S DENGAN DIAGNOSA
OLEH :
INTANNIA
NIM. 211030230234
TAHUN 2021
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya
karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh
bersama dengan unsur lain seperti hydrogen, karbon, dan nitrogen. Oksigen
merupakan unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit ke semua
zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan jaringan, serta
pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen juga
kelangsungan hidup dan berbagai aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari –
2. Esophagus
CO2.
system pernafasan
Secara anatomi, system respirasi terbagi menjadi dua, yaitu saluran pernafasan
dan parenkim paru. Saluran pernafasan dimulai dari organ hidung, mulut,
yang menempel di ujung bronkiolus yang disebut alveolus (bila 1) atau alveoli
(bila banyak).
dan ekspirasi).
2. Difusi gas : bergeraknya gas oksigen dan karbondioksida atau partikel lain
dari area yang bertekanan rendah. Dalam difusi gas ini, organ pernafasan
3. Trasportasi gas : perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan
1. Hypoksia
a) Gangguan pernafasan
2. Hyperventilasi
sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti
a) Pusing
b) Nyeri kepala
c) Henti jantung
d) Koma
e) Ketidakseimbangan elektrolit
3. Hypoventilasi
dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau
a) Napas pendek
b) Nyeri dada
4. Cheyne Stokes
dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, gagal jantung kongestif,
pathologis.
Fisiologis :
Pathologis :
a) Gagal jantung
b) Pada pasien uraemi ( kadar ureum dalam darah lebih dari 40mg%)
5. Kussmaul’s ( hyperventilasi)
7. Biot’s
Nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan
F. Terapi Oksigen
pemberian oksigen:
dilakukan dengan konsisten, teratur, teliti dan tidak bervariasi dengan pola
pernafasan pasien.
Gangguan pertukaran gas pada pasien gagal jantung kongestif adalah suatu
(Price, 2006).
normal oksigen dan karbon dioksida untuk masuk dan keluar dari darah dalam
kapiler pulmonal.
BAB II
A. Asuhan Keperawatan
yaitu kebutuhan fisiologis (oksigen, cairan, nutrisi), kebutuhan rasa aman dan
perlindungan, kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki, kebutuhan akan harga
optimal.
secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatannya.
keperawatan.
1. Pengkajian
spiritual dapat di tentukan dengan tahap ini yang mencakup tiga kegiatan
serta keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
dapat diuraikan sebagai berikut (Carpenito, 2013; Potter & Perry, 2013) :
a) Diagnosis Aktual
b) Diagnosis Risiko
Diagnosis ini menggambarkan respons klien terhadap kondisi
mayor dan minor pada klien, namun klien memiliki faktor risiko
atau optimal.
3. Rencana Keperawatan
beralih dati status kesehatan saat ini ke status kesehatan yang di uraikan
pasien.
4. Implementasi Keperawatan
yang di harapkan.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
sehari – hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
6. Dokumentasi Keperawatan
Segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai
yang diteliti oleh Khoiriah F, dkk pada tahun 2020 dan diterbitkan oleh
pemeriksaan fisik didapatkan laju nadi 112 x/menit, laju nafas 42 x/menit,
dilakukan tirah baring dan diterapi dengan oksigen, diet jantung I, ACE
yang diteliti oleh Yulia Y.S, dkk tahun 2018 dan diterbitkan oleh Jurnal
dengan NOC dimana diagnosa teratasi pada kedua kasus dan pasien boleh
pulang. Harapan bagi perawat ruangan untuk dapat mempertahankan dan
DAFTAR PUSTAKA
Atoilah, Elang Muhamad dan Engkus kusnadi. 2013. Askep Pada Klien Dengan
Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:In Media.
PPNI, T.P. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) ((Cetakan III)
1ed). Jakarta : DPP PPNI
PPNI, T.P. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) ((Cetakan II) 1ed).
Jakarta : DPP PPNI
PPNI, T.P. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) ((Cetakan II) 1ed).
Jakarta : DPP PPNI
Potter PA & Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-nitaamelia-5341-3-babii.pdf
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA NY.S DENGAN DIAGNOSA
OLEH :
INTANNIA
NIM. 211030230234
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2021
FORMAT PENGKAJIAN
A. Pengkajian
Lain-lain:
Istirahat / tidur: < 8 jam/hari Gangguan tidur: Ya
Masalah: Tidak ada masalah dalam system persyarakan, namun ada
masalah pada gangguan istirahat dikarenakan sesak yang secara tiba –
tiba saat sedang tidur.
Penglihatan (mata)
Pupil : Isokor Anisokor Lain-lain:
Sclera/Konjungtiva : Anemis Ikterus Lain-lain:
Lain-lain :
Penginderaan
Pendengaran/Telinga :
Gangguan pendengaran : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain :
Penciuman (Hidung)
Bentuk : Normal Tidak Jelaskan:
Gangguan Penciuman : Ya Tidak Jelaskan:
Lain-lain
Masalah:
Kebersihan: Bersih Kotor
Urin: Jumlah : 1,5 cc/hr Warna: Kuning jernih Bau: Khas urine
Alat bantu (kateter, dan lain-lain): terpasang kateter urine
Perkemihan
Masalah:
- Sebelum masuk RS : BAB 1 x/hari
- Sesudah masuk RS : Belum BAB
Muskuloskeletal/ Integumen
Masalah:
Masalah:
Laboratorium
- Foto Thorax : Cardiomegali/HHD dengan edema paru, basal BP ringan dan reaksi pleura
bilateral/efusi awal.
