Anda di halaman 1dari 41

PROGRAM LAKTASI

DI INDONESIA
TARGET CAPAIAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI
MASYARAKAT TAHUN 2012-2014
PP RI no 33 UU no 36
Tahun 2012 Tahun 2009

ASI EKSKLUSIF
PP RI no 33 tahun 2012 : pada tahun 2012
pelatihan fasilitator 415 orang dan konselor
3.929 orang.
Tren cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6
bulan tahun 2012
Cakupan pemberian asi eksklusif 0-6 bulan
menurut provinsi tahun 2012
PROGRAM PUSKESMAS
Program puskesmas -> Kesehatan Keluarga dan
Reproduksi, salah satu dari program ini adalah
Program Kesehatan Ibu dan Anak.
Indikator keberhasilan program Kesehatan Keluarga
dan Reproduksi:
1. Angka kematian bayi
2. Angka kematian ibu
3. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat
badan dan tinggi yang normal
4. Presentase ibu hamil dengan anemia
5. Presentase balita dengan berat badan dan tinggi
sesuai dengan umur.
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
(KIA)
Definisi :
Upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas serta upaya
kelangsungan hidup, perkembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun
(balita) dan anak usia pra sekolah dalam
proses tumbuh kembang.
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
(KIA)
Prioritas:
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan neonatal.
2. menurunkan angka kecacatan,
kesakitan pada ibu, bayi, balita, dan anak
pra sekolah dalam rangka meningkatkan
kualitas SDM
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
(KIA)
Sasaran
Ibu, bayi, Balita, anak usia pra sekolah,
dan keluarga yang tinggal dan berada di
wilayah kerja puskesmas serta yang
berkunjung ke puskesmas.
Mitra
- Petugas medik
- Kader kesehatan
- Lintas sektor (PEMDA, sekolah,dll)
- Tokoh Masyarakat
-LSM
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
(KIA)
Kegiatan
- Pembinaan dan pemantauan Kegiatan
KIA di wilayah kerja Puskesmas
- Pelayanan antenatal
- Pendampingan persalinan
- Pelayanan masa nifas
- Pelayanan ibu menyusui
- Pelayanan tumbuh kembang bayi
- Pelayanan tumbuh kembang anak balita
- Pelayanan kesehatan anak usia pra
sekolah di taman kanak-kanak
KEGIATAN
PEMBINAAN GIZI
TAHUN 2013
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN
2013
Tujuan
meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan gizi keluarga untuk meningkatkan
status gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan
balita.
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN
2013
Strategi operasional
1. Meningkatkan pendidikan gizi masyarakat
melalui kampanye Gerakan nasional sadar gizi
serta penyediaan materi komunikasi, informasi,
dan edukasi (KIE)
2. Meningkatkan koordinasi untuk pemenuhan
kebutuhan obat gizi
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dana BOK
untuk pelayanan gizi meliputi penyelenggaraan
penyuluhan,pembinaan posyandu, penyediaan
PMT pemulihan bayi kurang gizi dan ibu hamil
kurang energi kronis (KEK)
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN
2013
4. Meningkatkan integrasi pelayanan gizi dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) pada ibu
hamil berupa pemberian tablet fe, skrining ibu hamil
KEK, dan PMT ibu hamil KEK melalui bimbingan
terpadu gizi dan KIA secara berjenjang.
5. Meningkatkan kapasitas petugas melalui pembinaan
dan pelatihan pemantauan pertumbuhan,
konseling menyusui, MP-ASI, PMBA, tatalaksana gizi
buruk, surveilans gizi, dan program gizi lainnya.
6. Peningkatan surveilans gizi melalui pengembangan
sistem jaringan informasi, pelacakan kasus dan
respon cepat, serta penyebarluasan informasi.
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2013

Kegiatan pembinaan :
1. Pendidikan gizi dan pemberdayaan masyarakat
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
gizi
3. Suplementasi gizi dan alat penunjang
4. Penanganan gizi buruk dan kurang
5. Penyusunan norma, Standar, Prosedur, dan
kriteria (NSPK)
6. Surveillans gizi
7. Dukungan manajemen
ASI
Definisi ASI eksklusif

ASI yang diberikan kepada Bayi


sejak dilahirkan selama 6
(enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau
mengganti dengan makanan atau
minuman lain.
MANFAAT ASI

Makanan terbaik untuk bayi dan mudah


dicerna
Mengandung zat gizi berkualitas
Mengandung asam amino esensial
Mengandung zat kekebalan
Aman dan bersih
Tidak pernah basi
Mempunyai suhu yang tepat, sehingga
dapat langsung diberikan pada bayi
Mengandung zat antibodi
Keuntungan Menyusui

Membantu ikatan batin bayi dengan


ibu
Membantu menunda kehamilan baru
jika menyusui dilakukan secara rutin
Melindungi kesehatan ibu
Biaya lebih rendah dari pemberian
asupan buatan
Meningkatkan kecerdasan anak
Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Langkah-Langkah Menyusui

1. Cuci payudara dengan benar menggunakan air dan


sabun
2. Letakkan bayi menghadap perut/payudara ibu,
mulai dari payudara terakhir yang belum
dikosongkan
3. Jika payudara terlalu besar, topang payudara
dengan ibu jari diatas dan jari lain di bagian bawah
4. Jika perlu, rangsang bayi untuk membuka mulut
dengan menyentuhkan jari pada dekat mulut bayi
5. Dekatkan dengan cepat kepala bayi kepada
payudara ibu (putting dan aerola dimasukkan ke
mulut bayi)
Langkah-Langkah Menyusui

7. Setelah payudara yang dihisap bayi terasa


kosong, lepaskan isapan bayi dengan
menekan dagunya ke bawah atau jari
kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi
8. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada
puting dan areola sekitarnya, kemudian
biarkan kering dengan sendirinya (jangan
dilap)
9. Sendawakan bayi
Perlekatan bayi yang benar untuk
menyusui
PERLEKATAN bayi ketika menyusui
adalah keadaan menempelnya bayi ke
badan ibu ketika disusui.
Perlekatan yang tidak benar akan
menyebabkan bayi mengalami masalah
dalam menyusui, seperti kesulitan
menghisap susu dengan efisien dan
masalah pada ibu seperti puting luka,
belah, atau berdarah, dan masalah-
masalah lainnya
Perlekatan bayi yang benar untuk
menyusui

Dagu tidak Sebagian besar aerola


menempel, mulut bag bawah masuk ke
kurang terbuka, dalam mulut bayi,
bibir bawah kearah dagu bayi menempel,
dalam bibir bawah kearah
luar
Perlekatan bayi yang benar untuk
menyusui

Sebelum menyusu, mulut


bayi harus terbuka lebar,
agar dapat melekat
dengan benar pada areola
ibu

Telinga dan tangan bayi


berada pada satu garis
lurus,sehingga badan bayi
menghadap ke ibu,kepala
bayi agak menengadah
MASALAH MENYUSUI : ANTENATAL
1.Kurang informasi
Informasi yang perlu disampaikan
kepada ibu hamil/menyusui :
- Fisiologi laktasi
- Keuntungan pemberian ASI
- Keuntungan rawat gabung
- Cara menyusui yang baik dan benar
- kerugian pemberian susu formula
- menunda pemberian makanan hingga
usia 6 bulan
2. Putting susu terbenam/datar
MASALAH MENYUSUI : PASCA
PERSALINAN DINI
1.Putting susu lecet
- Dapat diistirahatkan 1x24 jam, dan
biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu
2x24 jam
- Cuci payudara sekali sehari tanpa sabun
2. Payudara bengkak
- Bisa dilakukan : kompres panas, ibu
rileks, pijat leher dan punggung yang
sejajar payudara, pijat ringan payudara
yang bengkak, stimulasi payudara dan
putting
MASALAH MENYUSUI : PASCA
PERSALINAN DINI
3. Mastitis/abses
- Kompres hangat dan pemijatan
- Rangsang oksitosin (pijat leher-punggung)
- Pemberian antibiotik
(Flucloxacillin/erythromycin 7-10 hari)
- Bila perlu istirahat total dan obat untuk
penghilang nyeri
- Bila abses : payudara yang sakit tidak boleh
menyusui
MASALAH MENYUSUI : PASCA
PERSALINAN LANJUT
1. Sindrom ASI kurang (pada kenyataannya
biasa ASI tidak benar kurang), Dapat
diperiksa tanda bahwa ASI benar kurang :
- BB bayi meningkat <500gr/bulan
- BB lahir dalam waktu 2 minggu belum
kembali
- Ngompol <6 kali/24jam
- Cairan urin pekat dan berwarna kuning.

2. Ibu yang bekerja


MASALAH MENYUSUI : PADA KEADAAN
KHUSUS
1. Ibu melahirkan dengan bedah Sectio cesarea
Segera rawat gabung, jika kondisi ibu dan
bayi baik dapat menyusui segera
2. Ibu sakit
ibu yang menderita hepatitis dan HIV tidak
diperkenankan menyusui bayinya
3. Ibu hamil
Tidak ada bahaya bagi ibu dan bayi, ibu
membutuhkan makan lebih banyak.
Perubahan yang dapat terjadi : ASI kurang,
kontraksi uterus
MASALAH BAYI
1. Bayi sering menangis ( ibu tidak perlu cemas,
perbaiki posisi menyusu, periksa pakaian bayi
apakah basah, jangan biarkan bayi menangis
terlalu lama)
2. Bayi bingung putting (terjadi karena bayi mendapat
susu formula)
3. Bayi premature (susui dengan lebih sering
walaupun pendek-pendek)
4. Bayi kuning (segera menyusui setelah lahir, jangan
dibatasi/susui sesering mungkin)
5. Bayi kembar (optimis ASI cukup, susui pada
payudara dengan bergantian)
MASALAH BAYI

6. Bayi sakit (Teruskan menyusui)


7. Bayi sumbing
8. Bayi dengan lidah pendek (Bantu bayi
dengan menahan kedua bibir bayi segera
setelah bayi dapat menangkap putting
dan aerola dengan benar)
9. Bayi yang memerlukan perawatan (ibu
ikut dirawat/ibu dianjurkan untuk
memerah ASI setiap 3 jam)
Cara Meningkatkan Produksi ASI

Melakukan persiapan menyusui saat ibu


sedang hamil
Susuilah bayi segera setelah bayi lahir
Susuilah bayi sesering mungkin
Susuilah bayi dari kedua payudara kiri
dan kanan secara bergantian
Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan menyusui
Ibu harus yakin bahwa ibu mampu menyusui
Ibu cukup minum (8-12 gelas/hari) dan makan
lebih banyak makanan bergizi (makan 2 kali lebih
banyak dari biasanya)
Ibu dalam keadaan pikiran tenang, tentram, dan
santai
Perhatikan cara meletakkan bayi dan melekatkan
putting pada mulut bayi dengan benar
Makin sering payudara dihisap bayi, makin
banyak produksi ASI
Pengertian dan dukungan keluarga terutama
suami
MEMERAH ASI

Bila ibu bekerja atau ASI yang dihasilkan


terlalu banyak -> diatasi dengan memerah
ASI dan menyimpannya.
Langkah-langkah memerah ASI dengan
tangan :
1. Sterilkan Wadah ASI
2. Cuci tangan dengan benar sebelum
menyentuh payudara dan ASI
3. Pilih tempat yang tenang agar tidak
terganggu
4. Santai dan pikirkan sang bayi
MEMERAH ASI

5. Lakukan pijatan ringan dengan ujung jari/kepalan


tangan,mulai dari pangkal payudara mengarah ke
aerola

6. Dengan ibu jari di tepi luar aerola sisi atas, dan


telunjuk di tepi aerola lainnya, tekan ke arah dada

7. Peras bagian luar aerola dengan ibu jari dan


telunjuk, kemudian longgarkan tekanan

8. Ulangi gerakan tekan-peras-longgarkan


SYARAT ASI PERAHAN DISIMPAN DAN
DIGUNAKAN KEMBALI
1. Wadah terbuat dari kaca/gelas, tertutup
rapat, tidak terkena cahaya langsung
2. ASI bertahan 6-8 jam pada suhu ruangan
(maksimal 25c). Selubungi wadah ASI
dengan handuk basah/dingin
3. ASI bertahan 24 jam jika disimpan dalam
wadah tas yang berisi es batu/es balok
4. ASI bertahan 5 hari jika disimpan dalam
kulkas (suhu 4 c)
5. ASI dapat bertahan 2 minggu jika
disimpan dalam freezer (suhu -15 c)
SYARAT ASI PERAHAN DISIMPAN DAN
DIGUNAKAN KEMBALI
Saat ingin digunakan kembali :
1. Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya
dengan air hangat/merendam sebagian ke
dalam air hangat. Usahakan bagian atas
wadah tidak terkena air hangat tersebut.
2. Jika dikeluarkan dari freezer, simpan ASI
pada kulkas selama beberapa jam hingga
tampak mulai mencair sebelum
dihangatkan
3. Jangan memanaskan ASI pada suhu yang
tinggi (mendidih)
SYARAT ASI PERAHAN DISIMPAN DAN
DIGUNAKAN KEMBALI
Pergunakan cangkir untuk memberikan susu perahan,
karena
1. Cangkir mudah dibersihkan dengan sabun dan air
bersih
2. Cangkir tidak dibawa kemana-mana dalam waktu
yang cukup lama, sehingga kurang memberi waktu
bakteri berkembang biak
3. Bayi tidak meminum sendiri, sehingga pasti ada
orang yang memegang, memperhatikan, menatap,
dan berinteraksi dengan bayi
4. Bayi tidak bingung akan putting susu, sehingga
kegiatan menyusui dapat berjalan dengan baik
5. Dapat melatih bayi memperhatikan banyak ASI yang
diteguknya
SYARAT ASI PERAHAN DISIMPAN DAN
DIGUNAKAN KEMBALI
Kelemahan penggunaan botol susu :
1. Lebih sulit dibersihkan
2. Lebih rentan terkontaminasi
3. Bayi kurang perhatian
4. Dapat mengurangi produksi ASI
5. Dapat menyebabkan bayi bingung putting
susu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_pp
/PP%20No.%2033%20ttg%20Pemberian%20ASI%2
0Eksklusif.pdf
www.depkes.go.id
Insiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6
Bulan. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2008
Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat.
Direktorat Bina Gizi Direktorat Jendral Bina
Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan RI. 2013
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai