Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HIPERBARIK OKSIGEN TERAPI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dopping Dalam Olahraga

Yang diampu oleh

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Abdilah Gandi Fauzi 200621634815


2. Ah. Syarif Hidayatullah 200621634834
3. Chandita Aniti Satya 200621634901
4. Jery Surya Ahshyanata 200621434903
5. Redhista Shekar Apriliana 200621634885
6. Salman Al Farisi 200621634853
7. Surriyo Budi Pamungkas 200621634845

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN ILMU KEOLAHRAGAAN
JANUARI 2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat serta
hidayahn-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“HIPERBARIK OKSIGEN TERAPI“ untuk memenuhi tugas mata kuliah Dopping
Dalam Olahraga.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada selaku dosen


mata kuliah Dopping Dalam Olahraga. Tugas yang diberikan ini dapat menambah
wawasan saya terkait metode peningkatan performa atlet.

Penulis menyadari makalah bertema terapi oksigen hiperbarik ini masih perlu
banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Demikian yang dapat
kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah dengan tema penelitian kualitatif ini
dapat diterima, dipahami, dan dapat bermanfaat.

Malang, Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
2.1 Pengertian Hiperbarik Oksigen Terapi.............................................2
2.2 Manfaat Hiperbarik Oksigen Terapi................................................2
2.3 Tujuan dan Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik..............................3
2.4 Pentingnya Hiperbarik Oksigen Terapi............................................4
2.5 Prosedur Kerja Hiperbarik Oksigen Terapi......................................4
2.6 Mekanisme Hiperbarik Oksigen Terapi...........................................5
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Hiperbarik Oksigen Terapi..................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di rumuskan masalah sebagai berikut :

1) Apa yang dimaksud Hiperbarik Oksigen Terapi?


2) Mengapa perlu dilakukan Hiperbarik Oksigen Terapi?
3) Bagaimana prosedur dalam Hiperbarik Oksigen Terapi?
4) Siapa yg berhak untuk mendapatkan terapi HBOT

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, diketahui tujuan sebagai berikut :


1) Untuk mengetahui pengertian Hiperbarik Oksigen Terapi

1
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hiperbarik Oksigen Terapi


Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT) adalah suatu terapi dengan pemberian
oksigen konsentrasi 100% dan tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut (ATA), yang
dilakukan di ruang udara bertekanan tinggi/ruang hiperbarik dengan tekanan lebih dari 1
atmosfer (Atm). Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) mengacu pada pemberian oksigen
murni secara intermiten pada tekanan yang lebih tinggi dari 1 atmosfer absolut (ATA) di
ruang hiperbarik. Untuk tujuan klinis, Undersea and Hyperbaric Medical Society
(UHMS) menunjukkan bahwa tekanan harus 1,4 ATA (141,86 kPa) atau lebih tinggi agar
efektif. Kisaran umum tekanan yang digunakan adalah antara 2 dan 2,8 ATA. (1)
Biasanya, setiap sesi membutuhkan waktu antara 60 dan 120 menit. Perawatan dapat
dilakukan di ruang monoplace atau multiplace. Yang pertama mengakomodasi satu
pasien di mana seluruh ruangan biasanya diberi tekanan dengan oksigen 100%, dan
pasien menghirup oksigen ruangan sekitar secara langsung.

3.2 Manfaat Hiperbarik Oksigen Terapi


Secara luas, terapi oksigen hiperbarik ditujukan secara langsung pada kondisi
tubuh yang kekurangan oksigen, mengalami penyumbatan darah, dan pembengkakan
jaringan tubuh. Terapi ini dapat digunakan pada berbagai kondisi, di antaranya:

1 Cedera akibat penurunan tekanan mendadak saat menyelam


2 Emboli udara
3 Membantu penyembuhan luka
4 Membantu penyembuhan cangkok kulit
5 Cedera akibat kecelakaan tabrakan
6 Cedera otak
7 Memperlambat cedera akibat radiasi
8 Sakit kepala
9 Masalah pendengaran (tuli mendadak)
10 Penyumbatan pembuluh darah mata
11 Luka pada penderita diabetes

