Disusun Oleh :
Pembimbing :
dr. Nathalie Kailola, M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul “Terapi Oksigen Hiperbarik” yang dibawakan dalam rangka tugas
menambah wawasan dan dapat membantu pada praktik klinik di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
2
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Sejarah Hiperbarik 5
B. Oksigen Hiperbarik 6
11
15
17
DAFTAR PUSTAKA
18
3
BAB I
PENDAHULUAN
suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan
kepada pasien Oksigen tersebut memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada
tekanan udara atmosfir, biasanya hingga mencapai 3 ATA. Pada mulanya, terapi
ini diperuntukkan bagi penderita decompression sickness yang sering dialami oleh
para penyelam. Seiring dengan berjalannya waktu serta melalui berbagai uji coba,
terapi ini juga efektif dan terbukti mampu membantu dalam menyembuhkan
rusak.1
Melihat kegunaan dari terapi oksigen hiperbarik yang sangat luas dalam
keberadaan alat terapi tersebut diperlukan dalam jumlah yang banyak. Akan
Indonesia sangatlah terbatas. Sejauh ini, hanya beberapa rumah sakit yang
memiliki alat HBOT, antara lain: RSAL Dr. Ramelan, Surabaya; RS PT Arun,
4
Gunung Wenang, Manado; RSU Makasar; RSAL Halong, Ambon; dan RS
Petromer, Sorong.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Hiperbarik
tahun 1930. Saat itu terapi oksigen hiperbarik hanya diberikan kepada para
yang timbul akibat perubahan tekanan udara saat menyelam, sehingga fasilitas
terapi tersebut sebagian besar hanya dimiliki oleh beberapa rumah sakit TNI AL
dimanfaatkan pada tahun 1960 oleh Lakesla yang bekerjasama dengan RSAL Dr.
Ramelan, Surabaya. Hingga saat ini fasilitas tersebut merupakan yang terbesar di
Indonesia. Adapun beberapa rumah sakit lain yang memiliki fasilitas terapi
5
Balikpapan, RS Gunung Wenang Manado, RSU Makassar, RSAL Halong
tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Dalam tekanan udara tersebut komposisi
dan Oksigen (O2) 21%. Dalam pernafasan kita pun demikian. Pada terapi oksigen
Terapi oksigen hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum
dalam tubuh melalui cara pertukaran gas. Fase-fase respirasi dari pertukaran gas
terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan difusi. Dengan kondisi tekanan
oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang menopang kehidupan suatu
dalam suatu ruangan menghisap oksigen tekanan tinggi (100%) atau pada tekanan
jaringan tubuh (1 ATA). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu
menyelam atau di dalam ruang udara yang bertekanan tinggi (RUBT) yang
6
dirancang baik untuk kasus penyelaman maupun pengobatan penyakit klinis.
Individu yang mendapat pengobatan HBOT adalah suatu keadaan individu yang
berada di dalam ruangan bertekanan tinggi (>1 ATA) dan bernafas dengan
oksigen 100%. Tekanan atmosfer pada permukaan air laut sebesar 1 atm. Setiap
penurunan kedalaman 33 kaki, tekanan akan naik 1 atm. Efek fisiologis dapat
plasma. Bahkan, kian populernya khasiat dan manfaat terapi ini, pemakaiannya
telah semakin meluas sebagai terapi kebugaran tubuh serta untuk kecantikan
B. Oksigen Hiperbarik
Oksigen adalah suatu gas yang merupakan unsur vital dalam proses
orang yang tahu, selain dalam proses pernafasan dan metabolisme, oksigan juga
pernapasan oksigen murni (100%) pada tekanan udara yang dua hingga tiga kali
lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal, yaitu 1 atm (760 mmHg).
Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam atau berada
7
dalam ruangan udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber) yaitu suatu ruang
kedap udara terbuat dari perangkat keras yang mampu diberikan tekanan lebih
besar dari 1 atm (ruang kompresi) beserta sumber oksigen dan sistem
Dalam kondisi normal, oksigen dibawa oleh sel darah merah keseluruh
tubuh. Tekanan udara yang tinggi, akan menyebabkan jumlah oksigen yang
dibawa oleh sel darah merah meningkat hingga 400%. Terapi ini merupakan
memodulasi nitrit okside (NO) pada sel endotel. Pada sel endotel ini HBOT juga
yang diperlukan untuk sintesis proteoglikan dan bersama dengan VEGF akan
memacu kolagen sintesis pada proses remodeling, salah satu tahapan dalam
penyembuhan luka.3
menghirup oksigen murni (100%) pada tekanan udara lebih besar dari pada
kali lebih besar dari pada atmosfir biasa. Mekanisme diatas berhubungan dengan
salah satu manfaat utama HBOT yaitu untuk penyembuhan luka. Pada bagian luka
8
terdapat bagian tubuh yang mengalami edema dan infeksi. Di bagian edema ini
terdapat radikal bebas dalam jumlah yang besar. Daerah edema ini mengalami
peningkatan IFN-γ, i-NOS dan VEGF. IFN-γ menyebabkan TH-1 meningkat yang
dapat disimpulkan bahwa pada luka, HBOT berfungsi menurunkan infeksi dan
edema.3,5
penyembuhan luka, hipoksia sekitar luka. Kondisi ini akan memicu meningkatnya
Sebagai respon, akan terjadi peningkatan NO hingga 4-5 kali dengan diiringi
pemberian oksigen hiperbarik 2-3 ATA selama 2 jam. Hasilnya pun cukup
9
dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus dimana memiliki luka yang sukar
apakah jantung dan paru-paru dalam kondisi baik atau sebaliknya. Jika
menghindari penularan penyakit itu pada orang lain. Intinya pemeriksaan ini
antara lain sebagai antimikroba, dari penelitian yang dilakukan, sebagai zat anti
gram positif maupun negative dengan kekuatan yang sama. Jadi dengan demikian
terhadap kuman aerob bersifat bakteriostatik. Selain itu ditemukan bahwa oksigen
namun efek HBO terhadap virus hasilnya masih saling bertentangan. Ada yang
10
dihambat, ada pula yang di rangsang sehingga disimpulkan infeksi oleh virus
terjadi saturasi jaringan tubuh oleh gas nitrogen, sebaliknya saat penyelam menuju
terjadi keadaan supersaturasi (lewat jenuh) jaringan tubuh oleh gas Nitrogen.
Helium maupun gas lembam lainnya tergantung jenis gas pernafasan yang
dipakai.2
partial gas nitrogen yang dapat dilarutkan oleh tubuh pada tekanan tertentu, maka
sesuai hukum Henry sebagian larutan gas nitrogen akan berubah menjadi gas
penyelam. Jika diberikan tekanan tinggi pada tubuh kita maka gelembung tadi
akan mengecil volume dan diameter nya ,selain itu gelembung nitrogen akan
11
Jika pada penderita penyakit dekompresi dan emboli diberikan oksigen
tekanan tinggi maka resolusi gelembung nitrogen akan berlangsung lebih cepat
dan efektif ,dibandingkan jika penderita diberikan udara tekanan tinggi. Untuk
efektivititas hasil terapi OHB maka OHB harus dilaksanakan sebelum 5-6 jam
OHB hasilnya semakin baik karena belum terjadi komplikasi mekanis dan
biokimaiwi yang ditimbulkan oleh bubble sehingga belum ada kerusakan jaringan
yang permanen.2
fisiologis dari terapi oksigen hiperbarik berikut ini juga merupakan penyakit klinis
yang dapat diobati dengan terapi hiperbarik antara lain keracunan karbon
iskemia akibat trauma, abses intracranial, nekrosis jaringan lunak akibat infeksi,
kerusakan jaringan akibat radiasi dan luka bakar. Lebih dari itu, HBOT juga
(glembung gas yang tidak menimbulkan gejala) yang tidak diketahui oleh
penyelam. Oleh karena itu pada semua kasus omitted decompression perlu
maupun di air, atau dengan Tabel Pengobatan. Dalam hal ini di kalangan
penyelam yang paling sering digunakan adalah tabel rekompresi dari US Navy.2
12
Digunakan untuk mengobati pain only Decompresion sickness, jika gejala
Digunakan untuk DCS Tipe 1 yang gejala nya tidak hilang dengan table
13
Tabel 6a : Decompresion Sickness Tipe 2
Digunakan untuk pengobatan gas emboli / dicurigai ada gas emboli atau
14
E. Kontraindikasi Terapi Oksigen Hiperbarik
konvulsan.
Emfisema yang disertai retensi CO2. Pada keadan ini ada kemungkinan
15
penderita-penderita dengan penyakit paru disertai retensi CO2, terapi oksigen
Namun setiap operasi dada harus diteliti kasus demi kasus untuk menentukan
menimbulkan masalah.
menjadi lebih hebat bila binatang tersebut diberi terapi oksigen hiperbarik.
Dengan alas an ini dialnjutkan agar penderita yang terkena salesma (Cold)
16
menghilang, apabila penderita tidak memerlukan pengobatan segera dengan
oksigen hiperbari.
BAB III
KESIMPULAN
suatu terapi yang dilakukan dengan cara memberikan 100% oksigen bertekanan
kepada pasien Oksigen tersebut memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada
mengatasi iskemik, HBOT juga memiliki mekanisme lain antara lain sebagai
antimikroba, Lebih dari itu, HBOT juga dipergunakan untuk menjaga kecantikan,
(glembung gas yang tidak menimbulkan gejala) yang tidak diketahui oleh
penyelam. Oleh karena itu pada semua kasus omitted decompression perlu
17
dilakukan rekompresi, dapat dengan Tabel dekompresi baik di dalam RUBT
DAFTAR PUSTAKA
2014
3. Sahni T, Singh P, John MJ. Hyperbaric oxygen therapy : current trends and
Indonesia. Jakarta;2016
5. McDonagh MS, Carson S, Ash JS, Russman BS, Stavri PZ, Krages KP et al.
18