Anda di halaman 1dari 23

METODE DAN TEKHNIK ALAMIAH DALAM ASUHAN KEHAMILAN

BEKAM PADA KEHAMILAN,ACCUPUNTURE PADA MASA

KEHAMILAN, PIJAT PERINEUM


MATA KULIAH : METODE ALAMIAH DALAM ASUHAN KEHAMILAN

DOSEN : KARTINI,S.ST.,M.KEB

Disusun Oleh:

1. Desi Natalia 4. Ika Ibrahim

2. Gina Safitri 5. Iin Angriani Asi

3. Hariani 6. Nur Fitriani

BAB II
PEMBAHASAN

I. BEKAM PADA MASA KEHAMILAN

A. Pengertian Bekam Pada Kehamilan

Bekam adalah penyedotan local darah dari sayatan kulit

kecil. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara

mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari

dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan

pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini

mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses

pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah

dari kulit yang telah divakum sebelumnya.

Bekam merupakan salah satu terapi tradisional yang sudah

dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Bekam sendiri

merupakan praktik kesehatan yang sudah dilakukan di berbagai

belahan dunia, salah satunya seperti di China.

Cara kerja pengobatan tradisional ini bisa dibilang mirip

dengan alat vakum. Terapis bekam akan menggunakan wadah

atau gelas kecil khusus yang berfungsi untuk ‘menyedot’ beberapa

bagian tubuh. Dengan cara ini, terapi bekam diyakini dapat

melancarkan peredaran darah.


Anda bisa melakukan pengobatan tradisional ini di bagian

tubuh manapun. Akan tetapi, pundak, punggung, dan leher

merupakan bagian tubuh yang paling sering dibekam oleh terapis.

Ada dua jenis bekam yang mungkin bisa Anda lakukan,

yakni bekam kering dan bekam basah :

1. Bekam Kering

Terapi bekam kering dilakukan dengan menggunakan wadah

atau cawan kecil. Sebelum diletakan di kulit, cawan bekam

akan dipanaskan terlebih dahulu. Proses pemanasan cawan

akan dilakukan dengan memasukan beberapa bahan yang

mudah terbakar, seperti kertas, ramuan-ramuan herbal, atau

alkohol.

Ketika api sudah mulai padam, terapis akan meletakkan cawan

yang posisinya sudah dibalik, tepat di atas kulit Anda. Nantinya,

cawan akan dibiarkan menempel di kulit selama 5-10 menit lalu

diangkat.

2. Bekam Basah

Hampir sama seperti yang kering, bekam basah juga

menggunakan cawan kecil sebagai alat terapinya. Namun,

cawan bekam basah ini dilakukan dengan menggunakan

pompakaret.

Setelah berhasil dibekam, kulit akan ditusuk guna

mengeluarkan darah dari bagian tubuh yang diterapi. Setelah


keluar, darah akan ditampung dan dipercaya sebagai darah

kotor yang menyebabkan penyakit. Menurut beberapa

kepercayaan di masyarakat, bekam diyakini dapat mengatasi

berbagai macam masalah kesehatan termasuk masalah

ketidak nyamanan yang biasa dialami oleh ibu yang sedang

hamil.

Bekam pada ibu hamil dilakukan dengan cara, membuat

sayatan tipis di kulit ibu hamil sampai mengeluarkan sedikit

darah, lalu darah tersebut akan dihisap dengan alat seperti

vakum sampai mengeluarkan darah statis (kental) yang

mengandung toksin dari dalam tubuh ibu hamil.

B. Tujuan Bekam Pada Kehamilan

Terapi alternatife bekam yang diberikan pada ibu yang

sedang hamil, diyakini oleh sebagian masyarakat dapat bertujuan

untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan ketidak

nyamanan yang dialami oleh ibu hamil.

