Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010, Penyebab Utama Kematian Bayi Dan Balita (online),


Bayi-Kita@yahoogroups.com,online.
Anonim.2010, Lahir Premature Beresiko Tinggi,(online),
(http://rumahartikel.blogspot.com,
Anonim.2010 Perawatan Bayi Premature Sehat,(online)
(http://teguhwidiarto.blogspot.com/2010/06/mengatasi-masalah-bayi-lahirprematur.html).
Anonim.2010 Pentingnya ASI Bagi Bayi,(online)
http://pramareola14.wordpress.com/2009/07/14/pentingnya-pemberian-asieksklusif/.
Anonim.2010 Posisi menyusui yang benar (Perinasia, 1994),online
rumahbunda.com.
Compas.Com.2010,Data Kelahiran Bayi Premature Di Indonesia,(online)
(http://web.bisnis.com/senggang/kesehatan/1id189311.html )
Jenewa. 2010, Angka Kejadian Premature Di Dunia(WHO), (online), .
(http://www.ayahbunda.co.id/Berita.Ayahbunda/Info+Keluarga/13.juta.bayi.d
i.dunia.lahir.prematur/002/002/174/58/-/4/c,).
Manuaba I.B.G,2007. Pengantar Kuliah Obstetric, EGC, Jakarta.
Manuaba I.B.G,1998. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
Nike, Budhi Subekti, dkk. 2007. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir,
EGC, Jakarta.
Saifuddin A.B, 2003. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Salmah, dkk.2006.Asuhan Kebidanan Antenatal,EGC, Jakarta.
Surasmi A, dkk,2003. Perawatan bayi resiko tinggi,EGC, Jakarta.
Syarifudin, 2009, Kebidanan Komunitas, EGC,Jakarta
Uliyah, Musrifatul.dkk,2006. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan.
Salemba Medika.

Wiknjonsastro H, 2007. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo,Jakarta.
Wirakusumah, Firman F,2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetric Patologi,
E/2,Jakarta.

Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.

Topik
Sasaran
Tanggal
Waktu

: Pentingnya pemberian ASI bagi bayi


: Ibu Nifas
: 16 Mei 2016
: 01.00 wita
5. Tempat
:
Ruang Nifas Rumah Sakit Ibu
dan Anak Pertiwi Makassar
6. Tujuan
:

a. Tujuan umum
Setelah penyuluhan diharapkan ibu dapat menyusui bayinya sedini
mungkin.
b. Tujuan khusus
1) Ibu dapat mengetahui dan mengerti tentang manfaat pemberian ASI
2) Ibu dapat menyebutkan zat-zat yang terkandung di dalam ASI
7. Metode
: Ceramah dan Tanya jawab
8. Pembimbing
: Bidan.A
9. Referensi
:
a. Syarifudin, 2009, Kebidanan Komunitas, EGC,Jakarta
b. http://pramareola14.wordpress.com/2009/07/14/pentingnya-pemberianasi-eksklusif/
c. 2008, Buku Ajar Asuhan Post partum
d. Wiknjonsastro H, 2007. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo

PENTINGNYA ASI BAGI BAYI


Bayi sangat membutuhkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
ASI mengandung nutrient yang cukup dan nilai nutrisi/biologinya tinggi.

ASI

merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen
imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan.

A. Zat Gizi Pada ASI


ASI mengandung protein , lemak karbohidrat, vitamin dan mineral yang
sangat dibutuhkan oleh bayi. Selain itu, ASI juga mengandung zat untuk
pertumbuhan otak dan antibody.
Faktor-faktor pertumbuhan Menyusui dengan ASI sangat bermanfaat bagi
psikologis ibu maupun bayi dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi
keduanya. Ibu yang secara pribadi terlibat dalam pengasuhan bayinya akan
memperbesar perasaan berbahagia dan prestasi sebagai ibu yang baik. Bayi
diberikan kedekatan hubungan fisik dengan ibu yang baik dan menyenangkan.
Menyusui memberikan tambahan kesempatan untuk berkontak rasa yang erat
antara ibu dan bayinya.
Adapun beberapa manfaat lain dari ASI bagi bayi maupun ibu yang
menyusui antara lain :
1) ASI lebih murah.
2) Bayi yang menyusui ASI cenderung lebih sehat.
3) Memberikan perlindungan imunitas pasif dari ibu pada anak.
4) ASI membantu penyerapan berbagai vitamin.
5) ASI mengandung berbagai protein yang tidak ada pada susu sapi atau buatan.
6) Mengandung berbagai enzim untuk membantu proses pencernaan.
7) Ibu yang menyusui memiliki insiden yang lebih rendah terhadap
kemungkinan kanker payudara.

