Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
Rasional
1.
Kesiapan meningkatkan
proses kehamilanmelahirkan ditandai
dengan:
a) Ibu mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan
kedekatan dengan bayi
b) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan teknik
perawatan bayi
c) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan teknik
memenuhi nutrisi bayi
d) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan
perawatan payudara
e) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan
keamanan lingkungan
untuk bayi
f) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan gaya
hidup post partum
(misalnya: eliminasi,
latihan, nutrisi,
personal hygiene,
istirahat)
g) Mengekspresikan
keinginan untuk
meningkatkan
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan selama
diharapkan
terjadi
peningkatan
kesiapan menjadi orangtua dengan
kriteria hasil:
Parent-Infant Attachment
1. Mengungkapkan secara verbal
perasaan positif pada bayi
2. Mendekap/menggendong
bayi
dengan erat
3. Menyentuh, mengusap, dan
menepuk-nepuk bayi dengan
lembut
4. Mencium bayi
5. Tersenyum pada bayi
6. Berkunjung ke perawatan bayi
7. Menatap wajah bayi
8. Kontak mata baik antara ibu dan
bayi
9. Berespon terhadap kondisi bayi
yang rewel
10. Bernyanyi untuk bayi
11. Bermain dengan bayi
12. Menjaga bayi tetap bersih,
kering dan hangat
13. Bayi melihat pada orang tua
14. Bayi merespon rangsang yang
diberikan orang tua
15. Bayi mencari kedekatan dengan
orang tua
Attachment Promotion
1. Dekatkan ibu dan bayi dengan sentuhan
kulit ke kulit segera setelah lahir
2. Berikan kesempatan bagi orang tua untuk
melihat, menggendong bayi segera
setelah lahir
3. Dampingi orang tua untuk mengetahui
kebutuhan bayi ketika menangis
4. Meningkatkan frekuensi dan kedekatan
fisik antara ibu dan bayi (misal: kontak
kulit, menyusui, menggendong bayi, dan
tidur dekat dengan bayi)
5. Ajarkan orang tua mengenai perawatan
infant (misal: penggantian popok/diaper,
menyusui, menggendong, dan pijat bayi).
6. Anjurkan pada orang tua agar
berinteraksi dengan bayi (misalnya
dengan bernyanyi, bermain, tersenyum,
mencium, menatap bayi)
7. Menyarankan pada keluarga untuk
memberikan bantuan dan dukungan pada
ibu untuk merawat bayinya
Attachment Promotion
1.
Menjalin
kedekatan ibu dan bayi dan merangsang
agar ibu merasa lebih tenang pasca
persalinan
2.
Mempertahankan
kedekatan antara ibu dan bayi
3.
Mengajarkan pada
orang tua mengenai respon bayi terhadap
suatu kebutuhan
4.
Memberikan
kenyamanan bagi ibu dan bayi untuk
mempertahankan hubungan dekat antara
ibu dan bayi
5.
Memberikan
informasi dan melatih kemandirian orang
tua dalam melakukan perawatan bayi
6.
Merangsang
respon
bayi
dengan
memberikan
rangsangan
yang
meningkatkan
kedekatan antara ibu dan bayi
7.
Memberikan
dukungan bagi ibu agar merasa
memperoleh dukungan dari anggota
keluarga lainnya
Postpartal Care
1. Memantau tanda-tanda vital
2. Memantau tanda infeksi
3. Pantau dan catat tinggi fundus uteri dan
kontraksinya
4. Melakukan pijat fundus uteri dengan
lembut sampai keras
5. Pantau status episiotomi melalui tandatanda REEDA
6. Menginformasikan teknik membersihkan
area perineum
7. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
minuman dan serat untuk mencegah
Postpartal Care
1.
Mengetah
ui perubahan tanda-tanda vital yang dapat
mengindikasikan kondisi patologis
2.
Mengetah
ui terjadinya infeksi lebih dini agar dapat
diberikan intervensi yang sesuai
3.
Mengetah
ui involusi fundus uteri apakah berjalan
normal atau tidak
No.
Diagnosa Keperawatan
penggunaan sistem
pendukung.
