Abstrak— Deteksi dini kondisi jantung sangat diperlukan untuk measurement results in the closest oscilloscope is 0.25 with the
mengetahui keadaan jantung normal atau abnormal. Hal ini difference between the results of measuring the PCG Monitoring
disebabkan karena penyakit jantung merupakan penyakit tidak application and the oscilloscope measuring 11ms.
menular yang paling tinggi di dunia dan penyebab kematian paling
tinggi di Indonesia yang sangat berbahaya apabila tidak segera Keywords - Heart; Auscultation; Phonocardiography; Heart
diketahui. Auskultasi merupakan salah satu metode untuk mengetahui Sound Wave; Database.
kondisi jantung yang banyak digunakan di dunia medis. Auskultasi
yang saat ini banyak digunakan masih sederhana dan hasil yang I. PENDAHULUAN
didapat bergantung pada kepekaan dan pengalaman dari dokter
sendiri. Oleh karena itu, “Sistem Deteksi Suara Jantung Normal dan
Jantung manusia adalah organ paling penting dalam tubuh
Abnormal Berdasarkan Phonocardiography” diusulkan untuk yang menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh dengan
menanggulangi permasalahan yang ada. Alat ini dan beberja dengan kontraksi rintik dan berulang-ulang. Selama aksi pemompaan,
cara menempatkan kepalan stetoskop yang telah dimodifikasi pada listrik dan aktivitas mekanis dilakukan, maka jantung akan
dada disekitar jantung. Suara yang didengar direkam dan diolah pada terus menghasilkan aliran darah. Jantung sehat berperan
instrumentasi Alat. Kemudian hasil pembacaan diakuisisi dan diolah penting untuk aktivitas normal harian tubuh manusia sebagai
kembali pada Mikrokontroller STM32F407 dan data akan dikirim ke
pembawa nutrisi penting untuk organ tubuh. Sehingga
smartphone menggunakan komunikasi serial bluethooth untuk
kemudian ditampilkan pada aplikasi android, sehingga kondisi distribusi nutrisi ke organ tubuh akan terganggu apabila terjadi
gelombang suara jantung dapat diketahui. Dan data yang diperoleh kelainan atau penyakit pada jantung yang akan sangat
dari pasien dapat disimpan dalam database sehingga dapat di lihat berbahaya apabila tidak segera di tangani.
kembali jika dibutuhkan. Untuk mendapatkan hasil gelombang yang Dari 56,9 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016,
lebih akurat, nilai pembagi pada blok program dengan hasil ukur S1 Penyakit jantung adalah salah satu pembunuh terbesar di
pada osciloscope yang paling mendekati adalah 0.25 dengan selisih
dunia, yang menyebabkan 15,2 juta kematian pada tahun
antara hasil ukur aplikasi PCG Monitoring dengan hasil ukur
osciloscope sebesar 11ms. 2016. Penyakit ini tetap menjadi penyebab utama kematian
secara global dalam 15 tahun terakhir (WHO, 2016). Di
Kata kunci— Jantung; Auskultasi; Phonocardiography; Indonesia Penyakit jantung juga salah satu penggunaan biaya
Gelombang Suara Jantung; Database. yang besar dipengobatannya, dimana terjadi peningkatan
Abstrack— Early detection of heart conditions is needed to pembiayaan, yakni sebesar 6,9 Triliun Rupiah (48,25%) pada
determine the normal or abnormal heart condition. This is because 2015 dan menjadi 7,4 Triliun Rupiah (50,7%) pada 2016
heart disease is the highest non-communicable disease in the world (BPJS, 2016).
and the highest cause of death in Indonesia is very dangerous if it is Demi pencegahan kemungkinan terjadinya penyakit, maka
not immediately known. Auscultation is one method for knowing diperlukan sebuah tindakan cepat untuk mengetahui kondisi
heart conditions that are widely used in the medical world.