8) Ibu dan bayi menjadi lebih rileks


B. Keuntungan Menyusui
1. Terjadinya hubungan yang lebih erat antara bayi dan ibunya karena secara
alami dengan kontak kulit, bayi merasa aman. Hal ini sangat penting bagi
perkembangan psikis dan emosi dari bayi.
2. Dengan menyusui menyebabkan uterus berkontraksi sehingga pengembalian
uterus/proses involusio uterus ke keadaan sebelum hamil lebih cepat .
3. Dengan menyusui akan mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara
pada masa mendatang
4. Dengan menyusui kesuburan ibu akan berkurang untuk beberapa bulan
(keluarga berencana )
C. Sumber Makanan yang dapat menambah produksi ASI
1. Sumber kalori : beras, roti, kentang, mie
2. Sumber protein : susu,telur, daging,tempe dan hati
3. Sumber vitamin dan mineral : sayuran yang berwarna hijau/ kuning dan
buah-buahan yang dagingnya berwarna merah/kuning.

D. Makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui


1. Bahan makanan yang merangsang : cabe, merica, jahe, karena dapat
menyebabkan bayi mencret
2. Makanan yang dapat menimbulkan kembung : ubi, singkong, kol, sawi, dan
daun bawang
3. Makanan yang manis-manis atau berlemak karena biasa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.

Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.
5.

Topik
Sasaran
Tanggal
Waktu
Tempat

: Tekhnik menyusui yang benar


: Ibu Nifas
: 16 Mei 2016
: 02.00 wita
: Ruang Nifas RSKDIA Pertiwi Makassar
6. Tujuan umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan ibu mengerti dan memahami tekhnik

menyusui yang baik dan benar


7. Tujuan khusus
1) Ibu dapat menyusui bayinya dengan tekhnik yang benar
2) Ibu dapat mengetahui apakah bayinya dapat menyusui dengan adekuat
8. Metode
: Ceramah dan diskusi
9. Alat dan bahan
: Gambar tentang cara menyusui
yang benar
10. Pembimbing : Bidan
11. Referensi
:
a. Rumah bunda.com Posisi menyusui yang benar (Perinasia, 1994)
b. 2008, Buku Ajar Asuhan Post partum

TEKHNIK MENYUSUI YANG BENAR


Posisi menyusui sangat mempengaruhi keberhasilan laktasi, ibu dan bayinya
harus dalam keadaan santai,sebaiknya memeluk bayi dan melihat kearah bayi, baik
dalam posisi duduk maupun berbaring.
A. Langkah langkah menyusui yang benar
1. Posisi Ibu :

a) Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika
duduk diatas kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk
diatas kasur dengan bersandar pada dinding atau sandaran kasur.
b) Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan
memberikan tumpuan ketika ibu menggendong bayi.
c) Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila
menggunakan kursi yang cukup tinggi.
d) Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap
bayi dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher,
punggung dan kaki bagian atas.

2. Posisi bayi :
a) Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan
pakaian yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan
pakaian, untuk meningkatkan kontak dengan ibu.

b) Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara.


Posisi leher pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan
pantat dipegang oleh tangan.
c) Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi
berhadapan dengan badan ibu.
d) Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu,
jangan memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu.
e) Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan.
f) Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah
payudara dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan
menggunakan ibu jari lengan yang menggendong.
3. Langkah- langkah menyusui yang benar, dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang
menyusui. Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa
tetes ASI pada puting ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu.
b) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
c) Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan
jari-jemari di bawahnya dan ibu jari di atasnya.

d) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut( rooting refleks) dengan


menyentuh pipi atau sisi mulut bayi
e) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan bantu agar areola mammae masuk ke dalam mulut bayi.
Setelah bayi mengisap payudara tidak perlu dipegang atau disanggah.
B. Cara Pengamatan Tekhnik Menyusui Yang Benar
1. Bayi tampak tenang
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Dagu bayi menempel pada payudara ibu sebagian besar areola masuk dalam
4.
5.
6.
7.
8.

