Mintohardjo memperkenalkan kepada masyarakat umum dan sejawat dokter tentang tersedianya fasilitas
Terapi Oksigen Hiperbarik di rumah sakit kami.
Terapi oksigen hiperbarik bertujuan untuk membantu tubuh dalam memperbaiki sel-
sel yang rusak akibat penyakit tertentu. Pasien dapat direkomendasikan oleh dokter
untuk menjalani terapi oksigen hiperbarik selama beberapa kali, tergantung pada
penyakit yang diderita pasien.
Penyakit dekompresi
Penyakit dekompresi terjadi akibat perubahan tekanan air atau udara yang
terlalu cepat. Akibatnya, timbul gelembung udara di dalam pembuluh darah
(emboli). Penyakit ini banyak terjadi pada penyelam, pendaki, dan pekerja di
dalam pesawat terbang
Keracunan karbon monoksida
Keracunan karbon monoksida dapat terjadi ketika gas karbon monoksida
terhirup dalam jumlah yang banyak. Kondisi ini menyebabkan darah kesulitan
mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Ulkus dekubitus
Ulkus dekubitus umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit tertentu,
seperti diabetes, stroke, atau kelumpuhan. Untuk menanganinya, pasien bisa
menjalani terapi oksigen hiperbarik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
suplai oksigen ke bagian tubuh yang terkena ulkus dekubitus.
Cangkok kulit
Pada penderita penyakit yang memengaruhi peredaran darah, misalnya
diabetes, cangkok kulit mungkin tidak dapat merekat dengan baik. Terapi
oksigen hiperbarik dapat dilakukan untuk membantu agar cangkok dapat
merekat sehingga proses pemulihan bisa lebih maksimal.
Selain kondisi di atas, terapi oksigen hiperbarik dapat dilakukan untuk menangani
luka, baik akibat cedera maupun operasi, sindrom
kompartemen, osteomielitis berulang, dan anemia.
Terapi oksigen hiperbarik juga dapat dilakukan untuk tujuan di bawah ini:
Belum diketahui efek samping terapi oksigen hiperbarik terhadap kehamilan. Akan
tetapi, terapi ini dapat dilakukan untuk menangani keadaan gawat darurat pada ibu
hamil, misalnya keracunan karbon monoksida, dengan disertai pengawasan ketat.
Terapi oksigen hiperbarik tidak memerlukan rawat inap. Langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh dokter pada terapi ini akan disesuaikan dengan jenis ruangan
hiperbarik yang digunakan. Namun, tahapan dalam terapi oksigen hiperbarik yang
dilakukan oleh dokter umumnya adalah sebagai berikut:
Meminta pasien untuk berganti pakaian dengan jubah khusus rumah sakit
Meminta pasien untuk menempati monoplace atau multiple hyperbaric
chamber
Meminta pasien untuk berbaring atau duduk selama menjalani prosedur terapi
oksigen hiperbarik
Menaikkan tekanan udara ruang hiperbarik secara perlahan hingga mencapai
tekanan yang diperlukan
Menghentikan alat jika terapi sudah selesai dilakukan
Terapi oksigen hiperbarik umumnya berlangsung selama 2 jam. Jika sudah selesai,
pasien akan diminta beristirahat terlebih dahulu sebelum kembali beraktivitas seperti
biasa. Bila diperlukan, dokter dapat menganjurkan pasien untuk menjalani terapi
oksigen hiperbarik selama beberapa kali.
Cedera telinga
Cedera mata
Paru-paru mengempis (kolaps) dan tidak bisa mengembang
Kadar gula rendah (hipoglikemia)
Gangguan pada sinus
Keracunan oksigen
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami sejumlah gejala berikut
setelah menjalani terapi oksigen hiperbarik:
Demam
Mual dan muntah parah
Sesak napas berat
Kejang
Penurunan kesadaran