jantung. Auskultasi jantung adalah salah satu cara tertua untuk
Auscultation which is currently widely used is still simple and the
results obtained depend on the sensitivity and experience of the menilai kondisi jantung, tertutama fungsi dari katup jantung.
doctor himself. Therefore, "Normal and Abnormal Heart Detection Akan tetapi, auskultasi tradisional membutuhkan penilaian
System Based on Phonocardiography" is proposed to overcome the subjektif oleh dokter, dimana kepekaan pendengaran dan
existing problems. This tool and work by placing a modified persepsi terhadap suara jantung sangat berpengaruh terhadap
stethoscope on the chest around the heart. Sounds heard are recorded ketepatan diagnosa. Dengan bantuan perangkat elektronik,
and processed on instrument instrumentation. Then the reading
phonocardiograph (PCG) yaitu perangkat elektronik yang
results are acquired and reprocessed on the STM32F407
microcontroller and the data will be sent to the smartphone using dapat merekam suara jantung yang kemudian ditampilkan
bluethooth serial communication to then be displayed on the android dalam bentuk gelombang. Sehingga dengan bantuan PCG ini
application, so that the heart wave sound conditions can be known. data yang diperoleh cenderung lebih obyektif dan lebih akurat
And data obtained from patients can be stored in the database so that jika dibandingkan dengan auskultasi tradisional.
they can be viewed again if needed. To get a more accurate
waveform, the divider value in the program block with the S1
Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE)
Outline dari pendahuluan mencakup :
- Latar belakang permasalahan:
Bagaimana cara mendeteksi suara jantung dengan
Phonocardiography (PCG)?
Bagaimana cara mengirim signal PCG dari
Mikrokontroller ARM STM32F4 ke Smartphone?
Bagaimana cara memvisualkan signal PCG pada
Smartphone?
Bagaimana cara mendeteksi suara jantung normal
dan abnormal?
- Tujuan :
Diharapkan mampu membuat sistem deteksi sinyal
bunyi jantung.
Diharapkan mampu mengirim hasil pembacaan signal
Phonocardiograph dari Mikrokontroller ARM
STM32F4 ke Smartphone. Gambar 1. Diagram system
Diharapkan mampu memvisualisasikan signal
Phonocardiograph pada Smartphone. 6. Sistem Alur Data
Diharapkan mampu mendeteksi suara jantung normal Pada android terdapat beberapa tahapan yang penulis
dan abnormal berdasarkan sinyal Phonocardiograph.. gambarkan pada diagram Gambar 9 berikut :
II. METODOLOGI
A. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan “Sistem Deteksi
Suara Jantung Normal dan Abnormal Berdasarkan
Phonocardiography” adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Mempelajari teori-teori berdasarkan pada buku–buku
referensi, jurnal dan penelitian terdahulu serta penelitian di
Gambar 2. Sistem alur data
RSUD Caruban yang bertujuan untuk memperkuat materi
pembahasan maupun menunjang informasi yang
berhubungan dengan tugas akhir ini. III. HASIL DAN PENGUJIAN
2. Penentuan Spesifikasi Alat
Pada tahap ini, pengujian dilakukan terhadap “Sistem
Agar dapat mempermudah dalam merencanakan dan
Deteksi Suara Jantung Normal dan Abnormal Berdasarkan
membuat suatu alat, maka diperlukan penentuan spesifikasi
Phonocardioggraphy”. Hasil pengujian akan digunakan
alat dengan memilih komponen komponen yang akan
digunakan. sebagai data untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tujuan
3. Perancangan Alat dilaksanakanya pengujian diantaranya adalah untuk
Metode yang digunakan untuk merancang sistem yang mengetahui hasil perancangan dan pembuatan alat,
digunakan untuk alat yang dibuat: menganalisa kesalahan dan kelemahan dari alat, sehingga
4. Alat dan Bahan apabila terdapat error atau kerusakan dapat segera diperbaiki.
Osciloscope
Mikrokontroler ARM STM32F4
Bluetooth HC-05
PC
USB to TTL
Smartphone
Database
5. Diagram Sistem
Diagram sistem yang digunakan pada “Sistem Deteksi
Jantung Normal Dan Abnormal Berdasarkan
Phonocardiograf” dapat dilihat pada Gambar berikut.
Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE)
Beberapa tahapan pengujian yang diperlukan antara lain Gambar 3. Gambar pengujian penggantian nama bluetooth
sebagai berikut:
1. Pengujian konektivitas Bluetooth Perintah “AT+NAME = PCGTES” digunakan untuk
2. Pengujian penerimaan pembacaan suara jantung yang merubah nama bluetooth menjadi “PCGTES”. Kemudian
divisualisasikan dalam bentuk grafik pada smartphone dilakukan pengecekkan pada aplikasi android seperti pada
android Gambar 34. Berikut :
3. Pengujian slider untuk pengukuran lebar gelombang
4. Pengujian pengukuran dan pengambilan lebar
gelombang S1
5. Pengujian pengukuran dan pengambilan lebar
gelombang S2
6. Pengujian pembacaan kondisi suara jantung S1
7. Pengujian pembacaan kondisi suara jantung S2
8. Pengujian pengiriman data dari aplikasi smartphone
android ke database
9. Pengujian menampilkan data dari database
10.Pengujian keseluruhan alat
2. Pengujian penerimaan pembacaan suara jantung yang 3. Pengujian slider untuk pengukuran lebar gelombang
divisualisasikan dalam bentuk grafik pada Smartphone Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Android slider dapat mengatur gerak dari garis indikator sebagai
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah pembatas untuk batas awal dan batas akhir gelombang
smartphone dapat menerima data berupa angka dan yang di ukur yang kemudian dari selisih posisi x awal dan
karakter dari mikrokontroller melalui komunikasi serial x akhir dapat diperhitungkan jarak antar keduanya. Selisih
untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik jarak tersebut diasumsikan sebagai pengukur jarak
gelombang sinus. Input yang masuk ke dalam mikro panjang gelombang. Sehingga nantinya, dari selisih
kontroler berasal dari function generator dengan nilai tersebut dapat diketahui panjang dari gelombang yang
yang bervariasi, kemudian mengamati bagaimana diukur. Dalam aplikasi ini digunakan dua slider. Slider
perubahan yang terjadi pada gelombang yang tampil pada yang pertama digunakan untuk mengatur batas awal
aplikasi PCG Monitoring seperti pada gambar berikut : gelombang dan slider yang kedua digunakan untuk
mengatur batas akhir gelombang yang diukur seperti pada
gambar berikut :
Gambar 5. Percobaan Aplikasi dengan input F = 300 Hz (kanan) 100 Gambar 7. Percobaan indikator dan slider pada tampilan aplikasi
Hz (kiri) , Amplitudo = 1v, Offset= 100v
Slider dihubungkan dengan gambar garis untuk
memudahkan dalam mengetahui posisi batas pengukuran.
Perancangan fitur ini dilakukan pada MIT App Inventor 2.
Dengan menambah 2 slider, dan 2 imagesprite. Hasil dari
perngukuran berupa jarak selisih dari slider 1 dengan
slider 2 akan ditampilkan pada label. Untuk mendapatkan
hasil dengan akurasi yang baik, hasil pengukuran
gelombang dibandingkan dengan hasil pengukuran
gelombang pada osciloscope berdasarkan rentan waktu
untuk satu gelombang S1 dan S2. Pada oscilloscope, time
per div diatur pada nilai 250 ms , yang berarti untuk satu
kotak besar, berukuran 250 ms, dalam satu kotak terdapat
6 titik, itu berarti jarak antara satu titik dengan titik lain
Gambar 6. Percobaan Aplikasi dengan input F = 500 Hz(kanan) 300 Hz yang paling dekat adalah 50ms.
(kiri) , Amplitudo = 1v, Offset= 500v
Gambar 16. Button database untuk membuka halaman database. Gambar 19. Isi database yang ditampilkan dalam aplikasi PCG
Monitoring.