Anda di halaman 1dari 12

MODUL 6

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

A. Kegiatan Belajar

1. Deskripsi
Kegiatan pembelajaran materi tentang upaya promosi kesehatan ini dapat
berjalan dengan lancar apabila mahasiswa mengikuti langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:
1. Keberhasilan proses pembelajaran mahasiswa pada modul ini sangat
tergantung pada kesungguhan saudara dalam melakukan latihan. Untuk itu
berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan sesama responden
2. Pada akhir pembelajaran tentang konsep upaya promosi kesehatan disediakan
beberapa tugas, kerjakan tugas tersebut sesuai dengan petunjuk. Apabila
ditemukan kesulitansesuai panduan, perlu dipelajari kembali materi kegiatan
konsep upaya promosi kesehatan yang terkait dengan tugas-tugas yang
menyertainya.
3. Setelah pembelajaran dan berlatih dengan baik, langkah selanjutnya adalah
mengerjakan tes formatif lisan. Hasil tes formatif sebaiknya diteliti kembali
dengan cermat. Jika sudah yakin mengenai kebenaran hasil tes, barulah masuk
ke langkah pencocokan dengan kunci jawaban yang tertera dibagian akhir
kegiatan pembelajaran.
4. Anda dapat melakukan evaluasi diri dengan melihat nilai hasil fomatif. Jika
hasil tes baik atau baik sekali, kegiatan tahap pembalajaran berikutnya dapat
ditempuh. Jika hasil tes cukup atau kurang, tes formatif harus diulang sekali lagi.
Jika belum berhasil, maka kegiatan belajar perlu diulang kembali, baru
melaksanakan tes formatif lagi.
5. Jika kegiatan pembelajaran telah diulang, namun tes formatif masih cukup
atau kurang, perlu dilakukan konsultasi khusus dengan fasilitator.
Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas, dilaksanakan
dengan penuh kedisiplinan sehingga mahasiswa dapat mencapai hasil sesuai
dengan harapan
2. Petunjuk Penggunaan Modul
a. Bagi mahasiswa :
1). Pelajari materi sebelum pembelajaran di kelas. Pelajari dengan seksama
hingga Anda benar-benar memahami materi tersebut. Selanjutnya
tandai/warnai hal yang penting dalam topik tersebut serta tandai hal yang
belum dipahami untuk ditanyakan kepada dosen pada saat pembelajaran di
kelas
2). Baca referensi yang tersedia baik berasal dari buku-buku referensi yang
tersedia diperpustakaan maupun mengunduh materi melalui laman-laman
(situs) internet baik berupa e-book maupun referensi lain yang terkait dengan
mata kuliah.
3). Ikuti tatap muka perkuliahan dengan seksama
4). Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti
b. Peran dosen :
1). Baca dan cermati deskripsi mata kuliah dalam Rencana Pembelajaran
Semester (RPS)
2). Pelajari Capaian Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran,
dan Penilaian
3). Jelaskan materi pelajaran berdasarkan referensi yang uptudate dengan
memanfaatkan media yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
4). Dampingi mahasiswa saat tanyajawab antar mahasiswa
5). Beri penjelasan dan pemahaman pada mahasiswa secara komplit/utuh tentang
materi pelajaran yang diberikan

3. Tujuan
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui tentang upaya promosi kesehatan meliputi: promkes pra nikah,
promkes pada saaat hamil,promkes pada saat masa persalinan,promkes pada
masa nifas,promkes saat menyusui/laktasi, promkes pada remaja,promkes pada
pus dan wus.
Kriteria keberhasilan ditunjukkan dengan ketepatan mahasiswa memahami dan
mampu menjelaskan materi mengenai upaya promosi kesehatan dalam
pelayanan kebidanan.

