Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANULA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2
KETUA : NANDA YANI SEKNUN
ANGGOTA : ELSA ELVIRA KOLATLENA
KAROLUS S KASSIUW
CLAUTILDA C.J SIRKEN
FREDERIKA LOWIHAN
SEROJA RUMLUAN
AYU W.M SOMAR

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,dimana atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah “ PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANULA “ ini akan


memaparkan apa saja issue issue keperawatan itu sendiri. Dengan tujuan sebagai
pembelajaran dan pedoman serta makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas. Dan sekiranya
makalah ini tidak luput dari bantuan beberapa pihak,untuk itu kami ucapkan banyak terimah
kasih.

Adapun penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu kami hanturkan
permohonan maaf. Serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan yang akan datang.
DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................................i

Daftar isi ..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan masalah .....................................................................................1

1.3 Tujuan………………………………………………………..............................1

Bab II Pembahasan .................................................................................................2

2.1 .Pemasangan Oksigenasi...........................................................................2


2.2 Faktor-faktor yang mepengaruh oksigenasi……………………….……..….2

2.3 Macam-macam alat terapi oksigenasi………………………………………..2


2.4 Instruksi cara kerja pemberian terapi oksigenasi……………………………2

Bab III Penutup ..........................................................................................................3

3.1 kesimpulan .................................................................................................3

Daftar pustaka…………………………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang


Keperawatan merupakaan hasil proses kerjasama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat. Dalam perkembangan ilmu  keperawatan saat ini
perawat dituntut untuk lebih professional dalam melakukan tindakan keperawatan yaitu
pelayanan yang memuaskan dan meyakinkan.

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh manusia


dalam mempertahanankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi. Salah satunya adalah
kebutuhan oksigen. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untukmempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal
elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.

Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika).
Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan
tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak
yang cukup bermakna terhadap akrivitas sel. (wahit iqbal Mubarak, 2007). Pemberian terapi
oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru yang melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat khusus.

Pemberian cairan intravena merupakan pemberian cairan melalui alat intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, obat-obatan, pemantauan hemodinamik, serta
mempertahankan fungsi jantung dan ginjal. Pemberian cairan intravena (intravenous fluids
infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui jarum , ke dalam pembuluh
vena ( pembuluh balik ) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh

Pemberian cairan/obat intravena, selain bisa langsung memasukannya ke vena, bisa


juga secara tidak langsung yaitu dengan memasukan obat intravena melaui selang infus.

Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif
dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai
kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan
bisa tercapai dengan optimal.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa Itu Pengertian Pemasagan oksigenasi?


2. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Oksigenasi?
3. Apa Saja Macam-Macam Alat Terapi Oksigenasi?
4. Bagaimana Intsruksi Pemberian Terapi Oksigenasi?

3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pemasangan oksigen


2. Untuk menegtahui factor-faktor yang memepengaruhi oksigenasi
3. Untuk mengetahui macam-macam alat terapi oksigenasi
4. Untuk mengetahui intruksi pemberin terapi oksigen.
BAB II PEMBAHSAN

2.1 PENGERTIAN PEMASANGAN OKSIGENASI

KONSEP OKSIGENASI

Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke
jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.

2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI


a) Faktor Fisiologi
 Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia
 Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas
bagian atas
 Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu
Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan lain-lain.
 Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas,
musculus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru
b) Faktor Perkembangan
 Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
 Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
 Anak usia sekolah dan remaja , resiko saluran pernafasan dan merokok
 Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang
mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
 Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun
c) Faktor Perilaku
 ü  Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi
 yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang
 terlalu tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis, konsumsi makanan mengandung CO
(carbon monoksida)
 ü  Exercise (olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen
 ü  Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan coroner
 ü  Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe)
 menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depesi
 pusat pernafasan
 Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat
d) Faktor Lingkungan
 Tempat kerja (polusi)
 Suhu lingkungan
 Ketinggian tempat dari permukaan laut

2.3 MACAM-MACAM ALAT TERAPI OKSIGEN

   1. Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul


Pemberian oksigen pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan
kecepatan aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan cara memasukan selang
yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang
selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6 – 1,3 cm. Pemasangan
nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah
digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek dan jangka
panjang, dan efektif dalam mengirimkan  oksigen. Pemakaian nasal kanul juga tidak
mengganggu  klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan. (Aryani, 2009:54)

 Tujuan

a.    Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen
minimal.
b.    Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.
(Aryani, 2009:54)
 Indikasi

Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak). (Suparmi, 2008:67)

 Prinsip
a. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah, biasanya
hanya 2-3 L/menit.
b. Membutuhkan pernapasan hidung
c. Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40 %.
d. (Suparmi, 2008:67)

  
   
2. Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen
              Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen
dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening
dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face
mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak
pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

Macam Bentuk Masker :


a.  Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan
kecepatan aliran 5-8 liter/menit. 
 
b.    Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan
kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik,
saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup
melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar
yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada
simple face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37)
Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah. (Asmadi, 2009:33)

 c.    Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100%


dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak
bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada
saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya
mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat
ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37). Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2
yang tinggi. (Asmadi, 2009:34)

2.4 INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TERAPI OKSIGENASI


1.Persiapan Alat 
  Menyiapkan alat antara lain :\

a. Nasal kanul / masker sederhana / masker NRBM, sesuai ukuran pasien


b. Selang oksigen
c. Tabung oksigen dengan manometernya
d. Humidifier
e. Water steril (aquadest) / air matang / air mineral
f. Flowmeter (pengukur aliran)
g. Plester
h. Gunting plester
i. Alat tulis

2. Persiapan pasien

    Pembukaan 
        a.    Memberikan salam dan memperkenalkan diri

    b.   Menempatkan pasien / keluarga dalam kondisi nyaman dan kondusif


3. Mengonfirmasikan tujuan dan prosedur pemberian terapi oksigenasi 

          Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga pasien

4.  Menilai kesiapan pasien 

        Petugas menyiapkan inform concent untuk ditandatangani

5. Prosedur Pemasangan

     Mengorganisasikan tindakan pemberian terapi oksigenasi


Cara Pemasangan :

1. Alat-alat didekatkan pasien


2. Cuci tangan
3. Pasang manometer pada tabung oksigen
4. Pasang flowmeter dan pastikan alirannya mati terlebih dahul
5. Pasang botol humidifier
6. Sambung selang oksigenasi dengan humidifier
7. Buka aliran flowmeter untuk mengecek aliran oksigen
8. Atur aliran oksigen sesuai indikasi
9. Pasang alat terapi oksigen pada pasien
10. Amati respon pasien
11. Pasang plester untuk fiksasi
12. Rapikan pasien dan alat-alat
13. Dokumentasikan prosedur dan respon pasien

 
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada
penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat
melalui 3 cara, yaitu melalui kateter nasal , kanula nasal, dan masker oksigen.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai