Disusun Oleh:
Rozaq Permana Yudha Abdul Hakim
(201211685)
KELAS: I.A
Dosen Pembimbing:
Ns. Ulfa Suryani, M. Kep. Sp. Kep. J
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar
keperawatan komplementer oleh dosen Ns. Ulfa Suryani, M. Kep. Sp. Kep. J
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. saya berharap makalah ini dapat bermanfaat, bagi penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3..Tujuan .............................................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
penggunaan CAM ada sekitar sepertiga dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan
obatan herbal, akupuntur, pijat, bekam dan lain-lain. Dengan semakin tingginya
minat masyarakat terhadap pengobatan alternatif, maka tidak heran bila antrian
pasien yang berada di klinik pengobatan alternatif sama banyaknya atau bahkan
lebih banyak dari pada pasien yang datang ke puskesmas atau rumah sakit. Hal ini
disebabkan karena pengobatan alternative yang jauh lebih murah, langsung, dan
dengan bahan kimia sintetis selain dapat mengobati suatu penyakit, juga
menimbulkan penyakit bawaan yang lain sebagai bentuk efek samping buruk dari
saat ini adalah pengobatan alternative dengan terapi bekam (cupping therapy).
Sebenarnya metode ini bukanlah hal yang baru bagi kalangan masyarakat
1
Indonesia. Metode ini telah digunakan ribuan tahun lalu mulai dari Timur Tengah
berbagai penyakit secara lebih aman dan efektif dibandingkan metode kedokteran
bermunculan ahli bekam serta klinik bekam di kota-kota besar di Amerika dan
Eropa. Bahkan pada tahun-tahun terakhir ini pengobatan dengan bekam telah
mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant
Release Therapy atau Oxidant Drainage Therapy atau istilah yang lebih populer
Bekam sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering, bekam seluncur,
bekam tarik dan bekam basah. Walaupun saat ini terapi bekam telah banyak
dipilih masyarakat sebagai terapi penyembuhan, namun ada pula sebagian orang
yang ragu atau takut dilakukan bekam. Ketakutan dan keraguan akan bekam
serta keamanan yang didapat dari terapi ini. Terapi bekam akan memberikan
2
Banyak penyakit yang dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi bekam ini,
seperti penyakit hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru,
ginjal, dibetes mellitus, astma, tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain
(Zhen, 2011).
penderita hiperuremia ?
1.3 Tujuan
D. Untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada
penderita hiperuremia
3
BAB II
PEMBAHASAN
yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan
kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah ‘Oxidant Release
Therapy’ atau ‘Oxidant Drainage Therapy’ atau istilah yang lebih populer
oksidan di dalam tubuh sehingga kadarnya tidak makin tinggi. Tapi jika efek
obat antioksidan sudah habis, oksidan akan tumbuh dan berkembang kembali.
hati-hati di titik-titik tertentu secara tepat dalam tubuh. Jika oksidan dapat
normal
4
pengumpulan darah lokal. Kemudian darah yang telah berkumpul
Titik ini adalah dua urat di samping kiri dan kanan leher. Posisinya: Di
bawah garis batas rambut kepala belakang, sejajar tulang cervical 3-7.
wajah.
c. Al-Kaahil (punduk)
Titik ini berada di ujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk masalah
Titik ini berada pundak atau bahu kiri dan kanan, bermanfaat untuk
Bermanfaat untuk penyakit bronkhitis, batuk, sesak napas, asi kurang, asma,
stroke.
5
f. Belikat kiri dan kanan
g. Ala-Warik (pinggang)
kiri dan kanan. Titik ini bermanfaat untuk masalah gangguan ginjal, sakit
Titik ini berada dibetis kiri dan kanan. Mengatasi gangguan asam urat,
b. Melakukan terapi bekam basah dengan alat yang telah disediakan sesuai
c. Dan mekanisme bekam dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah,
pisau bekam atau lancet akan menyebakan sel mast melepaskan beberapa
6
2.4 Hasil dan Pembahasan
sebagian besar pasien berumur > 50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (40%)
Sebagian besar responden pada kelompok kasus dan control berjenis kelamin
pada kelompok kontrol.Terlihat nilai mean perbedaan kadar asam urat antara
sebelum dibekam dan setelah dibekam adalah 2.620 dengan standar deviasi
1.530. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0.000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan yang signifikan rata-rata antara kadar asam urat sebelum
dilakukan terapi bekam dan setelah dilakukan terapi bekam. Menurut asumsi
peneliti penurunan kadar asam urat terjadi karna pasien melakukan terapi
bekam 2-3 kali dalam sebulan dan mengatur pola makan sehingga asam urat
yang tadinya tinggi menjadi menurun dan tidak terjadi peningkatan kadar
7
Dengan melakukan aktivitas seperti olahraga mampu memperlancar
kandungan purin bisa dikeluarkan dan dengan sendirinya kadar asam urat bisa
menurun.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang
terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit
ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah Oxidant Release Therapy atau
Oxidant Drainage Therapy atau istilah yang lebih populer adalah
detoksifikasi. Bekam sendiri terbagi empat macam, yaitu bekam kering,
bekam seluncur, bekam tarik dan bekam basah. Banyak penyakit yang
dikatakan dapat disembuhkan dengan terapi bekam ini, seperti penyakit
hipertensi, kolestrol, asam urat, stroke, anemia, radang paru-paru, ginjal,
dibetes mellitus, astma, tumor, kanker, migraine, hepatitis dan lain-lain.
Walaupun saat ini terapi bekam telah banyak dipilih masyarakat sebagai
terapi penyembuhan, namun ada pula sebagian orang yang ragu atau takut
dilakukan bekam. Ketakutan dan keraguan akan bekam sebagian besar
disebabkan dari proses bekam yang dibayangkan akan menyakitkan karena
dilakukan perlukaan dan pengeluran darah melalui sayatan serta keamanan
yang didapat dari terapi ini. Terapi bekam akan memberikan banyak manfaat
jika dilakukan menggunakan prosedur dan tehnik yang benar karena bekam
hanya memiliki efek samping minimal.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa
keperawatan diharapkan dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi
untuk menambah pengetahuan tentang terapi bekam dan diharapkan para
pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan makalah
ini lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kasmui. 2006. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. ISYFI : Semarang
Kusyati, E. 2012. Bekam Sebagai Terapi Komplementer keperawatan.
Popup Design : Yogyakarta
Ridho, Achmad Ali. 2012. Bekam Sinergi : Rahasia Sinergi Pengobatan Nabi,
Medis Modern, dan Traditional Chinese Medicine. Aqwamedika : Solo
Santoso, Ody. 2012. Pelatihan Bekam atau Hijamah. Yayasan Amal Media Suara
Islam: Jakarta
10