Oleh :
NIM.2130111
A. DEFINISI
chamber atau ruangan bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien
berada di dalam chamber selama beberapa jam untuk menghirup oksigen murni.
gangren gas dan keracunan karbon monoksida. Penelitian yang lebih baru telah
memeriksa kemungkinan bahwa hal itu mungkin juga memiliki nilai untuk
kondisi lain seperti cerebral palsu dan multiple sclerosis, tetapi tidak ada bukti
B. FUNGSI HIPERBARIK
merupakan salah satu anti oksidan dalam tubuh untuk pertahanan terhadap radikal
bebas dan bertujuan mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel darah putih
atau penyakit penyelaman seperti dekompresi, emboli gas dan keracunan gas.
2. Luka pada penderita kencing manis merupakan salah satu komplikasi yang
paling ditakuti karena sulit disembuhkan. Paling sering terjadi pada kaki dan
disebabkan oleh bakteri anaerob. Pemberian terapi HBO dapat membunuh bakteri
3. Sudden Deafness adalah penyakit tiba-tiba tuli atau tidak mendengar, hal ini
bisa terjadi karena infeksi (panas terlebih dahulu), bunyi-bunyian yang keras atau
penyebab lain yang tidak diketahui. Dengan melakukan terapi hiperbarik oksigen
dapat segera sembuh atau terhindar dari tuli permanen. Manfaat Lain dari Terapi
Hiperbarik Oksigen
Cangkokan kulit.
Osteomyelitis.
Radionokrosis.
Alergi.
pneumotoraks, sedang flu atau demam, penderita sinusitis, asma, infeksi saluran
3. Pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan yang menyerupai kapal selam yang
berukuran kecil selama 2 jam sehingga penting sekali untuk memastikan pasien
2. Untuk kondisi lain, prinsip terapi HBOT terletak pada kemampuannya untuk
Tekanan oksigen parsial dicapai menggunakan HBOT jauh lebih tinggi daripada
yang dicapai sambil menghirup oksigen murni pada kondisi normobaric (yaitu
kapasitas oksigen mengikat hemoglobin dalam sel darah merah dan sangat sedikit
oksigen diangkut oleh plasma darah. Karena hemoglobin dari sel-sel darah merah
hampir jenuh dengan oksigen di bawah tekanan atmosfer, ini rute transportasi
tidak dapat dieksploitasi lebih jauh. Oksigen transportasi melalui plasma, namun
memobilisasi batang / sel progenitor dari sumsum tulang oleh oksida nitrat (NO)
tergantung mekanisme. Mekanisme ini dapat menjelaskan kasus-kasus pasien
yang menunjukkan pemulihan organ yang rusak dan jaringan dengan HBOT.
Di Amerika Serikat Medical Society Bawah dan Hiperbarik, yang dikenal sebagai
terapi oksigen hiperbarik seperti yang didefinisikan oleh Komite Terapi Oksigen
perawatan medis vs HBOT pada biaya rumah sakit rata-rata dari US $ 1,800.00
per 90 pengobatan HBOT menit. Cina dan Rusia mengobati lebih dari 80
penyakit, kondisi dan trauma dengan HBOT, karena biaya yang signifikan di
negara-negara.
akut,
6. Penyakit dekompresi,
9. retinopati diabetik
biaya antara $ 108 dan $ 250 di klinik swasta, dan lebih dari $ 1.000 di rumah
sakit. AS dokter (baik MD atau DO) secara sah mungkin meresepkan HBOT
untuk "off-label" kondisi seperti Penyakit Lyme, stroke, dan migrain pasien
tersebut dirawat di klinik rawat jalan. Di Inggris ruang sebagian besar dibiayai
oleh National Health Service, meskipun beberapa, seperti yang dijalankan oleh
meliputi:
40 jam perawatan oksigen 24% pada 1,3 atm disediakan per baikan yang
Center for Autism dan Gangguan Terkait (CARD) menemukan bahwa terapi
autisme.
b. Cerebral Palsy
c. Abses epidural
e. multiple sclerosis
f. Radiasi sistitis hemoragik
h. Psoriasis.
b. mengamankan pasien
dari chamber
RESUME KEPERAWATAN MATRA UDARA
Oleh :
NIM .2130108
A. ATMOSFER
Atmosfer adalah selubung gas atau campuran gas-gas, yang menyelimuti
bumi. Campuran gas-gas ini disebut udara. Di atas atmosfer disebut ruang angkasa.
