Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

BEKAM

Dosen Pengajar: Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep , M.Kep

Disusun Oleh: KELOMPOK 5

Kelas 1 C Keperawatan
Mahdia Maylav Aizha Masihor (2101069)
Meyssi Ocha Putri Mokoagow (2101064)

Program Studi Ners


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2021/2022

I
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik

dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “pengobatan bekam”.

Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Ns. Alfi Talibo S.Kep, M.Kep selaku dosen mata

kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikam tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai perkembangan Falsafah dan Teori Keperawatan. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan kekurangan dan jauh dari

apa yang kami harapkan.untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

dimasa yang akan datang, mengingat tidak adasesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

laporan yang di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan

kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Manado, 16 oktober 2021

Penyusun
Daftar Isi

II

JUDUL MAKALAHI
KATA PENGANTAR II

DAFTAR ISI III

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 2

B. Rumusan Masalah 3

C. Manfaat dan Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Bekam 4

B. Sejarah Bekam

C. Macam Macam Bekam

D. Tahap Pelaksanaan Bekam……………………………………………………………………………………………………………

E. Alat Alat Bekam…………………………………………………………………………………………………………………………….

F. Waktu Bekam

G. Efek Samping Bekam

H. Pengobatan Bekam

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

BAB I

PENDAHULUAN
III
II
A. Latar Belakang

Aktivitas manusia untuk memenuhi ragam kebutuhan hidupnya dapat terlaksana bila

manusia mempunyai kondisi fisik dan mental yang sehat. Oleh karenaitu kesehatan

adalah suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Orang tidak dapat beraktivitas dengan

baik jika kondisi kesehatannya terganggu.

Jika kondisi kesehatan terganggu, atau sakit, seseorang akan melakukan usaha untuk

menyembuhkan sakitnya atau berobat. Pengobatan yang dapat ditempuh terbagi dua yaitu

pengobatan konvensional dan pengobatan alternatif. Sistem pengobatan konvensional

digunakan untuk menyebut pengobatan medis yang dibangun Barat (Anonim, 2010a:42).

Sementara itu pengobatan alternatif juga bisa disebut sebagai pengobatan tradisional

(Sudarma, 2008:109). Menurut Jean-Francois Sobiecki (Sudarma, 2008:109) sistem

pengobatan tradisional (traditional healing system) cenderung dikembangkan dari sumber

kepercayaan spiritual atau agama (spiritual or relegius belief system) dan lebih jauh lagi

tambahnya yaitu berkembangnya dari sistem kepercayaan animisme atau kepercayaan

tradisional lainnya.

Berbagai pengobatan alternatif begitu menjamur di tengah-tengah masyarakat. Bisa

dikatakan pengobatan alternatif mampu menjadi pesaing dan penyeimbang pengobatan

konvensional. Hal ini ditambah dengan rumitnya pelayanan pada pengobatan konvesional

dan cenderung mahal. Diantara pengobatan alternatif untuk penyembuhan penyakit


adalah bekam (hijamah). Bekam merupakan salah satu metode penyembuhan alternatif

yang terkategori sebagai thibbun nabawi atau metodologi pengobatan Nabi.

Istilah thibbun nabawi ini dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad 13 untuk

memudahkan klasifikasi kedokteran. Salah


1 satu maksudnya adalah untuk memudahkan

dalam membedakan dengan pengobatan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan

prinsip Islam (Sunardi, 2008:75).

Bekam atau hijamah merupakan suatu metode pengobatan yang sudah dikenal sejak

jaman dahulu. Berawal dari kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai

Babilonia, Mesir, Saba’ dan Persia. Selanjutnya bekam juga digunakan oleh umat Islam,

kemudian berkembang juga pada jaman Cina kuno dan di Eropa pada kurun waktu abad

ke-18 atau abad ke-13 Hijriyah (Kasmui, 2007:10). Oleh sebab itu istilah bekam dapat

dikatakan beragam sesuai dengan tempat atau daerah berkembangnya bekam.

Kini pengobatan alternatif bekam tidak hanya dikembangkan secara individual saja,

melainkan juga oleh lembaga-lembaga kesehatan berbentuk rumah sehat atau klinik.