A. Promosi Kesehatan Pra Nikah


B. Uraian Materi
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok
remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Pemeriksaan kesehatan bagi
remaja yang akan menikah dianjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah
untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila
ditemukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan peng-
obatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi
maka diupayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya
tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang
menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan
kesehatan- nya kepada dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga
pasangannya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan
kondom saat besrsenggama, bila menikah.
Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata
kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta
perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina
kesehatan remaja. Remaja yang tumuh kembang secara biologis diikuti oleh
perkembangan psikologis dan sosialnya. Remaja yang berjiwa muda memiliki
sifat menan tang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan
kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Bimbingan terhadap
remaja antara lain mencakup:

a.Perkawinan yang sehat


b. Keluarga yang sehat
c. Sistem reproduksi dan masalahnya
d. Penyakit yang berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan atau
sebaliknya.
e. Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan Perubahan sikap dan
perilaku dapat terjadi pada masa kehamil- an dan persalinan

1. Promosi Kesehatan Saat Hamil

Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan
intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekat an langsung kepada ibu
hamil atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu,
atau peminat KIA. Melalui pemeriksaan teratur dapat diketahui perkembangan
kesehatan ibu. Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan, tindakan dapat
dilakukan sesegera mungkin. Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Di dalam manajemen
klebidanan pemeriksaan kesehatan mencakup langkah identifikasi dengan
mengumpulkan data subyektif dan obyektif, melakukan diagnosa, rencana
asuhan dan tindakan.
Promosi kesehatan yang dilakukan pada ibu hamil yaitu:

a. Nutrisi Kebutuhan Ibu Hamil


b. Istirahat
c. Kebutuhan Pakaian
d. Senam Hamil
2. Promosi Kesehatan Persalinan
Persalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun demikian ibu dalam masa
persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu ibu dalam masa
persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingan dan
batituari agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lirigkungan
yang sehat. Dengan menempatkan bidan desa, diharapkan secara ber tahap
jangkauan persalinan oleh tenaga profesional terus menerus meningkat dan
masyarakat semakin menyadari pentingnya persa linan bersih dan aman.
Bersih yaitu bersih tangan penolong, bersih alat penolong dan bersih tempat
pertolongan. Bersih tangan penolong artinya tangan penolong dalam keadaan
steril dan tidak menggunakan tangan kosong. Bersih alat penolong artinya alat
yang digunakan untuk membantu proses persalinan yaitu alat yang sudah disteril
dengan teknik sterilisasi. Bersih tempat pertolongan artinya pertolongan yang
dilakukan bersih memenuhi standar sehingga persalinan jarang dilakukan di
rumah warga karena melihat kebersihan tempat persalinan dan tersedianya alat
pertolongan kesehatan yang tidak mungkin dibawa ke rumah warga. Dan aman
yaitu persalinan yang dilakukan menggunkan teknik yang telah ditentukan sesuai
standart yaitu 58 langkah APN.

a. Kala pertama Menjelang persalinan kala satu umumnya ibu semakin gelisah,
kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu
berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi demikian ibu diminta
bernafas dengan dada. Sehingga bidan dapat membantu mempraktikkan
bagaimana cara mengatasi nyeri punggung pada ibu, mengajarkan ibu mobilisasi
dengan jalan-jalan untuk membantu mempercepat proses pembukaan,
menganjurkan ibu makan minum untuk persiapan tenaga waktu bersalin dan
membantu mengurangi rasa cemas ibu ketika men jelang persalinan.

b. Kala dua Pada kala dua bidan melakukan tindakan sebagai berikut:

1) Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi


2) Ibu menarik nafas dalam-dalam dan menahan nafas dengan muhit, kepala
diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada saat bersamaan ibu
diminta mengendorkan otot dasar panggul, ibu mengedan selama kontraksi dari
ber istirahat bila kontraksi berhenti.
3) Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina. Kepala tersebut
sedikit diputar apabila keluar tengkurap un tuk menjaga berlangsungnya
peredaran darah. Lendir diber sihkan dari hidung dan mulut bayi.
4) Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian diletakkan di atas
perut ibu untuk melakukan IMD.
5) Beri ucapan selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan dan jenisnya.
B. Promosi Kesehatan Nifas
Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca per salinan dan
keluarganya, Ini diberikan untuk menambah pengeta huan ibu dan keluarga
dalam menghadapi masa nifas ibu, sehingga dalam masa nifas ini ibu dan
keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Tujuan promosi kesehatan nifas adalah:

