Anda di halaman 1dari 37

TERAPI OKSIGEN

HIPERBARIK DALAM KLINIK


KELOMPOK 8

EUNIKE ALJELLY MANONGKO


SANTIANI DAUN LEBOK
ENJEL LIAN LUMABIANG
SARLOTA SERI
NADIA ASENG
Pengertian

a. Kesehatan Hiperbarik Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang Masalah-masalah Kesehatan


Yang Timbul Akibat Pemberian Tekanan Lebih Dari 1 (Satu) Atmosfer Terhadap Tubuh Dan
Aplikasinya Untuk Pengobatan
b. Terapi Oksigen Hiperbarik Adalah Pemberian Oksigen Tekanan Tinggi Untuk Pengobatan
Yang Dilaksanakan Dalam RUBT.
c. Tekanan 1 (Satu) Atmosfer Adalah Tekanan Udara Yang Dialami Oleh Semua Benda,
Termasuk Manusia, Diatas Permukaan Laut, Bersifat Tetap Dari Semua Jurusan Dan Berada
Dalam Keseimbangan.
ASPEK FISIKA

a. Tekanan

Pada Abad Ke-17, Galileo Menemukan Bahwa Sesungguhnya Udara Mempunyai Berat. Percobaan
Galileo Ini Kemudian Didengar oleh Seorang Ahli Matematika Italia Bernama Evangelista Toricelli Yang
Menyimpulkan Bahwa Mestinya Manusia Yang Hidup Didasar “Lautan Udara” mendapat Beban Yang
Tepat Oleh Karena Berat Udara. Toricelli Memutuskan Untuk Mengukur Berat Udara Tersebut. Melalui
Serangkaian Percobaan Toricelli Dapat Memutuskan Untuk Mengukur Berat Udara Tersebut Sebanding
Dengan 76000 mmHg, Selanjutnya, Blaise Pascal, Seorang Ilmuwan Perancis, Mengulang Dan
Mengembangkan Percobaan Toricelli.
b. Satuan Tekanan
1. Ada 4 (Empat) Istilah Yang Pakai Untuk Menyebut Tekanan Gas :
1) Tekanan Atmosfir, Biasanya Dipakai Satuan Kg/cm2, Atmosfir Absolut (ATA) Atau Pounds Per Square inch Absolute
(Psia).
2) Tekanan Barometer, Biasanya Dinyatakan Dengan mmHg.
3) Tekanan Manometer, Yang Menunjukkan Perbedaan Antara Tekanan Atmosfir Dan Tekanan Yang Diukur, Biasanya
Dinyatakan Dengan ATG (Amospheregange).
4) Tekanan Absolut, Yaitu Tekanan Keseluruhannya Yang Dialami, Besarnya Adalah ATG+1

Masih Ada Beberapa Satuan Tekanan Lain Yang Kadang-kadang Juga Dipakai, Satuan Dan Persamaannya Adalah Sebagai Berikut
Atmosfir (atm) = 10.33 (10) m Air Laut.
= 33.05 (33) ft Air Laut
= 14.696 (14.7) ibs/in2 (osi)
= 1.013 mmHg
= 760 Torr
c. Hukum-hukum Fisika Dasar
1). Hukum Boyle, Volume Suatu Gas Berbanding Terbalik Dengan Tekanannya
Pada Temperatur Tetap, P1V1 =P2V2 = P3V3 = …. =K

2). Hukum Dalton, Tekanan Suatu Campuran Gas Sama Dengan Jumlah Tekanan
Persul Masing-masing Gas, P =P1+P2+P3+P4+….

3). Hukum Henry, Banyaknya Gas Yang Larut Dalam Cairan Terbanding Lurus
Dengan Tekanan Gas Tersebut Pada Temperatur Tetap.

4). Hukum Charles, Pada Volume Tetap, Temperatur Suatu Gas Berbanding Dengan
Tekanannya. V
D. Kepadatan
E. Suara
Bila Tekanan Naik, Maka Kepadatan Udara Yang
Orang-orang Yang Mendapat
Diisap Juga Naik. Hal Ini Akan Menyebabkan
Meningkatnya Kerja Pernafasan. Pada Orang- Tekanan Lebih Dari Normal, Akan

orang Normal Hal Ini Hampir Tidak Berarti, Akan Mengalami Perubahan Pada
Tetapi Dapat Menimbulkan Kesulitan Pada Orang- Kualitas Suaranya. Ini Disebabkan
orang Dengan Gangguan Pernafasan (Dyspneu), Oleh Karena Kepadatan Dari Media
Dengan Trakheostomi Atau Memakai Tuba
Penyalur Suara Meningat.
Endotrakheal.
F.Temperatur G. Komposisi Udara
Udara Kering Terdiri Dari :
Selama kompresi temperatur akan meningkat, dan
Nitrogen (N2) :78.084 %
Pada waktu Dekompresi Temperatur Turun.
Argon (Ar) : 0.934 %
Untuk Membuat Suasana Di Dalam RUBT
Oksigen (O2) :20.946 %
Nyaman Dan Aman Adalah Dengan
Karbon Dioksid (CO2):0.033 %
Memperbaiki Rancangan RUBT Dan Sistem
Gas-gas Yang Jarang (rare gases) :
Kontrolnya.
Neon (Ne)
 
Helium (He)
Krypton (Kr). Hindrogen (H2) 0.003%
Xenon (Xe). Radon (Ra)
Karbon Monoksid (Co)
ASPEK FISIOLOGI

Fase-fase Respirasi
Seperti telah diketahui, kekurangan oksigen pada tingkat sel menyebabkan
terjadinya gangguan kegiatan basal untuk hidupnya suatu organ organisme
untuk mengetahui kegunaan HBO didalam mengatasi hipoksia selular, perlu
skema dari fase-fase respirasi sebagai berikut :
1 Fase Ventilasi

Fase ini Merupakan Penghubung Antara Fase


Transportasi Dan Lingkungan Gas Diluar. Fungsi
Dari Saluran Pernafasan Adalah Untuk Memberi
Oksigen Dan Membuang CO2 Yang Tidak Perlu
Dalam Proses Metabolisme.
2. Fase Transportasi 3. Fase Utilisasi

Fase Ini Merupakan penghubung


Pada fase utilisasi menjadi metabolisme
antara lingkungan luar dengan seluler.
phase ini dapat terganggu apabila terjadi
organ-organ (Sel Dan Jaringan).
gangguan pada fase ventilasi maupun fase
Fungsinya Adalah menyediakan transportasi. Gangguan ini dapat diatasi
dengan oksigen hiperbarik, kecuali
gas yang dibutuhkan dan
gangguan Itu disebabkan oleh karena
membuang gas yang dihasilkan pengaruh biokimia, enzim, cacat atau
keracunan.
oleh proses metabolisme.
4.Fase Difusi

Fase Ini Sebenarnya Adalah Pembatas Fisik Diantara Ketiga


Fase Tersebut Diatas Dan Dianggap Pasif. Namun
Gangguan Pada Pembatas Ini Dapat Mempengaruhi
Pertukaran Gas.
b. Transport Dan Utilisasi Oksigen
1) Hemoglobin 2) Oksigen Yang
(Hb) Larut

3) Utilisasi O2 4) Efek
5) Retensi CO2
Kardiovaskuler

6) Pada Keadaan Dimana Oksigen Hiperbarik Menyebabkan


Saturasi Hemoglobin Menjadi 100 % Maka Akan Terjadi Kenaikan
CO2 Dalam Darah Dan Pergeseran pH Ke Arah Asam, Akan Tetapi
Hal Ini Tidak Membawa Pengaruh Apa-apa Pada Orang Normal.
 

