Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM


URAT PADA PENDERITA HIPERUREMIA

Disusun Oleh:
Rozaq Permana Yudha Abdul Hakim
(201211685)
KELAS: I.A

Dosen Pembimbing:
Ns. Ulfa Suryani, M. Kep. Sp. Kep. J

PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar

keperawatan komplementer oleh dosen Ns. Ulfa Suryani, M. Kep. Sp. Kep. J

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak

kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh

karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

sempurnanya makalah ini. saya berharap makalah ini dapat bermanfaat, bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Padang, November 2020


Penulis

Rozaq Permana Yudha A.H

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1..Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2..Rumusan Masalah ............................................................................................3

1.3..Tujuan .............................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian terapi bekam.....................................................................................4

2.2 Titik - titik terapi bekam.................................................................................... 5

2.3 Mekanisme terapi bekam................................................................................... 6

2.4 Hasil dan pembahasan........................................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9

3.2 Saran ..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengobatan alternatif/pengobatan tradisional semakin banyak diminati oleh

masyarakat. Selain di Indonesia, pengobatan alternatif juga banyak diminati oleh

masyarakat didunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003), penggunaan

pengobatan komplementer dan alternatif (CAM= Complementary and Alternative

Medicine) akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan

kredibilitas dalam dunia Biomedis kesehatan. Survei menunjukkan bahwa

penggunaan CAM ada sekitar sepertiga dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan

sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan Sparber, 2001).

Jenis pengobatan alternatif ini pun beragam, seperti mengonsumsi obat-

obatan herbal, akupuntur, pijat, bekam dan lain-lain. Dengan semakin tingginya

minat masyarakat terhadap pengobatan alternatif, maka tidak heran bila antrian

pasien yang berada di klinik pengobatan alternatif sama banyaknya atau bahkan

lebih banyak dari pada pasien yang datang ke puskesmas atau rumah sakit. Hal ini

disebabkan karena pengobatan alternative yang jauh lebih murah, langsung, dan

bersahabat, serta pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa pengobatan

dengan bahan kimia sintetis selain dapat mengobati suatu penyakit, juga

menimbulkan penyakit bawaan yang lain sebagai bentuk efek samping buruk dari

sifat bahan kimia.

Salah satu pengobatan alternative yang banyak digunakan oleh masyarakat

saat ini adalah pengobatan alternative dengan terapi bekam (cupping therapy).

Sebenarnya metode ini bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat

1
Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur Tengah

hinggake Daratan Cina. Bahkan, menurut riwayatnya dahulu Rasulullah telah

menggunakan metode ini untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Di negeri-

negeri barat (Eropa dan Amerika) melalui penelitian ilmiah, terus-menerus

menyimpulkan fakta-fakta ilmiah tentang bekam yang mampu menyembuhkan

berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran

modern. Sehingga bekam mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

bermunculan ahli bekam serta klinik bekam di kota-kota besar di Amerika dan

Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah

dipelajari dalam kurikulum fakultas kedokteran di Amerika (Kasmui, 2011).

Pengertian bekam sendiri adalah metode pengobatan dengan cara

mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh

melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant

Release Therapy atau Oxidant Drainage Therapy atau istilah yang lebih populer

adalah detoksifikasi (Kasmui, 2011).

Bekam sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur,

bekam tarik dan bekam basah. Walaupun saat ini terapi bekam telah banyak

dipilih masyarakat sebagai terapi penyembuhan, namun ada pula sebagian orang

yang ragu atau takut dilakukan bekam. Ketakutan dan keraguan akan bekam

sebagian besar disebabkan dari proses bekam yang dibayangkan akan

menyakitkan karena dilakukan perlukaan dan pengeluran darah melalui sayatan

serta keamanan yang didapat dari terapi ini. Terapi bekam akan memberikan

banyak manfaat jika dilakukan menggunakan prosedur dan tehnik yang

benarkarena bekam hanya memiliki efek samping minimal (Erakita, 2011).

2
Banyak penyakit yang dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi bekam ini,

seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru,

ginjal, dibetes mellitus, astma, tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain

(Zhen, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa pengertian terapi bekam?