Ketua Umum Asosiasi Bekam Indonesia (ABI), Ahmad Fatahillah mengatakan bahwa

bekam mulai dikenal di Indonesia sejak 1996 dan mendapat minat yang menggeliat dari

masyarakat pada tahun 2000 (Anonim, 2010b:46). ABI sampai dengan saat ini sudah

mempunyai cabang di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Papua (Anonim, 2010b:47).

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang efektifitas terapi

bekam terhadap penyembuhan asam urat. Berdasarkan gambaran latar belakang di atas

maka peneliti menentukan judul penelitian tentang efektifitas terapi bekam basah (Wet

Cupping Therapy) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah pada penderita gout

di Klinik bekam
B. Rumusan Masalah
2
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat dirangkum adalah

sebagai berikut : Bagaimanakah efektifitas terapi bekam basah (Wet Cupping Therapy)

terhadap penurunan kadar asam urat darah penderita gout di Klinik bekam Jetis Malang

C. Manfaat dan Tujuan

Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan untuk memilih

pengobatan guna penyembuhan penyakit. Bagi penyelenggara pengobatan alternatif

bekam, semoga penelitian ini menjadi masukan agar bisa meningkatkan pelayanan yang

perlu dibenahi. Bagi intitusi pendidikan semoga penelitian ini dapat memperkaya

khasanah pengetahuan tentang masyarakat dan pengobatan yang mereka pilih. Penelitian

ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengobatan alternatif bekam dan

motivasi masyarakat yang menggunakan bekam sebagai alternatif pengobatan.

Manfaat bekam bagi Kesehatan bisa meredahkan nyeri dan rasa sakit pada

pinggang,bahu,dada,punggung,perut,dan encok. Selain itu manfaat bekam bagi

Kesehatan bisa mengatasi beberapa keluhan seperti sakit gigi,migrain,batuk,tekanan

darah tinggi. Selain itu, manfaat bekam bagi Kesehatan dapat membuang

racun,meringankan gejala demam , mampu memperbaiki system tubuh yang mengalami

keluhan atau ganguan, mampu mengatasi masalah jerawat di kulit.


3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Bekam

Bekam adalah istilah Melayu yang berarti "membuang darah" atau"membuang

angin", Istilah Al-Hijamah berasal dari istilahbahasaarab: Hijama yang berarti

pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasaInggris disebut dengan cupping, dan

dalam bahasa melayu dikenal denganistilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan

istilah kop atau cantuk.Bekam atau hijamah adalahteknik pengobatandengan jalan

membuang darahkotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan

kulitmenurut faham umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah

yangtelah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas,tabung, atau bambu

yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan(membuat tekanan negatif

dalam gelas, tabung, atau bambu) sehinggamenimbulkan bendungan lokal di

permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi meningkat, menimbulkan efek

analgetik, anti bengkak,mengusir patogen angin dingin maupun angin lembap,

mengeluarkan racun,serta oxidant dalam tubuh.

Zaman dahulu terapi bekamdilakukan dengan menggunakan tanduk atau gelas,

sedangkan untuk penghampa udaranya digunakan api, hal ini banyak menimbulkan

rasa sakit pada pasien yang dibekam karena penyedotantidak dapat dikontrol sesuai

daya tahan pasien. Saat ini pengobatan bekammencatat kemajuan besar karena
menggunakan mangkuk cupping set yangmodern dari plastik. Penggunaan kop

plastik, pasien merasa lebih bersih.

B. Sejarah Becam

Sejarah awal terapi bekam dapat ditelusuri dari kebudayaan kuno Mesir, Tiongkok,

dan Timur Tengah. Berdasarkan buku teks kesehatan, orang Mesir kuno dikatakan

telah mempraktikkan terapi bekam sejak tahun 1,550 sebelum masehi. Namun, terapi

ini ditentang oleh masyarakat kesehatan Barat karena kurangnya bukti ilmiah yang

dimilikinya.

Pada tahun 2012, para peneliti dari Australia dan Tiongkok menemukan fakta bahwa

terapi bekam dapat dikatakan cukup efektif, dan efeknya akan lebih nyata jika terapi

tersebut dilakukan bersamaan dengan akupuntur dan pengobatan lainnya

C. Jenis-Jenis Bekam

Becam terbagi 2 jenis yaitu:

1. Bekam Kering

Bekam kering yaitu bekam tanpa mengeluarkan darah atau hijamah jaffah.Fungsi

bekam kering yaitu untuk memperlancar aliran darah beku. Bekamkering sepintas

mirip kerokan. Bekam kering bermanfaat untuk membuangangin serta melegakan

sakit secara emergensi tanpa melukai kulit, sertadapat melemaskan otot-otot yang

kaku. Disini pengkopan hanya dilakukansatu kali selama 15-20 menit. Setelah

selesai baru dioleskan lagi minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam

bekas bekam kering tersebut

Manfaat Bekam Kering:

a. Mengatasi masalah masuk angin


b. Menghilangkan rasa sakit pada paru-paru yang kronis

c. Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukkan darah

d. Melenturkan otot-otot yang tegang

e. Radang urat saraf dan radang sumsum tulang belakang

f. Pembengkakan liver 5

g. Radang ginjal dan wasir

2. Bekam Basah

Bekam basah yaitu bekam dengan mengeluarkan darah atau hijamah damamiyah

Manfaat Bekam Basah

a. Memberihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat meningkatkan

aktifitas saraf tulang belakang (vertebra)

b. Mengatasi tekanan darah yang tidak normal dan pengapuran pada pembuluh

darah (arteriosklerosis)

c. Menghilangkan pusing-pusing, memar dibagian kepala, wajah,migraine dan

sakit gigi

d. Menghilangkan kejang-kejang dan keram pada otot.

e. Memperbaiki permeabilitas pembuluh darah

f. Sangat bermanfaat bagi penderita asma, pneumonia dan angina pectoris

g. Menajamkan penglihatan dan membantu dalam pengobatan mata

h. Bagi wanita dapat mengobati gangguan rahim dan gangguan haid

i. Melancarkan peredaran darah, meringankan badan, menghilangkansakit bahu,

dada dan punggung

j. Membantu mengatasi kemalasan, lesu dan banyak tidur


k. Mengatasi insomnia, stress, mimpi buruk, sering kesurupan, trauma,rasa takut

yang berlebihan, narkoba, kurang gairah

l. Mengeluarkan angin, toksid, dan kolesterol yang membahayakan bagi tubuh

m. Menyembuhkan encok dan reumatik


6
n. Mengatasi gangguan kulit, alergi jerawat dan gatal-gatal

o. Memulihkan fungsi tubuh

p. Mengatasi radang selaput jantung dan radang ginjal

q. Mengatasi keracunan

r. Dapat menyembuhkan luka bernanah dan bisul

s. Mengobati masuk angin, darah tinggi, kolesterol, stroke, jantung danasam urat

Gambar Bekam Kering Gambar Bekam Basah


D. Tahap Pelaksanaan Bekam

Cara sterilisasi alat-alat bekam, yaitu: 1. Kop yang habis dipakai danterkena darah,
7
bersihkan dengan menyemprotkan alkohol 70% ke dalam gelas kop dengan alat

semprot. 2. Setelah bersih rendamlah pada baskom yang sudah berisi air yang

dicampuri dengan cairan clorin. Perbandingan air dan clorin adalah 9:1. 3. Rendam

selama 10 menit. 4. Angkat dan bersihkan dengan sabun atau pembersih yang lain. 5.

Cuci di bawah air mengalir. 6. Keringkan dalam rak yang telah disediakan. 14 7.

Masukkan dalamsterilisatorozon. 8. Bisa juga menggunakan desinfektan tingkat

tinggi

Tahap kedua melakukan bekam kering yaitu gelas dibiarkan menempel berada pada

tubuh selam 3-5 menit, setelah itu dicabut. Manfaat dari tahap ini yaitu untuk

memindahkan sebagai unsur kotor pada bagian bagian penting didalam tubuh (seperti

persendian) ke bagian bagian yang kurang penting (seperti permukaan kulit). Pada

bagian ini merupakan bagian anestesi atau membuat kebal titik tertentu yang

selanjutnya dilakukan penyayatan atau tusukan dilakukan pasien tidak merasa sakit.