C. Manfaat Bekam Pada Kehamilan

Ada beberapa manfaat dilakukan nya bekam pada ibu hamil

yang dipercaya oleh sebagian masyarakat. Beberapa tujuan atau

manfaat tersebut, diantaranya :

1. Mengatasi stress saat hamil


2. Melancarkan sirkulasi darah

3. Menimbulkan efek relaksasi

4. Memperbaiki system saraf

5. Membantu menjaga kesehatan pada masa kehamilan

6. Meningkatkan kesuburan Wanita

7. Meredakan nyeri otot atau punggung

D. Indikasi Bekam Pada Kehamilan

Indikasi dari terapi bekam adalah dapat membersihkan dan

membuang toksin atau racun dalam darah yang dapat menghambat

system peredaran darah sehingga dapat mempengaruhi dan

mengganggu proses kehamilan.

E. Kontraindikasi Bekam Pada Kehamilan

Wanita hamil pada usia kehamilan trismester pertama atau

tiga bulan awal masa kehamilan tidak diperbolehkan melakukan

bekam. Apa bahaya bekam pada wanita yang hamil? Bekam pada

kondisi tersebut dapat mengganggu perkembangan janin yang

dikandungnya. Selain itu, wanita yang sedang mengalam ihaid dan

nifas tidak boleh di bekam karena saat itu wanita sedang

mengeluarkan darah kotor. Jelas kondisinya tidak memungkin

untuk dilakukan pengeluaran darah kotor lagi.


Selainitu, untuk ibu hamil disarankan tidak melakukan bekam

dibagian pinggang dan perut, sebab pada daerah ini merupakan

daerah vital janin yang ada di perut, ditakutkan jika mengenai

syaraf yang menuju kerahim akan terganggu.

Sangat penting juga untuk diketahui, bahwa melakukan

bekam perlu haruslah di lakukan oleh wanita hamil yang sehat. Jika

mereka mengalami masalah penyakit darah seperti anemia,

gangguan pembekuan darah, kelainan darah dan lain sebagainya,

Ataupun penyakit parah seperti gagal ginjal dan diabetes tidak di

sarankan melakukan bekam. Sebab kemungkinan terburuk bias

terjadi. Salah satunya adalah kematian pasien.

Perlu juga diingat untuk selalu mempertimbangkan tempat

bekam mana yang pas. Sebab banyak tempat praktik bekam yang

tidak mengindahkan peraturan medis. Misalnya dengan selalu

mencuci bersih alat bekas bekam. Jika anda sembarangan

menentukan tempat bekam, yang mana tidak menjaga dan

mengindahkan peraturan medis, bias berakibat buruk. Misalnya

tertular penyakit seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan lain sebagainya.

Apalagi kondisi anda saat ini sedang hamil. Penyakit tadi tidak

hanya menggerogoti tubuh anda, juga janin yang ada dalam

kandungan.

Terapi bekam juga beresiko untuk mempengaruhi

perkembangan janin. Meskipun dinamakan dengan salah satu


pengobatan, bekam juga bias menjadi tombak mematikan yang

bias menusuk siapa saja. Ada beberapa sumber yang memboleh

kan anda melakukan bekam. Tapi juga ada beberapa sumber yang

mengkhawatirkan keadaan anda jika melakukan bekam. Mereka

mempercayai bahwa bahaya bekam untuk ibu hamil bias

berpotensi mengganggu perkembangan janin yang ada di dalam

tubuh. Sebab saat bekam, enzim, darah, dan hormone anda semua

bekerja untuk kegiatan bekam. Maka focus tubuh pada bayi akan

berkurang.Hal ini ditakutkan bias membahayakan kondisi janin

yang ada di dalam perut. Misalnya beresiko bayi lahir sebelum

waktunya atau prematur, bahkan sampai kelahiran bayi cacat.

F. Hal - Hal Yang Harus Diperhatikan

Seperti yang sudah kita semua ketahui, ibu hamil memiliki

kerentanan yang lebih tinggi, lalu apakah terapi bekam bias

dilakukan oleh ibu hamil?. Berikut ini adalah syarat atau hal-hal

yang harus diperhatikan pada saat ingin melakukan bekam pada

ibu hamil, yaitu :

1. Boleh dilakukan pada usia kehamilan diatas 3 bulan

2. Bekam yang disarankan adalah bekam kering

3. Tidak boleh melakukan pembekaman pada area perut

4. Saat melakukan terapi bekam, disarankan melakukan

penghisapan yang ringan


5. Bekam harus dilakukan oleh ahli Jadi, terapi bekam boleh

dilakukan oleh ibu hamil dengan memenuhi syarat di atas. Ada

pula yang mengatakan bahwa terapi bekam tidak boleh

dilakukan oleh ibu hamil, karena takut menimbulkan efek

samping yang memengaruhi kehamilan.

Oleh karena itu, jika memang tidak terlalu dibutuhkan, maka

tidak usah melakukan bekam. Tapi jika memang anda sangat

menghendaki untuk melakukan bekam, ada baiknya anda

berkonsultasi dengan dokter kandungan anda, sebab beliau lebih

tahu gambaran kondisi tubuh anda saat ini. Anjurannya baik untuk

anda lakukan. Jika memang memungkinkan, anda bisa melakukan

bekam. Tapi jika tidak, anda bisa menundanya sampai pada waktu

yang tepat.

G. Tahap Pelaksanaa Bekam

a. Mendata Pasien dan Melakukan Anamnesis (Wawancara)

Catatan data pasien sangatlah penting untuk merekam identitas,

diagnosis penyakit, terapi yang sudah diberikan serta

mengetahui perkembangan penyakitnya. Tujuan melakukan

anamnesis (wawancara) adalah untuk mengetahui maksud

pasien berobat, serta mendalami penyakit dan keluhan yang

dialami. Adapun data-data yang perlu dicatat antara lain,

1. Identitas pasien, meliputi: Nama lengkap, umur, jenis

kelamin, alamat dan status perkawinan.


2. Identitas keluarga, meliputi: kedudukan dalam keluarga,

pekerjaan dan alamat tinggal. Beberapa penyakit berkaitan

erat dengan pekerjaan/lokasi pemukiman.

b. Melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosa penyakit.

Pemeriksaan ini berguna untuk membuktikan apa yang

dikeluhkan pasien tersebut sesuai dengan kelainan fisik yang

ada. Adakalanya pasien mengeluhkan sesuatu tetapi tidak

ditemukan kelainan fisik apapun dan begitu juga sebaliknya.

1. Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi,

temperatur tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology), telapak

tangan dan lain-lain.

2. Dari organ yang dikeluhkan pasien. Perhatikan perubahan

warna kulit, bentuk, tekstur atau perubahan lainnya yang

kasat mata. Amati pula ekspresi wajah, bentuk dan sikap

serta cara berjalan pasien.

3. Palpasi (Perabaan, penekanan) atau perkusi (pengetukan)

disekitar tubuh yang mengalami keluhan.

4. Jika diperlukan lakukanlah pemeriksaan penunjang, seperti

laboratorium darah, urin dan tinja, rontgen (radiologi) dan

sebagainya.

Setelah diketahui keluhannya melalui anamnesis dan telah

dilakukan pemeriksaan maka dapat diambil kesimpulan mengenai

penyakit yang dialami oleh pasien (diagnosa). Diagnosa penyakit


ini sebagai modal dasar untuk menentukan langkah selanjutnya

mengenai jenis terapi apa yang cocok dilakukan, titik bekam mana

yang akan dipilih serta herbal penunjang apa yang memang

diperlukan.

c. Tahap Pelaksanaan

Bekam dapat dipelajari oleh semua orang, akan tetapi harus

mengikuti tata cara yang benar yang dianjurkan untuk berbekam.

Cara-cara untuk melakukan bekam yaitu:

1. Mempersiapkan alat-alat untuk berbekam.

2. Sebelum berbekam dianjurkan untuk berdoa sesuai agama

dan kepercayaan.

3. Memijit-mijit bagian tubuh yang akan dibekam dengan agar

peredaran darah lancar.

4. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan

desinfektan.

5. Menghisap kulit dengan menggunakan gelas bekam.

6. Menusuk-nusuk bagian tubuh yang akan dibekam dengan

jarum.

7. Menghisap kembali bagian tubuh yang telah ditusuk.

8. Diamkan selama kurang lebih 5-9 menit sampai darah kotor

keluar.

