Disusun Oleh:
Kelompok 4
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat serta
hidayahn-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“HIPERBARIK OKSIGEN TERAPI“ untuk memenuhi tugas mata kuliah Dopping
Dalam Olahraga.
Penulis menyadari makalah bertema terapi oksigen hiperbarik ini masih perlu
banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Demikian yang dapat
kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah dengan tema penelitian kualitatif ini
dapat diterima, dipahami, dan dapat bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
2.1 Pengertian Hiperbarik Oksigen Terapi.............................................2
2.2 Manfaat Hiperbarik Oksigen Terapi................................................2
2.3 Tujuan dan Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik..............................3
2.4 Pentingnya Hiperbarik Oksigen Terapi............................................4
2.5 Prosedur Kerja Hiperbarik Oksigen Terapi......................................4
2.6 Mekanisme Hiperbarik Oksigen Terapi...........................................5
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Hiperbarik Oksigen Terapi..................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di rumuskan masalah sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
12 Luka bakar
13 Infeksi tulang
3
Terapi oksigen hiperbarik juga dapat dilakukan untuk tujuan di bawah ini:
1. Membantu penyembuhan luka, terutama pada gangrene, dengan cara memberikan
oksigen dosis tinggi pada sel-sel tubuh yang luka
2. Membersihkan tubuh dari radikal bebas
3. Menghambat racun dari beberapa jenis bakteri dan meningkatkan kemampuan sel
darah putih untuk membunuh bakteri
4. Merangsang pembentukan pembuluh darah baru
Sasaran atau orang yang berhak mendapatkan terapi oksigen hiperbarik adalah
orang dengan keluhan penyakit luka bakar tidak kunjung sembuh, gangrene yang awet,
serta luka akibat radiasi. Metode pengobatan terapi oksigen hiperbarik juga ditujukan
bagi orang-orang yang mengalami cidera dekompresi.
Hal yang dimaksud dengan cidera dekompresi adalah beberapa luka akibat:
a. Menyelam.
b. Terhirupnya karbon monoksida.
c. Terjangkitnya stroke.
d. Adanya cedera otak akibat trauma.
4
Terapi ini memang bisa menjadi solusi untuk memperbaiki jaringan luka tak
kunjung sembuh, akan tetapi amat terlarang bagi orang-orang dengan penyakit di bawah
ini :
a. Asma.
b. PPOK atau penyakit paru-paru obstruksi kronis.
c. Klaustrofobia.
d. Demam tinggi.
e. Terjadinya kejang.
f. Infeksi pada saluran napas.
g. Terjadi gangguan tuba eustachius.
Kriteria Pasien Hiperbarik Oksigen Terapi yang harus terpenuhi adalah sebagai
berikut :
a) Mutlak
1. Pneumothorax yang tidak dikontrol
2. Pacemakers (Pasien dengan pacu jantung)
b) Relatif (masih dapat dilakukan dalam kondisi tertentu dan pengawasan ketat)
1. ISPA
2. Sinusitis kronis
3. Kejang
4. Demam tinggi
5. Riwayat pneumothorax spontan
6. Riwayat operasi thorax
7. Riwayat operasi osteosklerosis
8. Inveksi virus
9. Riwayat spherosistosis kongenital
10. Optic neuritis
5
bawah. Pada kasus ini, terapi oksigen hiperbarik akan Menstimulasi faktor pertumbuhan
seperti VEGF untuk merangsang neovaskularisasi pada Daerah yang nekrosis atau
tertutup edema.
Terapi oksigen hiperbarik digunakan bersamaan dengan debridemen luka,
Penutupan luka, dan kontrol kadar gula darah, Serta pemberian antibiotik secara tepat
sasaran. Pada pasien yang sedang mendapat terapi dapat dikontrol dengan menggunakan
alat transkutaneus oksimetri untuk Pemantauan kadar oksigen dalam darah dan Jaringan
6
BAB III
PENUTUP
3.8 Kesimpulan
Metode.
3.9 Saran
Pada makalah
7
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis