Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA SISTEM PERNAFASAN ”

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN


KEGAWATDARURATAN DAN MANAJEMEN BENCANA

DOSEN PEMBIMBING

Dosen Pembimbing:

Kurniawati S.Kep.,Ns.M.Kep

Disusun Oleh:
Fitria Ningsih (7116006)
Tisa Fatichul Hanif (7116007)
Novita Sari (7116027)

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
D3 KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEGAWATDARURATAN PADA SISTEM PERNAFASAN” ini tepat pada
waktunya. Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda
Rasullullah Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.

Ucapan terima kasih tak lupa saya haturkan kepada Dosen, Ibu Kurniawati
S.Kep.,Ns.M.Kep dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim
Penulis harapkan agar makalah ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Akhirnya, Tim Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
para Pembaca serta bagi Tim Penulis sendiri.

Jombang, 12 Agustus 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Definisi Kebutuhan Oksigenasi......................................................................3
2.2 Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigenasi............................4
2.3 Tujuan Pernafasan..........................................................................................6
2.4 Fungsi Pernafasan...........................................................................................6
2.5 Pengaturan Pernafasan...................................................................................6
2.6 Proses Oksigenasi...........................................................................................7
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pernapasan Dalam Proses Oksigenasi..............9
2.8 Pemeriksaan Diagnostik..............................................................................10
BAB 3.....................................................................................................................11
KONSEP ASKEP...................................................................................................11
3.1 Pengkajian...............................................................................................11
3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................................13
3.3 Intervensi......................................................................................................13
3.4 Implementasi...........................................................................................16
3.5 Evaluasi........................................................................................................16
BAB 4....................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
4.1 Kesimpulan..............................................................................................17
4.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan fisiologis ini tidak terpenuhi, maka manusia tidak akan bisa
melangsungkan hidupnya, karena pada dasarnya manusia yang hidup didunia
ini memerlukan zat makanan , oksigen, dan elektrolit. Dengan demikian,
oksigen dapat dikatakan sebagai suatu unsur dasar untuk melangsungkan
kehidupan.

Dalam ruang lingkup kesehatan, tidak bisa terlepas dari


kebutuhan oksigen (O2), karena banyak masalah dirumah sakit yang
berkaitan erat dengan permasalahan oksigenasi atau sering kita jumpai
dengan permasalahan dalam sistem pernapasan dan dalam berbagai macam
masalah yang ada dimasyarakat. Kami akan mengangkat sebuah tema dengan
judul “Gangguan dalam Sistem Pernapasan Menjadi Masalah yang Serius
dalam Dunia Kesehatan”. Dalam hal ini akan memberikan informasi yang
berkaitan dengan sistem pernapasan dan masalah yang sering dialami oleh
pasien dirumah sakit.

Dengan membaca karya tulis ilmiah ini diharapkan bisa menambah


wawasan pembacaakan sistem pernapasan dan bisa membantu untuk menjaga
sistem pernapasan dengan baik. Dengan kata lain pernapasan merupakan
masalah yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena masalah-masalah
yang timbul dalam sistem pernapasan ini bisa mengakibatkan kematian. Tidak
seperti faktor makanan, didalam tubuh masih ada cadangan , tetapi oksigen
tidak bisa diperoleh tanpa adanya sistem pernapasan.

Berbagai dampak yang ditimbulkan seperti kelumpuhan organ-organ,


ketidaksadaran otak, dan juga dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
banyak pula solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah dalam
sistem pernapasan, khususnya dalam kebutuhan oksigen.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi kebutuhan oksigenasi ?
2. Apa saja Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigenasi ?
3. Apa saja tujuan pernafasan ?
4. Apa saja fungsi pernafasan ?
5. Bagaimana pengaturan pernafasan ?
6. Bagaimana proses oksigenasi ?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi pernapasan dalam proses oksigenasi ?

1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui definisi kebutuhan oksigenasi
2 Untuk mengetahui Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
Oksigenasi
3 Untuk mengetahui tujuan pernafasan
4 Untuk mengetahui fungsi pernafasan
5 Untuk mengetahui pengaturan pernafasan
6 Untuk mengetahui proses oksigenasi
7 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pernapasan dalam proses
oksigenasi

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kebutuhan Oksigenasi

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang


digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. (Pengantar Kebutuhan Dasar
Mnusia 2, hal 2).

Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia


atau fisika). Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau
yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolism sel. Sebagai
hasilnya,terbentuklah karbon dioksida,energy,dan air. Akan
tetapi,penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel.

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan


fisiologis menurut hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk
proses kehidupan. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolism tubuh.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan
oksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan
otak dan apabila hal tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian. Sistem
yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan adalah sistem
pernafasan,persyarafan,dan kardiovaskuler.

Kapasitas (daya muat) udara dalam paru-paru adalah 4.500-5.000 ml


(4,5-51). Udara yang diperoses dalam paru-paru hanya sekitar 10% (kurang
lebih 500 ml),yaitu yang dihirup (inspirasi) dan yang dihembuskan (ekspirasi)
pada pernafasan biasa.

Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara


fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara
fungsional mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan

3
kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang
paling utama dan sangat vital bagi tubuh.

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem


pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali
individu tidak menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan
dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan
oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini,
individu merasakan pentingnya oksigen.

2.2 Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigenasi


Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigenasi terdiri atas
saluran pernafasan bagian atas, bagian bawah, dan paru. (Pengantar
Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 2)

A. Saluran pernafasan bagian atas terdiri dari:


1) Hidung

Hidung terdiri dari nares anterior (saluran dalam lubang hidung)


yang memuat kelenjar sebaseus dengan ditutupi bulu yang kasar dan
bermuara ke rongga hidung dan ronggah hidung yang dilapisi ole
selaput lendir yang mengandung pembuluh darah. (Pengantar
Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 2)

2) Faring

Faring merupakan pipa yang memiliki otot, memenjang dari


dasar tengkorak sampai esofagus yang terletak dibelakang nasofaring
(dibelakang hidung), orofaring (dibelakang mulut), laringofaring
(dibelakang faring). (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 2)

4
3) Laring (Tenggorokan)

Laring merupakan saluran pernfasan setelah faring yang terdiri


atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligamen dan
membran, terdiri atas dua lamina yang bersambung digaris tengah.
(Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 2)

4) Epiglotis

Epiglotis merupakan katup tulang rawan yang bertugas


membantu menutup laring pada saat proses menelan. (Pengantar
Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 2)

B. Saluran pernapasan bawah :


1) Trakea

Trakea atau disebut batang tenggorok, memiliki panjang kurang


lebih sembilan centimeter yang dimulai dari laring sampai kira-kira
sampai ketinggian vetebra torakalis ke-lima. (Pengantar Kebutuhan
Dasar Mnusia 2, hal 2)

2) Bronkus

Bronkus merupakan bentuk percabangan atau kelanjutan dari


takrea yang terdiri dari dua percabangan kanan dan kiri. (Pengantar
Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 3)

3) Bronkeolus

Bronkeolus merupakan salurabn percabangan setelah bronkus.


(Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 3)

4) Paru

Paru merupakan organ utama dalam sistem pernafasan. Paru


terletak dalam cavum torak setinggi tulang selangka sampai dengan
diafragma. Paru terdiri atas beberapa lobus yang diselaputi oleh pleura
perietalis dan pleura viseralis, serta dilingungi oleh cairan leura yang

5
berisi cairan surfaktan. Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri atas
dua bagian yaitu: paru kanan dan kiri.

Pada bagian tengah organ ini terdapat organ jantung beserta


pembulu darah yang terbentuk kerucut, dengan bagian puncak disebut
apeks. Paru memiliki jaringan yang bersifat elastis, berpori, serta
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2. (Pengantar
Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 4)

2.3 Tujuan Pernafasan


Tujuan pernafasan adalah untuk menyediakan O2 bagi sel dan
mengeluarkan CO2 dari sel tubuh.

2.4 Fungsi Pernafasan


1) Pendistribusi dan penukar gas
2) Menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara
3) Menjaga Hemeostatis pH tubuh

2.5 Pengaturan Pernafasan


Tujuan utama pengaturan pernapasan ialah mensuplai kebutuhan
oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya kebutuhan
saat melakukan latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. Pengaturan
pernapasan meningkatkan pengeluaran CO2, hasil proses metabolisme tubuh.
Proses ini menentukan status asam-basa tubuh.

Pernapasan dikendalikan oleh pengaturan saraf dan kimiawi.


Pengaturan saraf melibatkan sistem saraf pusat (SSP), pengontrolan frekuensi
kedalaman, dan irama pernapasan. Pengaturan kimiawi melibatkan kerja zat-
zat kimia, seperti ion CO2, dan ion H dengan kecepatan dan kedalaman
pernapasan.

