Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Bekam memiliki beragam sebutan diantaranya : canduk, santhuk, kop, atau


mambakan. Di eropa, bekam disebut cupping dan fire bottle. Dalam bahasa Arab
disebut hijamah.Secara istilah, bekam didefinisikan sebagai peristiwa penghisapan
kulit, penyayatan dan pengeluaran darah dari permukaan kulit yang kemudian
ditampung didalam gelas (Kim IN et al, 2011). Bekam diyakini dapat
menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya : penyakit darah seperti hemofili
dan hipertensi, penyakit reumatik, nyeri panggul, sakit punggung, migren, gelisah,
dan masalah mental atau masalah fisik lainnya seperti nyeri (Ullah K, Younis A,
2009).
Bekam juga didefinisikan sebagai terapi uno dengan menggunakan sebuah
gelas pada daerah tertentu pada kulit yang disayat ataupun tidak untuk
menghisapnya sehingga keluarlah darah pada daerah spesifik tersebut akibat
perbedaan tekanan udara di dalamnya. Sedangkan dalam perspektif kedokteran
barat, bekam didefinisikan sebagai sebuah terapi ekstraksi darah dari titik titik
spesifik pada kulit yang diinsisi.
Kasmui (2010) juga menyebutkan Bekam atau Cupping therapy merupakan
salah satu jenis manipulasi tubuh (Body Manipulation/Manual Therapy) dari
terapi komplementer yang merupakan suatu metode pengobatan dengan
menggunakan cup, alat berbentuk seperti gelas dan digunakan untuk membekam
yang menghisap kulit dan jaringan dibawah kulit, sehingga menyebabkan
komponen darah mengumpul di bawah kulit.
Bekam atau hijamah merupakan suatu metode pengobatan yang sudah
dikenal sejak jaman dahulu. Berawal dari kerajaan Sumeria, kemudian terus
berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba’ dan Persia. Selanjutnya bekam juga
digunakan oleh umat Islam, kemudian berkembang juga pada jaman Cina kuno
dan di Eropa pada kurun waktu abad ke-18 atau abad ke-13 Hijriyah (Kasmui,
2010). Oleh sebab itu istilah bekam dapat dikatakan beragam sesuai dengan
tempat atau daerah berkembangnya bekam. Praktik bekam telah dikenal
bangsabangsa purba sejak Kerajaan Sumeria berdiri, lalu berkembang di
Babilonia, Mesir, Saba dan Persia. Cara pengobatan dengan bekam juga sudah
dipakai sejak 2000 tahun sebelum Masehi di Cina, jauh sebelum masa Rasulullah
saw (Sunardi, 2008).
Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah
yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan
kulit ari. Dalam istilah medis dikenal dengan istilah ‘Oxidant Release Therapy’
atau ‘Oxidant Drainage Therapy’ atau istilah yang lebih populer adalah
‘detoksifikasi’. Definisi lainnya menyebutkan bekam adalah mengeluarkan darah
kotor atau racun dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan melakukan
penyedotan dan penyayatan pada bagian tertentu (Anonim, 2010).
Sementara Sunardi (2008) mengemukakan hijamah atau bekam menurut
bahasa berarti peristiwa penghisapan darah dan mengeluarkannya dari permukaan
kulit, yang kemudian ditampung dalam gelas khusus yang menyebabkan
penarikan dan penyedotan darah, kemudian dilakukan penyayatan pada kulit
dengan pisau atau jarum sehingga darah akan keluar.
Jadi dari berbagai pengertian tersebut dapat didefinisikan bahwa terapi
bekam adalah salah satu jenis terapi Body Manipulation/Manual Therapy yang
merupakan tindakan medis dilakukan dengan menggunakan cup atau gelas pada
titik titik tertentu yang dapat menghisap kulit dan jaringan dibawah kulit.
Peristiwa penghisapan kulit dalam terapi bekam dapat dilakukan dengan
melakukan penyayatan atau tusukan dengan jarum sehingga akan mengeluarkan
darah kotor atau mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan
dalam tubuh. Selain itu terapi bekam juga dapat dilakukan dengan tanpa
melakukan perlukaan atau sayatan atau penusukan dan hanya dilakukan
penghisapan.

SEJARAH BEKAM

Bekam sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian


terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia. Pada
zaman Nabi Muhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta,
gading gajah.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai perawatan
tanduk karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13
Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah.
Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu.
Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila ditempelkan pada tubuh
manusia yang sakit, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah
kenyang, lintah tersebut tidak berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan
mengakhiri penghisapannya.

Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of


Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk
membekam/mengeluarkan bisul yang disebut teknik jiaofa, sedangkan pada
masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru. Pada kurun
abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al
‘alaq) sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah leech therapy, praktik
seperti ini masih dilakukan sampai dengan sekarang.

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah


pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu
alat yang praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J (2005) bahwa catatan
kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir
kuno menyebutkan masalah bekam.

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius


Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari
pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik
pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak
jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh
orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan
keberhasilan dan khasiatnya.

 
TUJUAN TERAPI BEKAM
Tujuan bekam pada umumnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor yang
ada di dalam tubuh seseorang yang melakukan bekam. Tujuan bekam tersebut
dilakukan sebagai upaya untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang dialami
oleh pasien. Seperti yang kita ketahui bahwa darah kotor  berasal dari darah yang
mengandung toksin atau racun serta darah statis yang ada di dalam tubuh
seseorang. Darah kotor tersebut berasal dari makanan atau minuman yang
mengaandung zat-zat yang membahayakan kesehatan.
Secara lebih khusus lagi, tujuan dari bekam yang dilakukan ialah
menyembuhkan berbagai penyakit, mencegah terjadinya suatu penyakit,
memulihkan serta meningkatkan sistem daya tahan tubuh, meningkatkan kinerja
dan sistem saraf-saraf yang tidak aktif atau lemah dan mengelurkan racun yang
ada di dalam darah (Aiman, 2005).

MANFAAT BEKAM UNTUK KESEHATAN


Beberapa manfaat bekam untuk kesehatan kita diantaranya yaitu :
1. Pertama, mengeluarkan darah kotor. Yaitu darah yang terkontaminasi
racun dan darah yang statis. Dengan berbekam peredaran darah menjadi
lancar kembali.
2. Kedua, memperbaiki fungsi organ tubuh. Bekam dapat memperbaiki
fungsi organ tubuh yang terganggu. Yaitu dengan cara memperbaiki jaringan
dan sel tubuh sehingga dapat kembali berfungsi dan sehat.
3. Ketiga, menambah antibodi tubuh. Bekam membantu tubuh memproduksi
zat antibodi yang mampu membunuh kuman penyakit yang merugikan.

Ketiga manfaat bekam tersebut : mengeluarkan darah kotor, memperbaiki


fungsi organ tubuh, dan menambah antibody membuat bekam dipercaya dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti : asam urat, darah tinggi,
jantung, kolesterol, masuk angin, migrain, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis,
jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal,
pengapuran dan lain lain
 
DAFTAR PUSTAKA
Aiman Al Husaini. 2005. Bekam, Mukjizat Pengobatan Nabi SAW. Jakarta:
Pustaka Azzam.
Anonim. 2006. Bekam, Sembuhkan Hipertensi, Migrain, SakitPinggang Dan
Kanker terdapat dalam. Jakarta.
Curtis N, J .2005. Management of Urinary tract Infections: historical perspective
and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology.
173(1):21-26.
Kasmui. 2010. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi, Semarang: Komunitas
Thibbun Nabawi “ISYFI”.
Kim IN, Lee MS, Lee DH, Boddy K, Ernst E. 2011. Cupping for Treating Pain :
A Systematic Review. Evidence based Complementary Alternative
Medicine.
Sunardi. 2008. Materi pelatihan Hijamah. Jakarta: P3H Assabil.
Ullah K, Younis A, Wali M. An investigation into the effect of Cupping Therapy
as a treatment for Anterior Knee Pain and its Potential Role in Health
Promotion.The Internet journal of Alternative Medicine.

Anda mungkin juga menyukai