Rencana Intervensi
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
konstipasi
Anjurkan ibu untuk mulai melakukan
mobilisasi dini secara perlahan dan
ditingkatkan sesuai kemampuan ibu
Anjurkan pasien untuk mempertahankan
ADL
Diskusikan perasaan yang mungkin
dimiliki ibu mengenai bayi
Tunjukkan
kepercayaan
terhadap
kemampuan ibu dalam melakukan
perawatan bayi
Pantau adanya gejala depresi post partum
Anjurkan pasien untuk memanajemen
perubahan berat badan.
Berikan informasi terkait dengan
hubungan seksual, kontrasepsi, dan
keluarga berencana
Jadwalkan pemeriksaan bayi dan
pemeriksaan post patum sebelum
dipulangkan
Rasional
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pijat
fundus
uteri
berfungsi
untuk
mempertahankan kontraksi fundus yang
baik
Tandatanda
REEDA
mengindikasikan
komplikasi post partum.
Memperta
hankan kebersihan area perineum untuk
mencegah terjadinya infeksi
Konsumsi
makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi post partum
Mobilisas
i dini bagi ibu post partum untuk
meningkatkan
kemandirian
ibu,
mencegah komplikasi post partum
Memperta
hankan personal hygiene ibu post partum
untuk mencegah infeksi
Mengetah
ui perasaan dan keluhan yang mungkin
dirasakan oleh ibu dalam merawat
bayinya
Menunjuk
kan rasa kepercayaan pada ibu dalam
merawat bayinya untuk meningkatkan
kepercayaan diri ibu
Mencega
h perburukan kondisi ibu akibat depresi
sehingga dapat memberikan intervensi
yang tepat dan segera
Mengemb
alikan berat badan ibu ke kondisi normal
sebelum hamil
Mencega
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
3.
4.
5.
6.
Berikan
informasi
mengenai pemberian makanan padat pada
tahun pertama
Diskusikan
pada
Ibu
mengenai metode kontrasepsi alternative
Anjurkan pada Ibu untuk
tidak merokok selama menyusui
Menjelaskan tanda dan
bahaya pada bayi
Rasional
h terjadinya gangguan seksual akibat
ketidaktahuan
klien
mengenai
berhubungan seksual yang aman pasca
persalinan, kontrasepsi yang dapat
digunakan untuk ibu post partum, serta
keluarga berencana
15.
Follow
up bertujuan untuk memastikan kondisi
ibu dan bayi dalam keadaan yang optimal
Infant Care: Newborn
1.
M
empertahankan perawatan bayi dengan
cara yang benar dan mencegah infeksi
pada bayi
2.
M
empertahankan kebersihan tubuh bayi
3.
P
ijat bayi berguna untuk memperlancar
peredaran darah bayi, menjaga kedekatan
antara ibu dan bayi serta memberikan
rangsangan sentuhan pada bayi
4.
M
enjaga kondisi kulit bayi agar tetap
kering
Parent Education: Infant
1. Pengetahuan, kesiapan dan kemapuan
mempengaruhi tingakah laku Ibu dalam
melakukan perawatan bayi
2. Menambah
pengetahuan
ibu
dan
meningkatkan motivasi ibu dalam
merawat bayi
3. Tetap memberikan asupan nutrisi yang
optimal setelah fase menyusui berkahir
4. Melakukan
kontrasepsi
diluar
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
Rasional
penggunaan pil KB
Zat dalam rokok bersifat racun yang akan
mempengaruhi produksi ASI
6. Tanda bahaya pada bayi agar dapat
dilakukan penatalaksanaa dengan segera
Lactation Counseling
1. Mengetahui sejauh mana pendidikan
kesehatan dapat diberikan
2. Agar ibu termotivasi untuk menyusui
3. Mendukung
ibu
untuk
menyusui
mengingat keuntungannya bagi ibu
maupun anaknya
4. Motivasi dari perawat untuk menyusui
5. Agar bayi tidak aspirasi nantinya dan ibu
juga tidak merasa nyeri
6. Relaksasi
saat
menyusui
dapat
memotivasi ibu untuk memberikan ASI
7. Jika ibu tidak sempat untuk menyusui
8. Agar tidak terjadi infeksi di area nipple
dan areola
5.