Tahap ketiga melakukan penyayatan atau tusukan, ketika melakukan penyatan

pertama kali, lebih baik pembekam mengenali karakter kulit pasien,keadaan

pembuluh darahnya dan kondisi kondisi terkait lainnya. Setelah itu ketentuan dalam

melakukan penyayatan (penyiletan atau penggoresan ringan) yaitu penyayatan

dilakukan pada baian luar kulit dengan kedalaman sayatan kurang lebih 0,1mm atau

melakukan penyayatan ringan. Kedalaman sayatan atau tusukan dapat dilakukan


berbeda-beda sesuai dengan penyakit pasien, tetapi tidak dianjurkan sampai mengenai

pembuluh darah arteri atau vena. ketentuan panjang sayatan kurang lebih 4mm,

banyaknya sekitar 15 sayatan dalam satu titik. Alat yang digunakan sebagai penyayat

yaitu dengan menggunakan pisau bedah medis yang telah disterilkan.

Terdapat beberapa catatan dalam melakukan tahap ini yaitu pada kasusu pasien yang

mengidap penyakit yang berhubungan dengan peredaan darah atau gula, tidak

diperkenankan untuk menggunakan sayatan tetapi menggunakan tusukan dengan

jumlah tusukan maksimal 30 tusukan dalam satu menit. Kemudian ketika melakukan

penyayatan, sayatan harus sejajar dengan panjang tubuh dari arah kepala menuju kaki

dan tidak diperkenankan untuk melakukan penyayatan dengan arah melebar. Sayatan

diupayahkan tidak mengenai pembuluh darah vena maupun arteri yang terlihat,

misalnya puggung tangnan dan telapak kaki. Setelah itu jarak antara sayatan yang

satu dengan yang lain berjarak sekitar 3mm.

Tahapan keempat melakukan bekam basah yang dilakukan setelah penyayatan atau

tusukan. Tahapan ini dilakukan sekitar 3-5 menit sampai terlihat darah kental keluar,

setelah itu dilepaskan secara hati-hati agar tidak mengalir ketubuh pasien.Pada kasus

tertentu jika gelas dibiarkan menempel ke kulit dalam jangka waktu yang lama (10

menit atau lebih), maka dipermukaan kulit akan tampil beerapa gelembung seperti

luka bakar. Gelembung gelembun yang mengandung cairan bisa ditusuk,sehingga

cairan tersebut dapat dikeluarkan. Namun tidak dianjurkan untuk menghilangkan

gelembung gelembung ini, tetapi sebaiknya diperlakukan sebagaimana luka luka

bakar ringan. Kemudian darah dibersihkan dengan tisu. Bagian tubuh yang disayat

dibersihkan dengan pembersih seperti madu, minyak habbatusauda atau alkohol.


Setelah tahapan tahapan ini selesai jarum dan pisau yang digunakan harus dibuang

dan tidak digunakan Kembali untuk pasien lain. Setelah itu atau cup harus

dibersihkan dengan air dan sabun serta dengan pembersih lainnya speprti detol

ataupun alkohol. Jika terdapat darah dalam gelas, maka gelas tersebut harus
9
dibersihkan benar-benar dengan klorin.

E. Alat Alat Bekam

1. Vacuum Cupping/ kop

Vacuum Cupping/ cop merupakan alat dalam bekam yang fungsinya menyedot

bagian permukaan kulit. Suasana area permukaan kulit yang akan dibekam

tersebut akan hampa udara. Selanjutnya aka nada pena bekam yang disebut juga

dengan istilah lancing device.

Alat ini merupakan alat yang akan menjadi media penusuk jarum pada setiap titik

bekam yang sudah ditentukan. Tinggal pasangkan saja jarum bekam atau blood

lancet pada penanya. Pena bekam ada yang memiliki material stainless dan ada

juga yang palstik. Untuk jarumnya, jarum akan melukai permukaan kulit yang

dijadikan titik bekam ketika ditusukkan menggunakan pena. Jarum yang

kesterialnya harus dijaga tidak boleh dikenakan lagi. Buang dengan cara yang

lebih baik yaitu membakarnya.


2. Tanduk 10

Proses penyedotan ini hingga menempel ditubuh yaitu, tanduk dibakar dahulu

selama 2 detik yang kemudian bisa menempel dan menyedot hingga

menyengkram kuat pada tubuh.

“ini menggunakan metanol atau spirtus, kalua menggunakan minyak tanah atau

bensin cepat mati jika membakar lubang tanduk”. Metode bekam dengan

menggunakan tanduk sapi ini karena alami, kelebihannya dipakai bisa lama, dan

tidak mengandung efek samping pada pasien karena dilakukan pembakaran

sebelum ditempelkan agar kuman-kuman mati dan lebih steril. Ukuran tanduk

yang digunakan, umunya Panjang 15 hingga 20 sentimeter, dengan diameter5

sentimeter. Bahkan ada yang panjangnya selengan orang dewasa hingga sekecil

telunjuk atau jempol untuk yang digunakan pada leher.


F. Waktu Bekam

Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darahkotor


11
berhimpunqq dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak).Pemilihan

waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjagakesehatan dan

penjagaan diri terhadap penyakit.

G. Efek Samping Bekam

Bekam merupakan praktik pengobatan tradisional di beberapa bagian dunia, termasuk Cina

dan Timur Tengah. Bekam juga dapat ditemukan di Indonesia. Pengobatan ini sudah ada

selama ribuan tahun lalu dan katanya efektif untuk meringankan rasa sakit serta nyeri otot.

Cara kerja bekam ini bisa dibilang seperti vakum. Nantinya, sebuah alat khusus yang

berbentuk seperti cawan akan menghisap lapisan kulit dan lemak dari otot, dan terkadang

bahkan juga bisa memindahkan lapisan otot satu sama lain. Di Indonesia, bekam sering

dijadikan sebagai alternatif pengobatan bagi orang-orang yang tidak ingin menjalani

pengobatan secara medis. Tidak hanya orang yang memiliki riwayat penyakit saja, bekam

juga biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang ingin mendapatkan badan yang lebih segar

dan bugar. Namun, sebenarnya apa sih manfaat bekam itu? Dan adakah efek samping yang

ditimbulkan dari terapi ini? Simak ulasannya berikut, dilansir dari beberapa sumber:

1. Membuang racun angin dan kolestrol

2. Melancarkan peredaran darah

3. Mengatasi kelelahan

4. Meredakan nyeri dan keluhan

5. Memperbaiki sistem tubuh


Waspada efek samping Bekam, Salah satu efek samping terapi bekam adalah adanya
tanda keunguan berbentuk bulat atau memar di kulit. Efek samping lainnya yang bisa
dirasakan setelah terapi bekam, antara lain bengkak, rasa sakit atau tidak nyaman di
area kulit yang ditempatkan cawan, kulit sedikit terasa terbakar, bekas luka yang tak
hilang dan infeksi kulit.
12

H. Pengobatan Bekam

Bekam sendiri merupakan praktik yang digunakan dalam pengobatan tradisional di


beberapa bagian dunia, termasuk Cina dan Timur tengah. Pengobatan ini sudah ada
selama ribuan tahun lalu dan katanya efektif untuk meringankan rasa sakit serta nyeri
otot. Cara kerja pengobatan alternatif ini bisa dibilang seperti vakum. Nantinya,
sebuah alat khusus yang berbentuk seperti cawan akan menghisap lapisan kulit dan
lemak dari otot, dan terkadang bahkan juga bisa memindahkan lapisan otot satu sama
lain. Cawan yang digunakan untuk terapi bekam bisa terbuat dari gelas, plastik, dan
silicon. Menariknya, seribu tahun yang lalu cawan yang digunakan untuk bekam
terbuat dari tanduk binatang, bambu, atau tanah liat. Anda bisa melakukan
pengobatan alternatif ini di bagian tubuh mana pun yang terasa sakit. Namun, bagian
punggung, leher, dan bahu merupakan tempat-tempat yang paling sering dilakukan
terapi bekam. Kadang-kadang, terapi ini dilakukan bersamaan dengan perawatan
akupunktur. Biasanya, terapis akan meminta para pasien untuk berpuasa atau hanya
makan ringan saja selama dua hingga tiga jam sebelum sesi bekam dilakukan. Hal ini
dilakukan guna mengoptimalkan manfaat dari terapi bekam itu sendiri.
gambaran pengobatan bekam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengobatan bekam atau al hijamah adalah pengobatan yang direkomendasikan atau