Radiologi/ USG, dll
B. Analisa Data
1. Ds : Ketidakseimbangan Gangguan
- Pasien mengeluh sesak nafas Ventilasi Perfusi pertukaran gas
memberat sejak 1 hari lalu (D.0003)
mendadak saat sedang tidur.
Do :
- Pasien tampak lemas dan gelisah
- Takikardi
- CRT > 3 detik
- TTV :
TD = 115/71 mmHg
N = 145 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 36 ℃
2. Ds : Perubahan irama Penurunan curah
- Pasien mengatakan merasa ngos jantuug jantung
– ngosan apabila terlalu banyak (D.0008)
bergerak, keringat dingin dan
lemas dan nyeri di bagian dada.
Do :
- Pasien tampak lemas, pucat, dan
gelisah
- Pasien tampak meringis
memegang bagian dada kiri
- CRT > 3 detik
- Pitting edema
- Dispnea
- Orthopnea
- Exercise PND
- Tedapat suara jantung S3
3. Ds : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri pada fisiologis (gagal (D.0077)
dada jantung kongestif)
- PQRST :
P : Nyeri dada kiri
Q : Seperti ditekan hilang timbul
R : Dada sebelah kiri
S : Skala 7 (nyeri berat
terkontrol)
T : malam hari saat diam dan
bergerak
Do :
- Pasien tampak gelisah dan pucat
- Akral dingin
- CRT > 3 detik
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri
- TTV :
N = 145 x/menit
- Takikardia
C. Diagnosa Keperawatan
pasien mengeluh sesak nafas. Pasien tampak lemas dan gelisah, takikardi,
mengatakan jika terlalu banyak bergerak, pasien ngos – ngosan pucat dan
= 145 x/menit.
Tangga Diagnosa
N Tujuan dan
l dan Keperawatan Intervensi Rasional
o Kriteria Hasil
Jam (PES)
1. 06/04/2 Gangguan Setelah dilakukan - Monitor - Pasien dapat
0 pertukaran gas b.d Tindakan kecepatan aliran bernafas
08.00 ketidakseimbanga keperawatan 3 x oksigen dengan mudah
n ventilasi perfusi 24 jam - Meobservasi - Untuk
d.d pasien diharapkan, tanda – tanda mencegah
mengeluh sesak pertukaran gas hipoventilasi terjadinya
nafas. Pasien meningkat - Pertahankan tanda – tanda
tampak lemas dan dengan kriteria kepatenan jalan bahaya
gelisah, takikardi, hasil : nafas
dan CRT > 3 - Dispnea - Monitor
detik, (2) kemampuan
- Gelisah batuk efektif
(2) - Monitor saturasi
- Takikardi oksigen
a (3) - Berikan posisi
- Tingkat semi fowler
kesadaran atau fowler
(3) - Berikan
(L.01003) oksigenasi
sesuai
kebutuhan
- Ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
- Kolaborasi
penentuan dosis
oksigen.
2. 06/04/2 Penurunan curah Setelah dilakukn - Identifikasi - Penurunan
0 jantungb.d Tindakan 3 x 24 tanda dan gejala curah
09.00 perubahan irama jam diharapkan penurunan jantung
jantung d.d pasien surah jantung curah jantung. dapat
mengatakan jika meningkat - Monitor TD, diidentifikas
terlalu banyak dengan kriteria Frekuensi Nadi, i melalui
bergerak, pasien hasil : dan nafas. gejala yang
- Monitor intake
ngos – ngosan - Nadi muncul
dan output
pucat dan gelisah, perifer (3) meliputi
cairan.
pitting edema, - Takikarda dyspnea,
- Monitor saturasi
CRT > 3 detik. (3) oksigen ortopnea,
- Lelah (4) - Monitor edema, dan
- Dispnea keluhan nyeri kelelahan.
(2) dada. - Nyeri dada
- PND (3) - Posisikan px yang
- Ortopnea semi fowler muncul
(3) atau fowler, pada pasien
- Batuk (3) dengan kaki ke dengan
- Suara bawah atau penurunan
jantung posisi nyaman. curah
(3) - Berikan oksigen jantung
(L.02008) untuk biasanya
mempertahanka memicu
n sautrasi
adanya
oksigen >94%
komplikasi
- Anjurkan
atau
aktivitas fisik
sesuai toleransi. kelainan
yang terjadi.
3. 06/04/2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan - Identifikasi - Pengalaman
0 agen pencedera Tindakan 3x24 karakteristik, subyektif
10.00 fisiologis (gagal jam diharapkan lokasi, durasi, yang harus
jantung kongestif) tingkat nyeri frekuensi, di jelaskan
d.d pasien menurun dengan kualitas, dan oleh pasien.
mengatakan nyeri kriteria hasil ; intensitas nyeri
dada kiri, pasien - Keluhan - Identifikasi
tampak meringis nyeri (3) skala nyeri.
takikardia, N = - Meringis - Berikan teknik
145 x/menit. (3) non
- Gelisah farmakologis
(3) untuk
- Frekuensi mengurangi
nadi (3) nyeri
- Pola - Anjurkan
napas (4) memonitor
(L.08066) nyeri secara
mandiri
- Kolaborasi
pemberian
analgetic.
E. Catatan Perkembangan
Tgl/Ja
No. DK Implementasi SOAP
m
06/04/2
0 Dx 1 - Memonitor kecepatan aliran S : Px mengatakan nafas lebih enak setelah
10.30 oksigen yang diberikan. diberikan oksigen
O : Terpasang simple mask 6 lpm, sat : 90
%