mulut bayi.
Bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan
Putting susu tidak terasa nyeri
Telinga dan lengan bayi terletak dalam satu sisi
Kepala agak menengadah
Melepaskan isapan bayi dengan cara jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut

bayi melalui sudut mulut,atau dagu bayi ditekan ke bawah


9. Menyusui mulai dari payudara yang belum terkosongkan
10. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting,areola dan sekitarnya
11. Menyendawakan bayi dengan cara :
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu atau bayi tidur
tengkurap,kemudian punggungnya ditepuk-tepuk secara perlahan.

Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Topik
: Perawatan Bayi Dengan Metode Kanguru
Sasaran
: Ibu Nifas
Tanggal
: 17 Mei 2016
Waktu
: 01.00 wita
Tempat
: Ruang Nifas RSKDIA Pertiwi Makassar
Tujuan umum

Pada akhir penyuluhan diharapkan ibu mengerti dan memahami tekhnik


menyusui yang baik dan benar
7. Tujuan khusus
a. Ibu dapat menyusui bayinya dengan tekhnik yang benar
b. Ibu dapat mengetahui apakah bayinya dapat menyusui dengan adekuat
8. Metode
: Ceramah dan diskusi
9. Alat dan bahan
: Gambar tentang cara menyusui yang benar
10. Pembimbing
: Bidan
11. Referensi
:
a. http://www.ridwanamiruddin.wordpress.com
b. http://www.sehatgroup.web.id.

METODE KANGURU UNTUK BAYI BERAT LAHIR RENDAH


Metode kanguru merupakan metode yang digunakan sebagai salah satu
pencegahan hipotermi dalam perawatan neonatal dasar. Bayi yang lahir dengan berat
badan lahir rendah baik prematuritas maupun dismaturitas sangat rentang mengalami
hipotermi yaitu penurunan suhu badan di bawah 36,5oC. Oleh karena itu berikut ini
akan diuraikan posisi lama dan durasi dari metode kanguru.
A. Mempersiapkan metode kanguru
1. Persiapan peralatan yang dibutuhkan
a. Untuk bayi penutup kepala, popok.
b. Untuk ibu diperlukan baju khusus, yang penting ibu mengenakan baju
yang terbuka didepan dan selembar kain panjang.
2. Persiapan bayi
a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat.
b. Bayi perlu memakai penutup kepala/topi dan popok selama menggunakan
metode kanguru.
3. Persiapan ibu

a. Ibu atau pengganti ibu membersihkan daerah dada dan perut dengan cara
mandi 2-3 kali sehari, untuk daerah dingin cukup 2 kali sehari
b. Kuku dan tangan ibu atau pengganti ibu harus bersih, kuku jari tangan
dipotong secara berkala tiap minggu.
c. Pakaian atau baju kanguru (kalau ada) harus bersih dan hangat yaitu
dengan mencuci baju dan menghangatkannya (di bawah sinar matahari)
setiap hari sebelum dipakai.
d. Setiap popok bayi yang basah akibat buang air besar (BAB) dan buang air
kecil (BAK) harus segera diganti.
B. Posisi kanguru
1. Tempatkan bayi di antara payudara ibu dalam posisi tengkurap, dada ke dada,
dengan kepala bayi diarahkan ke satu sisi dalam posisi sedikit ekstensi untuk
menjaga jalan nafas tetap terbuka dan membuka kontak mata antara ibu dan
bayi.
2. Pasang baju penutup cukup erat sehingga ibu berdiri bayi tidak akan jatuh
keluar dan dibantu dengan menggunakan kain panjang.
C. Metode kanguru dengan posisi tidur beristirahat
Ibu akan istirahat dengan baik pada berbaring atau setengah duduk sekitar 15oC
dari bidang horizontal. Dapat disangga dengan beberapa bantal. Posisi ini
mengurangi henti nafas pada bayi. Bila ibu tidak nyaman dengan posisi yang
diinginkan, karena dengan metode kanguru keuntungan yang diperoleh lebih
besar daripada resiko henti nafas.