2.
Kesiapan
meningkatkan
pemberian ASI ditandai
dengan:
a) Ibu mengekspresikan
keinginan
untuk
meningkatkan
kemampuan
dalam
memberikan
ASI
sesuai
kebutuhan
nutrisi bayi
b) Ibu mengekspresikan
keinginan
untuk
meningkatkan
kemampuan menyusui
secara ekslusif.
Lactation Counseling
1. Tentukan pengetahuan ibu dan keluarga
tentang menyusui
2. Edukasikan
orang
tua
mengenai
menyusui
3. Sediakan informasi mengenai keuntungan
dan kerugian menyusui
4. Dukung keinginan ibu untuk menyusui
5. Demostrasikan pelatihan penghisapan
ASI
6. Instruksikan teknik relaksasI
7. Perkenalkan mengenai pompa ASI
8. Rekomendasi perawatan nipple
Breastfeeding Establishment:
Maternal
1. Posisi yang nyaman saat Breastfeeding Assistance
menyusui
1. Diskusikan dengan orang tua lamanya
2. Terasa payudara penuh
menyusui
3. Adanya reflex ejeksi ASI 2. Berikan kontak antara ibu dan anak
letdown
sedini mungkin untuk menyusui selama 2
jam post partum
Knowledge: Breastfeeding
3. Monitor kemampuan infant untuk
1. Mengetahui
keuntungan
menghisap areola
menyusui
4. Observasi infant saat menyusui: posisi
2. Mengetahui fisiologi laktasi
yang benar, kemampuan menelan dan
3. Mengetahui kebutuhan cairan
menghisap
ibu
5. Monitor
kemampuan
bayi
untuk
4. Mengetahui
komposisi
dan
merenggut nipple latch on skills
kelebihan ASI dibandingkan 6. Instruksikan ibu untuk memonitor bayi
susu formula
saat menyusui
5. Mengetahui tanda bayi merasa 7. Instruksikan posisi yang nyaman untuk
Breastfeeding Assistance
1. Lamanya menyusui tergantung dari
keinginan bayi dan baik untuk bayi baru
lahir
2. Inisiasi
menyusui
dini
untuk
mendapatkan kolostrum
3. Agar infant dapat optimal mendapat ASI
4. Agar tidak terjadi aspirasi pada bayi
5. Bayi dapat mencapai nipple dan areola
secara maksimal
6. Memastikan bayi dapat menghisap dan
menelan ASI
7. Agar stamina ibu juga optimal jika saat
menyusui merasa nyaman
No.
Diagnosa Keperawatan
3.
Ketidakefektifan
proses
kehamilan
melahirkan
ditandai dengan:
a) Tidak
memadainya
teknik perawatan bayi
b) Gaya
hidup
postpartum (misalnya:
eliminasi,
latihan,
nutrisi,
personal
hygiene,
istirahat)
yang tidak sesuai
c) Teknik
pemberian
nutrisi bayi yang tidak
sesuai
d) Perawatan
payudara
lapar
Mengetahui teknik menyusui
bayi dengan benar
Mengetahui tanda menyusui
efektif dan tidak efektif
Mengetahui tanda pengeluaran
ASI saat menyusui
Mengetahui cara mengevaluasi
putting payudara
Mengetahui
tanda
mastitis,
bendungan ASI dan trauma pada
putting
Mengetahui
alasan
tidak
dianjurkannya pemberian air dan
suplemen (formula) untum bayi
Mengetahui hubungan menyusui
dengan imunitas bayi
Memiliki
strategi
untuk
mengakses pelayanan kesehatan
Memiliki kelompok pendukung
Rencana Intervensi
Rasional
Postpartal Care
1. Memantau tanda-tanda vital
2. Memantau tanda infeksi
3. Pantau dan catat tinggi fundus uteri dan
kontraksinya
4. Pijat fundus uteri dengan lembut sampai
keras
5. Letakkan bayi dalam posisi menyusui
6. Pantau status episiotomi melalui tandatanda REEDA
7. Anjurkan pasien untuk mandi secara
periodik
8. Informasikan
kembali
teknik
membersihkan area perineum
9. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
Postpartal Care
1. Untuk mengetahui keadaan
umum
pasien
2. Untuk menentukan tindakan yang tepat
3. Untuk mengetahui tanda bahaya
perdarahan post partum
4. Fundus uteri lembek menandakan
kontraksi kurang bagus dan beresiko
tinggi perdarahan
5. Untuk menstimulasi produksi oksitosin
6. Memantau adanya bahaya-bahaya post
partum
7. Mempertahankan
kebersihan
diri,
terutama area perineum
8. Memandirikan pasien dalam melakukan
ibu
No.
