Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami
ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.Makalah ini berisikan tentang “Kebutuhan oksigenasi
kebutuhan nutrisi, istirahat dan seksualita” dan terimakasih kepada ibu SILVIA
MARIANA, SKM.,M.Kes selaku dosen pangampu mata kuliah KETERAMPILAN
DASAR PRAKTIK KEBIDANAN.
Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila
ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima
kasih.Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.
B.Rumusan Masalah
Penjelasan tentang KEBUTUHAN OKSIGENASI KEBUTUHAN NUTRISI, ISTIRAHAT
DAN SEKSUALITA.
C.Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui dan mempraktekkan oksigenasi, dan mengetahui kebutuhan nutrisi,
istirahat, seksualita.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Konsep Kebutuhan Oksigen
1. Pengertian
Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam pemenuhan oksigen yang
digunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ atau sel (Potter & Perry, 2009). Tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh
akan mengalami kerusakan yang menetapdan menimbulkan kematian, dan otak merupakan
organ yang sangat sensitive terhadap kekurangan oksigen.
Oksigenasi merupakan proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen
berupa gas tidak berwarna dan tidak berdaya, yang mutlak dibutuhkan dalam proses
metabolisme sel. Akibat Oksigenasi terbentuk lah karbondioksida, energi, dan air (Andina &
Yuni, 2017)
Sistem respirasi memfasilitasi masuknya oksigen ke dalam aliran darah dan secara bersamaan
memungkinkan terbuangnya karbondioksida dari sistem ini. Sistem respirasi harus memiliki
kemampuan untuk merespons dengan cepat berbagai kebutuhan tubuh dan memainkan peran
penting dalam memperbaiki dan mempertahankan homeostatis di dalam jaringan. Anatomi
dan morfologi sistem respirasi tidak hanya berevolusi untuk mendukung fungsinya, tetapi
juga berevolusi untuk mendukung fungsi lainnya yang vital dalam mempertahankan
keseimbangan asambasa tubuh, metabolisme senyawa-senyawa tertentu, menyaring
bahanbahan yang tidak diinginkan dari sirkulasi, mencegah dan menurunkan infeksi, dan
berperan sebagai reservoir darah (Francis, 2011).
2. Anatomi Sistem Pernafasan
Menurut Mubarak (2008) sistem pernapasan di bagi menjadi dua yaitu:
a. Sistem pernapasan atas
Sistem pernapasan atas terdiri atas mulut, hidung, faring dan laring.
1) Hidung
Pada hidung, udara yang masuk akan mengalami proses penyaringan, humidifikasi,
dan penghangatan.
2) Faring
Faring merupakan saluran yang terbagi dua untuk udara dan makanan. Faring terdiri
atas nasofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan limfoid yang berfungsi
menangkap dan menghancurkan patogen yang masuk bersama udara.
1) Trakea
Trakea merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-cincin kartilago yang
menghubungkan laring dengan bronkus utama kanan dan kiri. Di dalam paru, bronkus
utama terbagi atas bronkusbronkus yang lebih kecil dan berakhir di bronkiolus
terminal. Keseluruhan jalan napas tersebut membentuk pohon bronkus.
2) Paru
Paru-paru ada dua buah, terletak di sebelah kanan dan kiri, masingmasing paru terdiri
atas beberapa lobus (paru kanan tiga lobus dann paru kiri dua lobus) dan di pasok oleh
satu bronkus. Jaringan paru sendiri terdiri atas serangkaian jalan napas yang
bercabang-cabang, yaitu alveolus, pembuluh darah paru, dan jaringan ikat elastis.
Permukaan paru luar dilapisi oleh kantung tertutup bersanding ganda yang di sebut
pleura.
b. Fisiologi Tidur
Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu medulla, tepatnya
di RAS (Recticular Activating System) dan BSR (Bulbar Synchronizing Region). RAS terdiri
dari neuron-neuron di medulla oblongata, pons dan midbrain. Pusat ini terlibat dalam
mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa tahap tidur. Perubahan-perubahan
fisiologis dalam tubuh terjadi selama tidur. Ada dua teori tentang tidur :
Pasif : RAS di otak mengalami kelelahan sehingga menyebabkan tidak
aktif.
Aktif : (Diterima sekarang) suatu bagian di otak yang menyebabkan
tidur dihambat oleh bagian lain.
RAS dan BSR adalah pikiran aktif kemudian menekan pusat otak secara bergantian.
RAS berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima sensory input (pendengaran,
penglihatan, penghidupan, nyeri dan perabaan). Rangsangan sensory mempertahankan
seseorang untuk bangun dan waspada. Selama tidur tubuh menerima sedikit rangsangan dari
korteks serebral (Haswita, dkk, 2017).