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psiko logis.
b. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehat an diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian ima nisasi, kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat
Pada masa nifas ibu perlu memperhatikan kesehatannya karena salah satu
kejadian kematian ibu terjadi pada masa nifas. Kasus yang terjadi pada masa
nifas yaitu infeksi, perdarahan, trombofebritis. Selain itu biasanya ibu merasa
sering capek dan lemah. Berdasarkan program dan kebajikan teknis masa nifas,
paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir untuk mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang
terjadi. Jadi ibu dan keluarga diberitahu untuk kontrol pada 6-8 jam setelah
persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu
setelah persalinan.
Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam pengetahuannya mengenai manfaat menyusui,
khususnya ibu-ibu pasca persalinan tahu dan mau menyusui anak-anaknya segera
setelah lahir dan bayi mendapatkan ASI Eksklusif. Dengan diberikan
pengetahuan tentang menyusu ini, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat akan
semakin meningkat. Ini berhubungan dengan manfaat ASI sendiri yaitu menjaga
tubuh agar tidak mudah terserang penyakit (meningkatkan antibodi bayi).
Dalam promosi kesehatan menyusui dini, tugas bidan antara lain memberi
dukungan dalam pemberian ASI, memberitahu manfaat pemberian ASI,
komposisi gizi dalam ASI, hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI, tanda-
tanda bayi cukup ASI, ASI eksklusif, IMD (Inisiasi menyusui dini), cara
menyusui yang benar dan masalah dalam menyusui beserta cara mengatasinya.

C. Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Menyusui/Laktasi


Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya. Sebagai promotor kesehatan,
bidan diharapkan mampu memberikan pendidikan pada ibu menyusui.
Pendidikan lebih baik diberikan sebelum ibu bersalin, sehingga ibu dapat
melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui.
Lingkup promosi kesehatan yang diberikan kepada ibu menyusui meliputi
kebersihan diri, istirahat, seksual, pemberian ASI, nutrisi bagi bayi, pendidikan
kesehatan gizi ibu menyusui dan meyakinkan pada ibu menyusui bahwa tidak ada
pantangan makan selama menyusui. Sebagai contoh terdapat mitos yang sudah
beredar sejak dulu bahwa ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang ber-
bau amis karena akan menyebabkan ASlnya amis. Disinilah tugas bidan untuk
meluruskan mitos tersebut bahwa justru makanan yang amis dibutuhkan oleh ibu
menyusui karena mengandung protein tinggi melalui promosi kesehatan.
Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat meningkatkan pengetahuannya tentang manfaaft
menyusui, khususnya ibu pasca bersalin sehingga ibu mengetahui dan mau
menyusui bayinya segera setelah lahir. Dalam promosi kesehatan, inisiasi
menysusui dini, bidan anggota dukungan dalam pemberian ASI secara eklusif,
member mengetahui manfaat pemberian ASI, komposisi gizi yang terkandung
dalam ASI, hal-hal yang memengaru produksi ASI (termasuk perawatan
payudara), tanda-tanda bayicukup ASI, IMD, caramenyususi yang benar, serta
masalah dalam menyusui dan cara menanganinya. Dengan didirikannya
pengetahuan tentang menyususi ini, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat
semakin meningkat. Hal ini berhubungan dengan manfaat ASI, yaitu menjaga
tubuh agar tidak mudah sakit dan terserang penyakit. (meningkatkan. imunitas
pada tubuh) dan terlebih lagi akan menjadikan anak lebih cerdas

D. Promosi Kesehatan Remaja


promosi kesehatan terhadap remaja meliputi gizi / nutrisi, sosialisasi, pendidikan
kesehatan, pergaulan, seksualitas dan ke- mandirian. Pembinaan remaja terutama
wanitanya, tidak hanya di- tujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan
(penyakit sis- tem reproduksi). Faktor perkembangan psikologis dan sosial perlu
diperhatikan dalam membina kesehatan, remaja.

Remaja yang tumbuh berkembang secara biologis diikuti oleh per- kembangan
psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja per- lu diketahui. Remaja
yang berjiwa muda memiliki sifat menantang sesuatu yang dianggap kaku dan
kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri
mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan.
Penyampai an pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja. Bimbingan
kepada remaja antara lain mencakup perkawinan yang sehat, keluarga yang sehat,
sistem reproduksi dan masalahnya, sikap dan perilaku remaja yang positif dan
sebagainya.
Salah satu peran bidan adalah sebagai pendidik bagi Remaja pu- tri, calon ibu,
WUS, ibu hamil, ibu nifas, kader di masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak.
Seorang bidan dalam menjalankan peran tersebut harus mempunyai kompetensi
sebagai edukator, fasilitator. advokator dan motivator.

