaringan koneksi wifi”.
3.2.3.2 Perancangan Pemograman
Pemrograman ini menggunakan suatu mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian
mikrokontroler dan harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini
berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu
NodeMCU ESP8266.

Gambar 3.7 Informasi Signature Pemrograman Sistem


Arduino menggunakan Kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila Chip Signature sudah
dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler
bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.
3.3 PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PROYEK
3.3.1 Pengujian Rangkaian regulator

Pengujian rangkaian regulator ini bertujuan untuk ikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan
mengukur tegangan keluaran dari output regulator 7805 menggunakan multimeter digital. Setelah
dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Seperti yang
terlihat pada Tabel 3.1. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap
rangkaian atau tidak.

Tabel 3.1. Pengujian Rangkaian IC Regulator 7805


Pada pump menggunakan 12 volt, jadi pada pump air ini tidak perlumenggunakan ic regulator
karena output dari adaptor sudah 12 volt DC.

3.3.2 Pengujian Mikrokontroler NodeMCU ESP8266

Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler NodeMCU ESP8266 telah bekerja


dengan baik, maka dilakukan pengujian dengan melakukan pengukuran tegangan keluaran
pada NodeMCU ESP8266. Hasil data pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Pengukuran Pin mikrokontroler NodeMCU ESP8266


Tabel 3.2. merupakan hasil pengukuran pada mikrokontroler NodeMCU ESP8266,
pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah mikrokontroler NodeMCU
ESP8266 bekerja dengan baik atau tidak yaitu dengan membandingkan tegangan terukur
dengan program maupun data sheet.
3.3.3 Pengujian Display LCD
Rangkaian LCD dihubungkan ke PD.0….PD6, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin
fungsi khusus, yaitu sebagai Timer, yaitu sebagai timer/counter, komperator analog dan spi
mempunyai fungsi khusus sebagai pengeriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan
tampil pada LCD display akan dapat di kendalikan oleh Mikrokontroller NodeMCU
ESP8266
Pada bagian ini, mikrokontroller dapat member data langsung ke LCD. Pada LCD
Hitachi- M11632 sudah terdapat driver untk mengubah ASCII output mikrokontroller
menjadi tampilan karakter. Data pengukuran pin ic LCD dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3. Pengukuran pin IC LCD


Tabel 3.3 merupakan hasil pengukuran pada Display LCD, pengukurann dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah LCD bekerja dengan baik atau tidak yaitu dengan
membandingkan tegangan terukur dengan program maupun data sheet.
3.3.4 Pengujian Pulse Sensor

Pengujian Pulse Sensor dilakukan dengan memasukkan program ke dalam mikrokontroller


NodeMCU ESP8266, kemudian dilakukan pengujian terhadap empat orang dengan detak jantung
normal dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. hasil pengujian Pulse sensor


Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa nilai denyut jantung orang yang dalam keaadan normal
memiliki nilai yang hampir sama dan sesuai dengan teori yang mendukung, yaitu bahwa denyut
jantung manusia normal berkisar antara 60-100 denyut permenit/BPM (bite per minute).
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN

4.1 Analisis Hasil Pengukuran dan Perbandingan Alat Standar


4.1.1 Pengukuran Denyut Jantung Manusia Normal Dengan Alat Standar Oximeter

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui hasil nilai denyut jantung manusia normal
dengan satuan waktu BPM (beat per minute) menggunakan alat penulis dan alat standar
oximeter. Hasil pengukuran denyut jantung menggunakan alat penulis dengan perbandingan
alat standar dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Denyut jantung manusia normal


Dari hasil pengukuran denyut jantung manusia normal menggunakan alat yang di
rancang dan alat standard maka dapat dihitung persen deviasi. Maka hasil persentasi deviasi
dapat kita hitung :

Data pada Tabel 4.1. dapat dibuat dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Grafik pengukuran denyut jantung manusia normal
4.1.2 Pengukuran Denyut Jantung Manusia Setelah Beraktifitas Dengan Alat Standar Oximeter

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui hasil nilai denyut jantung manusia normal
dengan satuan waktu BPM (beat per minute) menggunakan alat penulis dan alat standar
oximeter. Hasil pengukuran denyut jantung menggunakan alat penulis dengan perbandingan
alat standar dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Denyut Jantung Manusia Setelah beraktifitas

Dari hasil pengukuran denyut jantung manusia setelah beraktifitas menggunakan alat
yang di rancang dan alat standard maka dapat dihitung persen deviasi. Maka hasil persentasi
deviasi dapat kita hitung :
Data pada Tabel 4.2. dapat dibuat dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Grafik pengukuran denyut jantung manusia setelah beraktivitas 4.1.3
Pengukuran Jarak Hubung WIFI ESP8266
Pengukuran Jarak Hubung WIFI ESP8266 ini dilakukan dengan metode langsung mengukur
jarak letak alat system dan WIFI yang terhubung dari android pada saat mentransfer data dari
alat system ke Android tersebut. Cara pengukuran ini menggunakan Roll Meter/Meteran
secara manual.
Tabel 4.3. Pengukuran Jarak Hubung WIFI ESP8266
Dari hasil pengukuran jarak hubung/konektiftas yang dilakukan seperti yang terlihat pada Tabel 4.3
dapat dianalisa bahwa tingkat konektifitas wifi dapat terdeteksi sampai sejauh 10 Meter dan jika
jarak lebih dari 10 meter maka konektifitas hubung wifi ke android akan terganggu saat pengiriman
data atau bahkan tidak terhubung.

