Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Adnan Ivan Priyono (P27220022154)
2. Devi Aulia Putri (P27220022164)
3. Dyah Ayu Dwi Yuningsih (P27220022166)
4. Nugraini Sisca Larasati (P27220022182)
5. Vista Auliya (P27220022193)
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya,sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Dasar dengan
materi “Kebutuhan Dasar Manusia”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
lebih tahan asam dan tahan terhadap gangguan kimia dan fisis
(Manurung, 2008).
Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil
ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar
matahari dan sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria
Tuberkulosis yaitu Tipe Human dan Tipe Bovin. Basil Tipe Bovin
berada dalam susu sapi yang menderita Mastitis Tuberkulosis Usus.
Basil Tipe Human bisa berada di bercak ludah (droplet) dan di udara
yang berasal dari penderita Tuberkulosis dan orang yang terkena rentan
terinfeksi bila menghirupnya (Nurarif, 2015).
2.2.3. Tanda dan Gejala Tuberculosis
Pada stadium awal penyakit Tuberkulosis Paru tidak menunjukkan
tanda dan gejala yang spesifik. Namun seiring dengan perjalanan
penyakit akan menambah jaringan parunya pmengalami kerusakan,
sehingga dapat meningkatkan produksi sputum yang ditunjukkan
dengan seringnya klien batuk sebagai bantuk kompensasi pengeluaran
dahak.
Secara rinci tanda dan gejala Tuberkulosis Paru ini dapat dibagi atas 2
(dua) golongan yaitu gejala sistemik dan gejala respiratorik.
1. Gejala Sistemik
a. Demam
Demam merupakan gejala pertama dari Tuberkulosis Paru,
biasanya timbul pada sore dan malam hari disertai dengan keringat
mirip demam influenza yang segera mereda tergantung dari daya
tahan tubuh dan virulensi kuman, serangan demam yang berikut
dapat terjadi setelah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan.
b. Malaise
Karena Tuberkulosis bersifat radang menahun, makan dapat terjadi
rasa tidak enak badan, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, badan
8
Analisis Data :
Data Objektif :
1. Respiratoty Rate28x /menit.
2. SPO2 96%
4. Bunyi nafasronkhi
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama: Tn. K mengatakan batuk berdahak selama 1 bulan,
jika batuk nyeri terasa pada dada sebelah kanan.
b. Riwayat penyakit sekarang: Tn. K mengatakan sejak 1 bulan
terakhir klien mengalami batuk berdahak, dahak susah untuk
dikeluarkan, mengeluh batuk berdahak, sesak napas, demam, nafsu
makan menurun sejak seminggu terakhir, klien datang ke Wilayah
9
10
Pemeriksaan Fisik :
Hasil Pemeriksaan TTV
a. Tekanan Darah: 170/100 mmHg,
b. Nadi: 98x/menit,
c. Respirasi: 28X/menit,
d. Suhu: 37,7C
1. Kepala
Inspeksi : wajah tampak pucat, wajah tampak meringis, konjungtiva
anemis, skelra tidak ikterik, hidung tidak sianosis, mukosa bibir
kering.
2. Thorak
Inpeksi : terlihat retraksi interkosta dan tarikan dinding dada, biasanya
pasien kesulitan saat inspirasi Palpasi Perkusi Auskultasi
3. Abdomen
Fremitus paru yang terinfeksi lemah : saat diperkusi terdapat suara
pekak : terdapat bronki
11
Faktor pendukung :
a. Riwayat Lingkungan
Pasien mengatakan tinggal dipemukiman padat industri , dengan
kondisi udara yang buruk.
b. Pola Hidup
Nutrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan
tidur.
12
Adapun fokus intervensi utama dalam studi kasus ini yaitu Latihan batuk
efektif, Manajemen jalan nafas dan pemantauan respirasi.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif dapat dikatakan sebagai suatu keadaan
dimana individu mengalami ancaman yang nyata atau potensial
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif .
2. Etiologi bersihan jalan nafas tidak efektif terdiri dari dua yaitu fisiologis (
hipersekresi jalan nafas,, sekresi yang tertahan, dll )dan
situasional.(merokok aktif, merokok pasif)
3. Contoh tanda dan gejala bersihan jalan nafas tidak efektif :
a. Tidak ada batuk
b. Suara nafas tambahan (mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering)
c. Perubahan frekuensi napas
d. erubahan irama napas
e. Sianosis
4. Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium. Tuberkulosis dapat ditularkan melalui udara (droplet
nuclei) saat seorang pasien Tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang
mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas.
5. Penatalaksanaan Pengobatan Tuberculosis bertujuan menyembuhkan
pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai
penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT (Obat
Anti Tuberkulosis).
6. Tanda dan gejala Pada stadium awal penyakit Tuberkulosis Paru tidak
menunjukkan tanda dan gejala yang spesifik. Secara rinci tanda dan gejala
Tuberkulosis Paru ini dapat dibagi atas 2 golongan yaitu gejala sistemik dan
gejala respiratorik.
16
17
4.2. Saran
1. Bagi pasien
TBC hendaknya meningkatkan motivasinya dalam pengobatan TB, seperti
selalu mengingatkan pasien agar patuh berobat. Hal ini karenakan proses
pengobatan TB berjaslan lama dan dapat menyebabkan kebosanan pada
pasien TB.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat hendaknya juga senantiasa memperhatikan konsisi lingkungan
sekitar, baik terhadap informasi adanya warga masyarakat yang mengalami
tanda dan gejala TB, sehingga deteksi pasien TB dapat ditemukan dan
pengobatan segera dilaksanakan.
3. Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat melakukan upaya-upaya seperti meningkatkan
pengetahuan pasien mengenai pencegahan, penularan tuberculosis secara
maksimal untuk meningkatkan kesadaran pasien TB dalam mematuhi
pengobatan TB.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Nia. 2017. Asuhan Keperawatan Gangguan Oksigenasi Pada Pasien Penyakit
Paru Obstruktif Kronis di Ruang VI Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo
padang. Padang