B. Dimana saja titik titik terapi bekam?

C. Bagaimana mekanisme terapi bekam?

D. Bagaimana pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam surat pada

penderita hiperuremia ?

1.3 Tujuan

A. Untuk mengetahui pengertian terapi bekam

B. Untuk mengetahui titik - titik terapi bekam

C. Untuk mengetahui mekanisme terapi bekam

D. Untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada

penderita hiperuremia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Bekam

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah

yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan

kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah ‘Oxidant Release

Therapy’ atau ‘Oxidant Drainage Therapy’ atau istilah yang lebih populer

adalah ‘detoksifikasi’. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan cara

pemberian obat antioksidan (obat kimiawi) yang bertujuan untuk menetralkan

oksidan di dalam tubuh sehingga kadarnya tidak makin tinggi. Tapi jika efek

obat antioksidan sudah habis, oksidan akan tumbuh dan berkembang kembali.

Karena itu, para dokter biasanya memberikan obat antioksidan secara

kontinyu. Untuk mengeluarkan oksidan dari dalam tubuh butuh keterampilan

khusus. Caranya dengan penyedotan menggunakan alat khusus yang

sebelumnya didahului dengan pembedahan minor (sayatan khusus) secara

hati-hati di titik-titik tertentu secara tepat dalam tubuh. Jika oksidan dapat

dikeluarkan semua maka penyumbatan aliran darah ke organ-organ tertentu

dalam tubuh dapat diatasi, sehingga fungsi-fungsi fisiologis tubuh kembali

normal

Umar (2008), dalam bukunya “Sembuh Dengan Satu Titik”

mengatakan, bekam adalah metode pengobatan dengan metode

tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar

menimbulkan bendungan lokal. Terjadinya bendungan lokal

disebabkan tekanan negatif dalam tabung yang sebelumnya benda-

benda dibakar dan dimasukan ke dalam tabung agar terjadi

4
pengumpulan darah lokal. Kemudian darah yang telah berkumpul

dikeluarkan dari kulit dan dihisap (Ridho, 2012).

2.2 Titik - titik Terapi Bekam

Menurut Santoso (2012) di bawah ini adalah gambaran titik-titik bekam

berdasarkan jenis penyakitnya:

a. Ummu Mughits (puncak kepala)

Titik tersebut berada di ubun-ubun dan bermanfaat untuk mengatasi

penyakit vertigo, migrain, sakit kepala menahun.

b. Al-Akhda’ain (dua urat leher)

Titik ini adalah dua urat di samping kiri dan kanan leher. Posisinya: Di

bawah garis batas rambut kepala belakang, sejajar tulang cervical 3-7.

Manfaatnya untuk mengatasi hipertensi, stroke, sakit bagian kepala dan

wajah.

c. Al-Kaahil (punduk)

Titik ini berada di ujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk masalah

penyakit sekitar kepala dan saraf serta 72 penyakit.

d. Al-Katifain (bahu kiri dan kanan)

Titik ini berada pundak atau bahu kiri dan kanan, bermanfaat untuk

penyakit hipertensi, nyeri bahu, stroke, sakit leher.

e. Dua jari di bawah punduk

Bermanfaat untuk penyakit bronkhitis, batuk, sesak napas, asi kurang, asma,

stroke.

5
f. Belikat kiri dan kanan

Bermanfaat untuk gangguan paru-paru, gangguan jantung, saluran

pernapasan, stroke, masuk angin.

g. Ala-Warik (pinggang)

Posisinya: pertemuan otot gluteus maximus dengan gluteus medius bawah,

kiri dan kanan. Titik ini bermanfaat untuk masalah gangguan ginjal, sakit

pingggang, haid tidak lancar, susah buang air kecil.

h. Ala Dzohril Qadami (betis)

Titik ini berada dibetis kiri dan kanan. Mengatasi gangguan asam urat,

pegal-pegal, kesemutan, stroke.

