Anda di halaman 1dari 6

Jika Anda melihat ada iklan di Wikipedia, itu bukan dari Wikipedia maupun

[tutup]
Wikimedia Foundation.

Bekam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia.
Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik.
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam
artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri
dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis.
Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan
profesional.

Bekam (Arab: ‫ ;الحجامة‬al-hijamah) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan


darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan
cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini
mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian
dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.

Daftar isi
 1 Transliterasi
 2 Sejarah
 3 Perkembangan di Indonesia
 4 Bekam dalam Islam
o 4.1 Keutamaan dan manfaat bekam
o 4.2 Waktu ideal berbekam
 5 Bekam di dunia barat
 6 Referensi
 7 Pranala luar

Transliterasi
Dalam bahasa Jawa disebut cantuk atau kop. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik
atau batangkik. Dalam bahasa Inggris disebut blood cupping/blood letting/cupping
therapy/blood cupping therapy/cupping therapeutic. Dalam bahasa Mandarin disebut pa hou
kuan. Di Asia tenggara (Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan bekam.[1]

Sejarah
Darah kental setelah disedot dengan alat bekam.

Bekam sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang
sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada zaman Nabi Muhammad, dia
menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta, gading gajah.

Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena
tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di
Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor
ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila
ditempelkan pada tubuh manusia yang sakit, dia akan terus menghisap darah tadi dengan
efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut tidak berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan
mengakhiri penghisapannya.

1-341 M) dalam bukun Seorang herbalis Ge Hong (28ya A Handbook of Prescriptions for
Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang
disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati
TBC paru-paru. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa
menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah leech
therapy, praktek seperti ini masih dilakukan sampai dengan sekarang.

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif. Disebutkan
oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical
perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-
26, January 2005. Bahwa catatan kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun
1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.[2]

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M)
mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di
zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup
banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang
Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan
khasiatnya.

Perkembangan di Indonesia
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat
pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang
menyebarkan agama Islam.
Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari
"kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari
kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas (botol).
Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pegal di badan, dan
sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.

Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama
dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan
Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis
dan efektif.

Bekam dalam Islam


Keutamaan dan manfaat bekam

Menurut keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang paling ideal bagi
mereka,[3] dan terbaik[4] bagi umat Nabi Muhammad, kemudian didalam berbekam
terkandung kesembuhan[5][6][7][8][9][10] dan terdapat kebaikan.[11]

Berbekam sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot yang kaku dan
mempertajam pandangan mata orang yang di bekam.[12][13][14] Berbekam itu diyakini pula
menjadi penetral ketegangan emosi seseorang,[15] kemudian perintah berbekam sendiri
menurut kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Muhammad
sedang Mi'raj ke Sidrat al-Muntaha.[16][17][18][19]

Waktu ideal berbekam

Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:

 Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,


 Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
 Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,[20]
 Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah,[21]
 Siklus tahunan: bulan Sya’ban.

Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan kapan saja,
ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hambal.[22]

Termuat di dalam atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong,
rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan pengobatan, pada waktu perut
kenyang merupakan penyakit.

Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: "Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan,
karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak di akhir bulan karena darah telah
berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak
dan banyak karena banyaknya sinar rembulan".
Bekam di dunia barat
Berikut adalah beberapa publikasi terkait dengan terapi bekam:

 Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs
or surgery (http://www.naturalnews.com/020253.html)
 Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals
(http://www.massagetoday.com/archives/20…)
 Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping
(http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
 Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker
payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate Moss.
 Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases
(http://www.naturalnews.com/022727.html)
 Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang menerapkan
metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya yang
terkenal adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears
yang juga pernah di bekam.
 Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at
http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1 Cupping
Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
 Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
 Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of
Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
 L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective
(Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
 Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re.
‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’
 Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute Acupressure dari
Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s Potent Points, a Guide to Self
Care for Common Ailments (http://Acupressure.com)
 Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) .
Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a randomized, controlled
trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
 Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland,
Oregon : Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
 Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method
 What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)
 International Al-Hijamah Therapist Assosiation (IAHTA) (http://www.iahta.org/)