Pendidikan kesehatan promosi kesehatan yang dilaksanakan pada remaja adalah


pentingnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi wanita dan masalah gizi
pada remaja.

Tugas bidan pada sasaran para remaja antara lain:

a. Pengaturan menu seimbang/gizi seimbang untuk remaja.

b. Informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja.

c. Konseling pada remaja mengenai :

• Perubahan fisik/biologi sesuai dengan usia perkembangan remaja putra/putri.


• Perubahan emosi dan perilaku pada usia remaja.
• Proses kehamilan yang mungkin dapat terjadi pada usia remaja dan dampaknya.
• Penyalahgunaan obat dan bahan yang berbahaya, termasuk dalam kelompok
narkoba.
• Kenakalan remaja.
Pola hidup yang salah dapat mengakibatkan gangguan pada masa remaja. Dengan
pola hidup yang sehat akan didapatkan remaja yang sehat jasmani dan rohani.
Promosi kesehatan yang dapat diberikan pada remaja antara lain adalah sebagai
berikut:

• Penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi.


• Penyuluhan mengenai sistem reproduksi
• Penyuluhan mengenai gangguan-gangguan reproduksi
• Menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebaya pria dan wanita.
• Mempersiapkan bekal ilmu pengetahuan yang cukup untuk masa depan.
• Menjaga kesehatan fisik dan rokhani dengan baik

E. Promosi Kesehatan Terhadap Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur


(WUS/PUS)
promosi kesehatan terhadap PUS/WUS meliputi persiapan hamil, keluarga
berencana, kesehatan, parenting, nutrisi dan produktifitas. Penyuluhan tentang
kesehatan pada masa pra kehamilan disam paikan pada kelompok wanita usia
subur/pria usia subur yang akan menikah. Penyampaian tentang kesehatan ini
disesuaikan dengan tingkat intelektual klien. Nasehat yang diberikan menggu
nakan bahasa yang mudah dicerna, karena informasi yang diberikan bersifat
pribadi dan sensitif.
Wanita usia subur juga diberikan pendidikan mengenai gangguan kesehatan,
akibat gangguan sistem reproduksi. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri
sendiri. Gangguan tersebut dapat terhadap kondisi psikologis dan lingkungan
sosial klien itu sendiri. Bila masalah kesehatan itu sangat kompleks, perlu
dikonsultasikan ke ahli yang relevan atau dirujuk keunit pelayanan kesehatan
yang fasilitasnya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi
kondisi WUS/PUS yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat
menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental WUS/PUS dalam
memasuki masa perkawinan dan kehamilan.
F. Promosi Kesehtan Brain Ceck Up
Brain Check Up merupakan rangkaian pemeriksaan dalam rangka deteksi dini
gangguan organ dan fungsi otak serta pembuluh darah, sehingga seluruh kelainan
yang cenderung terjadi dapat segera diketahui dan diantisipasi secepatnya.
Kesadaran akan peran cek kesehatan otak ini dapat memelihara dan
mempertahankan fungsi optimal otak manusia.
Pemeriksaan cek kesehatan otak dapat secara dini mengetahui adanya perubahan
organ (otak/pembuluh darah) serta perubahan fungsi yang menyertainya. Kondisi
ini akan saling berpengaruh dengan hasil akhir adanya penurunan kualitas hidup.

B. Daftar Pustaka

1. Hikmawati, Isna. (2019). PROMOSI KESEHATAN untuk


KEBIDANAN. Yogyakarta : Aulia Medika
2. Wardani, N.I, Ani, M., dan Muyassaroh, Y. (2020). Buku Ajar PROMOSI
KESEHATAN Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media
3. Amelia. (2021). Kementrian kesehatan

C. Tugas

1. pada promosi kesehatan ibu hamil salah satunya adalah istirahat apa manfaat
istirahat pada ibu hamil?
Jawab: Istirahat bagi ibu harnil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi
aktivitas otot. Kegunaan istirahat adalah untuk melepaskan lelah, memberikan
kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru dan menambah kesegaran
untuk melakukan pekerjaan.
2.tugas bidan dalam promosi kesehatan remaja adalah memberikan konseling pada
remaja yaitu konseling apa?
Jawab:
1.Perubahan fisik/biologi sesuai dengan usia 2.perkembangan remaja putra/putri.
3.Perubahan emosi dan perilaku pada usia remaja.
4. Proses kehamilan yang mungkin dapat terjadi pada usia remaja dan dampaknya.

5. Penyalahgunaan obat dan bahan yang berbahaya, termasuk dalam kelompok


narkoba.
6. Kenakalan remaja.

3. apa yang di maksud dengan brain check up?

Jawab: Brain Check Up merupakan rangkaian pemeriksaan dalam rangka deteksi


dini gangguan organ dan fungsi otak serta pembuluh darah, sehingga seluruh
kelainan yang cenderung terjadi dapat segera diketahui dan diantisipasi secepatnya
4. salah satu faktor yang bisa mempengaruhi wus/pus itu apa?

Jawab: Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi WUS/PUS yang akan
memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga
untuk memperkuat mental WUS/PUS dalam memasuki masa perkawinan dan
kehamilan.
5. apa saja Promosi kesehatan yang dapat diberikan pada

remaja? Jawab :
1.Penyuluhan mengenai 2.kesehatan reproduksi.
3.Penyuluhan mengenai sistem reproduksi
4Penyuluhan mengenai gangguan-gangguan
reproduksi
5.Menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebaya pria dan wanita.
6.Mempersiapkan bekal ilmu pengetahuan yang cukup untuk masa depan.
7.Menjaga kesehatan fisik dan rokhani dengan baik
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut yang paling benar.
1. pada promosi kesehatan pra nikah mencangkup beberapa Bimbingan
terhadap remaja ada berapa ?
A. 4
B. 2
C. 1
D. 5

2. apa salah satu penyebab angka kematian ibu (AKI) ?


A. kurang nutrisi
B. Kurang nya pengetahuan
C. Merokok
D. Malas minum tablet fe

3. di bawah ini yang termasuk promosi kesehatan pada ibu hamil yaitu ?
A. Nutrisi kebutuhan ibu hamil
B. Pantang makanan
C. Diet
D. Olah raga

4. pada kala dua, ada berapa banyak tindakan yang dilakukan 2 bidan ?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5

5. dibawah ini yang termasuk dalam promosi kesehatan nifas adalah ?


A. Kesehatan ibu dan ayah
B. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya
C. Nutrisi kebutuhan ibu
D. Mencegah sungsang
D. Kunci Jawaban Formatif

Kunci Jawaban :
1. D
2. B
3. A
4. D
5. B

Advokasi : Salah satu bentuk komunikasi persuasif yang bertujuan


untuk mempengaruhi pemangku kepentingan dalam
E. Daftar Istilah (Glosarium)
mengambil kebijakam atau keputusan
Asosiasi : Kelompok sosial dalam masyarakat dengan kepentingan
bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Asumsi : Anggapan yang belum terbukti kebenarannya dan
memerlukan pembuktian secara langsung
Intensi : Niat atau suatu keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu hal
Kolostrum : Air susu ibu yang pertama kali setelah ibu menjalani
proses persalinan
Konfrontasi : Sikap agresif untuk mengubah situasi
Koping : Prosesyg dilalui individu dalam menyelesaikan situasi
penuh stress
Leafleat : Bentuk iklan kertas yang dimaksudkan untuk disebar
luaskan dan biasanya dipasang atau didistribusikan di
tempat umum
Model Promkes : Gambaran dari sebuah praktik bermutu yang mewakili
suatu hal yang real.
Neonates : Bayi baru lahir atau usianya 0-28 hari
Nonprofit : Perusahaan yang menjalankan suatu misi atau layanan
untuk memberi manfaat yang lebih besar kepada
masyarakat
Normatif : Tata cara yang harus diikuti oleh individu, kelompok, atau
organisasi untuk melakukan suatu tindakan
Persepsi : Proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus
Public health : Ilmu yang melindungi dan meningkatkan kesehatan
keluarga dan masyarakat melalui promosi gaya hidup sehat
RPS : Rencana Pembelajaran Semester, dokumen perencanaan
pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan
SCL : Student center learning, Pembelajaran berpusat pada siswa
yaitu metode pembelajatan yang menuntut mahasiswa
untuk memilih apa yang harus dipelajari, bagaimana
caranya, dan kenapa hal atau materi tersebut harus
dipelajari.
TTM : The Transtheoretical Model, membantu individu
mengubah dan mempertahankan perilakunya dengan
menerapkan berbagai strategi dan proses yang cocok untuk
setiap tahap

Anda mungkin juga menyukai