2.3 Mekanisme Terapi Bekam

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Neneng Fitria Ningsih,

Nurfajrin Afriana) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Terapi Bekam

Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Hiperuremia”

a. Sebelum dilakukan terapi bekam terlebih dahulu sampel di periksa kadar

asam uratnya (pre-test) dan sesudah perlakuan di periksa kembali kadar

asam uratnya (post-test).

b. Melakukan terapi bekam basah dengan alat yang telah disediakan sesuai

dengan Satuan Operasional Prosedur pada titik-titik penyakit hipertensi

c. Dan mekanisme bekam dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah,

yaitu melalui rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, sayatan

pisau bekam atau lancet akan menyebakan sel mast melepaskan beberapa

zat seperti, serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting sub stance.

6
2.4 Hasil dan Pembahasan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Neneng Fitria Ningsih,

Nurfajrin Afriana) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Terapi Bekam

Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Hiperuremia” Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus dan kelompok kontrol,

sebagian besar pasien berumur > 50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (40%)

pada kelompok kasus dan 11 orang (36.7%) pada kelompok kontrol.

Sebagian besar responden pada kelompok kasus dan control berjenis kelamin

laki-laki yaitu sebanyak 14 orang (46.7%) dengan pekerjaan sebagai petani

yaitu sebanyak 12 Orang (40.0 %) pada kelompok kasus dan 13 (43.3%)

pada kelompok kontrol.Terlihat nilai mean perbedaan kadar asam urat antara

sebelum dibekam dan setelah dibekam adalah 2.620 dengan standar deviasi

1.530. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0.000 maka dapat disimpulkan

ada perbedaan yang signifikan rata-rata antara kadar asam urat sebelum

dilakukan terapi bekam dan setelah dilakukan terapi bekam. Menurut asumsi

peneliti penurunan kadar asam urat terjadi karna pasien melakukan terapi

bekam 2-3 kali dalam sebulan dan mengatur pola makan sehingga asam urat

yang tadinya tinggi menjadi menurun dan tidak terjadi peningkatan kadar

asam urat pada penderita (hiperurisemia). Disisi lain, penderita juga

melakukan kegiatan olahraga ringan setiap hari minimal 15 menit. Kondisi

ini menunjang untuk memperbaiki metabolisme tubuh.

7
Dengan melakukan aktivitas seperti olahraga mampu memperlancar

peredaran darah, mampu mensuplai ginjal sehingga ginjal bisa berfungsi

maksimal dalam mengeluarkan zat sisa dari dalam tubuh. Sehingga

kandungan purin bisa dikeluarkan dan dengan sendirinya kadar asam urat bisa

menurun.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang
terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit
ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant Release Therapy atau
Oxidant Drainage Therapy atau istilah yang lebih populer adalah
detoksifikasi. Bekam sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering,
bekam seluncur, bekam tarik dan bekam basah. Banyak penyakit yang
dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi bekam ini, seperti penyakit
hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru, ginjal,
dibetes mellitus, astma, tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain.
Walaupun saat ini terapi bekam telah banyak dipilih masyarakat sebagai
terapi penyembuhan, namun ada pula sebagian orang yang ragu atau takut
dilakukan bekam. Ketakutan dan keraguan akan bekam sebagian besar
disebabkan dari proses bekam yang dibayangkan akan menyakitkan karena
dilakukan perlukaan dan pengeluran darah melalui sayatan serta keamanan
yang didapat dari terapi ini. Terapi bekam akan memberikan banyak manfaat
jika dilakukan menggunakan prosedur dan tehnik yang benar karena bekam
hanya memiliki efek samping minimal.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa
keperawatan diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi
untuk menambah pengetahuan tentang terapi bekam dan diharapkan para
pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan makalah
ini lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Kasmui. 2006. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. ISYFI : Semarang
Kusyati, E. 2012. Bekam Sebagai Terapi Komplementer keperawatan.
Popup Design : Yogyakarta

Ningsih, Neneng, F., Nurfajrin Afriana. (2017). Pengaruh Terapi Bekam


Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Hiperuremia Di Rumah Sehat
Khaira Bangkinang. Riau : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Jurnal

Ridho, Achmad Ali. 2012. Bekam Sinergi : Rahasia Sinergi Pengobatan Nabi,
Medis Modern, dan Traditional Chinese Medicine. Aqwamedika : Solo
Santoso, Ody. 2012. Pelatihan Bekam atau Hijamah. Yayasan Amal Media Suara
Islam: Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai