Pembimbing Klinik
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu
halangan apapun. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami selaku penulis dan umumnya bagi para pembaca agar dapat mengetahui
tentang “Asuhan keperawatan pada pasien Ny. Y dengan diagnosa medis stroke
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini akan lebih baik
pembuatan makalah lainnya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1.1 Pengertian
Oksigen merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan sel dan
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21%
1
2
kelangsungan sel dan jaringan tubuh karena oksigen diperlukan secara terus-
menerus.
1.1.2 Penyebab
oksigenisasi yaitu:
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang
ini dapat di sebabkan oleh secret yang kental atau berlebihan akibat
7) Faktor fisiologi
seperti TB paru
4
frekuensi nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi tanda dan gejala
adanya pola nafas yang tidak efektif sehingga menjadi gangguan oksigenasi.
Selain itu menurut Tarwoto & Wartonah (2010) terdapat tanda dan gejala
lainnya seperti :
(Nurjanah, 2014).
5
inspirasi & ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat melakukan
8) Takhipnea
1.1.4 Patofisiologi
kesadaran. 5 menit tidak mendapatkan oksigen sel otak akan rusak secara
sampai dengan alveoli. Dari alveoli oksigen berdifusi masuk ke dalam darah
dan dibawa oleh eritrosit (sel darah merah). Dalam darah oksigen dibawa ke
untuk digunakan sampai tingkat sel. Oksigen masuk ke dalam sel dan di
keluar dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi
maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan
1) Bronkoskopi
2) Endoskopi
3) Fluroskopi
kontraksi paru.
4) CT-Scan
ekspirasi
8
8) Oksimetri
nyeri. klien yang bisa dilakuakn pemeriksaan ini adalah klien yang
congestive
Hitung darah lengkap menentukan jumlah dan tipe sel darah merah dan
sel darah putih per mm3 darah. Hitung darah lengkap mengukur kadar
hemoglobin dalam sel darah merah. Defisiensi sel darah merah akan
11) Bronskokopi
biposi
10
(Andarmoyo, 2012).
1.1.6 Komplikasi
oksigen adalah:
1) Penurunan kesadaran
dalam arti tidak terjaga/ tidak terbangun secara utuh sehingga tidak
2) Hipoksia
3) Disorientasi
1.2.1 Pengertian
saraf, yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah pada salah satu bagian
1.2.2 Penyebab
Nurarif & Kusuma (2015), penyebab dari stroke non hemoragik adalah :
dibandingkan wanita.
a) Hipertensi
b) Penyakit jantung
c) Kolesterol tinggi
d) Obesitas
e) Diabetes mellitus
f) Polisetamia
g) Stres Emosional
3) Kebiasaan hidup
b) Obat-obatan terlarang
1.2.3 Klasifikasi
terhenti
5) Gangguan penglihatan
8) Nyeri kepala
9) Vertigo
1.2.5 Patofisiologi
Menjadi kapur/
mengandung
Penimbunan Lemak yang sudah kolesterol dg
Faktor pencetus/
lemak/kolesterol yang nekrotik dan infiltrasi limfosit
etiologi
dalam darah berdegenerasi (trombus)
Aliran darah ke
Kerusakan N. I Kerusakan Disfungsi N. XI
retina (Olfaktorus), N. IV neurocerebrospinal N. (assesoris)
(Trokrearis), N. XII VII (facialis), N. IX
Kemampuan retina (Hipoglosus) (gosofaringeus) Fungsi motorik dan
untuk menangkp muskuloskeletal
Perubahan ketajaman Control otot
obyek/bayangan
sensori penghidu, faial/oral Kelemahan pada
penglihatan dan pengecap menjadi lemah satu/keempat
Kebutaan anggota gerak
Ketidakmampuan Ketidakmampuan
penghidu, penglihatan bicara Hemiparase/plegi
dan pengecap kanan dan kiri
Kerusakan
Gangguan peubahan artikular, tidak
persepsi sensori dapat berbicara
Resiko jatuh Tirah baring
(disatria)
lama
Fungsi N. X (Vagus), N. IX
Proses menelan Hambatan Luka
tidak efektif (glosofaringeus)
mobilitas fisik dekubitus
1.2.6 Komplikasi
a) Infeksi pernafasan
c) Konstipasi
d) Tromboflebitis
f) Dislokasi sendi
a) Epilepsy
b) Sakit kepala
c) Kraniatomi
1) Angiografi serebri
3) USG dopler
1.2.8 Penatalaksanaan
2) Intervetion endovaskuler
Anurogo, 2018).
1.3.1 Pengkajian
1) Riwayat Keperawatan
lain-lain.