4.2 Pemograman Sistem Keseluruhan


Pemograman pada alat ini menggunakan sebuah mode ISP (In System Programming).
Berikut ini adalah Program yang digunakan untuk melakukan pengujian alat:
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystallcd(16, 5, 4, 0, 2, 14);
#include <ESP8266WiFi.h> #include
<BlynkSimpleEsp8266.h> charauth[] = "kD3kMbptlIFvqR-
7MPc-qP6byaazAmoS"; charssid[] = "Tiyaimuut"; char pass[]
= "tiyaimut";
#define PIN_UPTIME V6
BLYNK_READ(PIN_UPTIME)
{
Blynk.virtualWrite(PIN_UPTIME, millis() / 1000);
}
BlynkTimer timer; voidmyTimerEvent()
{ intanalogValue = analogRead(A0)/10; //reading the sensor on A0
//float millivolts = analogValue/10; //3300 is the voltage provided by NodeMCU
// float celsius = millivolts;
Blynk.virtualWrite(V5, analogValue); //sending to Blynk
Serial.println(analogValue); lcd.clear(); lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("DetakJantung:"); lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(analogValue);
//lcd.setCursor(2, 1);
//lcd.print(" ");
} void setup() {
Serial.begin(9600); lcd.begin(16, 2);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
timer.setInterval(1000L, myTimerEvent);
} void loop() {
Blynk.run(); timer.run(); // Initiates
BlynkTimer
//delay(1000);
}
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan
dengan tahap pengujian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Alat yang dirancang sebagai alat monitoring denyut jantung secara realtime sudah mempunyai
kinerja yang baik. Hal itu dibuktikan dengan persen deviasi alat standar dan alat yang dirancang
diperoleh maksimum sebesar 5,81 %. Baik untuk denyut jantung manusia normal maupun untuk
denyut jantung manusia setelah beraktifitas.

5.2 Saran
Dengan ini Penulis mempunyai beberapa saran untuk pengembangan alat yang di buat
apabila ada pihak yang berminat mengembangkan alat Monitoring denyut jantung berbasis
mikrokontroler NodeMCU ESP8266:
Alat monitoring denyut jantung dengan pulse sensor dapat di desain lebih lanjut agar
dapat melakukan pengukuran di daun telinga.dan alat monitoring denyut jantung dapat di
kembangkan melalui koneksi jaringan internet supaya jangkauan nya tidak terbatas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Aji Supriyanto. 2006. Tinjauan Teknis Teknologi Perangkat Wireless dan Standar
Keamanannya.Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XI.
Amrulloh, A, dkk. 2015. Implementasi Pendeteksi Gerak Manusia Dengan Sensor Passive
Infra-Red (PIR) Sebagai Konttrol Arah Kamera dan Sistem Pengendali Kunci Pintu
dan Jendela Menggunakan Mikrokontroler. Proceeding of Engineering. 2(1): 725-
732.
Ariansyah, dkk. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Pendataan Alumni Pada STIE
Prabumulih Berbagis Website. Jurnal Mantik Manajemen Informatika. Vol. 1. No. 2.
Diakses Pada 6 Desember 2019.

Artanto, Dian. 2009. Merakit PLC dengan Mikrokontroler. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Arthana, R, K & I Made Ardwi Pradyana.2017. Perancangan Alat Pendeteksi Detak Jantung
dan Notifikasi Melalui SMS. Seminar Nasional Riset Inovatif 2017. Diakses pada 8
Desember 2019.
Hartono, L.T., Setiaji, D.F. dsan Setyawan, I, 2013, Alat Bantu Heart Rate Variability,
Jurnal ilmiah, Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang.
Setiawan, Iwan, Jakarta,2008.“Aplikasi Mikrokontroller”, Elex Media Komputindo,.
Budiharto, Widodo. 2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler. Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo.
Ogata, Katsuhiko, Jakarta. 1994. “Teknik Kontrol Automatik Jilid 1”, Diterjemahkan Oleh
Ir.Edi Leksono, Erlangga
Handson.2008.NODEMCUDatasheet.https://katstores.com/sites/default/files/productdatashe
ets/2018-08/NodeMcu%20LOLOIN%20V3%20Datasheet.pdf,
Ihsanto.2014.LCD16x2Datasheet.http://category.alldatasheet.com/index.
Bambang.Murdaka.Eka.Jati. 2013.Fisika 1.Yogyakarta.UGM.
Dr.Ir.Saludin Muis, M.Kom.2013.Prinsip kerja LCD.Yogyakarta.Graha ilmu.
Mohamad.Ishaq,D.2017.FisikaDasar.Jilid 2.Yogyakarta.Graha ilmu.
Ryan.2012.Komponen Dasar Elektronika.Jakarta
Trikueni Dermanto.2014.Desain Sistem Kontrol.Tugas Akhir.Vol 4.Hal 21
Handson.2008.NODEMCUDatasheet.https://katstores.com/sites/default/files/productdatashe
ets/2018-08/NodeMcu%20LOLOIN%20V3%20Datasheet.pdf,
.
1.3
BAB III

Anda mungkin juga menyukai