disunnahkan oleh Rasul saw kepada umat Islam. Pengobatan bekam menggunakan
alat-alat seperti gelas kop, penarik gelas kop, jarum atau yang disebut lancet dan
13
pulpen stainles atau lancing. Sedangkan bahan lainnya meliputi masker, sarung
tangan, kain kasa, tisu, minyak zaitun dan kantong tempat sampah. Secara umum
pengambilan atau penyedotan darah kotor pada pasien dilakukan pada enam titik pada
tubuh bagian belakang. Titik-titik itu meliputi daerah punuk, pundak sebelah kiridan
kanan, belakang dada kiri dan kanan dan daerah sebelah atas pinggang belakang kiri
dan kanan. Sementara itu proses bekam terbagi dalam tahapan pra berbekam, saat
berbekam dan sesudahnya. Pra berbekam yaitu pasien menjalani diagnosa
penyakitnya serta terapi sebat rotan. Saat berbekam pasien menjalani bekam kering
dan bekam basah. Setelah berbekam pasien dibersihkan badannya dengan minyak
zaitun.
2. Mengenai pasien yang meminati dan menjalani pengobatan bekam, secara motivasi
pasien terbagi dalam tiga kelompok yaitu motivasi biogenetis, motivasi sosiogenetis
dan motivasi teogenetis. Motivasi biogenetis yaitu pasien sekedar ingin
menyembuhkan penyakitnya. Pada motivasi sosiogenetis pasien yang menempuh
pengobatan bekam karena pengaruh dari lingkungannya. Keputusan pasien untuk
menempuh pengobatan bekam disebabkan oleh ajakan, testimoni atau sugesti dari
orang terdekat. Sementara pada motivasi teogenetis, pasien yang menjalani
pengobatan bekam karena dorongan untuk mengikuti norma agama terutama pasien
yang beragama Islam. Bahwa bekam adalah pengobatan yang diperintahkan oleh
malaikat kepada Rasul, dan Rasul kepada umatnya. Pada akhirnya memang pasien
yang menjalani pengobatan bekam di Pondok Sehat al Wahida khususnya memiliki
motivasi yang tidak tunggal, melainkan motivasi bergabung.

14
B. Saran

1.Bagi Klinik kesehatan yang menyediakan pengobatan ala Nabi, terutama bekam,
agar lebih dalam menginternalisasikan serta lebih luas mensosialisasikannya sebagai
pengobatan yang disunnahkan oleh Rasul saw kepada masyarakat yang beragama
Islam. Juga agar umat Islam mengetahui betapa Islam bukan sebuah agama yang
sempit dan dangkal, melainkan merupakan pedoman yang lengkap, tidak saja
mengurus peribadatan tetapi juga kesehatan, bahkan juga pendidikan, sosial budaya,
politik dan ekonomi. Kepada pasien yang non Muslim, pihak klinik dapat lebih
menekankan informasi bahwa bekam yang disediakan terbukti secara medis
khasiatnya. Disamping itu juga agar lebih meningkatkan pelayanan yang profesional
sebagaimana fungsinya sebagai institusi kesehatan.

2. Bagi pemerintah agar dapat mengangkat pengobatan bekam ke permukaan dan


menyediakan kemudahan bagi pasien untuk mengaksesnya.
3. Bagi pembaca, tentang apa yang terkandung di dalam penelitian ini dapat menjadi
bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengobatan bekam
dewasa ini. Di samping itu juga dapat menjadi topik dalam rangka penelitian
mengenai pengobatan bekam.

DAFTAR PUSAKA
15

https://www.scribd.com/document/329888106/Bekam

Fatonah, S., Rihiantoro, T., Irawan, H., Ari, S., & Nurdiantini, I., Prastiwi, S., &
Nurmaningsari, T. (2012). Nursing News Volume 1, Nomor 2, 2016. Journal Nursing News,
XI(1), 31–37. https://doi.org/10.1021/BC049898Y

http://puteribungsu.blogspot.com/2014/10/terapi-bekam-dalam-duniakesehatan.html

http://keperawatanupi2016.blogspot.com/2016/12/terapi-bekam_24.html

https://www.scribd.com/document/331246231/indikasi-kontraindikasi-bekam

Anda mungkin juga menyukai