1. DASAR-DASAR TERAPI
OKSIGEN HIPERBARIK
A. Pengaruh Oxigen Hiperbarik Terhadap Mikro Organisme
a. Timbulnya Organisme Yang Kebal Terhadap Antibiotik

Menyebabkan Makin Bertambahnya Keinginan untuk Mendapatkan


Vaksin Antibiotika Baru Maupun Cara-cara Yang Dapat
Meninggikan Kemampuan Zat Antimikroba
B. INFEKSI ANAEROB
a. Klostradium Penyebab Gas Gangren
Kasus-kasus Gas Gangren Paling Banyak Disebabkan Oleh Klostridium
Welchil (Perfigensi). Perkembangbiakannya Terjadi Dalam Jaringan Yang
Hipoksia. Selama Tubuh Dikeluarkan Eksotoksin Terutama Alfatoksin Yang
Merusak Jaringan Otot Dan Menyebabkan Hemolisa Didalam Luka. Oksigen
Hiperbarik Tidak Dapat Membunuh Klostridium Tersebut Tetapi Dapat
Menghentikan Produksi Alfatoksin Bahkan Menginaktifkannya, Dengan
Demikian Memberi Kesempatan Kepada Leukosit Untuk Membunuh Kuman
Tersebut Dan Jika Digabung Dengan Cara Pengobatan Lainnya Dapat
Memberikan Hasil Yang Baik.
b. Klostridium Tetani
Kuman Ini Termasuk Golongann Anaerob Oksigen
Hiperbarik Menghalangi Produksi Toksin Tetanus Bahkan
Bersifat Bakterisidal.
A.A Loedin Sekitar Tahun 1960-an Mengadakan Penelitian
Pengobatan Tetanus Dengan Oksigen Hiperbarik Dimana
Didapatkan Hasil Yang Cukup Memuaskan. Tetapi Pada
Penelitian Yang Dilakukan OLeh S.F. Gottlieb Tahun 1971
Dikatakan BahwaOksigen Hiperbarik Tidak Mempunyai
Efek Menguntungkan Secara Nyata Terhadap Perjalanan
Klinis Tetanus.
c. Non- Spore Forning Anaerobes (NSA)
NSA Dapat Ditemukan Pada Semua Jenis Infeksi Yang Mengenal
Organ Atau Jaringan. Organisme Ini Mungkin Saja Dapat Dicegah
Perkembangbiakannya Dengan Pemberian Oksigen Dengan Tekanan 3
ATA Selama 2 (Dua) Jam Setiap Hari.
Berdasarkan Kenyataan Bahwa Perkembangbiakannya Dapat
Dihalangi Oleh Oksigen Hiperbarik. Maka Diduga Bahwa Infeksi Yang
Disebabkan Aktinomisetes Dapat Diobati Dengan Oksigen Hiperbarik.
d. Flora Usus
Organisme Yang Paling Banyak Terdapat Dalam Saluran Pencernaan
Bagian Bawah Adalah Kuman Anaerob Karena Itu Diduga Bahwa
oksigen Hiperbarik Dapat Menganggu Flora Usu.
e. Flora Mulut

Flora Mulut Terus Mengalami Perubahan Mulai


Saat Kelahiran Sampai Dewasa Diantara Flora
Mulut Ini Ditemukan Kuman Anaerob Dalam
Jumlah Besar,Yang Cukup Diadakan Penelitian
Dalam Bidang Ini.
C. INFEKSI AEROB
a. Mikrobakterium Leprae
b. Mikrobakterium Tuberkulosis
c. Mikrobakterium Ulserans
d. Pneumokokus
e. Stafilokokkus
f. Eshericia, Proteus, Pseudomonas, Dan Salmonela
g. Fungi, Protozoa, Alga, Dan Virus
PENGARUH OKSIGEN HIPERBARIK
TERHADAP OBAT-OBATAN
ANALGESIK

a. Non-Narkotik b. Narkotik

Obat-obatan seperti asam Pada penderita-penderita yang


acetil dan fenasetin dalam menggunakan morfin, Mepecidin
atau jenis Narkotik lain, harus
dosis terapi tidak mempunyai
diwaspadai bahaya terjadinya
efek yang memperkuat teracunan oksigen.
keracunan oksigen.
ANESTETIK

Secara umum dikatakan bahwa pemakaian anestetik dalam suasan


Hiperbarik Memerlukan usaha-usaha pengamanan (safe quard)
dengan peralatan seperti yang terdapat pada kamar bedah Modern.
Keadaan khusus akibat suasana Hiperbarik Ini merupakan beban
tambahan dari pada anestesi umum yang rutin.
ANTI KONVULSAN