9. Membersihkan dan membuang darah yang tertampung dalam

gelas bekam.
10. Membersihkan bekas luka bekam.

Setelah melakukan terapi bekam, dianjurkan untuk beristirahat, lebih

baik lagi tidur. Meminum air putih, madu, sari kurma atau teh manis

untuk mempercepat pemulihan.


II. ACCUPUNTURE PADA MASA KEHAMILAN

A. Pengertian Accupunture Pada Masa Kehamilan

Turun dari metode penyembuhan tradisional yang muncul di

Tiongkok berabad-abad yang lalu, Accupunture bekerja

berdasarkan prinsip membangun aliran energi kembali ke

dalam tubuh. Terapi ini bekerja untuk memahami hambatan

apa yang mungkin muncul yang menghalangi aliran energi

melalui tubuh dan bertujuan untuk menyelesaikannya. Ini

dilakukan dengan memanfaatkan jarum yang setipis rambut.

Ini ditusuk ke kulit di lokasi tertentu yang disebut sebagai

penting dalam membangun kembali keseimbangan energi

dan membawa kelegaan luar biasa. Sebagian besar wanita

hamil telah mencapai hasil yang baik setelah melakukan

accupunture.

B. Tujuan Accupunture Pada Masa Kehamilan

Teraphy Accupunture dapat digunakan dalam setiap tahap

kehamilan dan membantu mengurangi segala keluhan yang muncul

selama kehamilan. Jarum kecil dan tipis yang digunakan dalam

terapi accupunture bertujuan untuk merangsang aliran darah ke

rahim. Dengan demikian akan menyediakan lebih banyak nutrisi dan

oksigen bagi bayi.

C. Manfaat Accupunture Pada Masa Kehamilan


Manfaat dari Accupunture yaitu dapat membantu meringankan

beberapa gejala kehamilan seperti:

1. Pada trimester pertama teknik Accupunture dapat

mengurangi berbagai keluhan seperti mual, muntah, dan

migraine serta memperkuat kehamilan, mengurangi

kemungkinan keguguran.

2. Menjelang trimester kedua kehamilan, accupunture mulai

mengambil peran reaktif. Ini mulai membantu mengurangi

masalah yang muncul seperti rasa sakit di daerah

punggung bagian bawah dan panggul, sakit kepala

berulang, depresi dan wasir. Keseimbangan hormon,

mengatur suasana hati dengan benar dan membawa

pertumbuhan endokrin yang sehat yang bermanfaat bagi

bayi.

3. Ketika trimester ketiga masuk, teknik accupunture

ditekankan dalam memastikan bahwa persalinan masuk

pada waktu yang tepat dan persalinan semudah mungkin.

D. Indikasi Accupunture Pada Masa Kehamilan

Accupunture pada masa kehamilan dapat membantu

meringankan beberapa gejala kehamilan seperti:

1. morning sickness atau mual di pagi hari

2. Sakit kepala

3. Sakit Punggung
4. Normalisasi kadar hormon

5. Menghilangkan stress dan kecemasan

6. Jerawat.

7. Insomnia.

8. Wasir.

E. Kontraindikasi Accupunture Pada Masa Kehamilan

Kontra indikasi teknik accupunture yaitu penderita dalam keadaan

hamil dengan penyakit bawaan, dan ada beberapa pendapat

mengatakan bahwa ibu hamil dengan trimester awal tidak di

anjurkan melakukan teraphy accupunture, menusuk pada kulit yang

sedang meradang.

F. Hal-ha Yang Harus Diperhatikan Dalam Theraphy Accupunture

1. Konsultasi dengan dokter untuk penggunaan theraphy

accupunture.

2. Pilih ahli accupunture yang memiliki lisensi yang tepat

untuk praktik dan sangat berpengalaman, terutama dalam

menangani terapi untuk wanita hamil.

3. Mempertimbangkan biaya theraphy accupunture.

4. Jika ada perasaan terkait kontraksi di dalam rahim, atau

perasaan lain yang membuat Anda merasa tidak nyaman,

segera hentikan terapi dan hubungi dokter Anda.


