DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
KETUA : NANDA YANI SEKNUN
ANGGOTA : ELSA ELVIRA KOLATLENA
KAROLUS S KASSIUW
CLAUTILDA C.J SIRKEN
FREDERIKA LOWIHAN
SEROJA RUMLUAN
AYU W.M SOMAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,dimana atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk itu kami hanturkan
permohonan maaf. Serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan yang akan datang.
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................................i
1.3 Tujuan………………………………………………………..............................1
Daftar pustaka…………………………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika).
Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan
tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak
yang cukup bermakna terhadap akrivitas sel. (wahit iqbal Mubarak, 2007). Pemberian terapi
oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru yang melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat khusus.
Pemberian cairan intravena merupakan pemberian cairan melalui alat intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, obat-obatan, pemantauan hemodinamik, serta
mempertahankan fungsi jantung dan ginjal. Pemberian cairan intravena (intravenous fluids
infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui jarum , ke dalam pembuluh
vena ( pembuluh balik ) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif
dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai
kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan
bisa tercapai dengan optimal.
3.1 Tujuan
KONSEP OKSIGENASI
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke
jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.
Tujuan
a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen
minimal.
b. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.
(Aryani, 2009:54)
Indikasi
Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak). (Suparmi, 2008:67)
Prinsip
a. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah, biasanya
hanya 2-3 L/menit.
b. Membutuhkan pernapasan hidung
c. Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40 %.
d. (Suparmi, 2008:67)
2. Pemberian Oksigen Melalui Masker Oksigen
Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen
dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening
dan mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face
mask bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing mask terletak
pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)
2. Persiapan pasien
Pembukaan
a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga pasien
5. Prosedur Pemasangan
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada
penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat
melalui 3 cara, yaitu melalui kateter nasal , kanula nasal, dan masker oksigen.
DAFTAR PUSTAKA