Diagnosa Keperawatan
e)
f)
Rencana Intervensi
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
4.
Risiko
ketidakefektifan
proses
kehamilanmelahirkan berhubungan
dengan:
a) Kunjungan
prenatal
yang tidak konsisten
b) Kesiapan
kognitif
untuk menjadi orang
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan selama
diharapkan
tidak
terjadi
ketidakefektifan proses kehamilam
melahirkan dengan kriteria hasil:
Knowledge: Infant Care
Attachment Promotion
1. Dekatkan ibu dan bayi dengan sentuhan
kulit ke kulit segera setelah lahir
2. Berikan kesempatan bagi orang tua untuk
melihat, menggendong bayi segera
setelah lahir
3. Dampingi orang tua untuk mengetahui
kebutuhan bayi ketika menangis
Rasional
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
perineal hygiene
Mencegah konstipasi yang disebabkan
oleh kurangnya mobilisasi ibu
Agar ibu mampu melakukan mobilisasi
secara mandiri
Memandirikan pasien dalam melakukan
ADL
Memantau tanda-tanda adanya post
partum blues
Meningkatkan kepercayaan diri ibu dan
kemauan
ibu
untuk
melakukan
perawatan bayi secara mandiri
Untuk mempertahankan waktu istirahat
ibu, menghindari aktivitas yang
berlebihan pada ibu post partum
Menentukan terapi psikologis yang
dibutuhkan ibu
Mengembalikan kemandirian ibu dalam
beraktivitas secara normal
Perubahan berat badan yang mendadak
tidak baik untuk ibu post partum dan
akan mempengaruhi produksi ASI
Perencanaan pulang pasien, agar
memahami dan mampu merencanakan
program KB yang diinginkan.
Memastikan kembali ibu dan bayi
dalam keadaan yang baik untuk pulang
Attachment Promotion
1.
2.
Menjalin
kedekatan ibu dan bayi dan merangsang
agar ibu merasa lebih tenang pasca
persalinan
Mempertahankan
kedekatan antara ibu dan bayi
No.
Diagnosa Keperawatan
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
tua
yang
tidak
memadai
Pengetahuan mengenai
proses kehamilan dan
melahirkan yang tidak
memadai
Nutrisi
selama
kehamilan yang tidak
mencukupi kebutuhan
Role model sebagai
orang tua yang tidak
memadai
Perawatan
prenatal
yang tidak memadai
Sistem
pendukung
yang tidak memadai
Rendahnya
kenyamanan ibu
Ibu mengalami stres
psikologis
Penyalahgunaan
zat
berbahaya
Kehamilan yang tidak
direncanakan
Perencanaan kelahiran
yang tidak realistis
Kehamilan yang tidak
diinginkan.
Rencana Intervensi
3.
Postpartal Care
1. Memantau tanda-tanda vital
2. Memantau tanda infeksi
3. Pantau dan catat tinggi fundus uteri dan
kontraksinya
4. Melakukan pijat fundus uteri dengan
lembut sampai keras
5. Pantau status episiotomi melalui tandatanda REEDA
6. Menginformasikan teknik membersihkan
area perineum
7. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
minuman dan serat untuk mencegah
konstipasi
8. Anjurkan ibu untuk mulai melakukan
mobilisasi dini secara perlahan dan
ditingkatkan sesuai kemampuan ibu
9. Anjurkan pasien untuk mempertahankan
ADL
10. Diskusikan perasaan yang mungkin
dimiliki ibu mengenai bayi
7.
1.
Rasional
4.
5.
6.