D. Lama dan durasi Metode Kanguru


1. Penggunaan metode kanguru dihentikan jika bayi sudah tidak membutuhkan
lagi.
2. Minimal berat badan 2500 gram.
3. Suhu stabil yaitu 36,5OC 37,2OC.
4. Menetek kuat seperti bayi besar dan sehat.
Cara memindahkan bayi masuk dan keluar dari baju penutup
1. Pegang bayi dengan satu tangan ditempatkan di belakang leher dan
punggung.
2. Sangga perlahan bagian bawah rahang dengan ibu jari dan jari-jari lain untuk
mencegah kepala bayi merosot ke bawah dan menutup jalan nafas bayi dalam
posisi tegak.
3. Letakkan tangan yang lain di bawah bokong bayi.

Lampiran 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik :Mekanisme Kehilangan Panas Suhu Tubuh


2.
3.
4.
5.
6.

Pada Bayi Baru Lahir


Sasaran
: Ibu Nifas
Tanggal
: 17 Mei 2016
Waktu
: 02.00 wita
Tempat
: Ruang Nifas RSKDIA Pertiwi Makassar
Tujuan umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan ibu mengerti dan memahami mekanisme

kehilangan panas pada bayi baru lahir


7. Tujuan khusus
a. Ibu tetap menjaga agar suhu bayinya tetap dalam keadaan normal
b.
Ibu dapat mengetahui cara menjaga kehangatan tubuh bayinya,
setelah pulang ke rumah.
8. Metode
: Ceramah dan diskusi
9. Alat dan bahan
: Gambar tentang mekanisme kehilangan panas
10. Pembimbing
: Bidan
11. Referensi
: JNPK-KR, APN Revisi 2007, Hal.96)

MEKANISME KEHILANGAN SUHU TUBUH BAYI


Mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir,belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu,jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan
panas tubuh,maka

bayi baru lahir dapat mengalami hipotermia. Bayi dengan

hipotermia, sangat beresiko tinggi untuk mengalami kesakitan berat atau bahkan
kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah
atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada dalam ruangan yang
relative hangat. Dengan demikian untuk mencegah terjadinya serangan dingin, maka
setiap bayi baru lahir harus segera dikeringkan dengan handuk bersih dan kering,
kemudian bungkus bayi,beri topi dan kaos tangan/kaki. Selanjutnya bayi diletakkan

dengan telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan dekapan ibu,dan jangan segera
menimbang dan memandikan bayi baru lahir.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir adalah:
a. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi
Adalah kehilangan panas tubuh bayi melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat

tidur atau timbangan yang

temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
ataupun pakaian bayi yang basah dan tidak segera diganti.
c. Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas. Misalnya,aliran udara dari kipas angin,
hembusan udara melalui ventilasi ataupun pendingin ruangan.
d. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat bendabenda yang mempunyai suhu tubuh yang lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

DAFTAR GAMBAR
1. TEKHNIK MENYUSUI YANG BENAR

Gambar 1. Cara menyusui bayi


Sumber : rumahbunda.com

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar


(Perinasia, 1994)

http://curh4tbund4.blogspot.com/2009/05/penanganan-bayiprematur.html

2. PERAWATAN BAYI DENGAN METODE KANGURU

Gambar 3. Posisi tidur beristirahat

Gambar 4. Giliran ayah untuk posisi kanguru bayi

3. CONTOH NUTRISI UNTUK IBU MENYUSUI

Gambar 5.

Sumber

Sumber Kalori (Beras, Kentang, Roti) dan Sumber Protein


(Susu, Telur, Daging, Hati, Ayam, Kacang Hijau, Tempe dan
Tahu).

: Husaini Yk, dkk, 2001.

Gambar 6.
Sumber

Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan sebagai Sumber Vitamin dan


Mineral

: Husaini Yk, dkk, 2001.

Gambar 7. Buah-buahan sebagai sumber Vitamin


Sumber : freewebs.com
4. MEKANISME KEHILANGAN PANAS PADA TUBUH BAYI BARU
LAHIR

Gambar 7. Mekanisme kehilangan panas pada tubuh bayi baru lahir


Sumber : JNPK-KR, APN Revisi 2007,hal. 97

Anda mungkin juga menyukai