Referensi
1. ^ http://assabil-holyholistic.com/artikel/bekam/bekam-hijamah/definisi-bekam-
terbarukan
2. ^ http://kaahil.wordpress.com/2008/10/26/tanya-jawab-hijamah-bekam-bersama-
drabu-hana-bag1/
3. ^ "Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan
adalah hijamah (bekam)". (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari no. 2280 & Shahih Musli
m no. 2214)
4. ^ "Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan
adalah al hijamah". (HR. Ahmad, shahih)
5. ^ Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pada bekam
itu terkandung kesembuhan.” (Kitab Mukhtashar Muslim no. 1480, Shahihul Jaami'
no. 2128 & Silsilah al-Hadiits ash-Shahiihah no. 864, karya Imam al-Albani)
6. ^ Dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah
pernah menjenguk al-Muqni’, dia bercerita: “Saya tidak sembuh sehingga saya
berbekam, karena sesungguhnya saya pernah mendengar rasulullah bersabda:
‘Sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari,
Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-Baihaqi)
7. ^ "Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam,
tegukan madu, sundutan api. Namun saya tidak menyukai
berobat dengan sundutan api." (HR. Muslim)
8. ^ "Penyembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam,
dan sundutan dengan api,
dan saya melarang umatku berobat dengan sundutan api." (HR. Bukhori)
9. ^ Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah bersabda: “Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada
kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau minum madu
atau membakar bagian yang sakit, dan saya membenci pembakaran (sundutan api) dan
tidak juga menyukainya.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya)
10. ^ Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda: “Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat
kalian maka hal itu ada
pada sayatan alat bekam.” Dia bersabda: “Atau tegukkan madu.” (Kitab Kasyful Asta
ar‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami, III/388)
11. ^ "Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan,
maka hal itu adalah berbekam." (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Al-Albani
(II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-Albani (II/731))
12. ^ Dari Ibnu Abbas, nabi bersabda: "Orang yang paling baik adalah seorang tukang
bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan
mempertajam pandangan mata orang
yang dibekamnya." (HR. Tirmidzi, hasan gharib)
13. ^ Dari Anas bin
Malik, rasulullah bersabda: “Kalian harus berbekam dan menggunakan al-qusthul
bahri." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-
Kubra no. 7581)
14. ^ Dari Jabir al-Muqni, dia bercerita: “Saya tidak akan merasa sehat sehingga
berbekam,
karena sesungguhnya saya pernah mendengar rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pa
da bekam itu terdapat kesembuhan’.” (Shahih Ibnu Hibban (III/440))
15. ^ Dari Anas bin Malik, dia bercerita: “Rasulullah bersabda: ‘Jika terjadi panas
memuncak, maka netralkanlah
dengan bekam sehingga tidak terjadi hipertensi pada salah seorang diantara kalian yan
g akan membunuhnya’.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak,
dari Anas secara marfu’, dia menshahihkannya yang diakui pula oleh adz-Dzahabi (IV
/212))
16. ^ Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: “Rasulullah pernah menyampaikan sebuah
hadits tentang malam dimana dia diperjalankan bahwa dia tidak melewati sejumlah
malaikat melainkan mereka semua menyuruh
dia dengan mengatakan: ‘Perintahkanlah umatmu untuk berbekam’.” (Shahih Sunan a
t-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib)
17. ^ Pada malam saya diisra'kan, saya tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan
mereka berkata: “Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam.”
(HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir 2/731)
18. ^ Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda: “Tidaklah saya berjalan melewati
segolongan malaikat pada malam saya diisra’kan,
melainkan mereka semua mengatakan kepada
saya: ‘Wahai Muhammad, engkau harus berbekam’.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, Sya
ikh al-Albani (II/259))
19. ^ Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda: “Tidaklah saya melewati satu dari langit-
langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai Muhammad, perintahkan
ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-
baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kist, dan syuniz (s
emacam tumbuh-tumbuhan)’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-
Haitsami, III/388)
20. ^ Dari Ibnu Umar, dia berkata, dia berkata, rasulullah bersabda: "Hijamah sebelum
makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal,
menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak
melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari
Kamis, atas nama Allah. Hindarilah hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari
Ahad. Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari
Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala’. Penyakit lepra dan
kusta tidak muncul melainkan pada hari Rabu atau malam Rabu." (Shahih Sunan Ibnu
Majah, Al-Albany, 2/261)
21. ^ Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata, rasulullah bersabda: "Waktu yang paling
baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari
bulan Qomariyah)." (Shahih Sunan At-Tirmidzi)
22. ^ Al-Khallal berkata, saya diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata, saya diberi
tahu Hambal, dia berkata: "Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan
hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya."
(Ath-Thibb An-Nabawy, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal. 59)

Anda mungkin juga menyukai