Mengajarkan pada
orang tua mengenai respon bayi terhadap
suatu kebutuhan
Memberikan
kenyamanan bagi ibu dan bayi untuk
mempertahankan hubungan dekat antara
ibu dan bayi
Memberikan
informasi dan melatih kemandirian orang
tua dalam melakukan perawatan bayi
Merangsang
respon
bayi
dengan
memberikan
rangsangan
yang
meningkatkan
kedekatan antara ibu dan bayi
Memberikan
dukungan bagi ibu agar merasa
memperoleh dukungan dari anggota
keluarga lainnya
Postpartal Care
1. Mengetahui perubahan tanda-tanda vital
yang dapat mengindikasikan kondisi
patologis
2. Mengetahui terjadinya infeksi lebih dini
agar dapat diberikan intervensi yang
sesuai
3. Mengetahui involusi fundus uteri apakah
berjalan normal atau tidak
4. Pijat fundus uteri berfungsi untuk
mempertahankan kontraksi fundus yang
baik
5. Tanda-tanda REEDA mengindikasikan
komplikasi post partum.
6. Mempertahankan
kebersihan
area
perineum untuk mencegah terjadinya
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
11. Tunjukkan
kepercayaan
terhadap
kemampuan ibu dalam melakukan
perawatan bayi
12. Pantau adanya gejala depresi post partum
13. Anjurkan pasien untuk memanajemen
perubahan berat badan.
14. Berikan informasi terkait dengan
hubungan seksual, kontrasepsi, dan
keluarga berencana
15. Jadwalkan pemeriksaan bayi dan
pemeriksaan post patum sebelum
dipulangkan
Infant care: Newborn
1. Melakukan perawatan tali pusat
2. Memandikan bayi dengan cara yang tepat
3. Melakukan pijat bayi
4. Mengganti popok sesuai keperluan
Parent Education: Infant
1. Kaji pengetahuan, kesiapan dan
kemampuan orang tua untuk mempelajari
perawatan bayi
2. Diskusikan kepada ibu mengenai cara
perawatan bayi (memandikan, menyusui
yang benar dan perawatan payudara)
3. Berikan informasi mengenai pemberian
makanan padat pada tahun pertama
4. Diskusikan pada Ibu mengenai metode
kontrasepsi alternative
5. Anjurkan pada Ibu untuk tidak merokok
selama menyusui
6. Menjelaskan tanda dan bahaya pada bayi
Rasional
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
infeksi
Konsumsi makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi post partum
Mobilisasi dini bagi ibu post partum
untuk meningkatkan kemandirian ibu,
mencegah komplikasi post partum
Mempertahankan personal hygiene ibu
post partum untuk mencegah infeksi
Mengetahui perasaan dan keluhan yang
mungkin dirasakan oleh ibu dalam
merawat bayinya
Menunjukkan rasa kepercayaan pada ibu
dalam
merawat
bayinya
untuk
meningkatkan kepercayaan diri ibu
Mencegah perburukan kondisi ibu akibat
depresi sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat dan segera
Mengembalikan berat badan ibu ke
kondisi normal sebelum hamil
Mencegah terjadinya gangguan seksual
akibat ketidaktahuan klien mengenai
berhubungan seksual yang aman pasca
persalinan, kontrasepsi yang dapat
digunakan untuk ibu post partum, serta
keluarga berencana
Follow up bertujuan untuk memastikan
kondisi ibu dan bayi dalam keadaan yang
optimal
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
Rasional
4.
Konstipasi berhubungan
dengan kertakan rektalanal ditandai dengan
perubahan pola BAB,
ketidakmampuan defekasi
No.
Diagnosa Keperawatan
6.
Nyeri persalinan
berhubungan dengan
dilatasi serviks dan
pengeluaran bayi ditandai
dengan perubahan tandatanda vital, perubahan pola
tidur, perubahan penurunan
nafsu makan, kebiasaan
distraksi, mengeskpresikan
nyeri, mual, muntah,
penekanan pada perineum,
posisi melokalisir nyeri,
perilaku melindungi area
nyeri, kontraksi uterus, dan
muntah.
Rencana Intervensi
Rasional
Pain Management
1.
Lakukan pengkajian yang komprehensif
terhadap nyeri, meliputi lokasi,
karasteristik, onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri, serta faktorfaktor yang dapat memicu nyeri.