Ruang angkasa adalah ruang dimana tidak ada lagi udara, bila masih ada udara atau
gas maka daerah itu masih atmosfer, karena molekul gas yang sangat ringan dapat
terlepas dari gaya tarik bumi dan beredar ke ruang angkasa. Oleh karena itu dibuat
perjanjian tentang batas antara atmosfer dan ruang angkasa. Batas ini di Rusia,
menurut A.A. Lavikov adalah 3.000 km, sedang di Amerika, menurut Armstrong
adalah 6.000 mil
B. PEMBAGIAN ATMOSFER
Atmosfer juga dapat dibagi dalam 3 (tiga) daerah berdasarkan ilmu faal, yaitu :
1. Physiological Zone
Daerah ini terbentang dari permukaan bumi sampai ke ketinggian 10.000 kaki.
Di daerah ini orang praktis tidak mengalami perubahan faal tubuhnya, kecuali
daya adaptasi gelapnya saja yang memanjang bila berada pada ketinggian
lebih dari 5.000 kaki.
2. Physiological Defficient
Di daerah ini orang akan mengalami kekurangan fisiologi atau mengalami
kelainan faal tubuh berupa hipoksia, tetapi masih dapat ditolong dengan
pemberian oksigen saja. Daerah ini terbentang dari ketinggian 10.000 kaki
sampai 50.000 kaki.
3. Space equivalent zone
Atmosfer di atas 50.000 kaki dinamakan space equivalent zone, karena di sini
orang akan mengalami hipoksia berat dan canapertolongan atau perlindungan
sama seperti di ruang angkasa.
G. HIPOKSIA
Menurut sebabnya hipoksia ini dibagi menjadi 4 macam
1. Hypoxic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena menurunnya tekanan parsiil
oksigen dalam paru-paru atau karena terlalu tebalnya dinding paru-paru.
Hypoxic-Hypoxia inilah yang sering dijumpai pada penerbangan, karena seperti
makin tinggi terbang makin rendah tekanan barometernya sehingga tekanan
parsiil oksigennyapun akan makin kecil.
2. Anaemic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang disebabkan karena berkurangnya
hemoglobin dalam darah baik kanena jumlah darahnya sendiri yang kurang
(perdarahan) maupun karena kadar Hb dalam darah menurun (anemia).
3. Stagnant-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena adanya bendungan sistem
peredaran darah sehingga aliran darah tidak lancar, maka jumlah oksigen yang
diangkut dari paru-paru menuju sel persatuan waktu menjadi kurang. Stagnant
hipoksia ini sering terjadi pada penderita penyakit jantung.
4. Histotoxic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena adanya bahan racun dalam
tubuh sehingga mengganggu kelancaran pemapasan dalam.
H. GEJALA HIPOKSIA
1. Air hunger, yaitu rasa ingin menarik napas panjang terus menerus
2. Frekuensi nadi dan pernapasan naik
3. Gangguan pada cara berpikir dan berkonsentrasi
4. Gangguan dalam melakukan gerakan koordinatif misalnya memasukkan paku ke
dalam lubang yang sempit
5. Sianosis, yaitu warna kulit, kuku dan bibir menjadi biru
6. Lemas
7. Kejang-kejang
8. Pingsan dan sebagainya.
Gejala-gejala Subyektif, meliputi :
1. Malas
2. Ngantuk
3. Euphoria
I. PENGARUH MEKANISME GAS-GAS DALAM TUBUH
Berubahnya tekanan udara di luar tubuh akan mengganggu keseimbangan tekanan
antara rongga tubuh yang mengandung gas dengan udara di luar. Hal ini akan
berakibat timbulnya rasa sakit sampai terjadinya kerusakan organ-organ tertentu.
1. Traktus gastrointestinal
Tindakan preventif agar tidak banyak terkumpul gas dalam saluran
pencernaan, meliputi :
Dilarang minum bir, air soda dan minuman lain yang mengandung gas
CO2 sebelum terbang.
Makanan yang dilarang sebelum terbang adalah bawang merah,
bawang putih, kubis, kacang-kacangan, ketimun, semangka dan
chewing gum.
Tidak dibenarkan makan dengan tidak teratur, tergesa-gesa dan sambil
bekerja.
Tindakan regresif bila gejala sudah timbul, adalah :
Ketinggian segera dikurangi sampai gejala gejala ini hilang.
Diusahakan untuk mengeluarkan udara dani mulut atau kentut
Banyak mengadakan gerakan
2. Telinga
Berhenti naik dan datar pada ketinggian tersebut sambil menelan ludah
berulang-ulang sampai hilang gejalanya.
Bila dengan usaha tadi tidak berhasil, maka pesawat diturunkan kembali
dengan cepat sampai hilangnya rasa sakit tadi.
b) Bila terjadi pada waktu turun, dilakukan :
3. Sinus paranasal
4. Gigi
Hanya terjadi pada orang yang memiliki gigi rusak à memiliki kantong udara
yang besar (aerodontalgia)
Ketika sebuah pesawat udara berbelok, gaya percepatan sentrifugal yang ditimbulkan
dapat dihitung dengan persamaan :
F=mv2
Dari persamaan tersebut dapat terlihat apabila terjadi peningkatan kecepatan , gaya
sentrifugalnya akan meningkat sebanding dengan kuadrat kecepatannya. Jelas juga terligat
bahwa gaya percepatan akan berbanding terbalik dengan ketajaman belokan (jari-jari).
