Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH : Keperawatan Anak

PRODI/KELAS : D-III Keperawatan/ 2A


TAHUN AJARAN : 2021/2022
DOSEN : Ns.Sisfiani D. Sarimin, S.SiT, S.Kep

SOP PEMBERIAN ASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


Kivly Sumendap
Putri walewangko
Septiarani Marthinu
Veronika Malensang
Dona Kuron

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MANADO
SOP PEMBERIAN ASI
Pengertian Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang paling seimbang dan baik
untuk bayi. Proses menyusui merupakan metode yang tepat. pemebrian
makanan pada bayi di hari –hari pertama kelahirannya.
Tujuan Mengetahui perkembangan status kesehatan ibu post partum.
Manfaat 1. Bayi kan memiliki resiko lebih rendah penyakit Asma, Diabetes tipe
Penyakit kulit, Diare, muntah, NEC untuk bayi premature dan
Kegemukan.
2. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.
3. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu
untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko
perdarahan.
4. Memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dankanker
payudara.
Prosedur Tahap pra interaksi:

1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.

Tahap intraksi:

1. Berikan salam kepada pasien dan keluarga (Salam Terapetik),


dan panggil pasien dengan namanya (untuk meningkatkan
keakraban).
2. Jelaskan tindakan dan prosedur yang akan diberikan kepada
pasien.
3. Berikan ijin juga kepada keluarga pasien untuk bertanya.
4. Jika pasien atau menolak untuk diberikan tindakan pencegahan
infeksi, jelaskan kembali apa dampak yang akan terjadi jika
tindakan tidak dilakukan.

Tahap kerja:
1. Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
2. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
3. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
4. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).
5. Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi
berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan
bawah ibu
6. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di
depan, kepala bayi menghadap ibu
7. Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan
pada garis lurus
8. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan
jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu
dan areolanya rangsang bayi membukamulut untuk menyusui dengan
benar
9. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh
pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi
10. Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan
dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan
puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)
11. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak
memegang atau menyangga payudara lagi
12. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
13. Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan
ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
14. Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit
ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
15. Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi dengan cara digendong
tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa
tunggu 10 – 15 menit) atau bayi ditengkurapkan dipangkuan sambil
ditepuk-tepuk punggungnya
Tahap terminasi

1. Evaluasi hasil tindakan, dan tanyakan respon pasien terhadap


tindakan yang telah dilakukan.
2. Hasilnya didokumentasikan
3. Lakukan kontrak dengan pasien untuk tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.
4. Membereskan peralatan tindakan.
5. Cuci tangan dengan benar (6 langkah cuci tangan).

Anda mungkin juga menyukai