Anda di halaman 1dari 1

Cara Mengukur Nilai Saturasi Oksigen

Saturasi oksigen adalah tingkat persentase hemoglobin yang terikat oksigen atau oksihemoglobin di dalam
darah. Hemoglobin merupakan bagian darah yang bertugas mengikat oksigen dan mengedarkannya ke
organ, jaringan, dan sel tubuh. Setiap sel darah merah di dalam tubuh kita umumnya mengandung sekitar
270 juta hemoglobin. Melansir Verywell Health, ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat saturasi
oksigen, antara lain:
- Sedikit banyaknya oksigen yang dihirup
- Lancar atau tidaknya proses pertukaran gas di paru-paru
- Konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah
- Tingkat kekuatan atau afinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen
Terdapat beberapa kondisi dan penyakit yang bisa mengurangi kemampuan hemoglobin dalam mengikat
oksigen, antara lain:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, bronkitis kronis
- Asma
- Penyakit pneumonia dan pneumotoraks
- Anemia
- Penyakit jantung
- Emboli paru
- Cacat jantung bawaan
- Covid-19
Oximeter adalah alat pengukur saturasi oksigen yang berbentuk klip. Pengukurannya dilakukan dengan
cara menjepitkan oximeter pada jari tangan. Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah
cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.
• Saturasi oksigen normal : Oximeter (SpO2): 95–100%
Sementara itu, pada orang yang memang memiliki penyakit paru-paru, seperti PPOK, nilai saturasi
oksigen normalnya bisa berbeda, tergantung pada kondisi dan penyakit yang dideritanya. Misalnya,
orang dengan PPOK berat mungkin akan diminta oleh dokter untuk mempertahankan saturasi oksigen
normalnya pada nilai SpO2 88–92%.

• Saturasi oksigen rendah : Oximeter (SpO2): di bawah 94%


Orang yang memiliki saturasi oksigen rendah atau hipoksemia bisa merasakan berbagai gejala, seperti
nyeri dada, sesak napas, batuk, sakit kepala, detak jantung cepat, kebingungan, dan kulit membiru.
Hipoksemia, baik yang menimbulkan gejala maupun tidak, bisa menganggu kerja organ dan jaringan
tubuh. Bila dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital, seperti jantung, otak, dan
ginjal, dan berisiko menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

• Saturasi oksigen tinggi


Pada orang yang sehat, kadar saturasi oksigennya terkadang bisa tinggi. Namun, umumnya kondisi
saturasi oksigen tinggi lebih sering ditemukan pada orang yang mendapat terapi oksigen, baik dengan
selang atau masker oksigen maupun pada pasien yang mendapatkan bantuan pernapasan lewat mesin
ventilator. Untuk mendeteksi saturasi oksigen yang terlalu tinggi, ini hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan analisis gas darah, yakni dengan hasil PaO2 di atas 120mmHg.

Anda mungkin juga menyukai