2.6 Proses Oksigenasi


Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri dari tiga tahap,
yaitu ventilasi, difusi gas, dan transportasi gas.

6
1) Ventilasi
Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfir
kedalam alveoli atau dari alveoli kedalam atmosfir. Proses ventilasi
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a) adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru.
b) adanya kemampuan torak dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
c) adanya jalan napas yang dimulai dari hidung hingga alveoli yang
terdiri atas berbagai otot polos yang kerjaya sangat dipengaruhi oleh
sistem saraf otonom.
d) Reflek batuk dan muntah.
e) Adanya peran mukus siliaris sebagai barier atau pengkal benda asing
yang mengandung interveron dan dapat mengikat virus.

Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complience dan recoil.


Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang,
kemampuan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :

a) Adanya surfaktan yang terdapat pada lapisan alveoli yang berfungsi


menurunkan tegangan permukaan.
b) Adanya sisa udara yang menyebabkan tidak terjadinya kolaps serta
gangguan torak.

Sedangkan recoil adalah kemampuan mengeluarkan CO2 atau kontraksi


penyempitan paru. Puat pernapasan yaitu medulla oblongata dan pons,
dapat mempengaruhi proses ventilasi karena CO2 memiliki kemampuan
pusat pernapasan. (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 5)

2) Difusi Gas

Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler


paru dan CO2 dikapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :

a) Luasnya permukaan paru.

7
b) Tebal membran respirasi/permiabilitas yang terdiri atas epitel alveoli
dan interstisial.
c) Perbedaan tekanan dan kosentrasi O2.
d) PCO2 dalam arteri pulmonalis akan berdifusi kedalam alveoli
e) afinitas gas (kemampuan menembus dan saling mengikat
hemoglobin). (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 6)
3) Transportasi Gas

Transportasi gas merupakan proses pendistribusian oksigen kapiler ke


jaringan tubuh dan CO2 pada jaringan tubuh ke kepiler. Pada proses
transportasi, oksigen akan berikatan dengan Hb membentuk
Oksihemoglobin (97%) dan larutan dalam plasma (3%), sedangakn CO2
akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%),
larutan dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 yang berada
dalam darah (65%).

Tansportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a) Curah jantung (kardiak out put).


b) Kondisi pembuluh darah.
c) Latihan (exercise).
d) Perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit).
e) Eritrosit dan kadar Hb.
(Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 6)

2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pernapasan Dalam Proses Oksigenasi


1) Saraf Otonomik

Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat


memengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan kontriksi, hal ini dapat
terlihat simpatis maupun parasimpatis. (Pengantar Kebutuhan Dasar
Mnusia 2, hal 7)

2) Hormon dan Obat

Semua hormon termasuk derivat catecholamine dapat melebarkan


saluran pernapasan. Obat yang tergolong parasimpatis, seprti sulfas atropin

8
dan ekstrak belladona, dapat melebarkan saluran napas, sedangkan obat
yang menghambat adrenergik tipe beta (khususnys beta-2), seperti obat
yang tergolong penyakat beta nonselektif, dapat mempersempit saluran
napas (bronkhokontriksi). (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 7)

3) Alergi pada Saluran Napas

Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang
terdapat dalam hawa pernapasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga,
kapuk, makanan, dan lain-lain. Faktor-faktor ini menyababkan bersin bila
terdapat rangsangan didaerah nasal; batuk bila disaluran pernapasan bagian
atas; bronkhokontriksi pada asma bronkiale; dan rhinitis bila terdapat
disaluran pernapasan bagian bawah. (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia
2, hal 8)

4) Perkembangan

Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah kebutuhan


oksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia
perkembangan. Hal ini dapat terlihat pada bayi usia prematur, yaitu adanya
kecenderungan kekurangan pembentukan sukfaktan. Setelah anak tumbuh
dewasa, kemampuan kematangan organ juga berkembang seiring dengan
bertambahnya usia. (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 8)

5) Lingkungan

Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti


faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu. Kondisi tersebut memengaruhi
kemampuan adatasi. (Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 8)

6) Perilaku

Faktor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah


perilaku dalam mengonsumsi makanan (status nutrisi). Sebagai contoh,
obesitasdapat memengaruhiproses perkembangan paru, aktivitas dapat
memengaruhi proses peningkatan kebutuhan oksigenasi, merokok dapat

9
menyebabkan proses penyempitan pada pembuluh darah, dan lain-lain.
(Pengantar Kebutuhan Dasar Mnusia 2, hal 8)

2.8 Pemeriksaan Diagnostik


1) Pemeriksaan Fungsi Paru, terdiri dari Peak Flow Meter, Pengukuran
Fungsi Paru (Spirometri)

2) Pemeriksaan rontgen toraks

3) Tomografi

4) Ct Scan.