2
12 Luka bakar
13 Infeksi tulang 

Mannfaat lain dari Hiperbarik Oksigen Terapi

1. Masalah yang berhubungan dengan penyelaman (tx utama), misalnya : penyakit


dekompresi & tes toleransi oksigen bagi penyelam.
2. Mengatasi penyakit klinis (tx ajuvan), misalnya: diabetes mellitus, stroke, luka bakar,
osteomielitis, cangkok kulit / jaringan, dll.
3. Kebugaran, meningkatkan asupan oksigen di jaringan, meningkatkan sintesa kolagen,
neovaskularisasi, mempercepat eliminasi asam laktat.

3.3 Tujuan dan Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik


Terapi oksigen hiperbarik dapat dilakukan untuk mengatasi beberapa kondisi
atau penyakit berikut ini:
1. Penyakit dekompresiPenyakit dekompresi terjadi akibat perubahan tekanan air atau
udara yang terlalu cepat. Akibatnya, timbul gelembung udara di dalam pembuluh
darah (emboli). Penyakit ini banyak terjadi pada penyelam, pendaki, dan pekerja di
dalam pesawat terbang
2. Keracunan karbon monoksidaKeracunan karbon monoksida dapat terjadi ketika gas
karbon monoksida terhirup dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini menyebabkan
darah kesulitan mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
3. Ulkus dekubitusUlkus dekubitus umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit
tertentu, seperti diabetes, stroke, atau kelumpuhan. Untuk menanganinya, pasien
bisa menjalani terapi oksigen hiperbarik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
suplai oksigen ke bagian tubuh yang terkena ulkus dekubitus.
4. Cangkok kulitPada penderita penyakit yang memengaruhi peredaran darah, misalnya
diabetes, cangkok kulit mungkin tidak dapat merekat dengan baik. Terapi oksigen
hiperbarik dapat dilakukan untuk membantu agar cangkok dapat merekat sehingga
proses pemulihan bisa lebih maksimal.
Selain kondisi di atas, terapi oksigen hiperbarik dapat dilakukan untuk
menangani luka, baik akibat cedera maupun operasi, sindrom kompartemen, osteomielitis
berulang, dan anemia.

3
Terapi oksigen hiperbarik juga dapat dilakukan untuk tujuan di bawah ini:
1. Membantu penyembuhan luka, terutama pada gangrene, dengan cara memberikan
oksigen dosis tinggi pada sel-sel tubuh yang luka
2. Membersihkan tubuh dari radikal bebas
3. Menghambat racun dari beberapa jenis bakteri dan meningkatkan kemampuan sel
darah putih untuk membunuh bakteri
4. Merangsang pembentukan pembuluh darah baru

3.4 Pentingnya Hiperbarik Oksigen Terapi


Dikarenakan terapi oksigen hiperbarik mempunyai banyak manfaat antara lain
bertujuan untuk membantu tubuh dalam memperbaiki sel-sel yang rusak akibat penyakit
tertentu. Pasien dapat direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani terapi oksigen
hiperbarik selama beberapa kali, tergantung pada penyakit yang diderita pasien.

3.5 Prosedur Kerja Hiperbarik Oksigen Terapi


Terapi hiperbarik bekerja melalui inhalasi oksigen konsentrasi tinggi dalam
ruang bertekanan. Dalam lingkungan terapeutik yang, diberikan, jumlah oksigen yang
terlarut dalam plasma dapat mencapai dan lebih tinggi 20 kali dari pada menghirup udara
pada ruangan dengan tekanan atmosfer normal. Plasma yang kaya oksigen kemudian
diangkut ke jaringan yang mengalami hipoksia atau iskemik untuk mencegah terjadinya
angiogenesis, edema, dan mampu memodulasi respons sistem imun dan kekebalan tubuh
(Ilmi et al., 2017; Poff, Kernagis, & D'Agostino, 2011).

