System Pernafasan Dan Kardiovaskuler Sistem tubuh yang berperan dalam oksigen adalah sietem pernafasan, system kardiovaskuler, dan system hematologik. Oksigen merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit ke semua proses penting tubuh seperti pernapasan, peredaran, fungsi otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan jaringan, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh Oksigenasi sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia diperoleh karena adanya sistem pernapasan yang membantu dalam proses bernapas. Sistem pernapasan atau respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dan pertukaran gas. Proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen di udara, kemudian oksigen masuk melalui organ pernapasan bagian atas seperti hidung, mulut, faring, laring, dan kemudian akan masuk ke dalam organ pernapasan bagian dalam yang terdiri dari trakea, bronkus, dan juga alveoli. Hal ini menunjukkan bahwa oksigen merupakan gas yang sangat penting dalam proses pernapasan. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan gangguan pada proses oksigenasi serta dapat menyebabkan terjadinya kemunduran secara fungsional pada tubuh atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Penyebab terjadinya gangguan oksigenasi disebabkan oleh beberapa hal yang mempengaruhi fungsi pernapasan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, diantaranya adalah faktor fisiologis, status kesehatan, faktor perkembangan, faktor perilaku dan lingkungan. Pernapasan dapat berubah karena kondisi dan penyakit yang dapat mengubah kondisi dan struktur paru. Otot-otot pernapasan, ruang pleura, dan juga alveoli sangat penting untuk ventilasi, perfusi, dan juga pertukaran gas dalam pernapasan. 1) Pemeriksaan Kecukupan Oksigen dan Sirkulasi Seseorang yang memiliki kecukupan oksigen jika saturasi oksigennya antara 95-98%. Laju nafas normal yaitu 12-20 kali/menit, dihitung selama 30 detik, jika respiratory rate (RR) paien berada di luar parameter RR dewasa normal, maka RR harus dihitung selama satu menit penuh untuk memastikan akurasi dan mengevaluasi irama pernafasan. Saturasi oksigen <90% berkorelasi dengan kadar oksigen darah yang sangat rendah dan membutuhkan penanganan yang segera. Jika saturasi oksigen rendah, biasanya akan terlihat tanda-tanda lain dari distress napas. Adapun gejala dari distress nafas adalah nafas pendek dan cepat, sesak nafas, tekanan darah rendah (hipotensi), tubuh terasa sangat lelah, keringat dingin secara berlebihan, bibir atau kuku berwarna kebiruan (sianosis), nyeri dada, denyut jantung meningkat (takikardia), batuk, demam, sakit kepala atau pusing, linglung, penurunan kesadaran. Untuk pemeriksaan kecukupan oksigen dan sirkulasi dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital, seperti laju atau frekuensi pernapasan, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, serta warna kebiruan pada bibir dan kuku, disertai pemeriksaan fisik dinding dada. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan lain, seperti: 1. Tes darah, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah (analisa gas darah) dan memeriksa kemungkinan anemia atau infeksi 2. Rotgen dada, untuk melihat lokasi dan banyaknya penumpukan cairan di dalam paru-paru, sekaligus mendeteksi kemungkinan pembesaran jantung CT scan, untuk melihat kondisi paru-paru dan jantung dengan gambaran yang lebih detail 3. Ekokardiografi (USG jantung), untuk menilai kondisi dan struktur jantung serta mendeteksi gangguan fungsi jantung 4. Elektrokardiogram (EKG), untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit jantung 5. Kultur atau pemeriksaan sampel dahak, untuk mendeteksi bakteri atau mikroorganisme lain yang menyebabkan infeksi 6. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari paru-paru, untuk menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit paru-paru selain ARDS Jika seseorang mengalami penurunan kadar oksigen untuk memulihkannya maka harus dilakukan pengobatan seperti: a. Pemberian oksigen tambahan melalui selang hidung atau masker bagi pasien dengan gejala ringan b. Pemasangan alat bantu napas dan ventilator untuk membantu mengalirkan oksigen ke paru-paru c. Pemberian cairan melalui infus untuk mengontrol jumlah cairan dalam tubuh d. Pemberian asupan nutrisi menggunakan selang nasogastrik yang dipasang melalui hidung e. Pemberian obat antibiotik untuk mencegah dan mengatasi infeksi f. Pemberian obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah di kaki dan paru-paru (emboli paru) g. Pemberian obat pereda nyeri, obat untuk mengurangi asam lambung, dan obat penenang (sedatif)
Daftar Pustaka
Nurul, Afif, Muhammad Ilham.2018.Gawat Darurat Medis dan Bedah.Universitas Airlangga