5) Bronkoscopi

6) Pemeriksaan darah (HB, LED, Leukosit, Fungsi hati, glukosa, AGD).

10
BAB 3

KONSEP ASKEP

3.1 Pengkajian
Dari berbagai sumber yang kami dapatkan ini merupakan pentunjuk
akan penerapan Asuhan Keperawatan, sebagai paramedis dalam memenuhi
Kebutuhan Oksigenasi Pasien yang Gawat Darurat karena berbagai masalah
yang diakhibatkan kekurangan pemenuhan O2 pasien. Dalam hal ini kami
menjabarkan tema ini, agar bisa memberikan informasi yang dapat dijadikan
pedoman,yang dapat dipercaya sehingga bisa digunakan untuk menambah
wawasan tentang Kebutuhan Oksigenasi.

1. Anamnese
a. Identitas Klien
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien
baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu
dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap
terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh
terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.

b. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh


klien pada saat perawat mengkaji. Keluhan utama pada pasien dengan
penyakit pernafasan meliputi nyeri dada, dispneu, batuk, sputum atau
hemoptisi.

c. Riwayat penyakit sekarang

Merupakan keluhan-keluhan yang dirasakan pasien sehingga ia dibawa


ke Rumah Sakit, seperti nyeri pada dada.

11
d. Riwayat penyakit keluarga

Dalam pengkajian, kita juga perlu mengkaji riwayat penyakit keluarga


pasien, yaitu apakah sebelumnya ada salah satu keluarga pasien yang
memiliki penyakit yang sama. Seperti, kanker paru, asma, tbc, alergi,
dll.

e. Riwayat social

Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :


merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen
dan lain-lain.

f. Riwayat psikologis

Disini perawat perlu mengetahui tentang : Perilaku / tanggapan klien


terhadap masalahnya/penyakitnya. Pengaruh sakit terhadap cara hidup.
Perasaan klien terhadap sakit dan therapy. Perilaku / tanggapan keluarga
terhadap masalah/penyakit dan therapy.

g. Riwayat spiritual

Menjelaskan tentang Agama (kepercayaan yang dianut oleh pasien)

2. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum.

Dimulai dengan pengukuran tanda-tanda vital (Suhu,Nadi,TD, RR).


Secara umum kesadaran klien apakah compos mentis, apatis,
somnolen, spoor, semi koma atau koma.

b) Pemeriksaan B1 (Breathing).

Lihat keadaan umum sistem pernapasan dan nilai adanya tanda-tanda


abnormal seperti sianosis, pucat, kelelahan, sesak napas, sifat batuk,
penilaian produksi sputum, dll.

12
c) Pemeriksaan thorax.

Inspeksi : bentuk dada thoraks phtitis (panjang dan gepeng), bentuk


dada thoraks pigeon (thoraks dada burung), (barel chest ) bentuk dada
tong, (pectus ekskavatus) bentuk dada cekung kedalam.

Palpasi : kelainan yang mungkin didapatkan yaitu nyeri tekan karena


adanya emfisema subkutan, ekspansi dada posterior, getaran suara
fokal fremitus.

Perkusi : untuk mementukan apakah jaringan dibawahnya terisi oleh


darah, cairan, bahan padat atau tidak. Pemeriksaan ini juga digunakan
untuk memperkirakan ukuran dan letak struktur didalam thoraks
(diafragma jangtung dan hepar).

Auskultasi : bunyi napas normal, bunyi napas tambahan.