G. Tahap Pelaksanaan Terapi Accupunture

1. Persiapan

Sebelum melakukan Accupunture terlebih dahulu menanyakan

keluhan Ibu hamil,Penyakit bawaan pada ibu hamil,serta

memeriksa denyut nadi dipergelangan tangan.

2. Pelaksanaan

Pasien akan diminta berbaring terlentang atau tengkurap,

disesuaikan dengan letak titik-titik Accupunture dimana jarum

akan ditusukkan. Jarum yang digunakan adalah jarum khusus

Accupunture steril dan sekali pakai (disposable) sehingga

pasien tidak perlu kuatir risiko infeksi atau penularan penyakit

antar pasien. Setelah ditusukkan, jarum akan dibiarkan tinggal

selama kurang lebih 15-30 menit. Jumlah jarum yang

ditusukkan pada setiap sesi terapi juga bervariasi, disesuaikan

dengan keluhan dan kondisi medis pasien. Umumnya dapat

ditusukkan 10 sampai 20 jarum di berbagai titik di seluruh tubuh

dalam satu kali sesi terapi. Dapat juga ditambahkan rangsangan

atau manipulasi titik-titik Accupunture dengan menggunakan

lampu penghangat atau alat elektro stimulator.

III. PIJAT PERENIUM


A. Pengertian Pijat Perenium

Perineum adalah salah satu jalur yang dilalui pada saat proses persalinan

dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna

melebarkan jalan keluarnya bayi (episiotomi) (Herdiana, 2007).

Pemijatan perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamilatau

beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah

kedaerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum.

Massage perineum merupakan suatu metode yang dilakukan untuk

merelaksasi dan melenturkan perineum, daerah di antara vagina

dan anus. Praktik ini biasanya dilakukan selama enam minggu

terakhir kehamilan, untuk mengurangi robekan pada perineum saat

proses melahirkan.Teknik ini dapa dilakukan satu kali sehari

selama beberapa minggu terakhir kehamilandi daerah perenium.

(areaantara vagina dan anus) (Aprilia, 2010).

Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan,

aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul.

Teknik ini, jika dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai minggu ke-34)

sebelum persalinan, juga akan membantu mengenali dan membiasakan diri

dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh

bayi. (Mongan, Marie FM. Hypnobirthing.2007).

B. Tujuan Pijat Perenium

Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga

jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan,


untukmempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan

untukmelahirkan bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007,

hlm. 178).

Pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum

paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. Pijat perineum ini harus selalu

dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat

perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.

Tujuan dari pijat perineum selama kehamilan, yaitu :

1. Dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan

tersebutakan membuka tanpa resistensi pada saat persalinan, untuk

mempermudah lewatnya bayi.

2. Untuk peningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi

dengan perineum tetap utuh.

3. Untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, dan relaksasi

otot-otot dasar panggul.

4. Mempersiapkan jaringan perineum menghadapi situasi saat proses

persalinan terutama pada saat kepala janin crowning perineum lebih

rileks. (Beckmannand Andrea J, 2006).

Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan

mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Adapun keuntungannya

pada persalinan diantaranya adalah:

1. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu

mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan


2. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal

Touche).

3. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan

perineumdi kala kepala bayi akan keluar.

4. Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala

melahirkandengan meningkatkan elastisitas perineum. Dengan pijatan

dapat membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga

memperkecil risikoperobekan dan episiotomi.

5. Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran

hormone yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul

sehingga proses persalinan jadi lebih mudah dan proses pemulihan

jaringan serta otot di sekitar jalan lahir lebih cepat.

6. Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar”

untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.

7. Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan,bila Anda

melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.

C. Manfaat Pijat Perenium

1. Dapat mengurangi robekan perineum.

2. Membantu menyiapkan mental ibu pada saat dilakukan pemeriksaan

dalam(VT).

3. Meningkatkan psikologis dan kedekatan terhadap pasangan.


4. Perineum tidak ruptur baik spontan maupun episiotomi, bila

sampai rupturperineum tidak sampai melebihi derajat 2 (selaput

lendir vagina, kulit perineumdan otot perineum).

5. Jika sampai terjadi ruptur perineum pada kehamilan sebelumnya,

pemijatan perineum dapat mempercepat proses penyembuhan

perineum.

D. Indikasi Pijat Perenium

1. Pemijatan perineum lebih baik dilakukan pada wanita hamil dengan

umurmaksimal sekitar 30 tahun.

2. Pada ibu primigravida, karena jaringan di vagina lebih padat

dibandingmultigravida.

3. Pada perineum yang kaku.Perineum yang kaku dapat menghambat

persalinan Kala II yangmeningkatkan resiko kematian bayi dan

menyebabkan kerusakan-kerusakan jalan lahir yang luas. Keadaan

demikian dapat dijumpai pada primigravida yang umurnya lebih dari 35

tahun yanglazim disebut primitua. Dengan adanya perineum kaku maka

robekan sewaktukepala lahir tidak dapat dihindarkan.

4. Prempuan yang pernah dilakukan episiotomi.

E. Kontraindikasi Pijat Perenium

Pada wanita yang belum melakukan hubungan seks. Ibu hamil dengan

infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi saluran kemih,infeksi jamur,

atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan

memperparah penyebaran infeksi.


F. Hal-ha Yang Harus Diperhatikan Dalam Pijat Perenium

Mempersipkan bahan-bahan yang di butuhkan diantaranya:

1. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin

E, virgincoconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar

air, misalnya jelly K-Y.Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan

mineral, jelly petroleum, handlotion, dan minyak yang beraroma.

2. Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.

3. Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu.

Jika ibu melakukan pemijatan sendiri agar aman, bicarakan dengan

dokter atau bidan Anda mengenai rencana ini. Memotong pendek

kuku akan mencegah luka pada kulit atau rasa tidak nyaman pada

tubuh, pastikan Anda mencuci tangan dengan benar sebelum

memulai.

Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin.

Perineum massage dilakukan pada umur kehamilan > 34 minggu.

Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan

setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:

1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.

2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.

3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan

cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan

sudah dimulai.

Tindakan ini dapat dilakukan oleh:


1. Dokter, bidan atau tenaga kesehatan

2. Diri sendiri.

3. Pasangan atau suami.

G. Tahap Pelaksanaan Pijat Perenium

Adapun teknik pelaksanaan massage perineum adalah cukup mudah.

Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari

tangan anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah

di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu

kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau, anda dapat pula memilih

posisi seperti hendak melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan, ganjal

kepala, punggung, leher dan kedua kaki dengan bantal. Setelah itu,

barulah mulai memijat, dengan urutan berikut.

1. Oleskan minyak pada daerah perineum.

2. Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.

3. Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan anda dengan posisi

ditekuk kedalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap

berada di luar vagina. Kemudian lakukan latihan Kegel yaitu

suatu latihan untuk otot-otot dasar panggul dengan cara seperti

menahan kencing ataupun buang air sehingga ibu jari merasakan otot

yang tegang. Apabila suami Anda yang melakukan pijat perineum ini,

gunakan jari telunjuk.

4. Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke

bawah(menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan.


Jangan memijat terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan

pada jaringan perineum. Awalnya, anda akan merasakan otot-otot

perineum dalam keadaan masih kencang. Namun, seiring berjalannya

waktu dan semakin sering Anda melakukan pemijatan, otot-otot

perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur.

5. Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning ).

6. Lemaskan otot-otot dasar panggul anda, lalu gerakkan ibu jari

atau telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara

berirama. Lakukan pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar

dan bawah (ke arahanus), selama 3 menit.

7. Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti

proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra

(lubangkencing) karena akan mengakibatkan iritasi.

8. Setelah pemijatan selesai anda lakukan, kompres hangat jaringan

perineum anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan

dan hati-hati. Kompres air hangat ini akan meningkatkan sirkulasi

darah sehingga otot-otot didaerah perineum kendur (tidak

berkontraksi atau tegang).

Anda mungkin juga menyukai