2.
Observasi tanda-tanda non verbal atau
isyarat dari ketidaknyamanan.
3.
Gunakan strategi komunikasi terapeutik
dalam mengkaji pengalaman nyeri dan
menyampaikan penerimaan terhadap
respon klien terhadap nyeri.
4.
Ukur tanda-tanda vital klien.
5.
Kontrol faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan, seperti
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
6.
Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri non farmakologi, (mis: teknik
terapi musik, distraksi, guided imagery,
masase dll).
7.
Kolaborasi dalam pemberian analgetik
sesuai indikasi.
8.
Kaji kontraksi uterus, proses involusi
uteri.
9.
Anjurkan pasien untuk membasahi
perineum dengan air hangat sebelum
berkemih.
10. Anjurkan dan latih pasien cara merawat
payudara secara teratur.
11. Jelaskan pada ibu tetang teknik merawat
luka perineum
Pain Management
1. Pengkajian
berguna
untuk
mengidentifikasi nyeri yang dialami
klien meliputi lokasi, karasteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri serta faktor-faktor yang dapat
memicu nyeri klien sehinggga dapat
menentukan intervensi yang tepat.
2. Dengan mengetahui rasa tidak nyaman
klien secara non verbal maka dapat
membantu mengetahui tingkat dan
perkembangan nyeri klien.
3. Membantu
klien
dalam
menginterpretasikan nyerinya.
4. Peningkatan tekanan darah, respirasi
rate, dan denyut nadi umumnya
menandakan adanya peningkatan nyeri
yang dirasakan.
5. Membantu
memodifikasi
dan
menghindari faktor-faktor yang dapat
meningkatkan ketidak-nyamanan klien.
6. Membantu mengurangi nyeri yang
dirasakan klien, serta membantu klien
untuk mengontrol nyerinya.
7. Membantu mengurangi nyeri yang
dirasakan klien.
8. Mengidentifikasi penyimpangan dan
kemajuan berdasarkan involusi uteri.
9. Mengurangi ketegangan pada luka
perineum.
10. Melatih ibu mengurangi bendungan ASI
dan memperlancar pengeluaran ASI.
11. Mencegah infeksi dan kontrol nyeri pada
luka perineum.
No.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Intervensi
Rasional
Infection Control
1.
Untuk menjaga tindakan
tetap bersih dan steril
2.
Menjaga
keadaan
lingkungan klien
3.
Untuk menghindari infeksi
silang
4.
Menjaga
diri
daan
mencegah penularan infeksi
5.
Mengetahui tanda infeksi
secara dini
6.
Agar keluarga dan pasien
mengetahui gejala infeksi dengan lebih
cepat dan melaporkan kepada petugas
kesehatan
7.
Memonitor suhu tubuh
sebagai tanda infeksi
7.
Infection Control
1.
Pertahankan teknik aseptif
2.
Batasi pengunjung bila perlu
3.
Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
4.
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
5.
Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
6.
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
7.
Kaji suhu badan
8.
Risiko
perdarahan
berhubungan dengan :
a) Komplikasi
pascapartum
(mis.,
atoni uterus, retensi
plasenta)
b) Komplikasi
terkait
kehamilan(mis.,plasent
a previa, kehamilan
mola, solusio plasenta)
c) Koagulopati inheren
(Mis., trombositopenia
)
Bleeding precaution :
Bleeding precaution :
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan 1. Mengetahui status perdarahan klien
masif
2. Monitor jumlah hemoglobin, platelet, dan 2. Hemoglobin, platelet, dan hematocrit
hematorcrit
merupakan marker atau tanda dalam
kondisi perdarahan
3. Intruksikan pasien untuk menkonsumsi 3. Vitamin K dapat membantu dalam
pembekuan darah
makanan tinggi vitamin K (seperti bayam,
kentang, kacang kedelai)
Blood koagulation :
1. Kadar hemoglobin dalam darah
dalam rentang 15,2 18,00
2. Platelet/ trombosit dalam darah
pada rentang 150.000 450.000
3. Hematocrit pada darah dalam
rentang 42-52 %
4. Klien
tidak
mangalami
perdarahan masifp