Sasaran atau orang yang berhak mendapatkan terapi oksigen hiperbarik adalah
orang dengan keluhan penyakit luka bakar tidak kunjung sembuh, gangrene yang awet,
serta luka akibat radiasi. Metode pengobatan terapi oksigen hiperbarik juga ditujukan
bagi orang-orang yang mengalami cidera dekompresi.
Hal yang dimaksud dengan cidera dekompresi adalah beberapa luka akibat:
a. Menyelam.
b. Terhirupnya karbon monoksida.
c. Terjangkitnya stroke.
d. Adanya cedera otak akibat trauma.

4
Terapi ini memang bisa menjadi solusi untuk memperbaiki jaringan luka tak
kunjung sembuh, akan tetapi amat terlarang bagi orang-orang dengan penyakit di bawah
ini :
a. Asma.
b. PPOK atau penyakit paru-paru obstruksi kronis.
c. Klaustrofobia.
d. Demam tinggi.
e. Terjadinya kejang.
f. Infeksi pada saluran napas.
g. Terjadi gangguan tuba eustachius.
Kriteria Pasien Hiperbarik Oksigen Terapi yang harus terpenuhi adalah sebagai
berikut :

a) Mutlak
1. Pneumothorax yang tidak dikontrol
2. Pacemakers (Pasien dengan pacu jantung)
b) Relatif (masih dapat dilakukan dalam kondisi tertentu dan pengawasan ketat)
1. ISPA
2. Sinusitis kronis
3. Kejang
4. Demam tinggi
5. Riwayat pneumothorax spontan
6. Riwayat operasi thorax
7. Riwayat operasi osteosklerosis
8. Inveksi virus
9. Riwayat spherosistosis kongenital
10. Optic neuritis

3.6 Mekanisme Hiperbarik Oksigen Terapi


Mekanisme utamanya adalah dengan Proliferasi fibroblas dan sintesis kolagen
untuk Angiogenesis. Efek berikutnya adalah sebagai Antimikroba baik secara langsung
maupun Secara tidak langsung. Luka yang sulit menutup termasuk diantaranya ulkus kaki
diabetes, ulkus karena insufisiensi arteri dan vena, utamanya pada daerah ekstremitas

5
bawah. Pada kasus ini, terapi oksigen hiperbarik akan Menstimulasi faktor pertumbuhan
seperti VEGF untuk merangsang neovaskularisasi pada Daerah yang nekrosis atau
tertutup edema.
Terapi oksigen hiperbarik digunakan bersamaan dengan debridemen luka,
Penutupan luka, dan kontrol kadar gula darah, Serta pemberian antibiotik secara tepat
sasaran. Pada pasien yang sedang mendapat terapi dapat dikontrol dengan menggunakan
alat transkutaneus oksimetri untuk Pemantauan kadar oksigen dalam darah dan Jaringan

3.7 Kelebihan dan Kekurangan Hiperbarik Oksigen Terapi


Penggunaan oksigen hiperbarik ini Memiliki kelebihan dan kekurangan yang
telah Diteliti sebelumnya. Sebagai indikasi terapi Oksigen, antara lain emboli gas,
sindrom Dekompresi, keracunan karbon monoksida dan Asap, insufisiensi arteri, terapi
pencangkokan Kulit, penyakit iskemia akibat trauma, abses Intrakranial, nekrosis
jaringan lunak akibat infeksi, kerusakan jaringan karena radiasi, dan luka bakar
Dalam melakukan terapi Hiperbarik dimungkinkan adanya efek samping jika
tidak dilakukan sesuai dengan arahan dari pendamping terapi, diantaranya :
1 Barotrauma (adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara
mendadak. Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin
bepergian dengan pesawat terbang)
2 Keracunan oksigen (dapat terjadi jika menghirup oksigen konsentrasi tinggi secara
berlebihan)
3 Hipoglikemi (kadar gula darah rendah yang biasanya terjadi pada Pasien Kencing
manis)
4 Cemas (rasa takut atau khawatir yang berlebihan)
5 Decompression sickness untuk pengunjung dalam (jika terjadi kegawat daruratan dan
terpaksa mengurangi tekanan secara mendadak dan dalam waktu yang cepat)

6
BAB III
PENUTUP

3.8 Kesimpulan

Metode.

3.9 Saran

Pada makalah

7
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Azis

Anda mungkin juga menyukai