Pencegahan infeksi Penilaian awal Merawat tali pusat Memulai pemberian ASI dan pedoman umum menyusui Beri vitamin K Perawatan mata Memberikan imunisasi dasar Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beri tahu orang tua Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin
2.
3. 4.
5.
Mengidentifikasi gejala penyakit Menawarkan tindakan screening metabolik Memberikan KIE pada orang tua Mengkaji riwayat / masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha menangis, BAK, dan BAB Pemberian anticipatory guidance kepada orang tua
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cek keseluruhan kesehatan bayi Cek masalah dalam proses menyusui Perhatikan adakah orang lain yang membantu ibu dalam mengasuh bayi Perhatikan keadaan rumah, dan kebersihannya Cek suasanan keadaan hati ibu Amati cara ibu berinteraksi dengan bayinya Cek pertumbuhan dan perkembangannya Cek tanda-tanda bahaya pada bayi
Pencegahan Infeksi
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan byi Gunakan sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan Semua peralatan di DTT dan jangan menggunakan alat dari bayi yang satu dengan yang lain sebelum diproses dengan benar Pastikan handuk, pakaian, selimut, kain dsb dalam keadaan bersih sebelum dipakaikan pada bayi, termasuk penggunaan timbangan, pita pengukur, stetoskop dan peralatan lainnya
Penilaian Awal
Menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan
terbuka agar terkena udara dan tutupi kain bersih secara longgar JWarna kemerahan atau timbulnya nanah pada pusar atau puntung tali pusat adalah tanda abnormal (bayi tersebut harus dirujuk untuk penangan lebih lanjut)
lahir Anjurkan ibu memeluk dan menyusukan bayinya setelah tali pusat dipotong Lanjutkan pemberian ASI setelah plasenta lahir dan tindakan lain yang diperlukan telah selesai dilaksanakan Jangan berikan makanan dan minuman selain ASI Pastikan ASI diberikan hingga 6 bulan pertama kehidupan bayi Berikan ASI setiap saat (siang dan malam) bila
Perawatan mata
Gunakan tetes mata perak nitrat 1%, salep
tetrasiklin1% atau salep eritromisin 0,5% Berikan dalam 1 jam pertama kelahiran Setelah pemberian tetes mata profilaksis, kembalikan bayi pada ibunya untuk disusukan dan bergabung kembali
BOUNDING ATTACHMENT
Bounding attacment adalah metode penanganan
bayi prematur/BBLR dengan meniru perilaku binatang australia yang menyimpan anaknyadi kantung perut ibu sehingga diperoleh suhu optimal bayi bayi Keberhasilan dalam hubungan dan ikatan batin antara seorang bayi dengan ibunya dpat mempengaruhi hubungan sepanjang masa.
pada bayi baru lahir Bayi diletakkan diantara payudara ibu ditutup dengan baju ibu yang berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu berdiri / duduk dan tengkurap/ miring ketika ibu berbaring
signifikan lebih rendah dibandingkan cara konvensional Pada kelompok bayi yang dirawat dengan metode kanguru juga mendapat ASI lebih baik Penambahan berat badan lebih baik Lama perawatan di rumah sakit lebih pandek
bersih dan hangat Selimuti dan tutupi bagian kepala bayi Minta ibu untuk mendekap tubuh bayi dan segera menyusukan bayinya Tempatkan bayi di lingkungan hangat Jangan segera menimbang (tanpa penutup tubuh) dan memandikan bayi
Rencana Asuhan
Cara menyusui
Perawatan payudara
Cara menyusui
Peluk tubuh bayi dan hadapkan mukanya ke
payudara ibu sehingga hidungnya berada di depan puting susu Dekatkan mulut bayi ke payudara bila tampak tanda-tanda siap menyusu Cara menempelkan mulut pada payudara: Sentuhkan dagu bayi Tempelkan mulutnya (yang terbuka lebar) pada puting susu sehingga melingkupi semua areola mamae (bibir bawahnya melingkupi puting susu) Perhatikan gerakan meghisap dan jaga agar hidung bayi tidak tertutup oleh payudara
Perawatan payudara :
Pastikan puting susu dan areola mamae selalu
dalam keadaan bersih Gunakan kain bersih untuk menyeka puting susu dan gunakan sedikit ASI sebagai pelembab Lecet dan retak bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI, ajarkan cara menyusui (Breast Care) yang bebar untuk menghindarkan lecet/retak dan kurangnya asupan untuk bayi
minggu pada : 1. Sistem kardiovaskuler 2. Sistem pernafasan 3. Sistem ginjal 4. Sistem gastrointestinal 5. Pengaturan suhu 6. Imunologi 7. Sistem reproduksi 8. Sistem muskuluskeletal 9. Sistem neurologi 10. Panca indera (Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Pengecapan, Sentuhan)