Oleh:
Khofidhotur Rohmah
NIM. 23106016
Nama Mahasiswa :
Kasus Laporan Pendahuluan / Asuhan Kebidanan :
Ruang Praktik :
Rumah Sakit / Lahan Praktik :
............................................ ............................................
NIK/NIDN NIK/NIDN
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya mampu mengerjakan laporan ini yang
membahas tentang manajemen pemberian oksigen.
Dalam rangka memenuhi target mata kuliah keterampilan dasar kebidanan
dan praktek klinik. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember.
2. Pembimbing Akademik Universitas dr.Soebandi Jember.
3. Kepala Ruangan.
4. Pembimbing Klinik.
5. Semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan atau laporan
ini.
Tentunya laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
sempurnaanya laporan ini.
Khofidhotur Rohmah
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Tujuan........................................................................................................6
1.4 Metode Penulisan......................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Pengertian Pemberian Oksigen..............................................................8
2.1.2 Tujuan Pemberian Oksigen..............................................................10
2.1.3 Indikasi Pemberian Oksigen...........................................................11
2.1.4 Kontraindikasi Pemberian Oksigen.................................................11
2.1.5 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Oksigen.........12
2.1.6 Prosedur Pemberian Oksigen...........................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
Pada kondisi normal, manusia dapat menghirup udara atmosfir yang
mengandung oksigen melalui sistem respirasi yang akan dikirimkan hingga
alveoli. Pada alveoli, oksigen akan segera berdifusi ke dalam aliran paru melalui
proses aktif akibat perbedaan tekanan di dalam darah, sebagian besar (97%)
oksigen akan terikat dengan hemoglobin (Hb) dan sebagian kecil (3%) akan
larut dalam plasma yang selanjutnya akan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh untuk keperluan metabolisme. Tetapi pada beberapa manusia yang
memiliki gangguan dalam sistem tubuhnya terutama sistem pernafasan, maka
akan terjadi gangguan dalam proses pendistribusian oksigen sehingga
oksigenasi dalam tubuh akan menjadi tidak adekuat. Oleh karena itulah,
diperlukan sebuah tindakan yang dapat menunjang tercukupinya pasokan oksigen
yang dibutuhkan oleh tubuh (Mangku, 2017).
Menurut Black & Hawks (2014), terdapat dua macam respirasi pada
manusia yaitu
respirasi internal dan eksternal. Respirasi internal adalah pertukaran gas-gas
(oksigen atau O2
dan karbon dioksida atau CO2) antara darah dan jaringan. Respirasi
eksternal adalah
pertukaran gas-gas (oksigen atau O2 dan karbon dioksida atau CO2) antara darah
dan udara
sekitar. Pertukaran ini meliputi beberapa proses yaitu ventilasi (proses
masuknya udara
sekitar dan pembagian udara tersebut ke alveoli), distribusi (distribusi dan
pencampuran
molekul-molekul gas intrapulmoner), difusi (proses masuknya gas-gas
menem-bus selaput
alveolo-kapiler) dan perfusi (pengambilan gas-gas oleh aliran darah kapiler
paru yang
6
adekuat).
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa pengertian pemberian oksigen ?
B. Apa tujuan dari pemberian oksigen ?
C. Apa saja indikasi dari pemberian oksigen ?
D. Apa saja kontraindikasi dari pemberian oksigen ?
E. Sebutkan hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemberian oksigen ?
F. Bagaimana prosedur pemberian oksigen ?
1.3 Tujuan
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
Nasal kanul ialah alat yang sederhana dan nyaman digunakan untuk
penyampaian oksigen, dengan panjang sekitar 1,5 cm menonjol pada
bagian tengah selang sekali pakai dan dimasukkan ke dalam hidung. Nasul
kanal memberikan aliran oksigen sebanyak 1 – 5 Liter/menit yang
menghasilkan O2 dengan konsentrasi 24 – 40% tergantung pola
ventilasi pasien. Beberapa kerugian dalam penggunaan nasal kanul :
dapat terjadinya iritasi hidung, pengeringan mukosa hidung, nyeri
sinus dan epitaksis, serta kerusakan kulit pada telingan dan hidung jika
pemakaian nasl kanul terlalu ketat.
B. Masker Oksigen
Masker oksigen merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan
oksigen, kelembapan, atau kelembapan yang hangat. Alat ini dipasang
tepat di atas mulut dan hidung serta diamankan pada tempatnya dengan
tali pengikat. Terdapat dua jenis masker oksigen utama, yaitu yang
menyampaikan konsentrasi oksigen rendah (simple face mask) dan yang
menyampaikan konsentrasi oksigen tinggi (Re breathing mask, Non
rebreathing mask, venture mask).
a. Sungkup muka sederhana.
9
Simple mask digunakan untuk terapi oksigen jangka pendek.
Simple mask memberikan aliran oksigen 5 – 8 liter/menit
yang menghasilkan O2 dengan konsentrasi 40 – 60%.
b. Rebreating mask.
10
Venturi mask memberikan aliran oksigen 4 – 12 liter/menit
yang menghasilkan O2 dengan konsentrasi 24 – 60%.
11
berat, multiple trauma, kejang), keracunan karbonmonoksida, post operasi,
dan kondisi klinis lainnya. Indikasi penggunaan kanul nasal atau masker oksigen
pada terapi oksigen disesuaikan dengan konsentrasi oksigen yang dibutuhkan
pasien. Selain itu pemberian terapi oksigen juga diberikan apabila pasien
mengalami ketidaknyamanan ketika bernapas serta terlihat cemas (Widiyanto,
2017).
12
2.1.6 Prosedur Pemberian Oksigen
Universitas dr. Soebandi Jember
Ketua
SOP
PEMASANGAN OKSIGENASI
Drs. Said Mardijanto.,S.Kep,M.M
Pengertian Kebutuhan oksigenasi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan yang fisiologis.
Tujuan Pemenuhan kebutuhan oksigen ditunjukkan untuk menjaga kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya dan melakukan aktivitas
berbagai organ atau sel.
Langkah 1. Petunjuk :
2. Baca dan pelajari lembar kerja.
3. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
4. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
5. Bekerja secara hati-hati dan teliti
6. Peralatan dan Perlengkapan:
7. Tabung oksigen
13
8. Cateter Nasal/sungkup
9. Flow meter
10. Gunting plaster
11. Plester.
12. Vaselin/Jell
13. Handuk, lap cuci tangan
14. Alat tulis untuk mencatat.
15. Prosedur Pelaksanaan
16. Cuci tangan
17. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
18. Atur aliran oksigen dengan kecepatan yang dibutuhkan, umumnya 1-5
liter / menit untuk kateter / kanula nasal, 5-8 liter / menit untuk masker
oksigen.
19. Atur posisi pasien semi fowler atau sesuai dengan kondisi pasien
20. Berikan oksigen sesuai dengan cara pemberian dibawah ini :
21. Kateter nasal
22. Ukur dulu jarak dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan
tanda, setelah itu beri jelly / pelumas
23. Masukkan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan
24.
25. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan
menekan lidah paseien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya
dibelakang uvula)
26. Fiksasi di daerah hidung
Kanula nasal
27. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan
pasien
14
Masker oksigen
28. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur
pengikat untuk kenyamanan pasien
29. Periksa kateter nasal, kanula / masker oksigen setiap 6-8 jam
RBM dan NRBM
30. Menempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung klien dan atur
pengikat untuk kenyamanan klien.
15
DAFTAR PUSTAKA
Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Edisi XI. Philadel-phia.
W. B. Saunders Company. 2010.
Latief SA, Suryadi KA, Dachlan, MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi II.
Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2015.
Mangku G, Senapathi TGE. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Edisi II.
Jakarta. Indeks. 2017.
Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Senior RM, Pack AI. Fishman’s
Pulmonary Diseases and Disorders. Edisi IV. New York. McGraw-Hill
Companies. 2014.
16