Penggunaan Anti Konvulsan (Kejang) pada terapi


hiperbarik, dapat sebagai pencegahan atau
pengobatan kejang yang tidak hilang meski
pemberian oksigen sudah dihentikan.
1. Barbiturat 2.Diapzepam (Valium)
Fenobarbital Telah Sejak Lama Telah diketahui bahwa valium terbukti
Diketahui Dapat Mengendalikan Kejang berguna untuk mencegah terjadinya
Tipe “Grand Mal” Namun Ia Dapat kejang dalam keadaan Non Hiperbarik,
Menyebabkan Terjadinya Depresi namun Valium Juga dipakai sebagai
Pernafasan. profilakti terhadap penderita yang
diperkirakan mempunyai resiko tinggi
terhadap konvulsi oksigen.
3. Fenitoin (Dilantin)

Dilantin Memang Obat YangDipakai Untuk Epilepsi Namun


Kegunaan Dalam Pencegahan Konvulsi Oksigen Belum
Diketahui Dengan Benar.
1) Lidokain
Lidokain Sebagai Anti Aritmia,Tidak Menunjukkan Adanya Perbedaan Bila
Dipakai Dalam Suasana Hiperbarik.
2) Digitalis/ Digoksin
Tidak Ada Laporan Yang Menyatakan Bahwa Oksigen Hiperbarik Menurunkan
Khasiat Glikosid Jantung.

3) Disuifiram (Antabuse)
Percobaan Menggunakan Disuifiram Untuk Menghambat Keracunan Oksigen
Sudah Pernah Dikerjakan.
4) Vaso-Dilator

1.Vaso-Dilator (Diamox)
Adalah Inhibitor Karbonik Anhidrase Yang Mencegah Terjadinya Vasokontriksi
Oleh Karena Osigen, Namun Efek Ini Mempunyai Kerugian Yaitu Dengan
Pencegahan Terjadinya Vasokontraksi Pada Umumnya Akan Menyebabkan
Terjadinya Aliran Darah Yang Lebih Besar Keotak Selama Terapi DEngan HBO
Hal Ini Merupakan Predisposisi Keracunan Oksigen Pada Saraf Pusat Yang
Disertai Kejang.

2. Vaso- Dilator Perifer (Tolasolina)


Efek Vasokonstriksi Perifer Dari HBO Sering
Menimbulkan Problem.
5) Tiroid

Pada percobaan binatang ditemukan bahwa pemberian ekstraktiroid atau


tiroksin menyebabkan percepatan timbulnya keracunan oksigen yang
nyata dalam suasana tekanan normal/Hiperbarik. tiroidektomi juga
menghambat konvulsi oksigen, meskipun hal-hal Ini ditemukan pada
percobaan binatang namun cukup beralsan untuk menganggap bahwa hal
Ini juga dapat terjadi pada manusia.
6) Senotiasen

Penelitian baru dilakukan dengan menggunakan Klorpromasin, dimana


ternyata dorpromasin mempunyai efek pelindung yang cukup
terhadap konvulsi oksigen, namun harus diingat bahwa tidak adanya
kejang bukan berarti kemungkinan keracunan tidak ada, kerja
protektif dari obat Ini mungkin dengan cara mengihilangkan atau
blokade faktor penyebab neurogenik dengan aksi penekanan pada
simpatis dihipotalamus dan medulla, maupun efek seperti anti
epinefrine.
PENGARUH OKSIGEN HIPERBARIK
TERHADAP SEL JARINGAN TUBUH

CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo e infográficos e imagens da Freepik
PROSES PENYEMBUHAN LUKA

a. Peranan Oksigen
Kerusakan Pada Jaringan Menyebabkan Kerusakan Pada Pembuluh
Darah Sel, Platelet Dan Kolagen Tercampur Dan Mengadakan Interaksi.
Butir-butir Darah Putih Tersumbat Tetapi Pembuluh Darah Didekatnya,
Terutama Venula Dengan Cepat Mengadakan Diatasi.

b. Peranan Oksigen Hiperbarik


Oksigen Hiperbarik secara khusus tampak bermanfaat dalam situasi dimana
Terdapat Kompresis (Resiko Untuk Menjadi Lebih Jelek) Pada Oksigen Jaringan
Di Tingkat Mikrosir Kulasi Anemia, Jarak Difusi Yang Tertamban (Cairan
Edema), Interupsi Pembuluh Darah Yang Nyata Atau Keadaan Aliran Lambat
(Low-Flow State)
2 PELAKSANAAN TERAPI OKSIGEN
HIPERBARIK

CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo e infográficos e imagens da Freepik
1.Dasar Pemikiran (Rationale) Umum
Penggunaan Oksigen Hiperbarik Dalam Pengobatan, Secara Umum Didasarkan
Pada Pemikiran-pemikiran/Alasan-alasan Sebagai Berikut:
1. Pemakaian Tekanan Akan Memperkecil Volume Gelembung Gas, Dan
Penggunaan Oksigen Hiperbarik Juga Akan Mempercepat Resolusi Gelembung
Gas.
2. Daerah-daerah Atau Tempat-tempat Yang Iskemik Atau Hipoksik Akan
Menerima Oksigen Secara Maksimal.
3. Didaerah Yang Iskemik, Oksigen Hiperbarik Mendorong/Merangsang
Pembentukan Pembuluh Darah Kapiler Baru.
4. Pertumbuhan Kuman-kuman Baik Gram-positip Maupun Gram-Negatif
Mengalami Penekanan Dengan Pemberian HBO
5. Oksigen Hiperbarik Mendorong Pembentukan Fibroblas Dan Meningkat efek
Fagositosis (Bakterisidal) Dari Lekosit.
2. Kontraindikasi Penggunaan HBO

1. Kontraindikasi Absolut Adalah Pneumotorak Yang


Belum Dirawat, Kecuali Sebelum Pemberian
Oksigen Hiperbarik Dapat Dikerjakan Bedak
Untuk Mengatasi Pneumotorak Tersebut.
2. Beberapa Keadaan Yang Memerlukan Perhatian,
Tetapi Bukan Merupakan Kontraindikasi Absolut
Pemakaian Oksigen Hiperbarik
KATEGORITASI PENYAKIT

Kelainan Atau Penyakit Di Klasifikasikan Menurut Kategorisasi Yang


Dibuat Oleh “The Committee On HyperbaricOxygenation Of The
Undersea And Hyperbaric Medical Society” Yang Telah Mengalami
Revisi Pada Tahun 1986 Dan 1988.
Dalam Revisi Ini UHMS Tidak Lagi Memasukkan Golongan Penyakit
Untuk Penelitian, Namun Hanya Memakai “ACCEPTIED
CATEGORIZATION” Saja Adapun Penyakit-penyakit Yang Termasuk
Kategori Yang Diterima Adalah Sebagai Berikut:
13. Osteo-Radinekrosis
1. Aktinomikosia
14. Radionekrosis Jaringan Lunak
2. Emboli Udara
15. Sistitis Akibat Radiasi
3. Anemia Karena Banyak Kehilangan
16. Ekstrasi Gigi Pada rahang yang Diobati
Darah
Dengan Radiasi
4. Insufisiensi Arteri Perifer Akut
17. Kanidiobolus Koronotus
5. Infeksi Bakteri
18. Mukomikrosis
6. Keracunan Karbon Monoksida
19. Osteomielitis
7. “Crush Injury And Reimplanted
20. Ujung Ampulasi Yang Tidak Sembuh
Appendages”
21. Ulkus Stasis Refraktori
8. Keracunan Sianida
22. Tromboaangitis Obliterans
9. Penyakit Dekompresi
23. Luka Tidak Sembuh Akibat Hipoperfusi Dan
10. Gas Gangren
Trauma Lama
11. Cangkokan (Graft) Kulit
24. Inhalsi Asap
12. Infeksi Jaringan Lunak Oleh Kuman
25. Luka Bakar
Aerob Dan Anaerob
26. Ulkus Yang Terkait Dengan Vaskulitis
Terima kasih
CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo e infográficos e imagens da Freepik

Anda mungkin juga menyukai