17
3) Riwayat kardiovaskuler
4) Gaya hidup
1) Diagnosa 1
f) Bedrest/tirah baring
2) Diagnosa 2
intensitas nyeri
e) Kontrol lingkungan
3) Diagnosa 3
TINJAUAN KASUS
2.1.1 Biodata
1) Identitas Pasien
a) Nama : Ny. Y
b) Umur : 67 tahun
d) Agama : Islam
f) Alamat : Kemiling
a) Nama : Tn. D
b) Usia : 37 tahun
d) Alamat : Kemiling
19
20
1) Airway
Pada jalan napas pasien terpasang TT, tampak ada akumulasi sekret di
2) Breathing
3) Circulation
Nadi teraba kuat, HR 122x/m, akral dingin, warna kulit pucat, odem di
4) Disability
5) Exposure
Hemodinamik :
e) Temperature : 35,9˚C
f) SPO2 : 90%.
2) Head to Toe
a) Kepala
b) Mata
pupil isokor
22
c) Telinga
d) Hidung
e) Mulut
f) Leher
g) Thorak
1) Jantung
iktus cordis
tambahan
2) Paru-paru
kanan normal
ronchi
h) Abdomen
ada lesi
i) Ekstermitas
Terdapat odem derajat II, di kedua kaki dan tangan kiri, kaki
Kekuatan otot 3 3
2 2
j) Genetalia
3) Pola Eliminasi
bau
khas urin
BAB : BAB cair terdapat ampas, berwarna kuning, bau khas feses
4) Tingkat Kesadaran
GCS 9 (E3VTTM5)
24
5) Tingkat Ketergantungan
Tanggal Aktivitas
Hygine Berpakaian Eliminasi Mobilisasi Kontinen Makan Kategori
01-01-2020 Dibantu Dibantu Kateter Dibantu Dibantu NGT 6
a) Nutrisi
Paien mendapat nutrisi cair, peptisol 6 x 250 cc, nutrisi sehari 1500
cc
b) Cairan
: 3800 : 2650
= 3800-2650
= (+ 1150cc)
7) Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
Kardiomegali
Elongalia aorta
26
c) CT-Scan (18-12-2019)
8) Terapi
Levofloxacin 750/hari/ IV
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
f) Kulit dingin
i) CRT 4 detik
j) Konjungtiva anemis
v) Kekuatan otot 3 3
2 2
w) Pasien tdak mampu mandi, menggunakan pakaian, makan, toileting,
y) Hemodinamik :
Temperature : 35,9˚C
DO:
- Pada jalan napas pasien terpasang TT Hipersekresi jalan Bersihan jalan napas
- Pasien tampak sesak napas tidak efektif
- Tampak ada sekret di selang TT
- Warna sekret kuning kehijauan
- Irama napas tidak teratur
- Suara napas ronchi
DO:
- Pasien menggunakan alat bantu pernapasan
ventilator dengan mode VC-SIMV VC-SIMV Hambatan upaya Gangguan penyapihan
FiO2 80% TV 350 Ti 1,0 PEEP 5, PS 10 napas ventilator
- Warna kulit pucat
- Heart Rate ± 122x/menit
- GCS (E3VTTM5)
- Hasil AGD : Asidosis respiratorik
terkompentasi penuh
- Ventillator terpasang sejak 20-12-2019
DO:
- Terdapat luka post oprasi craniotomy di Prosedur Kerusakan integritas
kepala pembedahan kulit
- Terdapat luka di kaki mengelupas
- Terdapat luka di punggung (dekubitus)
DO:
- Pasien tampak lemah dan lemas
- Gerakan tampak terbatas Penurunan Gangguan mobilitas
kekuatan otot fsik
- Sendi tampak kaku
- Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- Kekuatan otot 3 3
2 2
8. DS: Tidak terkaji pasien mengalami penurunan Kelemahan Defsit perawatan diri
kesadaran
DO:
- Pasien tampak lemah dan lemas
- Pasien tdak mampu mandi, menggunakan
pakaian, makan, toileting, berhias secara
mandiri
30
napas
napas
perfusi
5) Melakukan penghisapan
lendir
R : Pasien Kooperatif
H : dilakukan suction 2-
3x/jam
5) Melakukan penghisapan
lendir
R : Pasien Kooperatif
H : dilakukan suction 2x/jam
O:
- Frekuensi napas 23x/m
6) Mengauskultasi bunyi napas (3)
R : Pasien Kooperatif - Bunyi napas ronchi (3)
H : Bunyi napas ronchi - Saturasi oksigen 96% (3)
6) Melakukan penghisapan
lendir
7) R : Pasien Kooperatif
8) H : dilakukan suction 2x/jam
4.1 Kesimpulan
teratasi.
4.2 Saran
kemampuan perawat.
37
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A., 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association) NIC NOC Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction
Publishing
Tarwoto & Wartonah, 2010. Kebutuhan Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
4. Jakarta: Salemba Medika