Efek paling utama dari gaya G adalah terhadap sistem sirkulasi karena darah bersifat
mudah bergerak dan berpindah akibat gaya sentrifugal. Sewaktu penerbang terkena gaya G
positif, darah akan tertarik ke tubuh bagian bawah., sehingga terjadi peningkatan tekanan
hiodrostatik vena–vena inferior sebesar 5 kali normal atau sekitar 450 mmHg. Dengan
meningkatnya tekanan vena , maka pembuluh akan berdilatasi pasif, akibatnya banyak darah
akan berpindah ke tubuh bagian bawah. Karena jantung tidak memompakan darah kecuali
darah kembali ke jantung maka semakin banyak darah terkumpul di bagian bawah tubuh
semakin kecil curah jantungnya.
Gaya G juga mempengaruhi tekanan darah dimana apabila pesawat berakselerasi naik
maka tekanan darah sistolik dan diastolic akan turun bersamaan sebesar 20 mmHg dalam
beberapa detiksetelah percepatan diberikan, tetapi kemudian tekanan sistolik akan naik
menjadi 55 mmHg, sedangkan diastolic akan naik sebesar 20 mmHg pada waktu 10 sampai
15 detik berikutnya. Pemulihan ini berkaitan dengan kegiatan reflex baroreseptor.
Percepatan yang lebih besar dari 4 sampai 6 G menimbulkan pandangan gelap / black
out dan disusul dengan kehilangan kesadaran beberapa saat kemudian. Bila peningkatan
percepatan seperti ini berlanjut maka orang tersebut akan meninggal. Keadaan tersebut
dinamakan G-Log
Efek gaya negatif terhadap tubuh tidak sehebat efek G positif, tetapi mungkin bersifat
lebih merusak dibandingkan efek G +, gangguan yang sering timbul adalah akibat efek
pengumpulan cairan pada bagian atas tubuh terutama otak, sehingga dapat timbul edema
otak, yang dapat menyebabkan peningkatan tekana intra cranial menjadi 300 sampai 400
mmHg, kadang pembuluh darah kecil di otak dapat pecah. Tetapi keadaan ini mungkin tidak
terlalu membahayakan dikarenakan adanya perpindahan cairan serebrospinal ( LCS )
sehingga menjadi bantalan otak terhadap cranium apabila terjadi peningkatan tekanan.
Karena mata tidak terlindung oleh cranium maka hyperemia dapat terjadi karena
peningkatan tekanan intraokular, dan terjadi buta sementara disertai kemerahan.
N. Pengaruh percepatan
Seperti diketahui pada penerbangan aerobatik ataupun combat, penerbang dapat
mengalami pengaruh gaya baik G-positif ataupun G-negatif. Pengaruh kedua macam
percepatan tersebut adalah :
1) Pengaruh G-positif terhadap alat penglihatan
Kalau penerbang mengadakan pull up maka penerbang akan mengalami suatu G-
positif. Otak dan mata kekurangan darah. Dengan tidak adanya supply darah dapat
terjadi gangguan yaitu penglihatan abu-abu yang disebut grey-out atau kalau G lebih
besar dan terjadi kebutaan total disebut black out. G positif sebesar 3,5 ¬ 4 G
menyebabkan kehilangan pandangan perifer yang kemudian disusul dengan grey-out.
Pada G-positif sebesar +4 ¬ +6, 5 G terjadi black out.à masih sadar tapi jika lebih
dari 3 detikà pingsan
2) Pengaruh G-negatif terhadap alat penglihatan
Kalau seorang penerbang membuat dive maka penerbang ini akan mengalami G-
negatif; tekanan (gaya) tambahan akan bekerja dengan arah dari perut menuju ke
kepala. Akibatnya pembuluh darah di mata penuh dengan darah yang mengakibatkan
penglihatan menjadi merah atau disebut red-out. Hal ini akan berakibat timbulnya rasa
sakit kepala sampai pecahnya pembuluh darah di otak bila G-negatif tersebut sangat
besar dan lama. Biasanya G-negatif sebesar 2,0 ¬ 2,5 telah menyebabkan red-out
Gerakan-gerakan lain yang menghasilkan G-negatif pada penerbangan adalah pada
waktu mengadakan outside loop yang tajam kemudian dive.
RESUME
KEPERAWATAN MATRA LAUT
KESELAMATAN DI LAUT