3.2 Diagnosa Keperawatan


1 Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
2 Ketidakefektifan Pola Nafas
3 Gangguan Pertukaran Gas

3.3 Intervensi

No Dx Keperawatan Tujuan NOC NIC

13
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Status pernafasan: Manajemen jalan
Bersihan Jalan tindakan kepatenan jalan nafas nafas
Nafas keperawatan
1. Frekuensi pernafasan 1. Posisikan pasien
semala 1 x 24 jam
(3) untuk
diharapkan
memaksimalkan
keadaan pasien 2. Irama pernafasan (3)
ventilasi
lebih baik 3. Kemampuan untuk
2. Auskultasi suara
mengeluarkan sekret
nafas
(3)
3. Buang sekret
4. Suara nafas tambahan
dengan
(3)
memotivasi
5. Batuk (3) pasien
melakukan
batuk atau
menyedot lendir

4. Instruksikan
bagaimana
aagar bisa batuk
efektif

5. Memonitor
status
pernafasan dan
oksigenasi
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Status pernafasan Terapi oksigen
Pola Nafas tindakan
1. Frekuensi pernafasan 1. Siapkan
keperawatan
(3) peralatan
semala 1 x 24 jam
oksigen
diharapkan 2. Irama pernafasan (3)

keadaan pasien 3. Saturasi oksigen (3) 2. Berikan oksigen

lebih baik 3. Monitor aliran


Status pernafasan:

14
pertukaran gas oksigen

1. Gangguan kesadaran 4. Monitor


(3) efektifitas terapi
oksigen

5. Konsultasi
dengan tenanga
kesehatan lain
mengenai
penggunaan
oksigen
tambahan.
3 Gangguan Setelah dilakukan Status pernafasan: Manajemen jalan
Pertukaran Gas
tindakan pertukaran gas nafas
keperawatan
1. Saturasi oksigen (3) 1. Posisikan pasien
semala 1 x 24 jam
untuk
diharapkan 2. Sianosis (3)
memaksimalkan
keadaan pasien 3. Keseimbangan
ventilasi
lebih baik ventilasi dan perfusi
2. Auskultasi suara
(3)
nafas
4. Dispneu saat istirahat
3. Posisikan untuk
(3)
meringankan
5. PH arteri (3) sesak nafas

4. Instruksikan
bagaimana
aagar bisa
batukk efektif

5. Memonitor
status
pernafasan dan

15
oksigenasi

3.4 Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan
mandiri merupakan tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, serta bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain. Di sisi
lain, tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh
hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.

3.5 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah penilaian perkembangan dari hasil
implementasi keperawatan dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.

16
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem tubuh yang berperan
dalam kebutuhan Oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan bagian atas,
bagian bawah, dan paru.

Tujuan pernafasan adalah untuk menyediakan O2 bagi sel dan


mengeluarkan CO2 dari sel tubuh.

Fungsi pernafasan: Pendistribusi dan penukar gas, menyaring,


menghangatkan dan melembabkan udara dan menjaga Hemeostatis pH tubuh.

Tujuan utama pengaturan pernapasan ialah mensuplai kebutuhan


oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya kebutuhan
saat melakukan latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. Pengaturan
pernapasan meningkatkan pengeluaran CO2, hasil proses metabolisme tubuh.
Proses ini menentukan status asam-basa tubuh.

Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri dari tiga tahap,


yaitu ventilasi, difusi gas, dan transportasi gas.

Pemeriksaan diagnostic: Pemeriksaan Fungsi Paru, terdiri dari Peak


Flow Meter, Pengukuran Fungsi Paru (Spirometri), pemeriksaan rontgen
toraks, tomografi, Ct Scan, bronkoscopi, pemeriksaan darah (HB, LED,
Leukosit, Fungsi hati, glukosa, AGD).

4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mahasiswa mampu untuk
memahami dan merealisasikan apa yang telah ada dimateri dan penjelasan
makalah. Semoga mahasiswa mampu memahami dan bermanfaat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aniek Maryunani. 1997. Pengkajian Keperawatan Kritis Edisi 2. EGC: Jakarta

Muttaqin, Arif. 2014. Asuhan Keperawatan Kien Dengan Gangguan Sistem


Pernapasan. Selemba Medika : Jakarta.

Admin.2012.http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/kebutuhan-
oksigenasi.html (29 - 07 - 2018)

Roni fansyuri. 2014. http://ronifansyuri.blogspot.com/2014/05/askep-pada-pasien-


dengan-osteoporosis.html (28 - 07 - 2018)

Sri Eka wardani. 2016. http://keperawatanuinam.blogspot.com/2016/09/asuhan-


keperawatan-osteoporosis.html (25 - 07 - 2018).

Veliansyah. 2015. http://nurseviliansyah.blogspot.com/2015/01/kebutuhan-


oksigenasi.html (29 - 07 - 2018).

18

Anda mungkin juga menyukai