Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.
Topik
Sasaran
Tanggal
Waktu
a. Tujuan umum
Setelah penyuluhan diharapkan ibu dapat menyusui bayinya sedini
mungkin.
b. Tujuan khusus
1) Ibu dapat mengetahui dan mengerti tentang manfaat pemberian ASI
2) Ibu dapat menyebutkan zat-zat yang terkandung di dalam ASI
7. Metode
: Ceramah dan Tanya jawab
8. Pembimbing
: Bidan.A
9. Referensi
:
a. Syarifudin, 2009, Kebidanan Komunitas, EGC,Jakarta
b. http://pramareola14.wordpress.com/2009/07/14/pentingnya-pemberianasi-eksklusif/
c. 2008, Buku Ajar Asuhan Post partum
d. Wiknjonsastro H, 2007. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo
ASI
merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen
imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan.
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Topik
Sasaran
Tanggal
Waktu
Tempat
a) Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika
duduk diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk
diatas kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur.
b) Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan
memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi.
c) Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila
menggunakan kursi yang cukup tinggi.
d) Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap
bayi dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher,
punggung dan kaki bagian atas.
2. Posisi bayi :
a) Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan
pakaian yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan
pakaian, untuk meningkatkan kontak dengan ibu.
mulut bayi.
Bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan
Putting susu tidak terasa nyeri
Telinga dan lengan bayi terletak dalam satu sisi
Kepala agak menengadah
Melepaskan isapan bayi dengan cara jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Topik
: Perawatan Bayi Dengan Metode Kanguru
Sasaran
: Ibu Nifas
Tanggal
: 17 Mei 2016
Waktu
: 01.00 wita
Tempat
: Ruang Nifas RSKDIA Pertiwi Makassar
Tujuan umum
a. Ibu atau pengganti ibu membersihkan daerah dada dan perut dengan cara
mandi 2-3 kali sehari, untuk daerah dingin cukup 2 kali sehari
b. Kuku dan tangan ibu atau pengganti ibu harus bersih, kuku jari tangan
dipotong secara berkala tiap minggu.
c. Pakaian atau baju kanguru (kalau ada) harus bersih dan hangat yaitu
dengan mencuci baju dan menghangatkannya (di bawah sinar matahari)
setiap hari sebelum dipakai.
d. Setiap popok bayi yang basah akibat buang air besar (BAB) dan buang air
kecil (BAK) harus segera diganti.
B. Posisi kanguru
1. Tempatkan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tengkurap, dada ke dada,
dengan kepala bayi diarahkan ke satu sisi dalam posisi sedikit ekstensi untuk
menjaga jalan nafas tetap terbuka dan membuka kontak mata antara ibu dan
bayi.
2. Pasang baju penutup cukup erat sehingga ibu berdiri bayi tidak akan jatuh
keluar dan dibantu dengan menggunakan kain panjang.
C. Metode kanguru dengan posisi tidur beristirahat
Ibu akan istirahat dengan baik pada berbaring atau setengah duduk sekitar 15oC
dari bidang horizontal. Dapat disangga dengan beberapa bantal. Posisi ini
mengurangi henti nafas pada bayi. Bila ibu tidak nyaman dengan posisi yang
diinginkan, karena dengan metode kanguru keuntungan yang diperoleh lebih
besar daripada resiko henti nafas.
Lampiran 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN
hipotermia, sangat beresiko tinggi untuk mengalami kesakitan berat atau bahkan
kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah
atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada dalam ruangan yang
relative hangat. Dengan demikian untuk mencegah terjadinya serangan dingin, maka
setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk bersih dan kering,
kemudian bungkus bayi,beri topi dan kaos tangan/kaki. Selanjutnya bayi diletakkan
dengan telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan dekapan ibu,dan jangan segera
menimbang dan memandikan bayi baru lahir.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir adalah:
a. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi
Adalah kehilangan panas tubuh bayi melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
ataupun pakaian bayi yang basah dan tidak segera diganti.
c. Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas. Misalnya,aliran udara dari kipas angin,
hembusan udara melalui ventilasi ataupun pendingin ruangan.
d. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat bendabenda yang mempunyai suhu tubuh yang lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
DAFTAR GAMBAR
1. TEKHNIK MENYUSUI YANG BENAR
http://curh4tbund4.blogspot.com/2009/05/penanganan-bayiprematur.html
Gambar 5.
Sumber
Gambar 6.
Sumber